Terjerat Cinta Sang Asisten

Terjerat Cinta Sang Asisten

Davina Fidelya

Nampak seorang perempuan muda dengan penampilan yang sederhana bahkan cenderung cuek sedang asyik mendengarkan musik koplo kesukaannya tanpa menghiraukan hiruk pikuk jalanan, polusi serta bisingnya suasana lalulintas. Dengan santainya ia setia menunggu bergantinya lampu lalulintas untuk melanjutkan perjalanan ketempat kerjanya. Ia adalah Davina, perempuan 23 tahun yang mempunyai cita-cita ingin membuatkan ibu serta adiknya sebuah rumah bertingkat dengan kolam renang pribadi didalamnya.

Seperti biasa Davina berangkat kerja dengan mengendarai sepeda motor jadul kesayangannya menuju sebuah perusahaan sepatu terkenal di kotanya.

Karakternya yang sedikit tomboy sukses membentuk dirinya menjadi sosok perempuan yang mandiri. Ia tinggal bersama ibu dan adik laki-lakinya semenjak ayahnya meninggal enam tahun lalu karena sakit.

Dan sepeninggal ayahnya itulah ia menjadikan dirinya tulang punggung keluarga untuk membantu ibunya mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai kuli serabutan.

Sehabis pulang sekolah tanpa mengenal lelah ia bekerja sampingan di sebuah warung internet sebagai tukang ketik laporan atau tugas-tugas para pelajar atau mahasiswa dengan upah yang tidak seberapa dan hanya cukup untuk membeli beras serta lauknya saja. Namun ia tetap bisa tersenyum walau lelah menerpa tubuh mungilnya.

Selepas sekolah menengah atas ia pun mencoba melamar kerja di sebuah pabrik sepatu dan Alhamdulillah ia diterima sebagai karyawan bagian produksi.

Sepanjang perjalanan bibirnya tak henti komat-kamit sambil sesekali menghentak-hentakan kepalanya mengikuti irama musik dangdut koplo kesukaannya, yang ia dengar lewat galeri musik yang tersimpan di ponselnya.

Tiba-tiba sepasang netranya menangkap peristiwa janggal tepat di seberang jalan yang jaraknya agak jauh dari keramaian jalan.

Sebuah mobil mewah yang terparkir dengan kondisi kaca depan mobil retak akibat dihantam pukulan benda keras.

Tak jauh dari mobil mewah itu, nampak dua orang pria bermasker tengah berusaha membuka paksa pintu mobil yang didalamnya nampak seorang pria paruh baya dan seorang anak laki-laki.

"Sepertinya ada yang tidak beres dengan mereka." ucap Davina dalam hati dengan pandangan masih tetap fokus mengawasi dari kaca spion motornya.

Tak berselang lama, lampu hijau menyala dan antrian mobil pun kembali berjalan. Hanya Davina yang masih belum melajukan motornya karena ia masih asyik mengawasi sesuatu yang mengusik perhatiannya.

Tiba-tiba jiwa wonder womannya timbul, ia tak bisa membiarkan itu terjadi. Apalagi nampak didalam mobil mewah itu ada seorang anak kecil yang menangis ketakutan dipelukan pria paruh baya itu.

Davina memutar otaknya, agar tidak menimbulkan kecurigaan dari sekelompok pria-pria aneh itu, perlahan ia pun memarkirkan motornya di bahu jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mobil mewah itu dan hanya sedikit terhalang pohon mahoni yang berjejer di pinggir jalan.

Sambil berpura-pura memainkan ponselnya, matanya masih tetap mengawasi orang-orang itu. Ia tetap siaga jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan terjadi pada penghuni mobil itu, ia akan siap membantunya.

Dengan bekal keahlian bela diri warisan dari almarhum kakeknya dulu, ia mencoba memberanikan diri mengambil resiko terburuk apapun demi menolong mereka yang terancam bahaya.

Dan benar saja, nampak dua orang pria bermasker itu mendekati kaca mobil, dan kembali memukul kaca jendela. Salah satu dari mereka membawa sebuah kayu balok besar yang bergerigi tajam, dan yang satunya lagi dengan tampangnya yang sangar pula mencoba mendekati pintu mobil dan memberi isyarat agar pria yang ada didalam mobil segera keluar.

Namun pria itu sepertinya enggan keluar karena terlihat anak kecil yang ada disampingnya menangis ketakutan.

Karena merasa diabaikan perintahnya, terlihat salah satu pria bertato itu sepertinya hendak membuka paksa pintu mobil dengan sebuah alat canggih yang tidak begitu jelas bentuknya, sontak anak kecil itu menjerit ketakutan. Davina tersentak melihat kejadian itu, otaknya langsung berputar mencari jalan. Bagaimana caranya ia bisa menolong mereka sementara ia hanya sendiri, dan mereka berempat.

Sejago-jagonya ia bisa bela diri, tapi tetap saja ia tidak akan mampu melawan mereka yang notabene berperawakan tinggi besar. Kalaupun ia nekad melawan, pastinya itu merupakan hal konyol. Yang ada bukannya bisa membantu pria itu, malah dia sendiri yang babak belur.

Davina kembali berfikir ulang. "Aku harus mencari ide yang jitu biar bisa menolong mereka, tentunya dengan cara halus tanpa menggunakan fisik kayanya itu ide bagus Saya coba, mudah-mudahan saja berhasil." katanya dengan sorot mata tajam penuh keyakinan.

Tiba-tiba terbersit sebuah ide. Walaupun tidak yakin akan berhasil, namun tak ada pilihan lain selain mencobanya, setidaknya ia telah berusaha menolong mereka.

"Demi membela kebenaran, aku harus berani!.. ayo Davina kamu pasti bisa!. Bismillah..." teriak Davina (dalam hati).

Davina berjalan dengan terhuyung-huyung mendekati mobil yang terparkir itu, tangannya memegangi perutnya yang buncit, rambutnya sengaja ia buat acak-acakkan, pakaian yang berantakan, sementara kakinya ia seret seolah sedang terluka atau keseleo atau entahlah gak jelas temanya, yang pasti sekilas ia nampak begitu memprihatinkan bagi siapapun yang melihatnya. ( Kalau menurut aku sih terlalu lebay kayanya.... hehe).

"aaaaawwhh!... uhuk...uhuk...to..to...tolooong.....aawwwhh...kakikusakiiit.... aaawh, dan aku sepertinya mau melahirkan tolooong!" Davina mencoba mengelabui pria-pria bermasker itu dengan pura-pura sakit dan hendak melahirkan.

Ia mendekati pria-pria kekar itu, pura-pura lugu dan meminta pertolongan mereka.

"Tolong saya om-om baik..., sepertinya saya akan melahirkan.. Awh... Sakiiit... Awh..., tujuan saya mau ke bidan... Ehhh ditengah jalan malah uangku dicopet, mana uangku segitu-gitunya lagi, itu juga hasil pinjem dari bank emok... iiih malah dibawa kabur sama si copet gak ada akhlak dijalan, Ahhh dasar apes-apes..... lalu saya berusaha mengejarnya sekuat tenaga, tapi malah kakiku terkilir dan terasa sakiiit sekali kalau dipakai berjalan. Dan sekarang perutku keram ooom.. sepertinya bayiku mau lahir.. Tolong saya ooomm... Awh... Awh...kasihanilah saya oom..!" kata Davina sengaja berkata panjang lebar dengan tujuan mengalihkan perhatian para pria asing itu dan memberi kesempatan kepada bapak yang ada didalam mobil untuk cepat-cepat pergi.

Namun ternyata apa yang di isyaratkan Davina kepada bapak itu tidak dapat dicerna dengan baik, dia malah ikut-ikutan bengong seperti halnya pria-pria sangar itu, sehingga membuat Davina kesal dan pusing sendiri mencari ide.

Namun walaupun si bapak tua itu agak loading dalam menangkap sinyal dari Davina, tapi ada sedikit harapan yang terlihat. Pria bermasker yang sedang mencoba membuka paksa pintu mobil itu menghentikan aksinya, lalu ia mendekat saking penasarannya terhadap akting Davina yang over lebayy..

Ia bingung bin heran karena tiba-tiba ada seorang perempuan aneh menghampirinya dan menghambat rencananya.

"To....long!....ooom.. aku mau lahiran ini, kenapa pada bengong siihh... oom-oom atau siapa aja deh bisa antar saya kerumah sakit gaaak?, saya benar-benar sudah tidak kuat lagi ini!" kata Davina sambil bergantian menggoyang-goyang pundak pria-pria bertato itu.

Nampak mereka diam kebingungan, tak ada seorangpun yang bergeming, bahkan ketika pundaknya di goyang-goyang pun, mereka diam saja pasrah, mungkin mereka berfikir :"Ini cewek aneh banget si, istri bukan sodara bukan, bikin anaknya juga kagak ikutan, kok minta anterin lahirannya ke gua sih?" kompak mereka berfikir sama.

Salah satu dari mereka terlihat saling berbisik.

"Ini sudah kagak bener bos, sepertinya kita harus cepat-cepat cabut dari sini sebelum orang-orang datang menolongnya, bisa rumit nanti bos urusannya!."

Kata salah satu pria itu sambil sedikit menarik tangan yang di sebut bos itu. Si Bos hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah karena ia pun sebenarnya bingung karena tiba-tiba saja tak ada angin tak ada hujan ada seorang wanita yang mau melahirkan di hadapannya, dan ini yang pertama kalinya dialami selama ia bergelut di kancah perampokkan.

Akhirnya mereka pun pergi dengan sukarela menuju mobil yang mereka parkir.

" Yess...sukses! Akhirnya mereka pergi juga!" Gumam Davina sambil merapikan kembali bajunya, dan mengambil sweater kesayangannya yang ia simpan dibalik baju agar terlihat seperti ibu hamil.

Davina berdiri menghadap pintu mobil, sambil tersenyum ia memberi isyarat bahwa semua sudah aman.

BERSAMBUNG

---) Jangan lupa tinggalin jejak yaaah, like dan komen nya di tunggu.... 🙏🏻🙏🏻😘

Visual Davina

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-07-20

0

Mashita Hakim 卌

Mashita Hakim 卌

🥰

2022-10-16

0

RahmaYesi

RahmaYesi

nyimak

2022-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Davina Fidelya
2 Hanya tergores sedikit
3 Radithya Mahawira Aryaguna
4 Tertarik
5 Roti Jepang
6 Heran
7 wonder woman
8 Davina vs Tiang
9 Jus Aneh
10 List Belanja
11 Pusing sendiri
12 Gaji Fantastis
13 Mobil Canggih
14 Perasaan Aneh
15 Davina vs cewek-cewek rese
16 Pak Jo
17 Siapa Claudia?
18 Pak Jo yang menyebalkan..
19 Sebuah Rahasia
20 Terpesona 1
21 Terpesona 2
22 Claudia's action
23 Good Job!
24 Dinner 1
25 Dinner 2
26 Sepertinya cemburu...
27 Fall in love
28 It's only me...
29 Rencana Fachri 1
30 Rencana Fachri 2
31 Gairah 1
32 Gairah 2
33 Rencana baru Fachri
34 Tanda merah
35 Bercak merah yang menghebohkan
36 Asyik -asyikkan...
37 Trio Kwek-kwek
38 Duo Jomblo Free... ( Free hatin )
39 Suara parau yang seksi
40 Aktifitas yang sama.... namun beda..
41 Kepantai lagi..???
42 Dokter spesialis anu..
43 Masuk sama-sama..
44 Mas kawin
45 Ramuan pemancing cinta
46 Cepat, halalin saja..!
47 Untung dan Selamet
48 Kebelet 'itu...
49 Meditasi
50 Selamet sang Penyelamet
51 Eng...ing...eeeeeng.... Selamet beraksi..!!!
52 Se'guru se'ilmu...
53 Menu nomer 4
54 Hareudang... hareudang... hareudang... panyas..panyas..panyaaaas...
55 Emosi Pak Ba
56 Menikahlah denganku..
57 Menikahlah denganku 1
58 Cinta semu
59 Cinta semu
60 Untung... oh... Untung...
61 Berendam Aromaterapi
62 Keputusan Davina 1
63 Over Pecicilan
64 Visual tokoh
65 Ngedate keliling kampung
66 Pinangan si Ibu
67 Menunggu kepastian
68 10 Cara menyenangkan hati perempuan
69 Drama pagi
70 Kompak
71 Perhatian Radithya
72 Kembali ke.... Mbah Hugell.
73 Telur angsa
74 Peristiwa aneh
75 Aliran sesat
76 Dimensi lain
77 Halusinasi visual
78 Menguras nyali
79 Seperti mimpi
80 Viral di media sosial
81 Energi negatif
82 Perang tak kasat mata
83 Keputusan berat
84 Pheleth penarik cinta jilid 1 dan 2
85 Perang dingin adik- kakak seperguruan
86 Dampak pheleth yang di cancel
87 Perjanjian kontrak baru
88 Putri kecil
89 Teka teki Putri
90 Raga Sukma
91 Musuh dalam selimut
92 Rencana pergi sendiri
93 Pak Ba and First love
94 Aku.... padamu... Dav.....
95 Selendang Sutra Hijau
96 Sebuah Janji
97 Perjanjian
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Davina Fidelya
2
Hanya tergores sedikit
3
Radithya Mahawira Aryaguna
4
Tertarik
5
Roti Jepang
6
Heran
7
wonder woman
8
Davina vs Tiang
9
Jus Aneh
10
List Belanja
11
Pusing sendiri
12
Gaji Fantastis
13
Mobil Canggih
14
Perasaan Aneh
15
Davina vs cewek-cewek rese
16
Pak Jo
17
Siapa Claudia?
18
Pak Jo yang menyebalkan..
19
Sebuah Rahasia
20
Terpesona 1
21
Terpesona 2
22
Claudia's action
23
Good Job!
24
Dinner 1
25
Dinner 2
26
Sepertinya cemburu...
27
Fall in love
28
It's only me...
29
Rencana Fachri 1
30
Rencana Fachri 2
31
Gairah 1
32
Gairah 2
33
Rencana baru Fachri
34
Tanda merah
35
Bercak merah yang menghebohkan
36
Asyik -asyikkan...
37
Trio Kwek-kwek
38
Duo Jomblo Free... ( Free hatin )
39
Suara parau yang seksi
40
Aktifitas yang sama.... namun beda..
41
Kepantai lagi..???
42
Dokter spesialis anu..
43
Masuk sama-sama..
44
Mas kawin
45
Ramuan pemancing cinta
46
Cepat, halalin saja..!
47
Untung dan Selamet
48
Kebelet 'itu...
49
Meditasi
50
Selamet sang Penyelamet
51
Eng...ing...eeeeeng.... Selamet beraksi..!!!
52
Se'guru se'ilmu...
53
Menu nomer 4
54
Hareudang... hareudang... hareudang... panyas..panyas..panyaaaas...
55
Emosi Pak Ba
56
Menikahlah denganku..
57
Menikahlah denganku 1
58
Cinta semu
59
Cinta semu
60
Untung... oh... Untung...
61
Berendam Aromaterapi
62
Keputusan Davina 1
63
Over Pecicilan
64
Visual tokoh
65
Ngedate keliling kampung
66
Pinangan si Ibu
67
Menunggu kepastian
68
10 Cara menyenangkan hati perempuan
69
Drama pagi
70
Kompak
71
Perhatian Radithya
72
Kembali ke.... Mbah Hugell.
73
Telur angsa
74
Peristiwa aneh
75
Aliran sesat
76
Dimensi lain
77
Halusinasi visual
78
Menguras nyali
79
Seperti mimpi
80
Viral di media sosial
81
Energi negatif
82
Perang tak kasat mata
83
Keputusan berat
84
Pheleth penarik cinta jilid 1 dan 2
85
Perang dingin adik- kakak seperguruan
86
Dampak pheleth yang di cancel
87
Perjanjian kontrak baru
88
Putri kecil
89
Teka teki Putri
90
Raga Sukma
91
Musuh dalam selimut
92
Rencana pergi sendiri
93
Pak Ba and First love
94
Aku.... padamu... Dav.....
95
Selendang Sutra Hijau
96
Sebuah Janji
97
Perjanjian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!