Plakk!
Sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi mulus milik pemuda angkuh itu. Semua orang yang menyaksikan life drama tersebut terkejut setengah mati, mereka tidak menyangka kalau Davina berani melakukannya. Diantara para penonton bahkan ada yang sampai melongo tak berkedip menyaksikan keberanian Davina mendaratkan tanda lima jarinya di pipi seorang pemuda berpengaruh di perusahaan.
"Sunggguh tontonan seru melebihi sinetron si ikan terbang". kompak mereka berfikir sama.
"Hei, brengsek!. Apa kamu fikir saya sudah sebodoh itu untuk menabrakkan diri ke mobil kamu, hah? Justru disini saya yang di rugikan, karena hampir saja saya harus kehilangan nyawa oleh mu!"
Mata Davina memerah, rahangnya menegang, bibirnya bergetar menahan emosi yang ia tahan dari tadi. Selama ini ia belum pernah menampar seorang lelaki, tetapi kali ini entah kenapa ia merasa begitu tersinggung dengan semua perkataan pemuda yang angkuh dan menyebalkan itu.
Suara bisik-bisik tetangga terdengar di mana-mana, terutama di mulut para pemburu gosip yang menyaksikan drama gratis tersebut, nampak seorang petugas keamanan dengan sigap langsung membubarkan kerumunan orang yang berada disana.
"Hey!, cepat bubar kalian bubaaarrr.... !!!... atau kalian akan saya adukan ke personalia biar kalian di kasih SP 3 semua.!, ingat! cukup kalian saja yang tahu tentang kejadian ini. Kalaupun sampai ada orang luar yang mengetahuinya, berarti salah satu dari kalian lah yang telah menyebarkannya. Dan tahu apa konsekuensinya? yang jelas karir kalian di dunia kerja akan hancur!. Ingat itu dan jangan main-main dengan peringatan ini!, paham kalian?"
Tegas dan mengandung intimidasi, petugas keamanan itu mengeluarkan ultimatum keras. Semua orang yang berada disana hanya bisa diam dan mengangguk pelan.
Walau nyata sekali terbersit kekecewaan dari raut wajah mereka yang memiliki misi menyebar gosipnya telah Gatot alias gagal total, namun mereka tidak mau mengambil resiko dengan mempertaruhkan kelangsungan pekerjaannya.
Dengan berat hati kemudian mereka membubarkan diri secara sukarela dengan membawa sejuta rasa penasaran tentang next episode nasib si gadis pemberani itu.
Tidak lama salah satu dari petugas keamanan menghampiri Davina dan pemuda itu.
"Selamat pagi pak!, maafkan kami atas kekacauan ini!, lain kali kami akan lebih mendisiplinkan lagi karyawannya.!" katanya sopan, yang direspon pemuda itu dengan gumaman kecil : "hmmm" katanya angkuh dengan tatapan kedua netra yang masih tertuju kearah Davina.
Lalu petugas keamanan itu berbalik menatap Davina yang masih memegangi lukanya yang semakin perih.
"Apa yang telah kamu lakukan, hah? Tidak tahukah dengan siapa kamu berhadapan tadi? Kali ini kamu sudah keterlaluan!, cepat urus pengunduran dirimu, dan jangan pernah menampakkan diri lagi di perusahaan ini! " Kata petugas keamanan itu tegas.
Davina semakin kesal, dia merasa justru dirinyalah yang semestinya dibela, menurutnya itu tidak adil karena jelas-jelas pemuda itulah yang bersalah.
"Bapak tidak lihat apa?, jelas-jelas dia yang salah karena dengan sengaja menabrak motorku!, sungguh aneh masa sih dia tidak bisa melihat ada motor Segede gini di depannya, main seruduk aja!!. Mentang-mentang orang kaya, seenaknya aja memutar balikan fakta." kata Davina penuh amarah matanya menyorot tajam.
"Heyy,.. Makin lama kamu makin berani yaa..
Lihat baik-baik, beliau adalah salah satu penerus pimpinan perusahaan ini, Bapak Radithya. Dan sebentar lagi beliau lah yang akan menggantikan posisi pimpinan di perusahaan ini. Jadi sekarang cepat kamu minta maaf dan pergi dari sini!." Bentak petugas dengan tatapan tajam.
Sesaat Davina diam seolah sedang mencerna setiap kalimat yang di lontarkan petugas itu, sontak kedua netranya mendelik seakan hendak loncat dari kelopaknya setelah sadar dengan kalimat petugas yang mengatakan bahwa pemuda itu adalah seorang CEO baru yang akan menggantikan ayahnya.
"A...apa..., di....dia anak pemilik perusahaan ini?, jadi di..dia.. anaknya Pak Danendra yang hebat itu...lalu diapun yang nantinya akan menjadi pimpinan baru di perusahaan ini? Ya Tuhan, mati aku!" Batin Davina kaget.
Ia tidak menyangka sama sekali kalau lelaki angkuh itu adalah sosok yang selama ini viral di perusahaannya. Banyak rumor yang mengatakan bahwa perusahaan akan ganti pimpinan dan pemimpin yang baru itu adalah seorang pengusaha muda, tampan, single, suka gonta-ganti perempuan, angkuh dan juga arogan, itulah gosip yang terdengar selama ini ditelinga Davina.
Dan kini sosok itu ada di hadapannya, yang telah ia caci maki, bahkan lebih parah lagi ia telah memberikan cap lima jari di pipinya yang mulus...
Tiba-tiba tubuhnya terasa ringan, kunang-kunang berterbangan dimana-mana, burung-burung kecil pun tak mau kalah ikut menari-nari di atas kepalanya, ia coba pejamkan matanya sambil sedikit menggelengkan kepalanya yang terasa berat, yang nampak burung-burung kecil itu makin cepat menari dan berputar tepat di atas kepalanya. Ia hanya bisa diam... Tubuhnya terasa kaku... lalu semua terasa begitu ringan... gelap... dan hening...
Davina terkulai lemas tanpa sanggup lagi menyangga beban tubuhnya. Ia hampir saja jatuh jika pemuda itu tidak sigap menopang tubuh Davina. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia langsung membawa Davina menuju gedung khusus para petinggi dan staff perusahaan dengan mobil mewahnya tanpa memperdulikan berpasang-pasang mata yang memandangnya penuh tanda tanya.
Walaupun ada beberapa orang yang menyaksikan life drama yang menghebohkan tersebut, bahkan tak sedikit mulut-mulut comel saling bergosip ria antar sesama gosiper menjadikan peristiwa tadi sebagai bahan ghibah yang menarik, namun lagi-lagi... sang petugas keamanan berhasil meredam niat para pemburu gosip itu sebelum mereka melancarkan aksinya menyebar virus-virus gosip. Good job!.
----------------000-----------------
"Tolong siapkan kamar untuk nona ini, dan ketika dia sadar nanti layani keperluannya dengan baik. Tetapi ingat!, jaga mulut kalian dari bahan omongan yang tidak berguna, jika kalian masih betah bekerja disini, kalian mengerti?" tanya Radithya sambil menatap tajam satu persatu pelayannya.
Ketiga pelayan itu menganggukan kepalanya tanda mengerti, setelah membaringkan Davina di atas ranjang, ia pun pergi meninggalkan ruangan itu menuju sebuah ruangan megah yang jarak nya tak seberapa jauh dari tempat Davina berada.
Setelah Tuan nya pergi, ketiga pelayan itu hanya bisa saling pandang tanpa berani membuka suara. Mereka tidak mau mempertaruhkan pekerjaannya hanya demi bergosip ria. Mereka memilih diam dan menenggelamkan dalam-dalam seluruh keheranan yang ada di otaknya, walau rasa heran memenuhi isi kepalanya, karena baru kali ini selama mereka bekerja, ini pertama kalinya ada seorang karyawan biasa bisa masuk ke gedung khusus para petinggi perusahaan, hingga di perlakukan seistimewa itu. "Sungguh di luar nalar " fikir ketiga pelayan itu kompak.
BERSAMBUNG
----) Jangan lupa tingglin jejak yaaah, vote like dan komen nya di tunggu yah.... makasih.... 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Kusmirin
semangat ✊ 💪
2022-02-17
0
Akun Baru16
lanjut sampai tamat Thor. jangan banyak2 buat bab nya biar g bosen. happy ending yah nantinya😘👌
2021-10-26
0
dian_safitri
semangat lanjut thor
2021-08-04
1