"Aaaaah...pusing sekali, di..dimana aku sekarang?" perlahan ia memijit dahi nya yang terasa berdenyut.
Sambil memejamkan matanya ia mencoba mengingat-ngingat apa yang telah terjadi.
Rangkaian kejadian yang dialami dari pagi berangkat kerja hingga tragedi drama yang menghebohkan langsung berkelebat menari-nari dalam benaknya, ketika ia harus berpura-pura hamil demi menolong seorang lelaki paruh baya dan cucunya, sampai tragedi yang hampir mencelakainya hingga ia harus berdebat dengan sang anak sultan.
"Hhuuhhhh" ******* tanpa katalah yang terdengar dari bibir mungilnya. Fikirannya melayang jauh, memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari setelah apa yang telah terjadi tadi.
Yang bisa ia lakukan hanyalah pasrah dengan nasib pekerjaan nya nanti.
Perlahan ia bangkit dari tempat tidur. Dengan sedikit lunglai dan modal tenaga yang masih tersisa, perlahan ia seret kedua kakinya melangkah mendekati jendela yang berada di depannya dengan hiasan gordeng yang menjuntai indah.
Sedikit menyibakkan tirai, sepasang netranya mencoba mencari tahu sedang dimana ia berada.
Dan betapa terkejutnya Davina karena ternyata ia masih berada di perusahaan tempat ia bekerja, tetapi bukan di ruangan klinik yang biasa dipakai para karyawan biasa yang sakit, melainkan berada di suatu tempat asing yang nampak elegan dan megah. Tempat itu khusus bagi para tamu terhormat dan petinggi perusahaan yang ingin beristirahat sejenak untuk melepas lelah, yang tidak sembarangan orang bisa masuk kedalamnya termasuk Davina yang notabene hanya sebagai karyawan biasa.
"Ahhh...apa-apaan ini.!, kenapa aku bisa nyasar kesini si.?" sedikit gusar Davina menebarkan pandangannya kesegala penjuru, kaget bercampur takjub.
Untuk meyakinkan bahwa ia tidak sedang bermimpi Davina mencubit pipinya keras, dan "awh!" Ternyata sakit.
"Ini nyata, kenapa aku bisa ada disini?, berarti tadi aku benar-benar pingsan... daan... kenapa juga harus dibawa kemari sih?, bukankah untuk karyawan yang sakit ada ruangan khusus karyawan? Aaakhh!"
Kepalanya semakin berdenyut memikirkan pertanyaan yang belum ada jawabannya, sampai tiba-tiba terdengar sebuah ketukan pintu tiga kali, Davina menoleh kearah pintu yang terbuka pelan.
" Selamat siang, Nona! Saya membawakan anda makan siang, silahkan dinikmati!, Setengah jam lagi saya akan kembali menjemput nona untuk bertemu dengan Bapak Radithya!." Begitulah yang di ucapkan pelayan itu begitu sopan.
"Apa!!... dia Radithya yang tadi siang aku tampar itu, oh... tidak!...tidak!... Dia sekarang baik-baikin aku dulu dengan membawa aku ketempat ini, lalu memberi aku makan, dan setelah ituuu... dia akan menghukumku... oh Tuhan, bagaimana ini?"
"Nona!, apa anda baik-baik saja?" tanya pelayan itu heran melihat Davina diam saja tanpa merespon.
"Iya terimakasih, Pak!, saya baik-baik saja!" Davina menoleh pelayan itu sambil tersenyum, kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Maaf saya mau bertanya,pak? apa Bapak tahu kenapa saya bisa berada disini?" tanya Davina menatap lekat pelayan itu menunggu jawaban.
Sambil tersenyum ramah pelayan itu menjawab. "Yang saya tahu, nona tadi pingsan dan Bapak sendiri yang membawa nona kemari. Selebihnya saya tidak mengetahui apa-apa, jadi nanti saja nona bisa tanya sendiri kepadanya. Dan sekarang silahkan nikmati makan siangnya!" jawab pelayan itu sopan.
Davina hanya bisa mengangguk pasrah walau hatinya masih penuh tanda tanya.
Kemudian pelayan itu pamit seraya membungkukkan sedikit tubuhnya. lagi-lagi... begitu sopan!.
Davina kembali duduk di sofa yang telah terhidang makanan dan minuman yang nampak lezat, tanpa fikir panjang iapun melahap habis makanan yang tersaji itu tanpa sisa. Walaupun kepala sedang pusing mikirin nasib pekerjaannya, tapi melihat hidangan yang lezat didepan matanya. Ia langsung sikat tanpa ampun. "Daripada mubazir" katanya
‐--------------00000-----------
Di ruangan yang berbeda nampak seorang pria tampan tengah mengamati sebuah layar monitor yang terhubung dengan kamera pengintai yang terpasang di sudut ruangan Davina berada.
Sesekali ia terlihat tersenyum seperti telah menemukan hal lucu dan menarik. Entah kenapa semenjak kejadian tadi, hati nya langsung tertarik dengan sosok Davina yang menurutnya sangat berbeda dengan gadis lain pada umumnya.
"Akan kubuat kamu takluk padaku. Kita lihat saja nanti, apakah kamu masih berani melawanku seperti tadi atau tidak?."
Seringai licik tersungging di sudut bibirnya seraya menyilangkan kedua tangannya di dada.
Tak lama berselang terdengar gawainya berdering. Ia mengangkatnya tanpa menjawab sepatah katapun, ekspresinya tetap datar dan hanya terdengar gumaman "hmmmm..." tanpa kelanjutan, lalu ia pergi keluar melajukan kendaraannya entah kemana.
--------00000----------
Nampak sebuah mobil lamborghini gallardo melintas di sebuah jalanan yang nampak lengang. Terlihat wajah tanpa ekspresi Radithya tengah mengemudikan mobil nya menuju sebuah rumah sakit ternama di kotanya.
Tak berselang lama tibalah ia di rumah sakit. Dengan di temani oleh salah seorang perawat menuju ruang pelayanan transfusi darah.
" Bapak dianjurkan istirahat terlebih dahulu sebentar, dan makanan serta minuman yang telah kami sediakan ini silahkan dinikmati agar dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh anda sehingga dapat membantu menjadikan kondisi tubuh bapak lebih fit lagi!"
Terang seorang perawat dengan ramah sambil menunjuk ke sebuah ruangan khusus yang telah disiapkan bagi para pendonor agar sesaat sebelum melakukan transfusi dianjurkan beristirahat terlebih dahulu sebentar.
Radith hanya mengangguk pelan, seperti biasa dengan mimik muka yang datar tanpa ekspresi.
Selang beberapa menit, terlihat seorang pria paruh baya datang menghampirinya dengan raut muka penuh kecemasan.
"Maafkan ayah, Nak!" Seharusnya ayah yang menggantikanmu mendonorkan darah untuk kakakmu, ahh!...ayah memang tidak berguna!, bahkan untuk menyambung hidup anak sendiri saja ayah harus tergantung padamu." Setengah terisak pria paruh baya itu berkata lirih.
BERSAMBUNG
----)Mohon tinggalkan jejak yaaah man-teman, vote like juga komennya sangat author tunggu..... makasih.... 😘😘😘 semoga sehat selalu yaaaah!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Akun Baru16
menarik. lanjut thor
2021-10-26
0
Ray putra pratama Njm
itu radit punya kembaran kah?
2021-03-28
1
Ray putra pratama Njm
next
2021-03-26
1