"Naga hitam,Naga biru,Naga kuning,dan Naga merah,bawa orang-orang terkuat mu, temukan keberadaan musuh, bagaimanapun caranya." Perintah Angkara penuh murka
"Hancur,hancur,hancur, bagaimana ini bisa terjadi, siapa sebenarnya yang sedang kuhadapi ini."Teriak Angkara sambil menembakkan senjatanya ke udara
"Dooorrr...dooorrrr.. dooorrrr.." Bunyi letusan senjata otomatis nya ditengah kepanikan yang luar biasa
"Cepat semuanya menyebar, dan sisir setiap inci wilayah Naga Hitam,dalam radius 1 kilometer.Cepat!" Teriak bos besar Naga Hitam dengan wajah yang merah padam
"Kalau ketemu musuh yang menyerang markas ku,akan ku cincang tubuhnya,sampai tidak tersisa." Teriak bos Angkara penuh kemarahan
"Prookkk...prookkk...prookkk.." Bunyi tepuk tangan mengagetkan Angkara
"Tak kusangka,bos besar Naga Hitam yang sangat ditakuti oleh dunia,begitu panik,hanya dengan serangan kecil seperti ini." Kata sesosok tubuh transparan yang tiba-tiba muncul di hadapan Angkara
"Siapa kau,apa hubungannya dengan mu."Teriak Angkara marah sambil mengarahkan senjatanya ke arah tubuh transparan itu
"Ha....ha...ha..., aku malaikat maut mu,yang di tugaskan untuk mencabut nyawa busuk mu itu."Jawab sesosok tubuh transparan itu dengan santai sambil tertawa
"Badjingan,bhangsat......dooorrrr......dooorrr...dooorrrr..."kata Angkara jengkel
"Ha...ha...haa...,kau tidak akan mampu membunuhku mahluk busuk,apapun usahamu,akan sia sia saja,sebaliknya,akulah yang akan mengakhiri hidup penuh dosamu itu."Kata sesosok tubuh transparan itu lagi sambil terus tertawa
Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa Angkara begitu marah dengan Sosok transparan itu?
Ternyata,sosok transparan itu,sedang memainkan emosi Angkara,dan belum berniat, untuk memulai perang yang sesungguhnya,dia terus memainkan perasaan lawan yang akan dihadapinya
"Katakan siapa kau,apakah serangan ini ada hubungannya denganmu. Keluar!,Tunjukkan dirimu yang sebenarnya."Kata Angkara sambil berteriak marah
"Dasar idiot,bukankah sudah kukatakan,aku adalah malaikat maut mu,yang akan mengakhiri dosa-dosa mu." Kata sosok transparan itu sambil bergerak ke arah Angkara
"Deezzz..bukkk,,buk..."
"Aaaakkhh...uuugghhh" Teriak Angkara ketika tubuhnya terkena pukulan yang bertubi-tubi
"Bhangsat....Badjingan..."Kata Angkara sambil berteriak
"Kau ternyata idiot yang sangat berisik, yang hanya bisa memaki,sebaiknya ku akhiri saja hidupmu sekarang."Kata sosok transparan itu mengintimidasi
"Sambutlah kematianmu ini manusia durjana!."Teriak Sadewa geram
"Hiiaaaaatttt......."Teriaknya
"Buukk,,deezzz...jdaaarrr...baaammm." Bunyi Suara tangkisan pukulan yang beradu sangat jelas terdengar
"Berani berani nya kau akan membunuh pemimpin besar Naga Hitam, langkahi dulu mayatku,Naga Merah."Kata seorang lelaki dewasa,sambil mengarahkan telunjuknya ke arah sosok transparan itu
"Ohhh...ternyata ada binatang peliharaan bos besar yang bau tanah itu,kau bilang aku harus melangkahi mayat mu dulu,agar bisa membunuh bos besar lemah mu itu. Begitukan?"
"Maka dengan senang hati,ku kabulkan keinginanmu." kata sosok transparan itu sambil menyeringai
*****
Siapa sebenarnya sosok transparan itu?.Mengapa ia bisa muncul di hadapan pemimpin besar organisasi Naga Hitam secara tiba-tiba
Ternyata sosok yang sangat misterius itu adalah ,Sadewa penguasa kota Sembilan Naga
Tanpa didampingi oleh siapapun dari para prajuritnya, Sadewa muncul secara tiba- tiba,dihadapan pemimpin besar Naga Hitam,Angkara
Sedangkan Bima dan pasukannya,langsung menyebar,menempati posisi yang telah ditentukan oleh tuan mereka,Sadewa, dan langsung memulai penyerangan,ke orang-orang dari markas besar Naga Hitam
Sadewa muncul di hadapan pemimpin besar Naga Hitam, Angkara.yang sedang marah marah.Angkara juga tidak didampingi oleh siapapun dari orang- orangnya
Dia duduk sendiri di atas tahta kebesarannya,di ruang pertemuan markas Naga Hitam,setelah dia dengan emosi,memerintahkan kepada orang-orangnya,untuk menyebar mencari keberadaan musuh yang menyerang markas mereka
Di saat itulah,Sadewa muncul secara tiba-tiba,dan mengejutkan Angkara
Sebelum kejadian itu,Sadewa dan pasukannya,telah sampai di markas besar Naga Hitam, satu jam sebelum mereka bergerak,untuk menyerang kota Sembilan Naga,yang dibekali dengan persenjataan lengkap
Sebelum Sadewa dan pasukannya pergi ke markas besar Naga Hitam,dia telah memerintahkan kepada sistem,untuk memasang segel kehancuran di setiap kapal perang,tank atau kereta lapis baja, juga helikopter tempur taktis mereka,dan meledakkannya,sebelum 1 detik penyerangan dimulai
Akibatnya adalah seperti yang sudah kita ketahui bersama, terjadi ledakan yang sangat dahsyat dan serentak, menghancurkan seluruh kapal perang,tank lapis baja dan helikopter tempur taktis mereka,sekaligus membunuh para prajuritnya
Akibat dari ledakan itu adalah, separuh prajurit yang telah dipersiapkan untuk menyerang kota Sembilan Naga,tewas terbunuh tanpa bisa berbuat apa-apa,dan belum sempat melakukan penyerangan.Mereka mati sia sia
Karena kejadian itulah, Angkara sebagai pemimpin besar markas Naga Hitam, menjadi sangat marah,dan tanpa pikir panjang lagi,dia memerintahkan kepada seluruh orang-orangnya,untuk mencari keberadaan musuh yang menyerang markas mereka
Di saat itulah Sadewa muncul, dan memprovokasi serta mengacak-acak emosi dari Angkara,dan ketika dia bergerak ingin mengakhiri hidup Angkara,dengan pukulan yang sangat mematikan,tiba-tiba muncul seorang pria dewasa yang menangkis serangan nya
*****
"Siapa kau?, dan kenapa kau menyerang markas Naga Hitam ini."Tanya seorang pria 30 tahun-an kepada Sadewa
"Kau tidak pantas mengetahui siapa aku,yang perlu kau tahu adalah,bos bodohmu itu,telah berani memprovokasi,dan berniat ingin menghancurkan kota ku."Kata Sadewa sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Angkara
"Ohhh...Ternyata kau adalah penguasa kota Sembilan Naga yang tak berguna itu"
"Kebetulan sekali,kau sendiri yang mengantarkan nyawa mu kesini,tanpa kami harus bersusah payah ke sana."
"Dengan kematianmu hari ini, otomatis kota itu akan tunduk kepada kekuasaan Naga Hitam,walau kau telah banyak membunuh prajurit kami,itu sebanding dengan kejatuhan kekuasaanmu,di wilayah kota Sembilan Naga pantai utara itu."Kata sesosok laki laki, yang berjuluk Naga Merah dengan percaya diri
"Jangan bermimpi untuk bisa membunuhku, jangankan membunuh, menyentuh tubuhku pun kau tidak akan mampu."kata Sadewa sambil tersenyum
"Kurang ajar, rasakan ini!" Kata Naga Merah sambil berkelebat mengarahkan tinjunya ke dada Sadewa
Serangan yang dilancarkan oleh Naga Merah benar-benar cepat,dan hampir tidak bisa diikuti oleh mata biasa, tapi bagi Sadewa,pukulan itu masih tergolong lambat, hanya dengan memiringkan tubuhnya ke kiri,pukulan itu luput mengenai dada Sadewa
Malah serangan tapak Sadewa,telak mengenai bahu kanan Naga Merah,hingga membuat ia terhuyung dan mundur beberapa langkah ke belakang sambil meringis menahan sakit
Serangan itu benar-benar tidak diduga oleh Naga Merah Dia mengira pukulannya akan tepat mengenai dada Sadewa, tapi ternyata perhitungannya meleset,malah dia sendiri yang terkena pukulan balasan dari Sadewa
"Baru kali ini ada orang yang bisa melukai ku,bahkan membuatku terhuyung mundur beberapa langkah kebelakang,tapi kau jangan berbangga diri dulu,itu baru permulaan."kata Naga Merah sambil memegang bahu kanannya
"Hiiiaaaatttt...pletak..buk..deezz...buk.."
"Uuuggghhhh..."Terdengar keluhan dari mulut Naga Merah,sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit terkena pukulan Sadewa
"Inilah saatnya kematianmu Naga bodoh."kata Sadewa mengintimidasi lawannya
"Dooorrrr..dooorrrr...dooorrr." Terdengar 3 kali tembakan, memecahkan kebuntuan di ruang pertemuan markas Naga Hitam
"Dasar bos idiot,beraninya hanya membokong dari belakang,kau sangat merepotkan."Kata Sadewa Sambil mengibaskan tangannya menangkap peluru yang meluncur cepat ke arahnya
"Kau tidak pantas menjadi pemimpin besar,Naga Hitam,yang konon sangat ditakuti oleh dunia.Kau hanya pantas menjadi pembersih sepatuku."Kata Sadewa sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Angkara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
izRoiL
Mantapz
2021-11-23
0