Seketika Sadewa mengedarkan pandangannya keseluruh ruang kamarnya, tanpa menjawab pertanyaan dari ibunya, yang terus menunggu jawaban dengan rasa khawatir.
Ini masih kamar juga rumahnya, bukan istana seperti dalam mimpinya. Dia baru menyadari, bahwa dia tadi hanya bermimpi mempunyai dunia impian
"Dewa tidak tahu bu, sebelumnya, dewa tengah berada di dunia imajinasiku, dan itu seperti nyata bu. Sebelum ayah dan ibu menggedor pintu itu. Benar bu, Dewa tidak berbohong."Jawabnya
"Itu hanya mimpi anakku. Mungkin kamu hanya kelelahan setelah seharian bekerja."
"Lanjutkan tidurmu. Sekarang masih pukul 1 dini hari. Ayah dan ibu juga mau melanjutkan tidur."Jawab ibu Sadewa penuh kasih sayang
{ Tuan tidak bermimpi. Apa yang tuan alami itu memang nyata. Itu bukan mimpi }
{ Tuan bisa memasuki dunia tuan hanya dengan meniatkannya saja }
{ Tuan juga bisa membawa kedua orang tua tuan bersama, agar mereka yakin dengan cerita tuan }
"Ayah, ibu, tunggu."Teriak Sadewa pelan
"Dewa berkata benar bu. Dewa tidak bermimpi. Dewa bisa membawa ayah dan ibu ke dunia imajinasi dewa, untuk membuktikan, bahwa dewa tidak berbohong."Kata Sadewa menjelaskan lagi
"Sudahlah dewa.Ibu maklum dengan keinginanmu,yang ingin keluar dari kondisi hidup kita yang sangat miskin ini, tapi kita harus bersabar."Kata ibunya menyanggah kata anaknya
"Tunggu Alisa. Sebaiknya kita dengarkan dulu penjelasan dari anak kita. Kelihatannya dia berkata sungguh sungguh."
"Kita sebagai orang tuanya, harus selalu mendengarkan keluh kesah dari anak kita. Tidak baik mengabaikan kata katanya."Kata ayah Sadewa yang berdiri menggunakan tongkatnya membela
"Sudahlah yah. Mana ada dunia imajinasi, atau apalah namanya itu, yang ada dunia nyata yah.Seperti dunia ini, kampung kumuh ini, gubuk kita ini dan sebagainya. Sekarang mari kita tidur."Kata istrinya masih bertahan dengan pendapatnya
"Tapi.. bu... uuhhh. maafkan dewa bu."
Sebelum dia selesai mengucapkan kata kata itu, dia melambaikan tangannya kearah kedua orang tuanya, dan seketika, kedua orang tuanya menghilang dan masuk kedalam dunia imajinasi Sadewa, kemudian dia pun menyusul mereka
Begitu mereka sampai, kedua orang tua Sadewa terperangah dengan mulut terbuka lebar, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat
Sekian lama mereka hanya berdiri melongo,memandang bangunan bangunan dihadapan mereka, indah bagai surga, itu yang ada dalam pikiran mereka
"Ayah, ibu.. "Kata Sadewa sambil mengguncang tangan kedua orang tuanya
"I... i.. ini dimana nak. Apakah kita sudah mati dan dimasukkan ke surga."Teriak ibunya tidak percaya
"De....dewa, kita sekarang ada dimana. Jelaskan pada orang tuamu ini, agar kami tidak khawatir dengan keadaan kita."Kata ayah sadewa gugup
"Ayah, ibu. inilah dunia imajinasi Dewa. Pada awalnya dewa juga tidak percaya akan semua ini. Tapi setelah dewa didatangi oleh sesosok pria tampan dan memberikan semua ini pada dewa, barulah dewa percaya."
"Sosok pria tampan itu juga memberi kan semacam mesin atau teknologi kedalam tubuh dewa."
"Setelah mesin atau teknologi itu masuk, Dewa merasakan, ada semacam kekuatan yang mengalir ditubuhku, juga bermacam pengetahuan yang muncul di kepala dewa."Sambungnya lagi
"Mesin itulah yang telah nembangun ini semua, yah, bu. Dewa tidak berbohong. Percayalah pada dewa. "Katanya memohon
"Mesin itu juga yang telah memberi kan harta pada dewa di dunia ini. Sekarang ayah dan ibu tidak usah khawatir lagi, akan kehidupan kita kedepannya. Semua ini dewa persembahkan untuk orang tua yang sangat dewa sayangi."
"Selamat datang di dunia imajinasi ini, ayah, ibu."Kata Dewa membuyarkan lamunan mereka
"Maafkan ibumu ini nak, yang sempat tidak percaya padamu."
"Kamu memang anak yang baik dan berbakti. Ibu lupa, bahwa selama ini, kamu tidak pernah berkata bohong pada siapapun. Ayah dan ibu sangat bangga padamu nak."Kata ibunya memeluk tubuh anaknya sambil menangis
"Tapi kamu masih berhutang penjelasan pada ayah dan ibumu akan semua ini." Sambung ibunya lagi
"Tenanglah bu. Ini semua nyata. Ini takdir baik yang diberikan oleh yang kuasa pada dewa. Aku akan menggunakan semua ini untuk berbuat kebaikan dan memberantas kejahatan." Tegasnya
"Pada suatu hari nanti.Dewa akan menceritakan semuanya.Sekarang mari kita melihat lihat isi duniaku ini."Kata Sadewa pada orang tuanya
Kemudian mereka pun berjalan mengelilingi dunia imajinasi itu
Rasa kekaguman mereka semakin membuncah dan hampir meledak, karena ketidak percayaan mereka melihat semua itu, termasuk juga Sadewa. Itu karena dia belum sempat melihat lebih dekat semua isi dari dunia imajinasinya
Banyak bangunan bangunan yang berdiri begitu rapi dikanan kiri jalan, terbuat dari bahan bahan berkualialitas tinggi, dihiasi oleh ornamen ornamen yang cantik, juga lampu lampu yang banyak berwarna warni
Rata rata bangunan itu, dipolesi dengan cat berwarna warni juga, sehingga menambah keindahan dan kemegahannya
*****
Mereka terus berjalan menyusuri dunia imajinasi itu, hingga sampai ditaman yang sangat indah dan asri.
Disitu mereka berhenti sejenak,dan duduk di bangku panjang bercat putih,mengelilingi sebuah meja besar bercat biru muda, sambil menikmati indahnya pemandangan didepan mereka
Tak lama sesudah itu, mereka melanjutkan berkeliling, dan sampai di sebuah bangunan yang sangat besar dan megah berkilauan terkena sinar matahari redup
Pemandangan itu, membuat mereka terhenti dan ketiganya secara tidak sadar membuka mulut mereka lebar lebar, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat
"I.. ini luar biasa, bangunan apa itu, mirip seperti istana. Seperti yang ibu lihat di televisi kita dulu. Tapi ini lebih besar dan megah Bangunan milik siapa itu."Tanya Elisa, ibunya Sadewa kagum
"Itu rumah tempat tinggal kita, ayah, ibu.Sekarang kita tidak miskin lagi bu. Kita akan tinggal dirumah itu mulai dari sekarang."Kata Sadewa menjelaskan
"Rumah kita, bukan.. itu istana nak, bukan rumah."Sambung ibunya tak percaya
"Sama saja bu. Istana adalah rumah juga, fungsinya untuk tempat tinggal juga."Bela Sadewa
"Ah, terserah kamu sajalah nak, yang penting sekarang bagaimana kalau kita masuk ke dalamnya."
"Tapi tunggu dulu, kenapa banyak orang di sekeliling istana itu, juga di gerbangnya. Siapa mereka dewa?" Tanya ibunya tiada henti
Ayah Sadewa hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku istrinya. Tak di dunia, tak di sini atau di tempat manapun, sikap seorang perempuan cukup bawel menurutnya. Kemudian dia bertanya pada Sadewa
"Apakah mereka orang orangmu dewa."Tanya pak Tarno penasaran
"Benar ayah, mereka adalah pengawalku yang ditugaskan menjaga dunia ini.Kekuatan mereka sudah tidak diragukan lagi. Mereka sangat kuat, patuh juga setia. "Jawab Sadewa tegas
"Syukurlah kalau begitu. Bagaimana kalau kita masuk kedalam, karena kaki ayah sebelah ini sudah pegal dari tadi berdiri."Tanya ayahnya pada Sadewa
"Ayah benar, mari kita masuk. Ibu.. jangan berdiri saja disitu.Mari kita masuk kedalam bu."Kata Sadewa memanggil ibunya
Begitu mereka melangkahkan kakinya mendekati bangunan yang sangat besar itu.Puluhan penjaga menundukkan kepalanya ke arah Sadewa dan orang tuanya dengan hormat
"Selamat datang di Istana Giok Biru tuan."Kata pemimpin penjaga itu
"Terima kasih. Lanjutkan penjagaan."Perintah Sadewa pada pemimpin penjaga itu
"Siap laksanakan tuan."Jawabnya tegas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... hooaamm
2023-01-25
0
AL Star
lokan udh cerita sama ortu Lo . knp pen jelasin lagi
2022-11-19
0
ZannyA Purty
terlaluuuuuuu
2022-05-14
0