Hari ini Ari harus standbay di kantor, ternyata lagi di depan layar komputer yang sedang menyusun laporan, saat Ari di ruangan, Ari vidio call Intan. vidio call pertama di hari Ari berada di batalionnya, jadi selama ini Ari jika vidio call Intan itu selalu lagi siaga di luar Batalionnya.
'assalamualaikum dek'. ucap Ari
'walaikumsalam, kenapa ya ri?' tanya Intan pada Ari.
'vidio call saja, supaya kamu tidak berpikir macam-macam kepada saya dek.' ucap Ari
'macem-macem gimana ya? aku lagi nonton tv looh'. jawab Intan yang ketus pada Ari.
'memang kamu lagi nonton apa dek?'. Ari bertanya pada Intan
'nonton berita, banyak tentara mendirikan dapur umum untuk door too door ke masyarakat memberikan nasi kotak, kamu tidak ikut ri?' ucap Intan
'itu dapur umum di komplek kodim dek?' tanya Ari pada Intan
'tidak tau dimana, hanya melihat banyak tentara masak'. ucap Intan
'di asrama paling dek?' ucap Ari
'iya mungkin, tinggal di asrama itu tidak enak ya ternyata'. ucap Intan
'kamu pernah, tinggal di asrama?'. tanya Ari pada Intan
'tidak, tidak, hanya sekedar pernah menginap saja di asrama kakak sepupuh di daerah kota B'. jawab Intan
Intan mulai menceritakan pengalamannya sewaktu menginap di asrama kakak sepupuhnya, anak dari seorang kakak ayahnya Intan, keluarga besar dari ayahnya Intan mayoritas lebih banyak menjadi seorang tentara dari angkatan darat, sedangkan keluarga besar dari ibunya Intan mayoritas lebih banyak menjadi seorang tentara dari angkatan laut. walaupun dari kedua keluarga mayoritas banyak menjadi seorang tentara, Intan tidak pernah mendalami hal mengenai militer.
'bukannya jauh dari rumah adek?'. Ari bertanya pada Intan.
'iya, menginap di sana malamnya di ketok pintu mulu, yang nyariin abang lah, yang kasih tau kalau kegiatan jam tiga malam, terus dua jam kemudian tepat di pukul dua malam ketok pintu lagi, izin mengingatkan kembali, aduh tidur merasa tidak tenang banget lah diasrama mah haha'. ucap Intan
'haha saya disini tidak looh dek, aman-aman saja'. ucap Ari
'kamu kan di barak belum di rumah sendiri, jadi tidak ada yang mengangguin ketok izin tengah malam haha'. ucap Intan
'haha dek, dek, nanti kamu terbiasa dengan tinggal di asrama, yuk kita sholat dulu yuk dek'. ucap Ari
'oke, yuk ah assalamualaikum'. ucap Intan
'walaikumsalam'. ucap Ari
Nah, begitulah Ari jika memiliki waktu senggang pasti selalu memberikan kabar kepada Intan terus, dua jam kemudian Ari vidio call Intan lagi.
'assalamualaikum dek'. ucap Ari
'walaikumsalam, gimana ri?'. jawab Intan
'sudah belum sholatnya?' Ari bertanya pada Intan
'sudah, sudah, sudah selesai menghadapnya'. jawab Intan pada Ari,
'saya kangen dek'. ucap Ari
Waaaaah, Intan kaget saat Ari bilang gitu pada Intan, di luar dugaan Intan, dari sekian waktu vidio call perkenalan, baru kali ini di bilang kangen, padahal sudah sering banget melakukan vidio call.
'apa, kamu ngantuk mengatakan hal itu kepada aku? haha'. Intan menjawab sambil meledek Ari
'saya gemes sama pipi adek, mau cubit rasanya dek'. jawab Ari
Memang Intan memiliki wajah berpipi chaby dari lahir, sewaktu Intan masih kuliah dulu sering sekali di cium-cium oleh ibu dosennya, karena gemes dengan wajahnya.
'enak saja kepingin cubit.' jawab ketus Intan pada Ari
'boleh aah dek haha' ucap Ari sambil meledek Intan
'kamu memang sudah selesai tugasnya?' ucap Intan
'belum sayang, selesaiin dulu ya saya.' ucap Ari
'oke, selesaiin dulu baru boleh kangen sama aku, assalamualaikum'. ucap Intan
'weeh, walaikumsalam dek'. ucap Ari
Selesai 30 menit kemudian, Ari kembali vidio call lagi, entah apa yang mau di bicarakan lagi.
'assalamualaikum dek'. ucapan awal telephone Ari pada Intan
'walaikumsalam.' ucap Intan simpel
'sudah selesai ni kerjaannya, mau vidio call lagi sama kamu dek'
ucap Ari
'benar selesai, memang ngerjain apa kamu?' tanya Intan pada Ari
'laporan, yang orang sipil tidak akan mengerti pokonya dek.' ucap Ari
'haha ngerih juga ya rahasia negara.' ledek Intan pada Ari
Lagi asik tertawa berdua ternyata terputus, lalu Intan chatting Ari, tidak sopan langsung mati aja, Ari langsung balas sebentar dek ada wadan (wakil komandan) datang ke ruangan saya. setelah itu Intan tidak bales lagi deh, eeh tidak lama Ari vidio call kembali.
'dek maaf, ada wadan saya tadi.' ucapan Ari
'iya, pasti di marahin ya?' tanya Intan pada Ari
'tidak dek, kenapa di marahin, saya bilang istri ndan.' ucap Ari
'istri dari hongkong, pengajuan aja belum haha.' ucap Intan
'haha saya ko kangen terus sama kamu ya dek?'. Ari merayu Intan
'aku ada pengawetnya kali, jadi awet kangennya ke aku haha'. ucap Intan sedikit meledek Ari
'pakai borak ternyata kamu dek haha'. jawab Ari
'sialan, memang kamu pikir aku ini ikan asin'. ucap Intan
'haha (sambil nunjuk pakai jempol di layar handphonenya)'. Ari menjawab sambil bertingkah
'ko jari mu buntet (pendek dan berisi) sih ri? haha'. Intan meledek Ari
'looh adek, jari kamu ko panjang-panjang ya, tanggan panjang ya kamu, suka nyurih di warung jajan haha'. jawab Ari
'haha sembarangan, coba lihat jari kamu deh ri?' ucap Intan
'ini jempol, telunjuk, tengah, manis, kelingking (sambil menghitung 1,2,3,4,5 ke layar handphone)'. ucap Ari
'looh jari mu buntet-buntet ya hahaha' ucap Intan
'haha dari pada kamu, jarinya ko panjang-panjang'. ucap Ari
'biarin aja ah, berarti aku tinggi, orang tinggi masuk apa aja bisa looh haha'. ucap Intan
'haha dek, dek, gemes beneran loh saya sama kamu, ulang tahun jalan sama saya yuk dek'. ucap Ari
'mau kemana? nanti di stop sama yang patroli di jalan kan PSBB di larang boncengan, nanti aku di turunin suruh jalan kaki haha'. ucap Intan
'gampang itu dek, kamu tidak usah keluarin ktp, nanti biar saya keluarin KTA saya bilang ini istri, beres kan dek.' ucap Ari
Kalau sudah bercanda ada saja yang di bahas, kemudian Intan mulai ingin mengetahui sisi dari keluarga Ari langsung dari ucapannya.
'kamu asli jogya kan ya?' ucap Intan
'ibu bandung, bapak jogyakarta, lahir di bandung, besar di jogyakarta dek'. ucap Ari
'berati orang jogyakarta dong kan ikut suku bapak'. ucap Intan
'tapi ko saya sunda tidak ada keturunan putih-putihnya ya?! haha'. ucap Ari
'kamu gula aren, bukan gula pasir haha'. ucap Intan pada Ari
'haha adek asli jakarta ya?' Ari bertanya pada Intan
'bapak ku jawa tengah, ibu ku asli jakarta'. jawab Intan
'betawi kamu berarti ya dek?' ucap Ari
'jawa dong, kan dimana-mana ikutnya suku bapak'. Intan mejawab
'cuci muka sana looh dek'. Ari memberi perintah pada Intan
'tidak ah, ngantuk aku'. alasan Intan menolak atas perintah Ari
'aduh dek, gemes saya pokoknya sama kamu, saya doain sekalian saya sumpahin, harus nikah sama saya, jika kamu nikah sama saya berarti gak boleh nikah sama yang lain juga haha'. Ari mulai mengoda Intan
'ya allah, doa mu ko jelek banget sih ri, doa itu yang baik-baik saja dong, jangan kaya gitu tadi. ucap Intan
'sudah dih mandi dulu dek, wanita di rumah nikah ngurus anak'. ucap Ari
'loh kerja dong, aku mau berkarier'. jawab Intan
'iya nikah, ngurus anak, kerja, wanita kaya kamu itu pasti akan selalu berpikir kerja-kerja mulu dek haha'. ucapan Ari pada Intan
'memang aku tidak perlu memanjakan suami? haha'. tanya Intan
'kamu sudah punya anak ya dek? haha'. ucapan Ari penuh dengan canda
'cari bapaknya dulu, baru anaknya haha kamu cari istri? haha'. di balikin lagi pertanyaannya dari Intan
'ngapain di cari, sudah ada di depan saya'. ucap Ari
'mana-mana coba kenalin sama aku dong'. jawab Intan penuh dengan penasaran
'ini loh yang lagi ngomong sama saya via vidio call'. ucap Ari
'looh aku dong haha'. Intan menebaknya
'lah iya haha sudah sore mandi dulu gih dek, saya mau balik barak dulu'. ucap Ari
'siap.' jawab Intan
'assalamualaikum'. ucapan Ari sebelum mengakhiri vidio call
'walaikumsalam'. jawab Intan
Percakapan antara Ari dan Intan selama vidio call sehari sudah 4 kali, Intan menyimpulkan pasien minum obat kalah deh sama Ari hari ini. setelah itu Intan bergegaslah untuk mandi dan persiapan sholat magrib, di lanjut dengan kegiatan Ari bermain game. setiap Ari main game, Intan sudah mulai iseng menganggu chatting-chatting tidak jelas.
Intan memang anak yang sedikit jahil, ya tidak apa-apa sekali-kali jahilin Ari main game. Ari paling ketawa-ketawa di saat waktu gamenya di gangguin Intan, sudah paham pasti Ari selalu menjawab dengan berkata 'kangen ya' Intan hanya tertawa dari kejauhan saja, ini cara Intan agar tidak kehabisan bahan saat komunikasih dalam kesibukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
EroSenpai
Lanjut!
2021-09-11
1