Happy banget, banget, banget...
kalau sudah ketemu weekend, bisa bebas mau ngapain saja, bener tidak sih? Kalau Intan di weekend selalu semangat, karena weekend itu jadwalnya bertemu dengan Ari. cielah kaya anak ABG lagi jatuh cinta pada pandangan pertama saja Intan.
Di layar handphone Intan seperti biasa, absen ucapan dari Ari sudah menunggu, mungkin takut di demo kali yaaa.
'pagi sayang, lagi dimana sayang? ucap Ari
'pagi, ini nonton tv' ucap Intan
'tv di tonton, nanti saya ada latihan terjun di kota Bogor' ucap Ari
'iya hati-hati latihannya ya'ucap Intan
Intan kira mau di ajak datting, taunya di kabarin latihan terjun, jengkelah Intan tidak bisa bertemu, padahal rindunya sudah Intan celengin dari minggu lalu. tapi dari kejengkelan Intan, Intan buatlah status di whatsapp, kurang lebih seperti ini statusnya.
...KAMU...
...Tak perlu ku puisikan...
...Karena namamu adalah kata terindah...
...Tak perlu ku lagukan...
...Karena kabar baikmu adalah hal yang ingin aku dengar...
...Tak perlu ku tuliskan...
...Karena sudah terukir di dalam hati ini...
...Aku pun punya cara untuk mengagumimu...
...Tanpa kata, Tanpa suara...
...Tapi Ketahuilah...
...Dalam diam aku selalu berdoa...
...Berharap sebuah keajaiban kecil dariNya...
...Berharap aku dan kamu menjadi kita...
...Karena aku...
...Ingin di persatukan dengan takdirNya...
...Ingin bersama dengan seijinNya...
...Dan...
...Dipisahkan dengan kehendakNya...
eeh tidak lama, Ari koment di status Intan kirim emoticon kiss, lalu Intan membalasnya pada Ari.
'kaya paham saja' ucap Intan
'haha tidak sayang' ucap Ari
'senjata baru paham'ucap Intan
'haha banget' ledek Ari pada Intan
'kamu lagi persiapan untuk berangkat nanti terjun?' ucap Intan
'iya sayang, lagi istirahat makan ini' ucap Ari
'ya sudah makan dulu, bismillah'ucap Intan
'iya sayang ku' ucap Ari
Setelahnya ya sudahlah, pikir Intan pasti masih berlatih, persiapan untuk berdinasnya nanti. kemudian chatting masuk dari salah satu teman Intan, kali ini teman Intan dari 'angkatan darat', umurnya di bawah Intan, sudah Intan angap seperti adek sendiri.
Tiba-tiba chatting tidak karuan, karena galau dengan 'ibu negaranya alias kekasih pujaan hatinya' , iya adalah bernama rizki dan ibu negaranya ini bernama putri.
Rizki kirim chatt pada Intan sudah kaya orang kerasukan, semua emoticon mewek sebanyak-banyaknya. lalu Intan stop langsung dengan balasan, 'kau gila, galau menyampah di handphone ku looh ini ki'. rupanya rizki sedang meminta pertolongan untuk membujuk kekasihnya, agar mereka tidak berpisah.
'tolong aku, chatt lah pacar ku itu' ucap Riski
'kenapa?' ucap Intan
'yakinkan dia kalau aku sudah nyaman, tidak mau aku pisah dengannya' ucap Risi sambil kirim bukti sc dengan kekasihnya
'sabarlah kamu, jangan terbakar api juga' ucap Intan
'bantu aku sambil kirim no kekasihnya, kamu sesama wanita pasti mengerti gimana nasehati dia, supaya aku tidak pisah dengannya' ucap Ari
'ini ibu negara siapa namanya? Aku di minta chatting, kamu tidak kasih nama kekasih mu, gimama sih' ucap Intan
'namanya putri, bantu aku' ucap Riski
'sebentar, popy itu siapa?' ucap Intan sambi membaca dari sc yang dikirim Rizki
'popy itu mantan ku, dia kirim inbox ke pacar ku itu, nah sekarang pacar ku itu kemakan dengan omonganya, aku tidak mau pisah denganya. Tolong aku ya' ucap Riski pada Intan
'mantan mu gila, sampai segitunya' ucap Intan
'memang dia gila, bantu aku ya' ucap Riski
'santai dong, jangan merengek seperti itu kamu, wanita itu tidak mungkin mau pisah dengan mu, apa lagi hubungan mu sudah di ketahui oleh orang tua dan selama dua tahun. Aku coba bantu chat ibu negara mu dulu lah, pusing aku denger rengekan kamu kaya bocah macem ini' ucap Intan yang sudah kesal dengan Riski
Rupanya pertengkaran mereka karena mantannya, aduuuuh pusing ya jika sudah urusan mantan, api cemburunya itu luar biasa, selalu membara, yang tadinya bisa berpikir jerni, jadi seketika malah abu-abu butek banget.
Sekalian aah, buat para mantan-manta yang sekarang abdi negaranya sudah tidak dengan mu, tolong di ikhlaskan saja ya, karena kalian sudah tidak berjodoh atau bisa jadi ada jodoh yang lain di luar sana, jadi jangan ganggu hubungan yang sudah adem berjalan dengan keberadaan mu yang membawa api.
...(Piss)...
Setelah itu Intan sudah menghubungi putri, yang kelihatanya bisa santai membalas chat Intan dan cukup dewasa juga wanita ini dengan permasalahanya. Intan suka dengan cara si putri ini, ketimbang si Rizki yang seperti bakal ada ledakan di depan mukanya.
'siang mba putri' ucap Intan
'Iya, siapa?' ucap Putri
'iya, maaf sebelumnya mba putri, saya intan, boleh kita ngobrol sebentar mba?' ucap Intan
'Intan siapa? Boleh' ucap Putri
'Aku temannya riki, mba putri calon istrinya kan, jangan berpikir yang gimana-gimana dulu ya mba, Riski tadi cerita pada aku, kalau boleh saran mba jangan kebawa api cemburu ya mba, Rizki itu sebenernya tidak mau kehilangan mba putri' ucap Intan
'iya terima kasih sarannya nanti saya selesaikan dengan orangnya langsung' ucap Putri
'Alhamdulillah, terimakasih mba Putri, ku pun malas setiap Riski curhat galau, selalu di ganguin mantannya yang gila itu, mba Putri jangan mau kalah ya sama mantanya yang gila itu, focus masa depan aja mba, salam kenal mba putri' ucap Intan
'Iya salam kenal kembali Intan, mau di save tidak Intan nomor kamu?' ucap Putri
'boleh mba, kalau mau sekedar shereeng juga tidak apa-apa, kamu tidak kerja?' ucap Intan pada Putri
'Oke, tidak libur kan ini hari minggu, kamu sendiri? Kuliah atau kerja' ucap Putri
'Oya ini hari minggu ya hehe Kelamaan work from home, jadi lupa hari, kerja mba, aku di bagian hukum' ucap Intan
'iya yah, jadi sudah selesai kuliah ya?' ucap Putri
'alhamdulillah sudah mba, mba putri sibuk apa sekarang?' ucap Intan
'sibuk ngurus sekolahan aja sih' ucap Putri
'semangat mba biar cepat lulus jadi bisa pengajuan sama Riski' ucap Intan
'Pasti dikira saya masih sekolah ya' ucap Putri
'Iya aku kira masih kuliah, sudah kerja ya mba?' ucap Intan
'iya kerja ngurus yayasan pondok pesantren, kamu sama Risky itu tetangga atau gimana?' ucap Putri
'wah keren mba bisa dengerin santri pada ngaji setiap hari, aku tetangganya mba di sendang mulyonya' ucap Intan yang sedang berbohong karena Riski yang arahkan untuk lokasi alamat rumah itu, entah alamat rumah siapa itu
'Alhamdulillah tapi aku bukan guru kelas, aku sekertaris umumnya' ucap Putri
'Manteb mba, biar bisa jadi sekrertaris pribadi rizki juga hehe biar Riski bisa bayak rejeki ya mba, cepat halalin mba putri. Ibunya sudah cocok banget sama mba putri' ucap Intan pada Putri sambil merayu
'Amin, iya ibunya' ucap Putri
Tidak lama, si Riski yang tukang merengek ini memberi informasi ke Intan
'Ibuuuuuuu, kamu the best, terbaik lah pokonya' ucap Riski
Sudahlah, sepertinya Putri sudah menghubungi Riski, mereka baikan seketika tanpa Intan memberi penjelasan mengenai inbox mantan gilanya itu.
Lalu Intan upload lah chatting si Riski dengan mewek-mewek di status whatsapp Intan, tapi khusus Ari saja yang Intan perlihatkan.
'ternyata seperti ini menghadapi wanita harus sabar' ucap Ari
'mana ada aku cemburu sama kamu' ucap Intan
'haha yang kamu mau cemburuin ya siapa? Disini hanya ada dinas dan teman lenting saya main game' ucap Ari
'haha kenalin aku dengan temen lenting terdekat kamu, supaya seketika ada hal buruk terjadi dengan mu, aku di beritahu' ucap Intan
Kemudian Intan langsung ke obrolan yang serius pada Ari.
'2 minggu tidak bertemu, bisa lama tidak akan ketemu dong kita, untuk selanjutnya gimana hubungan kita ini?' ucap Intan
'Infonya 8 bulan saya disana dek' ucap Ari
'lama juga, kamu satgasnya' ucap Intan
'hehe iya dek' ucap Ari
'terus mau gimana hubungan selanjutnya?' ucap Intan
'iya kalau ada yang lamar kamu duluan selama saya dines, berarti kita tidak jodoh' ucap Ari
'haha jawaban seperti itu, tidak ku harapkan, kamu melepaskan aku untuk orang lain?' ucap Intan
'haha saya juga iseng ko jawab gitu, mau tau expresi kamu saja, saya tidak bertahun-tahun disana sayang' ucap Ari
'8 bulan tidak lama, tidak sebentar juga, aku hanya pingin kamu kasih jawaban pada aku gimana selanjutnya buat hubungan kita? Yakinin aku kalau serius sejauh ini, sebelum kamu berangkat' ucap Intan pada Ari
'ya sudah, besok saya ngomongnya kalau sudah mau berangkat, ini juga belum mau berangkat' ucap Ari
'siap komandan' ucap Intan
Dari percakapan keseriusan itu, tiba-tiba Ari memberi kabar pada Intan, tepat di pukul 19.30 handphone Intan menyalah dan itu dari Ari.
'saya berangkat sekarang sayang' ucap Ari
'hati-hati sayang, semangat' ucap Intan
Rasanya seperti ini, benar-benar wanita yang sangat kuat sekali yang mendampingin abdi negara, yang banyak tugas super dadakan.
Intan langsung berpikir, mamahnya wanita hebat, wanita sekuat mamahnya, sesabar mamahnya, bisa mengurus 3 anak dengan sendiri ketika di tinggal ayahnya berdinas. Intan bener-bener takjub buat para istri yang telah mendampingi suaminya yang menjadi abdi negara, semua di lakui dengan sendiri, kalian istri-istri yang luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments