Ari ini tidak seperti biasanya membangunkan Intan saat saur, biasanya Ari jika makan saur itu di jam 2 malam, sekalian begadang main game, tetapi kali ini Ari saur di jam 3 lewat.
'saur dek saur'. cara Ari bangunin Intan
'iya sudah ko, tumben banget kamu saur jam segini?' tanya Intan pada Ari
'iya lagi tidak mengantuk saja'. jawab Ari
Setelah itu Intan tinggalkan, tidak meresponnya lagi, siang harinya Intan baru balas Ari.
'iya' . ucap Intan
'ehmm pasti baru bangun?'. tanya Ari pada Intan
'enak saja, aku sudah cantik ini loh, kamu dimana?' ucap Intan
'di hati mu, saya di kantor dek'. ucap Ari
'haha tidak bosen apa, chattingan sama aku setiap hari dari pagi sampai malam'. pertanyaan Intan pada Ari
'ya tidak dek, adek sudah bosen? pinginnya saya ngobrol langsung'. ucap Ari
'ini langsung, langsung masuk, langsung di balas haha'. ucap Intan
'siap, kerja tidak kamu dek?' Ari bertanya pada Intan
'kerja loh, biar bisa jajan haha'. jawab Intan
'nanti gitu saja dek, kerjanya work from home saja biar bisa di rumah urus anak sekalian haha' Ari mulai meledek Intan
'boleh, nanti yang gaji aku, kamu ya haha' ledek Intan pada Ari
Pokonya semakin hari semakin ada saja yang di bahas Ari kepada Intan, sampai pada saat itu Ari buat kesalahan pada Intan, Ari kasih saran pada Intan supaya Intan mencari teman hidup seorang pilot agar bisa jalan-jalan gratis dan mendapat VVIP, waah disitu Intan sebel banget sama Ari, sampai akhirnya Intan cuman berkata 'terima kasih sarannya ri, hidup Intan selama ini sudah di beri VVIP sama allah'.
Intan sepertinya langsung kebawa perasaan gitu looh, Intan keingat masa lalu apabila ada orang lain menilai karena sesuatu jabatan. disitu Intan sudah malas buat balas chatting Ari, vidio call Ari pun tidak pernah Intan angkat, telephonenya juga tidak di angkat.
Ari semakin binggung dan akhirnya menunggu sampai Intan yang duluan menyapanya, tidak lama sebelnya Intan hanya semalaman di tinggal tidur saja, eh siangnya Intan duluan yang chatting Ari.
'ri'. ucap Intan
'siap sayang, sudah ngambeknya?' jawab Ari
'haha aku tidak ngambek looh ri'. ucap Intan
'ehmm iya saja deh, lagi datang bulan ya?'. ucap Ari
'ehm tidak.' jawab Intan
'gimana, kangen dong?' Ari mulai meledek Intan
'haha tidak, memang aku siapa boleh kangen sama kamu, kamu lagi apa?'. Intan menjawab dengan ledekan lagi
'apa perlu saya lamar kamu dulu? lagi kurvei ini.' ucap Ari
'ya sudah, semangat ya.'ucap Intan
'kamu lagi apa dek?' Ari bertanya pada Intan
'lagi mikirin orang paskhas, ko tidak ada ucapan selamat pagi buat aku.' Intan menyindir Ari
'sebel, sebel, sebel, Ooo wanita haha' ucap Ari
'kenapa, wanita unik?'ucap Intan
'binggung mau berkata-kata takut salah paham lagi haha'. jawab Ari
'lagian kamu, sudah tau sering chattingan malah saranin aku sama pilot, ya sudah sekalian cariin saja gih pilotnya buat aku.' ucap Intan
'ya kan ngobrol dek, ngalor ngidul biasa dek.' ucap Ari
'ngalor, ngidul nanti nyasar ri.' ledek Intan pada Ari
'tinggal balik lagi dek.' ucapan Intan di ledek kembali oleh Ari
'tidak ada puter balinya ri.' ucap Intan
'harus ada, saya kurvai dulu ya sayang.' ucap Ari berpamitaan untuk melanjutkan kegiatanya
Ari sibuk kurvei dan Intan memutuskan untuk tidur siang, pas sore harinya Ari selesai, Intan di vidio call, kebangun deh Intan dari tidurnya.
'assalamualaikum dek.' ucapan Ari saat vidio call di Angkat
'walaikumsalam ri.' ucap Intan
'lagi apa dek?' Ucap Ari
'sebentar ri, aku kumpulin nyawa ku dulu baru bangun tidur.' ucap Intan
'haha nyawa mu memang kemana dek?' Ari meledek Intan
'ketembak orang pashkas.' ucap Intan
'haha aah masa'. ledek Ari pada Intan
'tidak mungkin, di tembak.' ucap Intan
'iya tidak lah dek, saya langsung lamar adek aja'. ucap Ari
'kaya berani aja.' ucap Intan
'berani dong, sekarang ancang-ancang dulu.' ucap Ari
'ancang-ancang supaya apa?' Intan meledek Ari
'supaya tidak di salip yang lain dek.' ucap Ari
'kalau nanti ada yang nyalip, gimana?' ledek Intan pada Ari
'tingkung sebelum hari H dek haha.' Ari menjawab sambil meledek Intan
'aman buat saat ini, kalau nanti tidak tau deh haha'. ucap Intan
'siap.' jawab Ari dengan tegas
Karena hari sudah sore, kemudian Ari menyudahi vidio call sambil bilang pada Intan 'bangun dulu sayang, terus mandi ya' akhirnya percakapan kami selesai disini.
Setelah selesai mandi dan sholat, Intan mencoba beranikan diri untuk bertanya pada Ari, nekat sih tapi tidak mau buang-buang waktu dan tidak mau sakit hati, karena Intan terlalu khawatir tersakiti.
'ri, aku boleh tanya tidak?' ucap Intan
't**anya aja dek.' ucap Ari pada Intan dengan lembut
'k**amu punya perasaan tidak sih sama aku, jujur ri.' Perintah Intan agar Ari menjawab dengan jujur
'a**duh di tembak ni haha ada dek, tapi kita belum ketemu, saya pingin sama kamu ngobrol face to face dulu sama kamu biar kita bisa sama-sama ngerti dek.' ucap Ari
'ada rencana mau menemui aku?' ucap Intan
'iy**a ada, tapi jika sekarang belum bisa, waktunya dek.' ucap Ari pada Intan
'tidak ada rencana untuk ke rumah ku'? Intan bertanya pada Ari
'belum ada waktu keluar dek, saya belum ada libur ini.' ucap Ari
'oke, di tunggu waktu yang pas buat ketemu'. ucap Intan
'siap.' ucapan Ari untuk Intan
Lalu Intan sedikit bersedih, karena memang Ari lagi banyak banget kegiatan yang begitu padat, karena memang situasi kondisi seperti ini (covid-19), tidak heran jika tentara lebih banyak kegiatan buat lebih extra membantu masyarakat.
Intan ingat bahwa waktu ayahnya pun sama, ayahnya bukan milik Intan seutuhnya, ayahnya Intan juga milik masyarakat Indonesia, tugas utamanya adalah menjaga kedaulatan Negara ini.
Intan tidak boleh egois hanya ingin bertemu Ari, Intan sadar betul jika Ari punya tanggungjawab untuk Negara.
Kemudian Ari chatting Intan, 'nduk' (sebutan anak prempuan dalam bahasa jawa). Ari memanggil Intan dua kali dengan sebutan nduk, Intan hanya membalas 'dalam ri', tidak lama kemudian Ari menyuruh Intan 'bobo looh'. mungkin Ari pikir Intan tidak bales, karena ngambek, padahal lagi asik nonton tv.
Keesokan paginya di layar handphone Intan tidak ada ucapan, padahal Intan sama Ari tidak lagi sebel, Ari juga tidak marah sama Intan. Intan memutuskan untuk menyapanya terlebih dahulu.
'libur ri, belum bangun ya?" ucap Intan
'maf dek baru balas, ada atasan mampir ke kantor, saya lagi ada kegiatan'. ucap Ari
'kirain aku libur, kan minggu ko masih ada kegiatan?' ucap Intan pada Ari yang mulai protes hari libur masih ada pekerjaan
'i**ya masih ada kegiatan dek, belum istrahat.' ucap Ari
'kasihan weekend loh, ko masih ada kegiatan, semangat ya'. ledekan Intan untuk Ari
iya dek semangat'. ucap Ari
Lagi-lagi Intan ketahuan banget, tidak mau di tinggal Ari, namanya juga abdi negara tidak kenal weekend kegiatannya. walaupun Ari tidak ada ucapan pagi di hari ini, Ari tetap kirim ucapan 'met buka puasa ya sayang'. seperti biasa Intan tidak menjawabnya.
Tidak lama Ari vidio call, cuman memang tidak terjawab oleh Intan, ini real bukan sengaja tidak di jawab, habis vidio callnya tidak terjawab, Ari chatting Intan.
'sibuk dek?' tanya Ari kepada Intan
'maaf ri tidak lihat handphone, aku lagi nonton tv, gimana ri?' ucap Intan
'Ooo kirain sibuk dek'. ucap Ari
'weekend aku free, yang sibuk kan kamu'. Intan menyinggung Ari
'haha baru juga sehari dek'. ucap Ari
'iya sudah kewajiban tugas mu, mau vidio call?' ucap Intan
'mau vidio call, adek?' pertaan Ari
'mau, kalau kamu tidak sibuk.' ucap Intan
Langsung Ari vidio call, keliatan sih disituasi muka Ari lesu kecapean kegiatan dari pagi sampai malam hari, sambil Ari bilang.
'cape dek, saya.' ucap Ari
'haha ya tidak apa-apa, nikmatin saja ri.' ucap Intan
'pingin tidur aslinya ini.' ucap Ari
'haha cape pingin tidur memang habis nyusun kardus-kardus?' jawab Intan sambil meledek Ari
'haha yaah, sudah di susul lagi ini dek, suruh ambil tambang.' ucap Ari
terdengar suara dari kejauhan, itu suara seniornya Ari, yang perintahkan Ari untuk mengambil tambang.
'jangan bunuh diri ya haha' ledek Intan pada Ari
'haha ya tidak lah dek'. ucap Ari
'ya sudah sana ambil dulu, nanti di marahin'. Intan ikut perintahkan Ari mengambil tambang
'iya dek, saya ambil dulu ya, assalamualaikum' ucap Ari
'walaikumsalam' ucap Intan
2 Jam kemudian, tidak ada kabar, akhirnya Intan memberanikan diri untuk bertanya kepada Ari.
'sudah selesai?' ucap Intan
'belum dek, ini masih bersih-bersih aula' jawab Ari
'Semangat'. perintah Intan pada Ari
'semangat sih iya, tapi cape dek' ucap Intan
'resiko kerjaan mu, memang acara apa ri?' Intan mulai penasaran
'bagi-bagi sembako dek' ucap Ari
'semangat pokonya, supaya cepat selesai, bisa istirahat deh' ucap Intan pada Ari
'siap dek'. ucap Ari yang simpel
Sudah tugas Ari untuk jadi garden terdepan lagi situasi seperti saat ini, Intan hanya bisa berdoa agar Ari supaya sehat-sehat terus, di jauhkan dari penyakit. bergantinya hari dimana pagi itu ucapan di layar handphone Intan dari Ari.
'pagi dek' ucap Ari
'pagi' jawab Intan
'selamat pagi'. ucap Ari
'pagi ri'. jawaban Intan
'pagi Adek'. simpel jawaban Ari terhadap Intan
'luar biasa haha' ucapan Intan yang sedikit kesal
Gitu memang tingkahnya Ari kalau lagi belum sibuk, siangan dikit juga Ari sudah tengelam, sore sampai malam baru timbul lagi, saking sibuknya memberikan bantuan sosial dari pemerintah untuk masyarakat.
Ketika sekalinya Ari memberikan kabar pada Intan, hanya sekedar bilang 'aku kerja lagi loh ini dek' padahal sudah jam 8 malam, Intan hanya menjawab 'oke'.
Selesai pekerjaan Ari kemudian vidio call Intan, seperti biasa laporan face to face kalau kata Ari ini.
'assalamualaikum dek'. ucapa salam dari Ari
'walaikumsalam ri'. ucap Intan
'lagi apa dek?'. ucap Ari
'aku sudah di kasur ri, aku harus bobo cepat karena besok pagi harus sudah ada di kodim jam 6 pagi'. ucap Intan
'acara apa? kamu mau nikah? ucap Ari
'nikah ya mau lah' jawab Intan
'maksud saya, kamu ke kodim mau ngapain? mau ada acara? ada urusan apa gitu? pertanyaan Ari pada Intan
'kalau mau nikah, memang kamu mau ningkung?' ucap Intan
'dosa tidak ya?!' ucapan Ari
Intan dan Ari tertawa segeli-gelinya, ya begitu memang Ari takut di tinggalkan Intan nikah duluan, pikirannya selalu mau pengajuan nikah kalau Intan ada urusan ke kodim.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments