Setelah percakapan Intan hampir setiap hari chattingan dengan Ari tidak pernah absen di layar handphone Intan, kali ini bukan semacam ucapan selamat pagi, selamat siang, serta selamat malam lagi. malah memberi kabar kalau hari ini Ari kegiatan ini dan itu, tetapi Ari tetap sempat memberikan kabar pada Intan walaupun sibuk, ampir setiap hari tanpa Intan tanya lebih dulu, Ari bilang 'memastikan kondisi adek harus tetap baik-baik aja di rumah, wajib untuk jaga kesehatan'.
Intan malah sempat berfikiran bahwa Ari ini akan modus, hanya Intan memberanikan diri untuk melawan rasa pemikiran negatif itu menjadi positif, karena Ari sering banget vidio call Intan di Jam-Jam kantornya, bahkan saat sedang di batalion sekalipun, lebih menyakinkannya lagi dari chatting Ari pada Intan sedikit berbeda, dengan percakapan yang menjurus keseriusan, asli baru kali ini Intan bertemu anggota yang tidak penuh basa basa tapi langsung ancang-ancang.
Awalnya Intan binggung Ari sering perhatian setiap hari, tapi yang bikin Intan agak kaget Ari tiba-tiba bertanya hal yang serius.
'kamu sudah hattam dek membaca al'quran?'. ucap Ari.
'sudah, kenapa?'. ucap Intan
'saya mau di ajarin ngaji sama kamu dek'. ucap Ari
'Boleh.! ucap Intan.
Intan semakin binggung dengan pertanyaan-pertanyaan Ari yang di tanyakan setiap hari kepada Intan ko serius semua yah, Intan hanya bisa mungkin gini kali ya anggota kaku-kaku dan semua serius.
Pada suatu hari dimana Ari memberi kabar kepada Intan bahwa Ari digeser dinas luar harus siaga di sebuah Hotel, pagi itu chatting yang masuk di layar handphone Intan berisi chatting dari Ari.
'Saya hari ini jaga hotel di dekat citra garden city aerwold'. ucap Ari.
'di hotel apa namanya ya ri?'. tanya Intan pada Ari
'Merpati wing, dek'. ucap Ari.
'Ooo, merpati wing hotel airport 2?'. ucap Intan.
'Iya betul, kenapa dek?'. tanya Ari pada Intan.
'Hotel yang kamu jaga itu punya bos aku, karena masih satu group sama perusahaan aku bekerja hehe'. jawab Intan pada Ari
Nah dari sini mulai keakrapan bertambah antara Ari dan Intan jadi semakin dekat, seperti orang sudah merasa kenyamanan satu sama lain, selama Ari menjaga di sebuah hotel itu, tiba-tiba Ari kirim chatting pada Intan yang bikin Intan syook, Ari tau posisi Intan di kantor dari terpenting yang pegang perusahaan, mulai dari situ Intan tidak bisa menutupi jatidirinya, karena awal perkenalan selalu mengaku bahwa Intan hanya sekedar bekerja menjadi kuli kertas di sebuah pabrik kecil.
Malah semakin menjadi Ari meledek Intan mulai di bilang 'Intan orang penting, gajinya besar, assistennya banyak, minder ini saya sama kamu'.
Cara Intan untuk menjawab dari ledekan semacam itu, Intan bilang pada Ari langsung.
'tentara lebih pilih pasangan hidup wanita berkarir di kantoran ya?' tanya Intan pada Ari.
'tidak, kalau saya peribadi yang terpenting penurut saja apa kata suami, mau istri bisa cari uang sendiri saya itu mempersilakan saja, yang terpenting saya bilang A ya A, kalau saya tidak mungkin menghalangi istri cari uang sendiri, yang penting uang itu halal kan dek, zaman sekarang pemikiran juga harus maju sayang, masa jadi manusia goa terus.' ucap Ari.
'aku setuju banget, harus maju dong, tidak boleh lagi berpifikan kalau penghasilan istri lebih besar dari suami kemudian minder, tidak ada lagi pikiran takut ngelawan suami karena pinter mencari uang sendiri, padahal ya kalau istri bisa cari uang sendiri itu malah justru bisa lebih kuat'. ucap Intan
'Iya dek, ngapain minder kan, mungkin pikiran suaminya parno, makanya negatif terus'. balas Ari pada Intan.
Semakin mendalam lagi argumen antara Ari dan Intan, yang akhirnya seperti pembicaraan dalam rumah tangga yang sedang di bahas antara suami dan istri, sehingga berakhir Ari bilang 'fix saya mau jadi suami mu dek', Intan langsung menertawakan Ari setelah terucap seperti itu dari mulut Ari, tetapi setelah itu Ari bertanya kembali kepada Intan.
'memang kamu cari calon suami yang gimana sih dek?'. tanya Ari pada Intan.
'tidak gimana-gimana ko'. jawab Intan dengan simpel.
'kirain yang perwira dek haha'. balas Ari terhadap Intan.
Intan hanya bisa tertawa dari pertanyaan Ari saat itu berlangsung, Ari juga sempat minder karena Ari bilang 'paling gaji saya sama kamu, besar gaji kamu dek'.
Jujur, Intan sebenarnya jengkel kalau sudah ada pembahasan persoalan gaji, Intan tidak mau di masa lalu terulang lantaran penghasilan dari kedua pasangan di bahas lagi, pada intinya disini Ari memaksa dengan pertanyaan 'cuman pada intinya, kamu mau jadi istri saya apa tidak kan' lagi-lagi Ari bikin Intan tertawa.
Keesokan harinya dimana Ari tidak memberikan kabar, Intan merasa kebinggungan ko bisa Ari tidak memberikan kabar pada Intan, kenapa ya Ari di Hotel 'apa aku samperin saja ke hotel' Intan sempat mempunyai pemikiram seperti itu, karena kebetulan jarak rumah Intan dari hotel yang Ari jaga tidaklah jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Tapi niat Intan diurungkan karena Intan yakin Ari pasti memberikan kabar pada Intan, setelah keyakinan Intan menjadi kenyataan. tiba-tiba ada chatting masuk dengan nomor baru yang memanggil sebutan 'adek'. Intan yakin banget ini pasti nomor baru Ari, akhirnya yang di tunggu-tunggu, muncul juga di layar handphone Intan.
Kayanya disini Intan mulai merasa ada kenyamanan sama Ari, buktinya kabarnya Ari saja ditunggu oleh Intan, Intan seperti makan buah simalakama, terjebak perasaan oleh seorang tentara yang awalnya Intan tidak ingin menaruh harapan di hati seorang tentara, karena sudah cukup tau gimana rasanya hidup dengan seorang tentara.
Setelah itu Ari menjelaskan bahwa nomor yang lama terganti, karena handphone Ari ke restart setelan pabrik, gara-gara game, Intan tertawa terbahak-bahak saat itu juga. karena Ari ini suka sekali main game di jam-jam jaga di luar batalionnya, tetapi Intan tidak pernah protes jika Ari suka bermain game, Intan malah mendukung karena menurut Intan lebih baik main game, dari pada chatting dengan wanita, wah Intan mulai cemburu ini sepertinya. lalu Ari bilang 'terima kasih kiriman rotinya ya dek' , karena Intan gofood roti untuk Ari sewaktu jaga di hotel. cieee mulai ada perhatian ini yang awalnya cuek-cuek saja akhirnya saling menghargai.
Dari sini Intan berani untuk bertanya memperdalam pekerjaan Ari, lantaran Ari meledek pekerjaan Intan terus.
'adek orang penting sampai first bos di kejar-kejar'. ucap Ari.
'aku kerja sesuai jobdest ku, di nikmati lama kelamaan malah hampir 6 tahun di posisi yang sekarang, kalau kamu menjadi tentara sudah berapa tahun ri?' pertanyaan Intan untuk Ari
'8 tahun dek, sekarang.' jawab Ari
Disitu Intan kaget, karena di tahun yang sama Intan baru saja lulus SMA dan mencoba untuk daftar kowad (komando angkatan darat) awalnya hanya perintah dari ayahnya Intan, mamahnya Intan selalu bilang supaya ada penerus ayah, tetapi mungkin bukan rejeki Intan jadi penerus ayahnya, akhirnya Intan keluar kota untuk memutuskan kuliah dan mengambil Jurusan yang sudah di arahkan oleh ayahnya yaitu di Fakultas Hukum.
Pembahasan selanjutnya, malah semakin berasa seperti besok ingin pengajuan nikah di kantor Ari, Intan tidak tau ya kenapa Ari ini pembahasanya begitu dalam sampai permasalahan anak pun Ari bahas looh. Disisi lain Ari juga mendukung Intan, untuk tetap melanjutkan S2 agar Intan memiliki kantor sendiri dan bisa mengurus anak serta suami, aduuuuh sepertinya Intan semakin jatuh hati jika di dukung berkarir.
Soalnya setau Intan, tidak semua anggota berpikiran sama seperti Ari, ada teman Intan seorang anggota juga tetapi ia hanya ingin istrinya di rumah tidak di ijinkan untuk bekerja dengan alasan mengurus anak dan rumah jauh lebih baik. jika seorang Ari berpikiran sebaliknya, jadi gimana tidak membuat Intan jatuh hati, sampai Ari rela jika Surat Keputusannya (SK) di jaminkan ke bank hanya untuk mewujudkan Intan punya kantor sendiri. hal konyol dan mustahil untuk pembahasan sejauh ini di dalam pikiran Intan, karena Intan orang yang berpikir logis denga sebuah keadaan.
Setelah seminggu selesai menjaga di sebuah hotel, Ari memberikan informasi kepada Intan jika tugasnya di geser lagi.
'siang dek, sekarang saya di pindah ke cikarang ya dek, untuk menjaga sebuah pabrik'. begitu kabar dari Ari.
'ujung banget ya, ya sudah jangan nakal ya dari kejauhan'. balasan Intan dengan rasa kecewa karena jauh tempat Ari siaga kali ini.
'siap, besok tapi berangkatnya dek' ucap Ari.
'kirain aku hari ini haha'. ucap Intan.
'hari ini di mess, kamu khawatir kan kalau saya dinas jauh dari kamu?' Ari memberi pertanyaan pada Intan dengan menebak isi hati Intan yang sedang kecewa.
Jujur, Intan sedih, Ari jauh dinasnya dari Intan, benar-benar ini Intan sudah mulai jatuh hati pada Ari, dimana setiap hari Ari selalu memberi warna yang Indah buat Intan, hati Intan sekarang merasa tidak kosong dengan sosok seorang paskhas dari militer angkatan udara ini.
Keesokan harinya dimana Ari baru menjaga di pabrik setengah hari, Ari memberi kabar pada Intan bahwa Ari harus kembali ke batalionnya.
'saya harus kembali ke batalion ini dek'. ucap Ari.
'sudah selesai?' pertanyaan Intan.
'saya kan orang logistik jadi harus pastiin persediaan cukup dek, mau bagi-bagi sembako untuk orang-orang sipil'. ucap Ari
'oke, hati-hati di jalan jika begitu'. jawab Intan.
Intan kira setelah Ari selesai cek persediaan akan kembali lagi untuk menjaga sebuah pabrik di daerah Cikarang, ternyata dewi keberuntung sedang di pihak Intan, Ari harus tetap standbay di batalionnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments