Dua hari setelah pertemuan Ari dan Intan, mamahnya Intan meminta di dampingi lagi untuk pengurusan berkas, karena masih ada berkas yang harus di update, untuk persyaratan. berkas yang kurang di update hanya keterang kuliah adeknya Intan yang bernama 'Satria Mahendra' masih dalam status mahasiswa aktif di Universitas milik Angkatan Darat di daerah Jawa Barat.
Pak Wira Mahendra adalah ayahnya Intan, ayahnya Intan memang memiliki anak-anak yang super mandiri, anak pertamanya perempuan yaitu Intan Mahendra sewaktu masa kuliah dulu, Intan memutuskan di luar kota juga, yaitu di kota Semarang. kota kelahiran ayahnya Intan, ayahnya Intan ingin anak-anaknya merasakan hidup dengan segala persiapan diri sendiri, karena sesungguhnya di setiap masalah yang akan di hadapi pertolongannya ialah hanya diri sendiri.
Dengan semangat yang membara Intan mendampingi mamahnya, berharap di sisi lain agar dapat bertemu kembali dengan Ari disana.
Jujur sih karena selama ini kenal di dunia maya, Intan sudah merasa nyambung saja mengobrol dengan Ari, karena Ari selama ini sudah terbuka, mengenai keluarganya hingga penghasilan Ari menjadi pasukan khusus di angkatan udara, dari perkenalan ini ada hal yang akan Intan tanyakan langsung dengan Ari, karena Intan berpikir Ari juga bakal punya rasa yang sama dan Intan tidak mau buang-buang waktu berkenalan dengan Ari.
Seperti biasa, Ari menyapa Intan selama menjadi teman onlinenya 'selamat pagi adek'. Intan membalasnya.
‘pagi juga, oya tempat ngopi paling dekat disini mana ya?’ ucap Intan
Kemudian Ari kebinggungan, lalu bertanya kembali kepada Intan.
‘kamu dimana dek?’ ucap Ari
‘masih di lokasi kita bertemu ri.’ ucap Intan
‘sama siapa dek?’ ucap Ari
‘mamah, aku ngantuk ri, butuh kopi, dimana lokasi terdekat dari sini ya?’ tanya Intan pada Ari
‘pesan gofood aja dek’ perintah Ari untuk Intan
Perintah Ari saat itu pada Intan memesan via gofood, Ari memang tidak peka banget sih, kode Intan mau bertemu lagi looh ini ternyata gagal focus.
‘tidak usah, biar aku cari sendiri saja keluar.’ ucap Intan yang sedikit kecewa
‘tunggu dek, saya antar tapi saya pastikan dulu bisa keluar ya, soalnya disini lagi banyak barang masuk, sembako untuk di bagikan ke masyarakat dari kementerian sosial.’ ucap Ari
‘iya ri, kalau tidak bisa biar aku cari sendiri saja, kamu lagi dinas soalnya.’ ucap Intan yang sudah terlanjut kecewa dan perintakan Ari untuk berdinas.
1 jam kemudian Ari masih belum datang juga, akhirnya Intan memutuskan untuk berjalan kaki mencari mini market untuk sekedar membeli kopi.
Mamahnya Intan yang menyuruh Intan untuk mencari kopi atau makan dulu di luar, karena mamahnya Intan kasihan melihat Intan pengang berkas ngantuk ketiduran dan handphonenya pun ikut terjatuh.
Malunya itu loh handphone saja sampai jatuh, mengundang banget 1 ruangan jadi ke titik focusnya Intan. tidak lama setelah itu Ari memberikan kabar pada Intan.
‘saya sudah di jalan, kamu dimana?' tanya Ari pada Intan
‘aku sudah dapet kopi, kamu tidak usah kesini.’ ucap Intan sambal mengirimkan foto kopinya
‘looh kamu beli dimana dek?’ ucap Ari
‘hasil sok tau aku jalan kaki ri.’ ucap Intan
‘saya sudah dijalan looh ini, apa adek mau cari makan saja?’ tanya Ari pada Intan
‘boleh.’ ucap Intan
Memang kebetulan Intan belum sarapan di rumah, jadi ya sudah Intan memutuskan untuk ikut Ari membeli makan di luar. setelah bertemu Ari bertanya langsung pada Intan.
‘mau makan apa dek?’ ucap Ari
‘terserah kamu saja ri, aku tidak tau daerah disini tempat makan enak.’ ucap Intan
‘KFC mau tidak dek?’ Ari menawaran kepada Intan
‘boleh ri.’ ucap Intan
Intan dan Ari mulai berangkat mengendarai motornya Ari, tidak ada yang buka ternyata, akhirnya Intan bilang pada Ari 'pinggir jalan juga tidak masalah ri'.
‘beneran tidak apa-apa dek? mie ayam gitu.’ ucap Ari
‘tidak apa-apa, tapi bakso saja aku.’ucap Intan yang lebih memilih bakso dari pada mie ayam.
Tidak lama Intan di tempat makan langsung pesan dan esekusi makanannya, alhamdulillah selesai itu Intan makan. tiba-tiba Intan langsung buka omongan yang serius pada Ari.
‘ri’ ucap Intan dengan nada seru
‘apa dek?’ ucap Ari
‘tidak ada yang mau kamu omongin apa ke aku, face to face?’ ucap Intan pada Ari
‘tidak ada dek, kenapa?’ ucap Ari
‘ya sudah kalau tidak ada, aku saja yang ngomong boleh?’ ucap Intan pada Ari
‘apa dek?’ ucap Ari
‘sebenarnya kamu ini punya perasaan atau tidak sama aku?’ ucap Intan
‘ada lah dek, tapi ya itu saya harus tunggu adek saya selesai kuliah tahun ini dan melanjutkan ners, selesai di tahun depan.’ ucap Ari
‘kamu tidak mau komitmen sama aku?’ ucap Intan
‘saya takut tidak jadi sama kamu, sebenarnya saya juga tidak mau kalau melepas kamu.’ ucap Ari
‘jujur ya ri, aku ini suka sama kamu, aku jatuh hati sama kamu bukan karena seragam kamu, ataupun pangkat kamu, aku jujur jatuh hati sama kamu karena kepribadian mu.’ ucap Intan
Disitu ketika Intan jujur, Ari langsung meneteskan air mata di depan Intan, Intan yang saat itu menjadi semakin binggung, antara ingin peluk Ari tapi tidak berani karena saat itu Ari lagi memakai pakaian dinas lorengnya, Intan harus jaga sikap juga.
Akhirnya Intan hanya bisa mengusap punggung Ari dan bilang 'maaf ri aku tidak ada maksud gimana-gimana, aku hanya ingin kepastian untuk kedepannya seperti apa, karena kalau kamu ingin berteman sekedar chatting, mohon maff setelah pertemanan ini aku akan block kamu, kita berteman sampai disini saja ri'.
Itu sifat asli Intan, mulai keluar sisi sebagai orang hukum sekali ngomong sangatlah tegas, laki-laki berseragam di galakin juga, memang itu perlakuan yang paling benar menurut Intan agar tidak tersakiti lagi hatinya.
Jawaban Ari ternyata membuat Intan tekejut.
'dek, kenapa sih kamu harus bertanya ini sekarang? kenapa allah mempertemukan kita di waktu kurang tepat dek, saya sayang sama kamu tapi saya tidak bisa nikahin kamu tahun ini, kalau tahun depan saya siap dek, karena adek saya selesai kuliah. nanti biar saya yang ngomong langsung sama orang tua mu, meminta anaknya dengan sopan'. ucap Ari
Dari jawaban Ari di matanya pada saat itu masih berkaca-kaca, dalam hati Intan berbicara 'astaga ya allah aku sedang bicara dengan siapa?! dengan lancang aku menyatakan isi perasaan ku terhadapnya, sepertinya respotasi ku sebagai orang hukum yang di kenal kaku, jatuh deh. karena tertarik pada seorang prajurit baret jingga ini'.
Akhirnya dari pertemuan kedua kali ini, Ari memastikan bahwa Intan tidak memblock komunikasi, Ari chatt Intan memanggil 'dek' hingga terus terusan.
‘iya ri, aku baru saja sampai rumah.’ ucap Intan pada Ari
‘alhamdulillah, kirain langsung di block.’ ucap Ari
‘tidak ri, aku bakal nunggu sampai adek mu selesai kuliah, lalu berjuang untuk pengajuan.’ ucap Intan
‘siap sayang.’ balasan Ari untuk Intan
Pertemuan datting kedua Ari dengan Intan benar-benar menegangkan, mencari kepastian dalam sebuah hubungan, dimana hubungan ini mulai di perjelas statusnya. karena hal yang tidak pasti, tidak perlu di pertanyakan, melainkan hanya membuang-buang waktu saja.
Semua keberanian dapat di ambil keputusannya karena pengalaman, tidak boleh ada lagi yang Namanya Intan mengulang sakit hati karena seorang laki-laki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments