Di Pagi hari setelah Ari selesai sehabis latihan terjun, Intan menyapanya lebih dulu.
'Pagi' ucap Intan
'Pagi sayang, lagi apa?' ucap Ari
'Baru selesai mandi, kamu masih disana?' ucap Intan
'Masih, tapi ini sudah mau pulang ke satuan dulu saya' ucap Ari
'oke, hati-hati' ucap Intan
Setelah itu Intan melanjutkan untuk mengerjakan pekerjaan kantornya yang sedang di target oleh pimpinannya untuk membuat 500 perjanjian sewa menyewa lokasi outlet baru di seluruh Indonesia.
Intan mengerjakan tugas kantor masih dalam situasi work from home memang selalu di meja ruang televisi, sambil Intan dengerin berita.
Tiba-tiba ada berita yang terlintas, I news terkini yang mengabarkan bahwa pesawat angkatan udara terjatuh di pemukiman padat penduduk.
Seketika Intan tinggalin semua pekerjaannya dan mengambil handphone lalu Intan langsung panik mendadak.
'Hey, kamu aman kan? sudah sampai belum? Aku lihat berita, pesawat angkatan udara jatuh ke pemukiman padat penduduk, saat latihan, bukan pesawat kamu kan itu?' ucap Intan
'Hmmm, terus yang chatting kamu, ini apa?' ucap Ari
'Alhamdulillah, itu tadi lintas i news, kan aku jadi was was' ucap Intan
'Aku ke jakartanya naik truk ini' ucap Ari
'Iya, aku kira naik pesawat, masih di jalan?' ucap Intan
'Masih ini'ucap Ari
180% yang tadinya panik kini menjadi tertawa sendirian, di bilang 'terus yang chatting kamu ini siapa'. Intan melanjutkan pekerjaanya dan membiarkan Ari melanjutkan pekerjaannya sampai istirahat.
Hari sudah sore dan masuk sebuah chatting di layar hanphone Intan, ternyata itu sebuah komentar Ari untuk status whatsappnya Intan bercakap-cakap dengan temannya seorang lawyer.
'haha ngajak berantem' ucap Intan
'ngajak berantem siapa?' ucap Ari
'itu looh kamu, kepingin di BUMN teman mu malah kepingin jabatan kamu hehe' ucap Ari
'haha itu temen ku lawyer, pengen masuk di perusahaan aku, eh ujungnya ternyata dia rekruit aku di minta buat di kantornya' ucap Intan
'memang ya kalau pekerja swasta itu, nyarinya hanya sekeda kerja kaya cari pengalaman, beda sama saya' ucap Ari
'aku pekerja swasta, tapi gak cuma pengalaman yang aku cari, aku cari angka haha kamu jangan gitu dong, itu semua kan sudah takdir, nikmatin aja prosesnya, insyallah masa depan mu cerah, jangan muda menyerah yang paling penting' ucap Intan
'tidak ko, saya demi negara bukan demi angka' ucap Ari
'iya jelas, kamu kan sudah di sumpah negara, hidup dan mati sudah demi negara hehe' ledek Intan pada Ari
'haha ya gimana lagi' ucap Intan
tidak biasanya Ari seperti down gitu, agak bikin shyok sih. setelah percakapan itu Intan kembali mempersiapkan diri untuk mandi, sholat dan makan. setelahnya Intan lanjut chatting memastikan kondisi Ari lagi.
'Ri ko hilang, sudah bosen sama aku apa? haha' ucap Intan
'bosen, lagi ngobrol sama senior - senior tim ini sayang' ucap Ari
'ya sudah makasih waktunya selama ini, monggo di lanjut, semoga sukses ya ri' ucap Intan
'masyallah, benci saya tu kalau salah paham, bosen gimana sih? Saya lagi ngobrol sama senior looh ini' ucap Ari
'iya sudah di lanjut ngobrolnya, semangat' ucap Intan
'iya maaf, kamu kepikiran saya terus tapi ya tenang dong sayang' ucap Ari
'tidak usah berisik, lanjut lagi aja' ucap Intan
Setelah itu Intan meninggalkan Ari untuk tidur, supaya tidak ada perdebatan antara Intan dan Ari. keesokan harinya seperti biasa, Ari sudah absen pagi di layar handphone Intan 'selamat pagi sayang'. cuman tidak Intan bales chattingnya, biarin aja lah sengaja, sorenya Intan baru balas ucapan itu pada Ari.
'lagi apa ri?' ucap Intan
'habis ada pelajaran intel sayang' ucap Ari
'Aku bisa tidak rewel kan hari ini ri, seneng dong kamu hehe' ucap Intan
'haha B aja tu haha' ledek Ari
'ya sudah aku mau menghilang' ucap Intan
'memang bisa?' ucap Ari
'bisa kalau kamu mau' ucap Inta
'hahahahahaha' ucap Ari menertawakan Intan
'jadwal mu lagi padet banget ya, sampe berangkat nanti' ucap Intan
'iya banget ini sayang' ucap Ari
'kapan berangkat'ucap Intan
'akhir bulan ini, saya berangkat' ucap Ari
'waw, semangat jaga negera ini, besok aku ngantor, jadwal ku di rabu - kamis ke kantor' ucap Intan
'berangkat ke kantor? Tumben sayang' ucap Ari
'iya, kebanyakan kerjaan tidak kepegang katanya di kantor, jadi aku di jadwal seminggu dua kali harus ke kantor, kamu bakal menemui aku kan sebelum berangkat nanti?'ucap Intan
'haha ya sudah semangat sayang, belum tau sayang ini masih karantina, tidak bisa kemana-mana saya' ucap Ari
'haha ya sudah, tidak ada harapan aku, baik-baik ya dikarantina, maupun pergi satgas nanti, aku seneng bisa kenal kamu, makasih' ucap Ari
'aah, ko gini sih'
Di saat Intan berharap untuk bisa bertemu dengan Ari, sebelum keberangkatan satgasnya, tetapi jadwalnya belum tau pasti untuk keberangkatan, akhirnya yang terlintas dalam pikiran Intan hanya 'namanya juga tentara, angaplah tentara itu sebagai alat negara, kapan pun di pakai, ya harus siap siaga'.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments