Bahagia banget hari ini pertama Intan kembali ke kantornya, tetapi akan beda rasanya ketika di kantor banyak teman-teman Intan yang hilang karena pengurangan efek covid-19 ini, wabah penyakit berbahaya memang mengefek kepada perekonomian global, tidak hanya di negara Indonesia saja, tetapi ampir di seluruh negara lainnya juga. iyaaa semoga negara tercinta kita secepatkan akan pulih seperti biasanya.
Pagi hari ini cukup indah, tetap saja masih merasa ada yang kurang untuk Intan, karena di layar handphonenya tidak ada sapaan pagi dari Ari.
'Wah wah wah, tidak ada ucapan pagi ini pak tentara' ucap Intan
'Habis lari pagi sayang, selamat pagi sayang' ucap Ari
'Haha di demo ini sama aku, biar sexy ya jogging pagi?' ucap Intan
'haha iya tidak lah, biar sehat dek' ucap Ari
'biar sexy juga tidak apa-apa, nanti saudara-saudara disana kan jatuh hati sama kamu, jalan masih pagi sudah rame banget looh' ucap Intan
'Haha tidak PSBB lagi sih dek' ucap Ari
'Padet merayap malah ini' ucap Intan
Sesampainya Intan di kantor, Intan bercerita bagaimana keadaan kantor yang sekarang, sangat berbeda tidak ada teman-teman yang biasa datang pagi bersama Intan, jam kantor sudah masuk, tepat di pukul delapan tiga puluh menit, maka Intan langsung pamit pada Ari, untuk bekerja dulu.
'ya sudah semangat, buat kelas dan latihan hari ini ya' ucap Intan
'siap sayang' ucap Ari
Setelah Intan berpamitan, Intan focus dengan pekerjaannya, pekerjaan Intan banyak sekali di hari pertama ini, semua orang pada memanggil Intan, bikin sakit telingan, belum lagi yang untuk soal perizinan, terus putusan pengadilan, semua orang terasa kompak sekali mendatangin Intan, di hari pertama Intan masuk.
Hari pertama Intan di kantor bisa melewatin dengan baik, kemudian pas jam pulang kantor Intan sempetin olahraga sedikit. setelah olahraga Intan baru pulang ke rumah, sesampainya di rumah, Intan baru memberikan kabar pada Ari.
'aku sudah di rumah ini' ucap Intan
'iya sayang, saya ada jadwal dulu ini'ucap Ari
'oke, oke, semangat, lanjutkan' ucap Intan
'aplikasi apa ini yang?' ucap Ari setelah melihat status Intan
'samsung health itu looh, aku kangen pengen ketemu deh rasanya' ucap Intan
'besok kalau ada ijin ya sayang, kangen berat ni? haha' ledek Ari pada Intan
'haha siap salah, izin menghadap kangen orang jelek haha' ledek Intan pada Ari
'aku di bilang jelek ya haha' ucap Ari
Sambil cerita perjalanan waktu datting ketiga, Intan bersama Ari jadi merasa terhibur berdua. ya sudah Intan sekalian meledek Ari, muncul keisengan Intan pada Ari, mungkin karena efek kangen juga.
'nanti kamu satgas, kamu rindu hal itu looh' ucap Intan
'aaah focus dines sayang' ucap Ari
'nanti lupa sama aku tidak?' ucap Intan
'tidak lah, lupa kenapa?' ucap Ari
'ketemu saudara-saudara disana' ucap Intan
'haha kamu sayang, dasar, ada-ada aja' ucap Ari
Kemudian Ari melanjutkan aktifitas kelasnya, Intan melanjutkan istirahat sejenak, karena otak Intan sedikit lelah di hari pertama ke kantor.
Pagi hari telah tiba, hari dimana jadwal Intan harus ke kantor kembali, tetapi di layar handphonenya Intan sudah ada absen dari Ari, seakan menjadi penyemangat Intan ke kantor pagi ini.
'pagi sayang' ucap Ari
'pagi elek ku, lagi jogging ya?' ucap Intan
'habis lari saya haha' ucap Ari
'wah beneran ini sexy deh kamu, tidak mau kalah lah aku juga, eeh semalam aku mimpi kamu gitu banget deh' ucap Intan sambil ngerjain Ari kalau Intan tidak bermimpi, hanya ngetes saja reaksi Ari ini seperti apa
'mimpi gimana sayang?' ucap Ari
'ada cewek yang lagi kamu deketin masa haha' ucap Intan
'siapa lagi?!' ucap Ari
'ya tidak tau, orang mimpi seperti itu ko haha' ucap Intan
'dasar kamu, kamu sudah berangkat kerja?' ucap Ari
'belum, mau anter aku? Haha' ucap Intan sambil meledek
'ehm tidak bisa lah sayang' ucap Ari
'sudah tau ko, kalau tidak bisa, memang aku sengaja meledek kamu saja haha' ucap Intan
Intan tau tidak akan mungkin Ari anter Intan ke kantor, jarak tempat Ari karantina ke rumah Intan saja sudah 40 menit kalau tidak pakai macet, di tambah lagi dari rumah Intan ke kantor dua puluh menit kalau tidak pakai macet, apa lagi ini sudah berlaku new normal, tidak akan kebayang jalannya seperti apa di Ibu Kota ini.
Memang Intan seneng meledek Ari saja, lalu kemudian Intan mengirimkan gambar pada Ari kalau paha wanita lebih besar dari paha pria, tetapi di antara Ari dan Intan sebaliknya yang lebih besar itu pahanya Ari di bandingkan pahanya Intan.
'kamu meledek saya, itu paha cowok tulang lunak' ucap Ari setelah melihat gambar yang Intan kirim
'haha ikan bandeng presto kali, tulang lunak. oya aku sudah di kantor ini' ucap Intan
'semangat sayang' ucap Ari
'iya sayang ku, kamu juga semangat kegiatannya hari ini' ucap Intan
'siap sayang' ucap Ari
Hari kedua Intan di kantor sama seperti hari pertama, di hari kedua pun Intan tinggalin Ari kegiatan, Intan sibuk dengan pekerjaannya di kantor, sampai sore jam pulang Intan baru memberi kabar lagi pada Ari.
'aku sudah di rumah, apa kamu sibuk?' ucap Intan
'iya sayang, full banget, kamu sudah pulang?' ucap Ari
'wih mantab, sudah looh ini, ini baru selesai makan, kamu sudah makan?' ucap Intan
'sudah sayang' ucap Ari
'Masih ada kegiatan lagi, sampai malam?' ucap Intan
'Masih sayang' ucap Ari
'Semangat ya, kamu mau perang kali ya, bukan mau satgas, banyak juga pelajarannya ya, aku kira sudah jadi tentara tidak akan ketemu pelajar dalam kelas lagi haha' ucap Intan sambil meledek Ari
'haha ya gini ko, kalau mau berangkat satgas itu' ucap Ari
'mau ujian kamu itu haha' ucap Intan
'ujian ninja' ucap Ari
'iya ninja hatori, kamu dimananya PO?' ucap Intan pada Ari, karena PO itu bisa di artikan semacam posisi tempat penugasan.
'belum tau sayang, POnya dimana' ucap Ari
Sehabis percakapan ini, Intan merasa sangat lelah dan meninggalkan Ari dengan kegiatannya, supaya Ari focus dan Intan pun enak dapat merebahkan badannya dan menenangkan pikirannya.
Intan hanya berusaha memikirkan semua akan baik-baik saja, dalam kegiatan maupun keberangkatan satgasnya Ari, hingga kepulangannya kembali ke batalionnya dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments