CHAPTER 9

🍃 Happy reading 🍃

***

Saat masih belum selesai keterkejutan Keysa, dirinya tersentak ketika kucing hutan tadi menjilat kakinya. Lalu kucing itu meminum juga air sungai di sana.

Keysa kemudian kembali menatap pantulan dirinya, dengan cepat tangannya meraih ujung rambutnya dan kedua mata itu melebar sempurna.

"Apa yang terjadi!" wajahnya mulai menampakan raut khawatir dan ketakutan. Bagaimana mungkin rambut hitamnya berubah menjadi pirang? Atau hutan ini menyimpan keajaiban?

"Ah tidak mungkin!" tukasnya dengan teriakan.

Sedetik kemudian angin berhembus dengan kencang, dedaunan dan ranting pohon di sekelilingnya bergerak mengikuti arah angin, menimbulkan suara gesekan alami antar dedaunan yang seperti menyiratkan sebuah pesan.

Keysa bergidik ngeri, baru saja hutan ini terlihat damai tadi lalu kenapa jadi begini. Apa karena ia mengatakan tidak percaya akan keajaiban? Matanya lalu menatap helaian rambut pirangnya yang bergerak karena angin. Rambutnya panjang sebahu lebih. Kalau bukan akan keajaiban mana mungkin rambutnya berubah warna? Ya! Keajaiban! Hanya satu kata itu saja yang dapat menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

Mendadak hembusan angin yang kencang hilang perlahan. Keysa menelan saliva. Ada sesuatu yang aneh di hutan ini? Dadanya berdegung kencang.

Keysa terduduk lemas, sekarang apa yang harus ia lakukan? Kedua matanya lalu menangkap beberapa monyet yang menggantung di pohon di dekatnya. Menatapnya intens. Kemudian ia menatap apa yang di tangan makhluk itu. Buah ihau.

Keysa menelan saliva. Ia baru menyadari perutnya lapar.

Keysa menatap lagi beberapa monyet itu, lalu salah satu monyet menjauh, dengan cepat ia mengikutinya. Firasatnya mengatakan monyet itu akan mengarahkan ke tempat bergelantungan buah manis seperti kelengkeng itu atau pisang atau buah apapun yang bisa di makannya!

Kedua kakinya terus melangkah sembari matanya tidak lepas menatap monyet itu yang terus berloncatan dengan lincah dari satu dahan ke dahan lainnya. Saking semangatnya ia sudah tidak menghiraukan goresan-goresan di telapak kakinya akibat ranting.

Keysa berhenti dan menatap takjub apa yang di lihatnya. Matanya berbinar dengan indah. Buah ihau bergelantungan di atas sana. Seluruh tempat ini penuh dengan buah itu.

Keysa lalu mendekat ke salah satu pohon dan mulai memanjatnya. Cukup sulit. Jika dulu ia gadis kampung yang dengan mudah memanjat pohon apapun tapi Keysa sekarang seperti seorang putri yang sudah hidup di mansion selama beberapa bulan. Tapi ia akhirnya tetap berhasil. Dengan cepat ia memakan buah itu, membiarkan tatapan beberapa monyet menatapnya dengan sorotan yang entah tidak di mengertinya.

Setelah merasa puas dan kenyang ia masih bertengger dengan santai di salah satu dahan pohon itu. Matanya menerawang jauh.

Flashback on

"Key! Cepat turun!" seorang gadis yang bertengger di pohon rambutan di belakang rumahnya tak peduli. Teriakan yang berasal dari mulut indah bundanya tak ia gubris sama sekali. Ia memang suka berada di atas pohon jika musim rambutan seperti ini.

"Key!" suara itu membuat Keysa menoleh. Benar saja kakaknya Sari menatapnya dengan tajam. Key memutar bola mata. Kakak sulungnya itu memang sangat galak. Seperti biasa ia membantu bunda mereka untuk menjinakkan Keysa yang sangat nakal.

Keysa kecil yang masih berusia 8 tahun turun dan melangkah melewati kakaknya. Langsung mendatangi bundanya.

"Kenapa si bun?"

"Berapa kali bunda bilang Key, kamu perempuan. Bersikaplah lebih anggun setidaknya jangan membahayakan diri dengan memanjat dan duduk santai seperti tadi!"

Key diam menunggu ocehan bunda selanjutnya.

"Ya sudah, beliin bunda gula dulu di warung."

Key lalu mengambil uang yang di sodorkan bundanya dan berjalan ke warung tetangga di sebelahnya sembari menggerutu.

Flashback off

Kedua matanya berkaca-kaca. Siapa yang menduga sekarang ia justru di atas pohon yang cukup tinggi. Matanya lalu melihat monyet tadi. Bukan buah ihau yang di makannya tapi pisang yang berjarak beberapa meter dari pohon yang ia tempati sekarang.

Ah benar! Monyetkan memakan pisang? Kenapa tadi memakan buah ihau?

Mungkin mereka bosan makan pisang terus!

Keysa tergelak sendiri.

***

Keysa sedang duduk di dahan pohon besar sembari memejamkan mata. Membiarkan angin berhembus perlahan memainkan rambut pirangnya. Kedua kakinya yang tidak bersih itu bergelantungan.

Keysa lalu menatap kucing hutan di sebelahnya. Kucing ini, Keysa rasa merupakan jenis kucing kuwuk. Saat ini, kucing kuwuk menjadi ras kucing hutan yang sangat dilindungi karena populasi yang di ambang kepunahan. Terdapat 3 jenis kucing kuwuk yang masih hidup di Indonesia, salah satunya Prionailurus bengalensis borneoensis yang tersebar di Kalimantan.

Jenis kucing eksotis yang satu ini sangat lihai dalam memanjat. Bahkan, kucing Kuwuk juga hebat berenang . Termasuk dalam hewan nocturnal, kucing kuwuk akan mencari mangsanya di malam hari. Burung, serangga, tikus, kelinci, dan hewan amphibi adalah sejumlah hewan yang menjadi mangsa dari kucing kuwuk.

Hal menarik lainnya dari kucing Kuwuk ialah corak bulunya yang memiliki warna dasar kuning kecokelatan yang disertai garis belang hitam dari kepala hingga tengkuk, mirip harimau. Tetapi corak di bagian badannya berupa tutul-tutul hitam, mirip macan tutul.

Ukuran kucing kuwuk tidak terlalu besar, tubuhnya memiliki ukuran yang hampir sama dengan kucing rumah yang biasa dipelihara pada umumnya.

"Tutul! Aku akan menamakanmu Tutul!"

Keysa tersenyum bahagia, merasa mungkin ia tidak akan kesepian hidup di hutan ini. Tutul di sebelahnya meringkuk sembari mata bulat itu menatap lekat Keysa. Keysa membalas tatapannya.

"Kau tau, kau sangat menggemaskan!"

Keysa tetap bicara meski tau Tutul tidak akan menjawabnya. Matanya lalu memandang ke arah depan. Di hadapannya matahari terbenam. Mulai menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah Barat.

Suasana ketenangan dan kenyamanan begitu terasa bagi Keysa dan Tutul ketika melewatkan waktu senja sambil menunggu hari berganti malam.

Warna merah di langit pada waktu Matahari terbenam dan pohon-pohon yang berjejer sembarangan merupakan perpaduan pemandangan indah yang luar biasa.

Bersambung.

Note :

Nama lain kucing Kuwuk : kucing congkok, Kucing blacan, meong congok, macan rembang, macan akar, atau macan rembah. Orang barat biasanya menyebutnya dengan Asian Leopard Cats (ALC) karena coraknya yang mirip dengan macan tutul.

Jangan lupa like dan komentarnya yaa 😗

Kalau ada lebihan poin/koin bisa disumbangin kesini ^_^

Terimakasih atas apresiasi

kalian semua ❤

Terpopuler

Comments

Indri Anggi

Indri Anggi

bagus bagus cerita nya..

2020-04-26

1

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

up up kan

2020-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!