CHAPTER 4

🍃 Happy reading 🍃

***

"Aku sudah tau kita ada di mana," ucap Keysa sembari menyeringai. Aliya dan kedua pengawal menatap Keysa dengan tatapan penuh tanya.

"Kita sedang di tengah hutan Kalimantan Timur. Buah ini hanya tumbuh di hutan Kaltim. Itu sebabnya julukan lainnya kelengkeng Kalimantan," ucap Keysa sembari tersenyum angkuh.

"Tapi apa Nona yakin buah ihau hanya tumbuh di hutan Kaltim?" tanya Aliya polos. Keysa mengernyitkan dahinya.

"Yang ku tau begitu! Tapi entahlah," sahut Key kemudian dengan keraguan.

"Seandainya di sini ada internet tentu kita bisa searching," imbuhnya kemudian.

Aliya diam dan kemudian kedua pengawal tersebut pamit untuk menjaga di gerbang depan rumah.

"Kemarilah!" ucap Key sembari menepuk bangku panjang di sebelahnya yang kosong.

"Tidak Nona, saya lebih suka berdiri," sahut Aliya sopan.

"Daripada aku di marahi habis habisan oleh tuan," gumamnya dalam hati.

"Tidak apa Aliya! Aku akan membelamu! Kumohon duduklah," tutur Key lembut seolah tau isi hati Aliya.

Aliya dengan ragu duduk di sebelah Keysa. Kemudian ia terlihat gemetar saat pelayan lain keluar rumah dan melihat ia dan Keysa.

"Tenanglah!" ucap Key sembari menatap Aliya.

Beberapa saat mereka hanya diam menikmati angin dan hawa yang sejuk. Ujung rambut Key yang tergerai indah tampak tergerak karena hembusan angin.

"Apa kau sudah lama di sini Aliya? Sejak aku koma?" tanya Key dengan tatapan penuh tanya.

"Koma?" sahut Aliya spontan. Key kemudian paham bahwa Aliya tidak tau sebelumnya ia koma.

"Saat kalian di bawa dengan penutup mata, kenapa kalian percaya?" gumam Keysa bingung.

"Tentu saja kami percaya! Tuan yang sudah menyelamatkan hidup kami," sahut Aliya cepat.

"Apa maksudmu?" tanya Keysa dengan kedua alis yang bertaut. Aliya membulatkan matanya dengan sempurna.

"Aku pikir, ia tau! Astaga Aliya!! Bodoh!" umpatnya dalam hati.

"Nona, mari kita ke pespustakaan. Pak Danu baru saja datang membawa buku-buku baru," ucap Aliya berusaha mengalihkan pembicaraan. Danu adalah kepala pelayan di rumah ini.

"Jangan menghindar lagi Aliya! Aku hanya ingin tau," sahut Key memelas dengan raut wajah kesal.

"Dulu kami hanya anak jalanan dan pengangguran," ucap Aliya dengan mata berkaca-kaca. Ia mengingat kembali kehidupan mengerikan yang di jalaninya sebelum bertemu tuan Aaron.

"Tuan Aaron lah yang menyelamatkan kami, dan kami hanya membalas budi," imbuhnya kemudian

"Dan semoga tuan Aaron tidak marah padaku karna memberitahumu," gumam Aliya dalam hati.

Keysa hanya diam lalu kedua sudut bibirnya terangkat. Ia tersenyum bangga.

"Ayah! Aku merindukanmu," gumam Key dalam hati.

***

"Ya! Laki-laki itu menghancurkan masa depan ribuan gadis lalu menyelamatkan orang lain," ucap David dengan penuh amarah. Hana kemudian mengusap lembut tangan David.

"Ceritakan padaku semuanya," tutur Hana sembari duduk di sofa apartemen David dengan gaya menggairahkan.

David terlihat menyeringai lalu memperhatikan tubuh Hana, wanita ini terlihat sangat seksi apalagi kedua buah dada itu sangat menggemaskan di mata David. Ia kemudian ******* bibir Hana kasar.

Kedua tangan David bergerilya ke seluruh tubuh Hana. Bibirnya juga ikut menyapu setiap jengkal tubuh Hana. Wanita itu menikmati sambil sesekali bibirnya mendesah! Membuat gejolak birahi David semakin tinggi.

David kemudian mengangkat tubuh Hana lalu menghempaskan tubuh itu ke ranjangnya. Ia melucuti seluruh kain yang menempel pada tubuh Hana. Lalu ia juga melepaskan seluruh pakaiannya.

David mulai menaiki tubuh Hana, ia kembali melumatt bibir Hana. Semakin dalam hingga bibirnya beralih ke leher jenjang Hana. Membuat pemiliknya semakin mendesah nikmat.

"David ... Come on," ucap Hana lirih dengan nafas memburu. Ia sudah tidak tahan lagi. Sejak tadi di bawah sana sesuatu yang keras merupakan bagian dari diri David membuatnya semakin kehilangan kendali.

David memulai aksinya, memutar-mutar dan menaik turunkan pinggulnya, membuat ruangan itu penuh dengan bunyi desahan David dan Hana serta suara dari aktivitas yang mereka lakukan.

Beberapa saat kemudian mereka sudah pelepasan. David mengecup bibir Hana lembut lalu mengusap keringat di kening Hana.

"Aku akan memberi segalanya untukmu! Tapi aku perlu bantuanmu," ucap David dengan napas yang masih tidak teratur.

"Katakanlah!" sahut Hana dengan mata terpejam seolah masih merasakan nikmat yang di berikan David.

"Aku ingin kau menyelidiki di mana keberadaan putri Aaron," ucap David serius

"Hanya itu?" sahut Hana sambil tergelak.

"Dengar Hana! Ini sangat sulit. Jika mudah aku tidak perlu bantuanmu! Aku sudah mencari keberadaan putrinya tapi para pesuruhku bahkan tidak menemukan apapun! Gadis itu hilang tanpa jejak selama 5 tahun."

"Baiklah! Aku akan berusaha," ucap Hana dengan tenang.

"Tapi mengapa kau mencari putri Aaron?" imbuhnya kemudian.

"Karna ia sudah menghancurkan kehidupan putriku!" sahut David sembari mengepalkan tangannya.

Hana terdiam.

"Saat kejadian itu terjadi ia berusia 18 tahun, kau tau? Seorang gadis terlihat sangat manis saat mencapai usia itu," ucap David sembari matanya menatap langit kamar apartemennya.

"Aku terlambat menyelamatkannya," imbuhnya kemudian dengan mata berkaca-kaca.

"Tenanglah ...." ucap Hana lembut sembari mencium kening David lalu ke bibirnya. David membalas dengan melumatt mesra. Mereka kemudian kembali menyatukan diri mereka hingga terlelap bersama.

Bersambung

Jangan lupa like dan komentarnya yaa 😗

Kalau ada lebihan poin/koin bisa disumbangin kesini ^_^

Terimakasih atas apresiasi

kalian semua ❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***