CHAPTER 2

🍃 Happy reading 🍃

***

"Aliya!" ucap Key dengan setengah berteriak. Seorang gadis muda tampak setengah berlari ke kamar Keysa.

Tok! tok! tok!

"Masuklah!" seru Keysa sembari mengusap wajahnya.

Seorang pelayan yang di sebut Aliya menunduk di hadapannya. Keysa terlihat menguap lalu membungkam mulut dengan telapak kanan miliknya. Ia nampak berantakan karna baru bangun tidur. Meski begitu, kecantikannya tetap terlihat.

"Aku mau mandi," ucap Key sembari turun dari ranjangnya.

"Baik Nona," sahut Aliya sembari lebih dulu melangkah pergi ke kamar mandi milik Keysa yang berada di sebelah kamarnya.

Kamar mandi yang bahkan memiliki luas yang sama dengan kamar tidur biasanya tapi kamar Key tentu lebih luas dari kamar mandinya.

Keysa melepaskan bathrobe miliknya dan masuk ke dalam bathub yang berada di pojok kamar mandi luas itu. Di sana juga ada sebuah jendela kecil yang membuat Keysa sangat betah berendam sambil memandang pemandangan hijau yang indah lewat jendela kaca tersebut.

Keysa berendam dengan air bunga merah yang harum. Keysa tidak tau ini bunga apa. Meski dulu ia pernah memenangkan Olimpiade cabang Biologi tingkat Nasional tapi nampaknya koma selama lima tahun membuat sedikit ingatannya hilang atau memudar.

Keysa selalu menikmati kehidupannya. Apa lagi sekarang. Kehidupan yang tidak pernah di bayangkannya setelah penderitaan yang di laluinya. Gadis itu menyenderkan punggungnya dan memandang hutan melalui jendela kecil di dekat bathub tersebut.

Rumah mewah ini memiliki dua lantai. Luasnya tidak terlalu besar. Lantai atas hanya ada tiga ruang. Kamar Aaron, kamar Keysa dan kamar mandi khusus miliknya. Sedangkan lantai bawah ada ruang tamu dan perpustakaan serta kamar-kamar milik para pelayannya di bagian belakang rumah.

Pelayan di sini berjumlah lima orang. Koki tiga orang dan pengawal lima. Dua di gerbang utama sedangkan tiga bertugas menjaga sekeliling rumah dan selalu stand by jika sang princess Keysa atau pelayan di rumah membutuhkan mereka. Lima pengawal tersebut selalu berjaga. Entahlah Key tidak tau apakah mereka tidur. Mereka terlihat seperti robot selalu berjaga.

Key menengadahkan wajahnya ke atas. Menyenderkan tengkuk kepalanya ke bathub. Ia menghela napas kasar.

Keysa sudah hidup seperti seorang putri selama dua bulan sejak ia bangun dari koma. Awalnya ia sangat senang dan bahagia ketika di perlakukan layaknya putri. Ayahnya benar-benar memanjakannya. Tapi sekarang ia sudah bosan.

Keseharian Keysa setelah bangun tidur lalu mandi. Ia di pakaikan pelayan sebuah gaun indah dan cantik tidak jarang gaunnya juga seksi. Menampilkan setiap lekuk tubuh gadis yang sudah berusia 23 tahun ini. Kemudian setelah makan ia duduk di depan rumah sembari minum teh dan membaca buku.

Keseharian yang tentu sangat membosankan bukan? Mungkin jika ia bisa memakai ponsel dan sosmed rasa jenuhnya akan berkurang. Tapi ia di tengah hutan. Ia dan para pelayannya tidak terlihat memakai ponsel karna jelas tidak ada sinyal di hutan seperti ini.

Gadis itu menatap langit-langit kamar mandi. Tatapannya kosong dan pikirannya menerawang jauh sebelum ia kecelakaan dan koma.

Flashback On.

"Astaga Key ! Bukannya sudah kakak bilang kopinya jangan terlalu banyak!" bentak Sari dengan keras. Sari adalah kakak Keysa. Mereka lahir dari rahim yang sama tapi memiliki ayah yang berbeda.

"Ma-Maaf kak, biar Key buatkan lagi," sahut Key dengan terbata-bata dan tangan bergetar. Ia masih sangat tidak biasa di bentak. Biasanya bunda Keysa tidak pernah membentaknya apalagi mengeluarkan kata-kata kasar dan binatang seperti yang di lakukan kakaknya Sari.

"Tidak perlu! Jangan biasakan boros Keysa! kau belum merasakan mencari uang sih jadi seenaknya saja!" ucap Sari dengan kasar sembari melotot ke arah Keysa yang tengah berdiri di hadapannya dengan wajah menunduk.

"Pasti ia menangis lagi! Cih! Bunda memang selalu memanjakannya!" gumam Sari dalam hati.

Sari memang selalu iri pada Keysa. Ketika mereka bertengkar bunda selalu membela adiknya.

"Ya sudah, kakak kerja dulu," ucap Sari dengan nada kesal kemudian melangkah pergi ke luar rumah mereka.

Keysa memandangi kakaknya yang tengah mengendarai motor matic hitam miliknya. Saat semakin jauh hingga tidak terlihat Keysa pun beranjak pergi kembali ke dapur.

Keysa menghela napas berat. Berusaha sabar atas setiap perkataan kasar dan bentakan dari kakaknya. Keysa berusaha mengerti bahwa sekarang kakaknya juga tertekan sama sepertinya. Sejak bunda meninggal tiga bulan lalu kehidupan mereka berubah.

"Kak, Vano berangkat dulu ya," ucap adik bungsunya yang bernama Vano. Vano baru kelas lima Sekolah Dasar.

Keysa tersentak lalu mengusap kasar wajahnya yang sudah berlinang air mata entah sejak kapan ia menangis. Ia tidak menyadari.

"Vano sudah sarapan?" tanya Keysa dengan lembut sembari memandang adik laki-lakinya yang tampan.

"Sudah kak, telurnya tadi Vano bagi dua. Satu udah Vano makan kak, satunya buat kak Key makan," sahut Vano dengan senyumnya yang manis.

"Makasih Vano, ya sudah berangkat sana nanti terlambat," ucap Key. Vano meraih tangan sang kakak dan mencium punggung tangan itu lalu melangkah pergi.

Key kembali ke pekerjaanya di dapur. Setelah memasak ia membereskan rumah dan berangkat ke sekolah, di sekolah ia kembali menjadi Keysa yang ceria. Hanya perbedaannya jika dulu ia ceria karna kehidupannya memang menyenangkan sekarang ia harus menutupi kesedihannya dan berpura-pura bahagia.

Dulu bunda Keysalah yang bekerja untuk 3 anaknya sedangkan suaminya yang tidak lain adalah ayah tiri Keysa dan ayah kandung Vano adalah orang yang pengangguran. Sedangkan kakaknya Sari di luar Kota bekerja. Kakaknya memang bebas dan dengan hasil kerjanya membuatnya banyak uang dan bahagia.

Semuanya berubah ketika bunda meninggal. Bunda meninggal karena kecelakaan, saat itu ketiga kakak beradik ini shock. Terutama Sari. Ia tau bahwa selanjutnya ia yang harus bertanggung jawab atas adik-adiknya. Tidak mungkin ayah Vano yang pengangguran itu.

Setelah satu bulan semuanya terlihat baik, mereka tampak berusaha menerima kepergiaan bunda. Tapi di bulan kedua. Kakaknya Sari menjadi sering cepat marah dan mudah tersinggung. Tawa yang biasanya terdengar di rumah mereka karna mereka adalah keluarga humoris menjadi sirna.

Keysa maupun Vano tidak berani lagi mengajak Sari bercanda. Kecuali jika Sari yang lebih dulu melontarkan lelucon kadang Key pun berusaha menahan diri agar tidak salah dan membuat Sari tersinggung.

Bahkan kakaknya Sari selalu membentaknya meski kesalahan yang di lakukan Keysa kecil, seperti kopi yang di buatkan Keysa terlalu banyak kopi atau terlalu banyak gula. Kemudian melihat sedikit debu di rumah. Entahlah, Menurut Keysa kakaknya Sari yang dulu sangat humoris sudah berubah menjadi cepat tersinggung dan pemarah.

Hari berganti hari, bulan berganti hingga Keysa lulus Sekolah Menengah Atas. Ia sangat senang saat akhirnya ia akan bebas dan mencari uang sendiri. Terlepas dari kakaknya yang semakin menunjukan bahwa ia pantas di sebut kakak tiri.

Meski keadaanya memang begitu tapi sejak dulu Keysa selalu menganggap Sari kakak kandungnya. Tapi Sari semakin membuat Keysa tertekan. Bukan hanya membentak Sari kadang memukul, menendang dan menjambak rambut Keysa, hal itu memang karna Keysa melakukan kesalahan besar dan fatal tapi tetap saja menurut Keysa seharusnya kakaknya tidak melakukan kekerasan fisik terlebih bunda tidak pernah melakukan seperti itu padanya. Sebelum kelulusan ia kerap di hantui dengan bisikan bunuh diri. Tapi Keysa berusaha menahannya.

Flashback off

"Nona ...." ucap Aliya yang sekarang tengah menatap Keysa. Keysa tersentak dan lamunannya buyar. Ia kemudian menatap Aliya dengan tatapan penuh tanya.

"Maaf saya mengganggu, tapi nona sudah berendam 45 menit," ucap Aliya pelan sembari menunduk sopan. Ia mulai khawatir karna biasanya paling lama 30 menit Key berendam bahkan kadang hanya 20 menit.

"15 menit lagi," ucap Keysa lalu kembali memandang pepohonan yang berjejer di sana. Aliya pun kembali menunduk dan pergi dari kamar mandi. Keysa kembali mengingat masa lalunya.

Flashback on

Saat itu ia di suruh kakaknya untuk membeli bahan makanan ke supermarket ke depan. Umurnya baru 18 tahun dan baru 3 bulan ia lulus Sekolah Menengah Atas.

Keysa pun menendarai motor maticnya dan ke supermarket ke depan tapi karena tidak berhati-hati ada truk dari arah berlawanan menabrak dirinya. Yang ia rasakan saat itu hanya melayang dan seluruh tubuhnya sakit. Kemudian ia terbangun di tempat asing ini dan melihat ayahnya setelah sekian lama.

Flashback off

Bersambung

Jangan lupa like dan komentarnya yaa 😗

Kalau ada lebihan poin/koin bisa disumbangin kesini ^_^

Terimakasih atas apresiasi

kalian semua ❤

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

sedikit tahu masa.lalu key

2020-04-27

1

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

up up kan

2020-04-12

2

Tya Gunawan

Tya Gunawan

up thor.semangat yaa

2020-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!