Zen dan Keluarga 2

Tepat satu minggu sebelum kedatangan Ibu kerumah orang tua Nana. Ayah meminta Zen untuk memanggil ibu yang masih melakukan aktivitas paginya.

" Rif, bangun." Pinta ibu pada adik Zen yang baru pulang semalam dari pesantren. Sebelum menghampiri Ayah.

Rif'an yang masih ketempelan rasa kantuk di matanya mengikuti Ibu ke ruang TV, dimana Ayah sedang berbaring dikasur yang memang disediakan untuk Ayah diruang itu. Rif'an menjatukan dirinya kembali di samping Ayah.

Sedangkan Ibu duduk di kramik dekat Ayah berbaring.

" Bapak nyariin Ibu? Apa mau minta di siapin sarapan sekarang ?"

" Nggak, bu... yang bapak inginkan sekarang melihat Zen menikah." Baru saja Zen mau ikut duduk disebelah Ibu, mendengar permintaan Ayah sudah seperti mendengar bledek diatas kepalanya.

" Emangnya mas Zen udah punya calon?"

Rif'an yang tadinya berniat untuk tidur lagi, tiba-tiba bangkit sangking penasarannya. Apa mungkin selama di pesantren dia telah melewatkan informasi penting ini. Karna yang dia tau kakaknya tidak pernah bergaul dengan perempuan seperti dirinya.

" Bapak ingin melamar genduk Nana buat mu, Zen..." Ayah tidak begitu menghiraukan pertanyaan Rif'an yang penasaran setengah mati.

Nana...

Siapa dia? Apakah aku mengenalnya? Seperti apa dia, sampai Bapak ingin menjadikannya menantu. Seribu tanya muncul dibenak Zen, namun tidak satupun mampu Ia ucapkan.

Eh ! Menantu? Istriku? Aku bakal punya istri ? Baru sadar kembali, jika bahan pembahasan mereka sekarang ini ialah tentang calon istri untuknya.

" Nana siapa, pak?" Berbeda dengan Zen, Rif'an dan ibu dengan lantang, seirama bagaikan paduan suara mempertanyakan tentang Nana.

Walau masih saudara dekat, Zen dan Nana sama sekali tidak saling mengenal. Bisa jadi karna usia mereka yang terpaut jauh dan sama-sama meninggalkan kampung halaman setelah menamatkan Sekolah Dasar. Bahkan keberadaan Nana cenderung terlupakan oleh kebanyakan orang yang tidak mengenalnya secara pribadi.

" Nana anaknya Pakde Munir, yang rumahnya seberang kali itu lho." Ayah menjelaskan, walau sebenarnya dia juga sempat melupakan tentang Nana hingga terakhir kali bertemu pada hari lebaran tahun kemarin.

Jarak rumah orang tua Nana dan keluarga Zen memang hanya dibentangkan oleh lebarnya kali. Karna selain pertanian tambak, nelayan merupakan profesi mayoritas warga didesa mereka.

Jika hubungan mereka berhasil, mungkin judul yang cocok untuk mewakili kisah cinta mereka adalah,

" Jodohku dibentangkan air kali" atau

" Cintaku diseberang kali" atau mungkin

" Kutemukan jodoh di seberang kali". Entahlah, biarkan saja mereka yang memilih. Toh ini kisah mereka, jadi biar suka-suka mereka menentukan judulnya. Heehe.

" Oh, mbak Nana toh..." Tentu saja Rif'an langsung mengingat Nana. Dulu saat Ia masih bermain bersama Hafid, kakak Nana dengan nomor urut empat, Nana sering nyamperin mereka.

Kali ini Zen kompak dengan ibu, yang hanya mengingat Nana sebagai anak perempuan satu-satunya di keluarga Pakde Munir. Dengan kisahnya yang sangat terkenal di desa. Kisah yang menyatakan Nana adalah anak emas. Padahal kenyataannya, Nana adalah anak Ayah dan Ibunya.

" Itu adalah keinginan terbesar bapak terhadapmu, Zen..." Ayah terdiam sejenak.

" Mumpung Bapak masih ada. Bapak mau melihatmu menikah." Kata-kata bapak seakan mendobrak hati mereka, mengingat berapa kali Bapak drop hingga tidak sadarkan diri dalam setahun.

" Apa harus dengan mbak Nana, Pak?" Zen yang tidah pernah membantah memberanikan diri bertanya.

" Ya walau dalam agama, pernikahan kami nggak diharamkan. Karna aku sama mbak Nana nggak berada dalam satu garis nasab. Tapi kalau nanti terjadi sesuatu yang nggak diinginkan, yang ada malah menjadikan renggangnya hubungan kekeluargaan kita, Pak."

Zen mencoba membuat Ayah mengurungkan keinginannya. Karna sepertinya dia belum merasa siap untuk menambah beban tanggung jawab dalam pundaknya. Sedangkan Rif'an berdoa dalam diamnya, agar kakak laki-lakinya itu tidak daat menawar lagi keinginan Ayah. Sehingga dia dapat mengenalkan gadis yang sedang Ia dekati sekarang ini pada orang tuanya.

" Lha apa kamu sudah punya calon sendiri? Sampai mau menolak pilihan Bapak."

Nggak mungkin. Sangat sangat nggak mungkin. Rif'an yang sedari tadi memberikan komentar meski hanya dalam batin.

" Enggak ada, Pak." Zen tertunduk, tidak sanggup melihat raut wajah kecewa ayah.

" Bagiku yang terpenting sekarang, Bapak sehat dulu. Masalah nikah, nanti juga pasti ada waktunya."

" Bapak juga nggak tau kenapa punya keyakinan sebesar ini pada genduk Nana, Zen." Selain rasa kecewa, rasa bersalahpun ikut memenuhi perasaan Ayah. Karna dirinya lah, Zen lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri. " Kalau kamu nggak mau terima pilihan Bapak ya sudah. Bapak nggak bakalan memaksa kamu, karna kamu yang jalani."

" Aku manut, Pak... apapun itu, yang menurut Bapak terbaik buat aku." Zen menyerah, asalkan Ayahnya bahagia, apapun rela Ia lakukan.

" Alhamdulilllah...." Teriakan syukur Rif'an sambil mengangkat kedua tangan seperti sedang berdoa, mengagetkan semua orang.

Yang dicarikan istri siapa? Yang kegirangan siapa? Zen geleng-geleng kepala, melihat kelakuhan adiknya.

Episodes
1 Drama Perpisahan
2 Tentang Nana
3 Teman Perjalanan
4 Rumah
5 Zen dan Keluarga
6 Zen dan Keluarga 2
7 Mantan Teridah
8 Konspirasi Penolakan Lamaran
9 Konspirasi Penolakan Lamaran 2
10 Ibu Terjebak
11 Nana Sakit
12 Nana Sakit 2
13 Menerima Lamaran
14 Jurusan Yang menyesatkan
15 Mahasiswa Baru
16 Firasat Zen
17 Mahasiswa Baru 2
18 Jangan diangkat
19 Mendatangi Nana
20 Tidak dikenali
21 Canggung
22 Perpisahan Pertama
23 Saling Mengenang
24 Alasan Lain Kegelisahan Nana
25 Nasi Goreng Made in Nana
26 Senyuman di Wajah Zen
27 Senyuman di Wajah Zen 2
28 Aku Takut... by : Nana
29 Libur Telah Tiba
30 Mimpi Basah ?
31 Hadiah Untuk Nana
32 Bertemu Rif'an
33 Rumah Sakit
34 Rumah Sakit 2
35 Rumah Sakit 3
36 Rumah sakit 4
37 Rumah Sakit 5
38 Merenungkan Sikap Nana
39 Kedatangan Tamu Istimewa
40 Salah Sangka
41 Menjenguk ???
42 Mendatangkan Zen Untuk Nana
43 Mendatangkan Zen Untuk Nana 2
44 Bukan Sedang Berkencan
45 Pikiran Mesum Nana
46 Surat Cinta Dari Zen
47 I Love You Calon Imamku
48 Sayang dan Cinta
49 Menengok Keponakan Baru
50 Takbir Mursal ( Takbir Keliling )
51 Syawalan
52 Kekecewaan Nana
53 Kekecewaan Nana 2
54 Cari Pacar Lagi
55 Bidadari Vs Bidadari
56 Dia Aisyah
57 Rumah Kost
58 Sakit Karna Menahan Rindu
59 Ratunya Bidadari
60 Yank, Hujan Turun Lagi
61 Susu dan Jahe
62 Berpisah Itu Menyakitkan
63 Si Manis Jembatan Ancol
64 Memilih Hadiah Untuk Mamam
65 Susah Tidur
66 Meminta Pertanggungjawaban
67 Gayung Baru Ibu
68 Nana vs Ayah Ibu
69 Kejutan Untuk Zen
70 Ciuman Di Jari Nana
71 Kejutan Untuk Zen 2
72 Tanggal Pernikahan
73 Perdebatan
74 Pelampiasan Nana
75 Over Dosis?
76 Malam Itu...
77 Rumah Calon Mertua
78 Merasa Minder
79 Akad Nikah
80 Kapan Nikahnya?
81 Voicenote
82 Mencari Nana
83 Batal Berbaikan Dengan Masa Lalu
84 Teman Sekelas Nana
85 Tisu Gulung
86 Pengganggu
87 Perang Batin
88 Mumum Tak Tahan
89 Pasangan Dholim
90 Penasaran
91 Kehebohan Keluarga Zen
92 Ngajak Gelut
93 Pesan Berantai Zen
94 Kejantanan Zen
95 Mengecat Kamar Tidur
96 Puskesmas
97 Puskesmas 2
98 Puskesmas 3
99 Menunda
100 Nana-Nana Lain
101 Presentasi
102 Hamil Duluan
103 Rumah Mantan
104 Nana Dan Ibu Mertua
105 Menuju Hari 'H'
106 Menuju Hari 'H' 2
107 Hari 'H'
108 Hari 'H' 2
109 Kedatangan Sang Mantan
110 Sudah Sah
111 Nana Ketagihan
112 Drama Sang Pengantin
113 Menuntut Hak-nya (Zen)
114 Membuka Kado
115 Mumum Ikhlas
116 Menyesal
117 Pecel Terong
118 Siaran Langsung Author
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Drama Perpisahan
2
Tentang Nana
3
Teman Perjalanan
4
Rumah
5
Zen dan Keluarga
6
Zen dan Keluarga 2
7
Mantan Teridah
8
Konspirasi Penolakan Lamaran
9
Konspirasi Penolakan Lamaran 2
10
Ibu Terjebak
11
Nana Sakit
12
Nana Sakit 2
13
Menerima Lamaran
14
Jurusan Yang menyesatkan
15
Mahasiswa Baru
16
Firasat Zen
17
Mahasiswa Baru 2
18
Jangan diangkat
19
Mendatangi Nana
20
Tidak dikenali
21
Canggung
22
Perpisahan Pertama
23
Saling Mengenang
24
Alasan Lain Kegelisahan Nana
25
Nasi Goreng Made in Nana
26
Senyuman di Wajah Zen
27
Senyuman di Wajah Zen 2
28
Aku Takut... by : Nana
29
Libur Telah Tiba
30
Mimpi Basah ?
31
Hadiah Untuk Nana
32
Bertemu Rif'an
33
Rumah Sakit
34
Rumah Sakit 2
35
Rumah Sakit 3
36
Rumah sakit 4
37
Rumah Sakit 5
38
Merenungkan Sikap Nana
39
Kedatangan Tamu Istimewa
40
Salah Sangka
41
Menjenguk ???
42
Mendatangkan Zen Untuk Nana
43
Mendatangkan Zen Untuk Nana 2
44
Bukan Sedang Berkencan
45
Pikiran Mesum Nana
46
Surat Cinta Dari Zen
47
I Love You Calon Imamku
48
Sayang dan Cinta
49
Menengok Keponakan Baru
50
Takbir Mursal ( Takbir Keliling )
51
Syawalan
52
Kekecewaan Nana
53
Kekecewaan Nana 2
54
Cari Pacar Lagi
55
Bidadari Vs Bidadari
56
Dia Aisyah
57
Rumah Kost
58
Sakit Karna Menahan Rindu
59
Ratunya Bidadari
60
Yank, Hujan Turun Lagi
61
Susu dan Jahe
62
Berpisah Itu Menyakitkan
63
Si Manis Jembatan Ancol
64
Memilih Hadiah Untuk Mamam
65
Susah Tidur
66
Meminta Pertanggungjawaban
67
Gayung Baru Ibu
68
Nana vs Ayah Ibu
69
Kejutan Untuk Zen
70
Ciuman Di Jari Nana
71
Kejutan Untuk Zen 2
72
Tanggal Pernikahan
73
Perdebatan
74
Pelampiasan Nana
75
Over Dosis?
76
Malam Itu...
77
Rumah Calon Mertua
78
Merasa Minder
79
Akad Nikah
80
Kapan Nikahnya?
81
Voicenote
82
Mencari Nana
83
Batal Berbaikan Dengan Masa Lalu
84
Teman Sekelas Nana
85
Tisu Gulung
86
Pengganggu
87
Perang Batin
88
Mumum Tak Tahan
89
Pasangan Dholim
90
Penasaran
91
Kehebohan Keluarga Zen
92
Ngajak Gelut
93
Pesan Berantai Zen
94
Kejantanan Zen
95
Mengecat Kamar Tidur
96
Puskesmas
97
Puskesmas 2
98
Puskesmas 3
99
Menunda
100
Nana-Nana Lain
101
Presentasi
102
Hamil Duluan
103
Rumah Mantan
104
Nana Dan Ibu Mertua
105
Menuju Hari 'H'
106
Menuju Hari 'H' 2
107
Hari 'H'
108
Hari 'H' 2
109
Kedatangan Sang Mantan
110
Sudah Sah
111
Nana Ketagihan
112
Drama Sang Pengantin
113
Menuntut Hak-nya (Zen)
114
Membuka Kado
115
Mumum Ikhlas
116
Menyesal
117
Pecel Terong
118
Siaran Langsung Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!