Hari-hari berat Nana di kampus terus berjalan. Nana yang pada awalnya merasa senang karna bisa diterima di Universitas Negeri XX, sekarang menjadi frustasi. Dia merasa minder berada di antara teman-teman sekelasnya.
Kok mereka pinter-pinter banget sih ? Dibandingkan mereka apalah aku ini. Hiks. Saat menyadari kualitasnya tidak sebanding dengan teman-temannya.
Di SMA Nana adalah salah satu murid unggulan. Namun saat di kampus dia bertemu teman-teman dari berbagai daerah yang juga berprestasi, membuat Nana merasa menjadi rendah diri. Ya, mungkin karna standar pendidikan disetiap daerah mempunyai perberbedaan, membuat kualitas peserta didiknyapun menjadi berbeda-beda.
Rendah diri bukan berarti membuat Nana menjadi terpuruk. Namun hal itu dijadikan Nana semangat untuk belajar lebih keras lagi, agar bisa mengimbangi teman-teman di kelasnya. Jangankan mengingat sang calon suami, menengok orang tuanya di kampung halamanpun tidak terlintas dipikirannya. Karna waktunya habis untuk belajar meski di akhir pekan. Hingga semester pertama perkuliahan hampir berakhir.
Namun ada baik juga, Nana menyibukan diri dengan belajar. Jadi tidak ada kesempatan untuknya melakukan tebar pesona dikampus. Ya walaupun Nana memang tidak berniat melakukan itu.
Selain belajar sendiri, Nana juga sering diskusi dengan Naila karna beberapa mata kuliah mereka satu kelompok untuk presentasi di kelas. Itu juga yang menjadi alasan mereka menjadi dekat.
Naila yang seorang anak tunggal dan merasa kesepian merasa bersyukur dapat mengenal Nana dan teman di kostnya. Naila juga sering menghabiskan waktu di kost Nana saat jam istirahat atau waktu jeda jam kuliah.
" Dek, aku pingin kost disini, apa masih ada kamar kosong?" Ucap Naila yang sedang tidur nikmat di springbed 2 in 1 kamar kost Nana.
" Sabar nunggu aku wisuda dulu, Nay..." Ucap Tia mahasiswi semester akhir yang juga teman sekamar Nana.
" Iya, mbak Nay... kan kost ini kamarnya dah penuh semua. Tapi kenapa mbak Nay pingn ngekost ? Bukannya enakan dirumah? Lagian kan jarak dari rumah ke kampus paling cuma setengah jam nyampe."
" Kamu kan tau, Ayah sama Bundaku jarang dirumah. Yang bantu2 dirumah kalau sore juga pulang. Dirumah sepi. Enakan disini kalau bobok bisa sambil peluk-peluk kamu kayak gini." Naila menarik tubuh Nana yang duduk dipinggiran kasur. Mempraktekan apa yang barusan Ia ucapkan.
" Hih, dasar kalian ini pasangan mesum. Bikin orang jadi nggak fokus ngerjain skripsi aja!" Tia menyingkirkan meja labtopnya lalu merebahkan diri di lantai.
" Halah, mbak Tia... bilang aja kalau males." Nana dan Naila kompak mentertawakan Tia yang memang sedang malas-malasan mengerjakan sekripsinya.
***
Selesai makan siang dan sholat duhur Nana dan Naila menggunakan sepeda motor masing-masing mengangkut Maimunah dan Renata kembali ke kampus. Karna hari ini mereka ada jam kuliah siang. Mereka berjalan bersama menuju kelas yang berada dilantai dua menggunakan tangga. Mereka memang jarang sekali menggunakan fasilitas lift di kampusnya.
Cinta karna cinta, jangan tanyakan mengapa, tak bisa jelaskan, karna hati ini telah bicara**. Suara dering ponsel Nana. Membuat Naila, May dan Renata bersamaan menatap kearahnya seperti sedang meu dijadikan terdakwa.
" Idih... anak kecil, nada deringnya gitu amat sih...." Oceh Renata, memancing tawa May dan Naila juga Azam yang tidak mereka sadari sedang berjalan di belakang mereka.
Walau usia Nana hanya terpaut dua sampai tiga tahun dari teman-temannya, namun dia selalu diperlakukan selayaknya adik kecil oleh mereka, terutama oleh Naila dan Renata. Padahal jika dilihat dari postur tubuh, Renata kalah besar dan tinggi dari Nana.
" Hehehe." Nana malu.
Itukan lagu yang kita nyanyikan waktu OSPEK.
Azam seperti mendapat harapan baru. Setelah dia mendapat penolakan dari Nana.
Azam beranggapan bahwa Nana memilih lagu itu sebagai dering ponselnya, untuk mengingatkan tentang kenangan saat pertama kali mereka dipertemukan. Namun anggapan Azam tidaklah 100% merupakan kebenaran. Terlepas lagu itu merupakan soundtrak yang mengiringi kisah cintanya bersama Ardi, Nana memang menyukai syair lagu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments