Vita sebenarnya tahu kalau kedua orang tersebut sama-sama saling menyukai. Mengingat kejadian di restoran tersebut pada saat Vita dan Joe nggak sengaja ketemu mereka berdua. Tapi sayang keduanya sama-sama keras kepala dan sama-sama memiliki gengsi yang tinggi.
Joe pernah menceritakan kepada Vita bahwa kekasih Erick yang dulu pernah berselingkuh. Dan Erick melihatnya dengan matanya sendiri kalau kekasihnya yang dulu pernah jalan berdua dengan cowok lain dan terlihat begitu mesra.
Vita jadi kepikiran untuk mendekatkan Erick dan Cla. Tapi gimana caranya mengingat keduanya memiliki gengsi yang begitu besar.
Di saat Vita memikirkan sesuatu,Vinka memanggilnya. Tetapi Vita tidak mendengarnya.
“Hei..mikirin apa loe sampai melamun begitu”,tanya Vinka.
Vita terkejut mendengar panggilan dari Vinka. “Ng..nggak kok nggak mikirin apa-apa”,jawab Vita dengan gugup.
“Ayo kita masuk kelas”,ajak Maureen.
“Cla dan Selly ke mana ya. Kok nggak kelihatan batang hidungnya”,tanya Vita.
“Mereka sudah dari tadi masuk kelas”,jawab Vinka.
Akhirnya mereka bertiga masuk ke kelas mereka. Kebetulan kelas mereka dan kelasnya Clarisa Cuma terpaut dua kelas.
.
.
.
Bel baru saja bunyi pertanda pulang. Anak-anak pada membubarkan diri dari kelas masing-masing. Mereka pada pulang dengan kendaraan masing-masing.
Begitu juga Erick. Hari pertama dia mengajar di sekolah hari ini cukup menguras energi.
Belum lagi sorenya dia harus mengajar di kampusnya sendiri.
“Untungnya cuma hari ini saja aku mengajar sampai penuh”,ucap Erick dengan lega.
"Cla sudah pulang belum ya. Lebih baik aku menunggu dia diparkiran saja dan melihatnya apakah dia sudah pulang apa belum”,ucap Erick dalam hati.
Baru sebentar menunggu,akhirnya Erick melihat Cla bersama teman-temannya berjalan menuju ke parkiran.
Vita melihat ke sekeliling parkiran apakah Joe sudah datang menjemputnya atau dia masih di jalan. Di saat dia sedang celingak-celinguk ke arah parkiran,tak sengaja matanya melihat Erick yang sedang bersender di kap mobil.
Lalu Vita memutar otaknya untuk menemukan idenya. Dan Vita tersenyum menemukan idenya. Vita berpura-pura mengajak Cla pulang bareng.
Vita berlari kecil dan berjalan di samping Cla.
“Cla,loe pulang bareng gua ya. Temenin gua makan siang”,ucap Vita setengah memohon.
“Loch bukannya loe di jemput kak Joe ya. Nggak mau ah. Nggak enak gua. Masalahnya gua nggak terlalu akrab dengan Joe”,Cla keceplosan menyebut nama Joe.
“Nggak apa-apa,Cla. Kak Joe sudah janjian sama temannya makan siang bersama dan nggak enak juga gua tungguin dia ngobrol sama temennya. Jadi obat nyamuk donk gua”.
“Ya nggak apa-apalah,Vit. Kan sekalian loe kenalan sama temennya Joe”.
Selly yang berada di sebelah Cla tak sengaja mendengar nama Joe.
“Eh,tunggu...Joe itu siapa ya?"
Cla dan Vita langsung terdiam dan saling pandang.
Erick yang melihat dari jauh pun bingung apa yang dibicarakan mereka berdua.
“Hmm...gua curiga dech lihat kalian berdua. Pasti ada sesuatu yang kalian rahasiakan,ucap Selly dengan penasaran”.
Vita sudah terlihat gusar. Cla mengelus lengan Vita. Dia tahu Vita begitu gusar dengan pertanyaan Selly.
Kalau seandainya Vita tutupin juga pasti mereka akan tahu.
Cla langsung menjawab pertanyaan Selly.
“Joe itu tunangan Vita”,jawab Cla dengan tegas.
Mereka bertiga langsung kaget mendengar pernyataan Cla,sedangkan Vita hanya diam dan menunduk.
“Seriously",tanya Maureen tak percaya.
“Yes,Maureen. I’m serious”,jawab Cla.
“Vita..sejak kapan loe tunangan dan kenapa loe sembunyikan dari kita”,tanya Selly dengan nada kecewa.
Vita menegakkan kepalanya dan melihat teman-temannya. Cla memberi kekuatan kepada Vita lalu mengangguk.
"1 bulan yang lalu gua sudah bertunangan. Rencana sehabis lulus sekolah gua akan menikah",jawab Vita dengan lantang.
“Memangnya loe nggak kuliah Vit”,tanya Vinka.
“Kuliahnya setelah merried",jawab Vita dengan singkat.
“Loe juga sudah tahu Cla dengan pertunangan Vita",tanya Selly kembali.
"Sudah",jawab Cla dengan singkat.
"Kecewa gua dengan kalian berdua. Kalian sudah membohongi kami. Kalian sahabat kami bukan sich,kenapa kalian harus merahasiakan ini dari kami",Selly terlihat marah dan kecewa.
“Vit,seharusnya loe cerita sama kita-kita kalau loe sudah tunangan. Kenapa loe merahasiakan ini dari kita,hah”,Vinka juga marah.
“Loe juga Cla,kalau loe emank sahabat kita seharusnya loe cerita sama kita kalau Vita sudah tunangan,ucap Vinka dengan kesal.
“Jangan menyudutkan Vita. Gua juga baru tahu beberapa hari yang lalu. Sebenarnya gua juga kecewa sama Vita. Tapi gua terima kok dengan alasan Vita kenapa dia tunangan secara diam-diam. Dan bahkan gua mengucapkan selamat kepada Vita bukannya memarahinya",Cla juga membalas kemarahan Selly dan Vinka.
“Iya,tapi kita kecewa. Kalian nggak anggap kita ini sahabat”,ucap Vinka dengan nada kecewa.
“Iya,kita memang sahabat. Tetapi memangnya sahabat harus mengetahui semua hal pribadi seseorang?
“Seharusnya kita harus menghargai kehidupan pribadi seseorang. Bukan memarahinya. Gua yakin suatu saat Vita akan cerita sama kalian. Mungkin dia belum siap untuk menceritakannya karena dia mau menyiapkan hatinya terlebih dahulu agar kalian tidak kecewa. Tapi sayangnya kalian memarahinya. Gua yang justru kecewa kepada kalian karena kalian tidak mempunyai perasaan",Cla benar-benar sangat marah dan menarik tangan Vita dan segera pergi dari hadapan Selly,Vinka dan Maureen.
Selly dan Vinka hanya terdiam dan menatap kepergian Cla dan Vita. Sedangkan Maureen menepuk pelan pundak mereka berdua dan berjalan sendiri menuju ke gerbang sekolah.
.
.
.
Joe baru saja sampai di sekolah Vita dan memarkirkan mobilnya di dalam sekolah. Saat dia keluar dari mobil tak sengaja matanya melihat ke arah Erick yang sedang bersender di kap mobilnya.
Joe menghampiri Erick dan berdiri di sebelahnya.
“Bengong aja loe”.
“Gua lagi lihat adegan seru”,jawab Erick dengan santai dan masih melihat ke arah Clarisa.
“Ada apa dengan mereka?”,tanya Joe penasaran.
“Tanya saja sendiri sama calon istri loe. Gua sich nggak bisa mendengar percakapan mereka. Tapi kalau dilihat dari gestur tubuh mereka sich kayaknya mereka lagi ribut tuch”,Erick sendiri juga penasaran dengan Cla dan sahabat-sahabatnya.
Clarisa dan Vita berjalan ke parkiran dengan kecewa.
Vita yang melihat Joe langsung tersenyum. Joe melambaikan tangannya ke arah Vita.
Vita dan Cla sudah sampai diparkiran. Vita menghampiri Joe. Sedangkan Clarisa masih berjalan sambil menunduk sambil mengomel akibat kecewa dengan Selly dan Vinka. Tak sengaja dia menabrak Erick yang sedang berdiri.
"Awww"...Cla menjerit kesakitan.
Sedangkan Erick tersenyum tipis melihat tingkah Cla.
"Makanya kalau jalan matanya melihat ke depan. Bukan melihat ke bawah".
Cla yang mendengar suara yang dikenalnya langsung melihat ke atas. Dia langsung melihat Erick yang sedang tersenyum sinis. Dan lebih kagetnya lagi ada Joe di samping Erick.
Sedangkan Vita dan Joe hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua. Ibarat Tom dan Jerry yang selalu bertengkar.
Bagaimana ya persahabatan mereka?
persahabatan mereka bubar atau tetap bertahan ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
uups
jangan sampel bubar donk pertemanannya
2021-11-22
1
Risma.☆
semangat kak.
2020-03-27
1
tharz
semangat thor
2020-03-26
0