Dimas kembali ke apartemen dengan sedih. Dia memikirkan hubungannya dengan Celine.
Mendengar keributan yang dilakukan Celine dan Maminya, Dimas merasa minder. Dia sendiri bingung antara hubungannya dengan Celine. Bertahan atau putus.
Asal kalian tahu guys,Dimas memang berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan Ibunya seorang pensiunan guru. Ayahnya pensiunan guru SMA sedangkan Ibunya pensiunan guru SD. Sejak Memasuki kuliah Dimas juga bekerja sambilan untuk membiayai kuliahnya sendiri.
Semenjak lulus dari kuliah,dia berkenalan dengan Erick dan Dimas tahu kalau Erick meneruskan kedudukan Pamannya yang menjadi rektor di kampus UPB.
Semenjak Erick menjabat sebagai rektor,pegawai atau karyawan dari Pamannya sebagian diganti.
Dan Dimas diajukan oleh beberapa dosen untuk menawarkan menjadi seorang dosen. Karena dosen pembimbing Dimas tahu kalau Dimas adalah seorang anak yang pandai dan lulusan Cumlaude.
Dimas pun akhirnya disetujui oleh Erick untuk menjadi dosen. Gaji yamg diterima Dimas sedikit demi sedikit diberikan ke orang tuanya dan sebagian lagi ditabung untuk membuka usaha kecil-kecilan.
Di tahun pertama Dimas mengajar menjadi dosen,dia membuka toko sembako di Bandung,di mana tempat orang tua dan adiknya tinggal. Toko sembako tersebut dikelola oleh Ibu dan adiknya.
.
.
.
Sudah setahun lebih hubungan Dimas dengan Celine. Dimas benar-benar sayang terhadap Celine.
Tetapi Dimas tidak boleh egois. Dia harus memikirkan dengan matang apa yang terbaik buat mereka berdua.
Ddrrrtttt....dddrrrttt...
Suara handphone Dimas berbunyi. Dimas melihat Celine yang menelepon. Dia pun bingung antara angkat atau tidak. Setelah memikirkannya beberapa saat akhirnya Dimas mengangkat telepon Celine. Karena kalau dia tidak angkat teleponnya akan menjadi tidak adil buat Celine.
Celine:”hallo sayang",sapa Celine sambil menangis.
Dimas:”hallo sayang,ada apa"..balas Dimas dengan sedih.
Celine:”maafkan Mami ya,sayang”..aku nggak menyangka Mami bisa sekejam ini..hiks..hiks..
Dimas:”ya nggak apa-apa sayang,aku mengerti. Udah,kamu jangan menangis lagi ya".
“Oh ya sayang,besok kamu ada waktu gak..kita ketemuan yuk”
Celine:”jam berapa”
Dimas:”setelah aku selesai mengajar. Ketemuan di kampus aja ya”.
Celine:”ok...see u tomorrow sayang”...
Dimas:”ok..bye”..
Dimas pun mematikan teleponnya.
Dia menatap langit-langit kamar apartemennya. Dan merenungkan hubungan antara dirinya dan Celine.
Setelah lelah berpikir,Dimas akhirnya tertidur.
.
.
.
Keesokan harinya di kampus,Dimas sudah selesai mengajar. Dia menunggu Celine yang belum juga datang.
Tak berselang lama menunggu tiba-tiba Celine datang.
“Hai sayang,melamun aja. Udah lama menunggu ya",sapa Celine.
“Hai..nggak kok. Aku juga baru selesai “,balas Dimas.
“Udah pesan makan beLum,yang?”
“Aku Cuma pesan minum”.
“Kita pesan makan ya",ucap Celine meyakinkan
“Ya udah,terserah kamu aja",ucap Dimas melemah.
Sambil menunggu makanan,Dimas pun bingung harus memulai dari mana.
“Celine,ada yang mau aku omongin ke kamu”.
“Apa masalah kemarin,yang”.
“Iya",jawab Dimas.
Dimas pun menghela nafasnya dengan panjang memikirkan hubungannya dengan Celine.
Dimas menatap gadisnya dengan gusar.
“Aku nggak mau egois,Celine. Aku sekarang bingung dengan hubungan kita ini setelah Mami kamu tahu.
Celine tergelak saat melihat wajah gusar yang di tampilkan Dimas.
"Santai aja kali, yank"
Kita masih bisa jalani semua ini kayak biasa aja, pers***n dengan Mami" Celine memutar matanya jengah, sungguh dia terlalu malas untuk membahas sesuatu jika sudah berkaitan dengan ibunya.
"Mami nggak punya hak untuk ikut campur dalam hubungan kita",ucap Celine dengan tatapan tajam.
“Tapi status hubungan kita berbeda,Celine". Dimas pun meratapi hubungannya dengan Celine.
“Aku maunya sama kamu,Dimas. Bukan yang lain. Percaya dech sama aku,apapun yang terjadi aku tetap nggak mau pisah sama kamu. Aku mau kita tetap bersama-sama. Ok"..ucap Celine dengan antusias.
“Baiklah,aku akan mendukungmu. Kita akan tetap bersama-sama apapun yang terjadi”.
Mereka akhirnya tersenyum dan Dimas menggenggam tangan Celine serta mencium tangannya.
Setelah mereka terdiam sesaat,tiba-tiba makanan yang mereka pesan sudah datang.
“Ayo kita makan",ucap Dimas.
“Mari makan",ucap Celine yang memang sudah kelaparan.
.
.
.
Di sisi lain,ada mata-mata Mami Celine yang mengintai mereka. Maminya merasa Celine bukanlah orang yang tepat berada di sisi Dimas. Melihat dari status sosial mereka benar-benar bagaikan langit dan bumi.
Orang tua Celine yang notabene seorang pengusaha kelas atas tidak rela jika anaknya dinikahi seorang dosen.
Mami Celine pun memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa memisahkan hubungan Celine dengan Dimas.
Telepon Maminya berbunyi. Mami Celine mengangkat teleponnya yang ternyata orang suruhannya yang menelepon.
Mami Celine:"hallo,informasi apa yang kamu dapatkan".
Orang suruhan:"Bos..ternyata nona masih bertemu Cowok itu. Bahkan sekarang kelihatan lebih mesra,bos. Kata salah satu mata-mata Mami Celine melalui sambungan telepon”.
Mami Celine langsung mengamuk.
Mami Celine:"B***s*t.
“Ok awasin mereka terus. Saya mau lihat sampai berapa lama mereka bisa bermesraan seperti itu”.
Orang suruhan:“baiklah bos. Perintah mu selalu kami laksanakan.
Lalu sambungan telepon mereka terputus”
Mami Celine turun ke bawah dan beranjak pergi ke kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
D@rDa'iL💜
ia udh Celine jd anak aku ajh ia mamah kamu jahad 😂
aku pasti merestui
2020-04-22
1