Airin Anatasya memiliki wajah yang sangat cantik, bola mata yang berwarna biru, bulu mata yang lentik dan memiliki kulit putih.
Airin terlahir di keluarga yang cukup menengah. Papahnya bernama Bagas Anggara dan mamahnya Anggun Kirana yang memiliki bisnis yang sangat luas. Keluarga yang sangat di idam idamkan semua orang.
Airin memiliki Body moodeling, namun Airin tidak pernah mengikuti kegiatan diluar jam kuliahnya, walau pun banyak dari teman, bahkan dosennya sekarang memberi saran untuk Airin mengikuti les moodeling, namun Airin selalu menolak. Ia hanya fokus belajar dan belajar.
Airin dulunya ialah gadis yang periang, namun setelah mamah nya meninggal dunia dan papah nya menikah lagi dengan sekretaris papahnya sendiri, hal itu membuat senyum itu hilang di kehidupan nya yang sekarang.
Semenjak papahnya menikah lagi tanpa sepengetahuan Airin. Seketika hidup Airin sangat hancur. Ia tidak pernah sesekali berbicara kepada papahnya atau pun istri baru nya dan juga anak dari wanita itu. Begitu sakit yang dirasakan Airin.
"Airin, Abel jaga diri kalian baik baik ya. Papah mau berangkat keluar kota untuk seminggu kedepan, cuti papah udah habis soalnya." ucap Papah memeluk kedua putrinya.
"Papah jaga kesehatan ya, Abel pasti bakalan kangen banget sama papah" ucap Abel memeluk papahnya dengan manja.
"Iya Abel, papah akan usahain cepet pulang. Biar bisa bareng kalian lagi." ucap papah membelai rambut Abel.
"Sayang hati hati ya, kabarin kalo udah sampai" ucap Anne, istri baru papah Airin
Airin sangat muak melihat akting kedua wanita itu. Airin hanya melihat kepergian papahnya. Ia segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ibu dan saudara tirinya itu tanpa berbicara sedikit pun.
"Songong banget sih mah dia" ucap Abel melihat Airin yang bersikap seolah olah tidak ada mereka berdua disana.
"Biarkan saja, rencana kita selanjutnya harus bisa nyingkirin anaknya itu." ucap Anne dengan senyum sinis nya.
Ketika sampai dikamar nya, Airin melupakan Hp nya tertinggal di meja makan. Ia berniat kembali lagi untuk mengambil Hp nya. Namun ketika melewati kamar ibu tiri nya, ia tidak sengaja mendengar Ibu tirinya Anne sedang berbicara di telfon dengan seseorang.
"Sekarang Anggun sudah meninggal berkat mu. Dan aku udah berhasil mengambil alih rumah ini. Malam ini uangnya akan aku transfer." ucap Anne.
"......"
"Ada satu lagi pekerjaan untukmu" ucap Anne.
"....."
"Aku akan kirimkan fotonya dan secepatnya habisi anak itu. Agar aku bisa secepatnya menguasai harta Anggun" ucap Anne tersenyum licik.
Diluar kamar Airin yang mendengarkan semua itu langsung masuk mendobrak pintu dengan kasar dan langsung menampar wajah Anne dengan sangat kerasnya.
'Plakkkkkk ' tamparan keras mengenai langsung ke wajah Anne ibu tiri nya itu.
Rasa takut nya seketika hilang dan emosi yang ditahan selama ini seketika memuncak. Abel yang melihat suara keributan dikamar mamah nya, ia langsung berlari masuk ke dalam kamar mamah nya dan melihat mamahnya terjatuh akibat tamparan keras Airin.
"Dasarr pembunuhhhh" teriak Airin langsung mencengkram leher Anne, Abel yang melihat itu pun langsung berlari berusaha melepaskan tangan Airin dari leher mamah nya.
Namum entah kekuatan dari mana, Airin mampu menghempaskan tangan Abel hingga membuat kepala Abel berdarah akibat terbentur meja.
"Abell,,,, Airin hentikannnn!!!!!!" Teriak papah yang tiba tiba datang dan melihat kejadian itu. Airin segera melepaskan tangannya dari leher Anne dan mendekat ke papah nya.
'Uhukk uhukkk uhukk' Anne memegang i lehernya dan hampir saja kehabisan nafas akibat cengkraman Airin yang sangat kuat.
"Sayang kamu gapapa kan?" ucap Papah berlari mendekati Anne yang terlihat kehabisan nafas.
"Gapapa mas, mas bukannya udah harus ada dibandara ya" ucap Anne dengan sopannya di depan suaminya, Anne mulai memulai acting nya kali ini.
"Ada berkas yang ketinggalan, niatku ingin mengambil berkas nya. Tapi aku malah melihat kejadian yang tidak pernah aku bayangkan" ucap Sinis papah melirik tajam ke arah Airin penuh emosi.
"Mommm sakit" rengek Abel memegang i kepalanya yang sedikit berdarah.
Papah langsung berdiri mendekati Airin yang masih menatap tajam ke arah Anne.
"Pahhh dia pembunuh!!! dia yang udah bikin mamah meninggal, hikss hiksss." tangis Airin pecah.
'Plakkkkkkk' Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Airin.
"Pahh?? Papah nampar Airin??" ucap Airin memegangi pipinya masih tidak percaya jika papahnya baru saja menampar nya untuk pertama kalinya.
"Papah malu punya anak seperti kamu Airin." ucap Papah dengan tatapan kecewa.
"Pahh percayalah sama Airin, Airin anak kandung papah, Airin gak mungkin bohong sama papah" ucap Airin memegang tangan papah nya.
"Dia wanita baik, papah tau kamu dari awal tidak suka dengan kedatangan Anne sama Abel." Bentak Papah menghempaskan tangan Airin hingga membuat Airin terjatuh.
"Apa salah kami Airin. Kami sudah bersikap baik sama kamu, Tante udah nganggep kamu seperti anak kandung Tante, tapi kenapa kamu malah menuduh kami pembunuh hikss,,,hiksss" ucap Anne menangis mengeluarkan air mata nya.
"Dia harus matiii pahh" Teriak Airin kembali berusaha mencengkram leher Anne.
"Airinnnnn" Bentak Papah melepaskan tangan Airin dari leher Anne.
"Dasar anak gak tau diri,," Teriak papah penuh emosi.
'Plakkkkkk' tamparan kedua mengenai Wajah cantik Airin.
"Pahh percayalah sama Airin, aku mohon pahh. Dia wanita ****** yang udah bunuh mamah pahhh...hiksss,,,hiksss" ucap Airin memegang kedua kaki Papahnya.
"Mulai sekarang detik ini,, Saya tidak memiliki anak seperti mu. Pergi kamu dari rumahku, jangan pernah sekali lagi menginjakkan kaki mu dirumah ini." Bentak Papah Bagas dengan tatapan membenci.
Airin hanya mematung mendengarkan apa yang barusan papah nya ucap kan. Bahkan kata kata itu pun langsung berputar dipikiran Airin.
"Pahh sakit" Rintih Abel.
"Dan satu lagi" ucap papah Bagas mengambil pisau di atas meja dan menggoreskan sedikit di pergelangan tangannya hingga keluar sedikit darah di tangannya.
"Darah ini jadi bukti, bahwa ikatan diantara kita sudah putus. Pergi kamu dari rumah ini, jangan pernah kamu nunjukin muka kamu lagi di depanku" bentak Papah Bagas menggendong tubuh Abel keluar dari kamar menuju rumah sakit.
"Apa salahku pah? sampai papah memutuskan hubungan darah dengan ku,,,hikss,,hiksss." Batin Airin, tangis Airin seketika pecah, ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan.
Airin berjalan menuju kamar nya dengan tatapan kosong. Ia mengambil koper dan memasukkan beberapa baju dan ia melihat Black Card yang pernah mamahnya berikan, namun belom pernah ia pakai.
" Black Card ini? Ini kartu yang dikasih mamah." batin Airin mengambil Black Card itu.
Airin berjalan keluar dari rumahnya yang penuh kenangan bersama mamah dan papahnya.
Airin berusaha menghubungi kekasihnya yaitu Rendy, namun nihil tidak diangkat. Ia langsung memesan taxi menuju ke apartemen milik Rendy. Pikiran nya saat ini sangat kacau, mungkin kekasihnya Rendy bisa membantunya saat ini.
Setelah sampai di apartemen, dengan mudahnya Airin langsung masuk kedalam Apartemen Rendy karena Airin tau kode kamar Rendy. Terlihat sepi, Ia berjalan menuju kamar Rendy.
"Rendy" ucap lirih Airin tidak percaya dengan apa yang ia lihat kali ini.
"Airin kamu" ucap Rendy menyudahi aktivitas bersama wanita yang tidak lain sahabat Airin sendiri Celin. Membuat Airin sulit untuk memahami semua ini.
"Kalian!! Kita putus" ucap Airin menatap tajam Rendi dan langsung berlari pergi meninggalkan apartemen Rendi dengan kondisinya yang semakin buruk.
"Cobaan apa lagi ini? Mahh Airin capek? hiks hiks" tangis Airin pecah.
Hari ini ialah hari dimana Airin merasakan kehancuran yang begitu hancur. Bukan hanya keluarga yang menghancurkannya, Kekasih nya yang sudah ia percayai dengan mudahnya bermain dibelakangnya dengan sahabat dekat Airin sendiri.
"Mahh Airin kangen sama mamah, Airin ingin ikut mamah aja" ucap Airin dengan tatapan kosong tetap berjalan tanpa tahu arah akan kemana.
Tanpa disadari Airin masuk ke dalam Club yang cukup terkenal di kota nya. Airin memesan banyak sekali minuman, hidupnya memang sudah sangat hancur.
"Mbak cukup, jangan minum lagi,, tidak baik untuk kesehatan mbak nya." ucap pelayan tidak tega melihat kondisi Airin.
"Hidupku sudah hancur hahahaha," ucap Airin sudah tidak sadar dengan apa yang ia ucap kan .
"Kamu anter dia ke kamar saja, kasihan" ucap pelayan lainnya.
"Yaudah aku anter dia ke kamar dulu" ucap Pelayan itu, membopong tubuh Airin dan membawa koper milik Airin menuju ke salah satu kamar yang ada di sana.
Pelayan itu pun meninggalkan Airin di salah satu kamar kosong yang ada di Club itu tanpa mengunci pintunya.
"Siapa kamu?" ucap Airin melihat sosok lelaki yang masuk ke dalam kamar Airin.
.
.
.
.
.
.
.
"***Makasih udah mampir ke novel One Night Surprise
Jangan lupa Like, coment, follow yaa
Biar outhor semangat terus ngehibur kalian
semoga kalian senang***"
Follow Instagram outhor yaa @Linaa.pndk
Outhor sangat senang jika kita bisa berteman🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
dhapz H
loh ceritanya kok di ulang
2021-10-25
0
Yuni Atari
kisahx menarik...jdi pngen tau klnjutanx
2021-09-01
1
guest1053533092
kok dua kali sii bukannya sebelumnya udh ada bab ini yaa
2021-08-11
0