Yah Brayen tidak ingin melihat mamahnya sedih lagi seperti satu tahun yang lalu, ketika Bryan dan Frisil ingin sekali memiliki papah seperti orang lain di luar sana.
Dan mereka merengek ingin bertemu dengan papah, hal itu membuat Airin menangis dan tidak bisa berkata kata lagi. Dan mulai hari itu Bryan dan Frisil berjanji tidak akan menanyakan papahnya lagi.
Brayen yang memiliki sikap berbeda dengan yang lain, lebih memiliki sikap kedewasaan. Memberi arahan kepada kedua sodaranya.
Mulai hari itu juga, mereka memilih untuk mencari tau sendiri siapa papahnya. Entah dari mana Bryan dan Brayen memiliki keahlian dalam memegang komputer yang memang disiapkan Airin untuk bermain anak anaknya.
Merem terus mencari informasi tentang papah nya,, yah satu petunjuk mengarah jika papahnya berada di negara yang ditinggal i Aunty Lala dan Aunty Feli.
Setelah beberapa menit.
Mereka sampai di lobby mall yang sangat ramai saat itu. Airin langsung menggandeng ketiga anaknya untuk masuk kedalam. Kedatangan nya pun membuat seluruh mata memandang ke arah Airin dan ketiga anaknya.
"*Tampan sekali"
"Kenapa bisa secantik itu"
"Perfect banget*"
Airin langsung segera mengajak anak anak untuk naik ke atas menuju toko yang ia tuju. Setelah sampai Airin segera membeli koper yang ia butuhkan dan langsung melakukan pembayaran.
"Mahh aku mau itu" ucap Frisil menunjuk ke arah minuman kesukaannya.
"Kalian kesana dulu, mamah telfon om Willi dulu untuk mengantar koper ini" ucap Airin menelfon Willi. Karena mobilnya tidak akan cukup karena Airin memilih koper ukuran jumbo.
Disisi lain.
"Frisil sama Bryan kalian mau rasa apa?" tanya Brayen yang lebih dewasa dalam segala hal.
"Aku Red Velvet" jawab Frisil.
"Coklat aja aku" jawab Bryan.
"Kak mau Red Velvet 1, Coklat nya 2, sama Matcha nya 1" ucap Brayen, ia juga memesan kan minuman untuk mamahnya.
"Brayen gimana rencana kita selanjutnya?"
tanya Bryan.
"Sesuai rencana awal, jangan sampai mamah tau jika kita mencari tau informasi tentang papah" ucap Brayen.
"Terutama Frisil" ucap Brayen menatap adeknya.
"Hehehehe maap kak, Frisil keceplosan tadi" ucap Frisil menyatukan tangannya menghadap Brayen dan Bryan dengan ekspresi yang membuat kakanya tersenyum dan langsung mencubit gemas pipi Frisil.
"Kakak sakit tau" ucap Frisil memegangi kedua pipinya.
"Itu kenapa Frisil" tanya Airin yang baru aja datang melihat Frisil cemberut.
"Itu mah kakak cubit pipi Frisil, nanti kalo pipi Frisil makin mengembung gimana?" ucap Frisil membuat Airin dan kakanya tertawa.
"Hehehehe,, udah dong cemberutnya. Nanti cantik nya ilang loh" ucap Airi . Seketika membuat Frisil langsung tersenyum.
"Nahh gitu kan cantik lagi" ucap Airin.
"Ini kak pesenannya, totalnya 5$" ucap karyawan both minuman.
"Makasih kak" ucap Airin membayar minuman yang anak nya pesan.
"Nih buat mamah" ucap Brayen memberikan rasa matcha kepada mamahnya.
"Makasih, kalian ingat mamah juga" ucap Airin mulai meminum minumannya.
"Kami inget mamah selalu tauu" ucap Frisil.
"Yaudah ayo ikut mamah, kita beliin kado buat nenek" ucap Airin ingat jika hari ini ialah ulang tahun bi Iyah yang Sudah ia anggap seperti keluarganya.
"Hari ini nenek ulang tahun mah?" tanya Frisil.
"Iya, hari ini nenek ulang tahun" ucap Airin, berjalan menuju toko emas di sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#Hai semuanyaa
Makasih yang udah support Outhor.
Jangan lupa Like, Coment, Follow yaa
Instagram @linaa.pndk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Wijaya Wijaya
banyak typo
2022-01-23
0
Sry Suryati
lanjut toor
2021-10-19
0
Ratna Idayati
kok di restoran paris pesan nasi goreng thor.... tp gpplah..lanjuuuuuttt
2021-09-14
0