"Gue udah muak liat muka Lo, kita udah gak ada hubungan. Jadi jalanin hidup Lo sendiri" ucap Airin dengan mata yang berkaca kaca.
"Dia yang menggodaku, percayalah. Tolong beri aku kesempatan sekali saja" Ucap Rendy berlutut.
"Keputusan aku sudah bulat. Kita jalani saja masing masing" ucap Airin meninggalkan Rendy di ikuti sahabat nya di belakang.
Akhirnya mereka sampai di kantin. Lala memesankan makanan dan minuman untuk mereka bertiga.
"Rin sebenarnya ada apa sih bingung gue?" tanya Lala penasaran.
"Dan lo kemaren kemana gue telfon ngga lo angkat.?" Tanya Feli.
"Terus apa hubungannya juga sama Celin, kenapa tiba² Lo gamau ngejak Celin bareng?" tanya Lala bertubi tubi.
"Gue di usir dari rumah sama bokap. Yahh karena bokap lebih percaya sama istri barunya. Bahakan bokap gue mutusin hubungan darah sama gue gara² istri barunya" ucap Airin sambil memakan ciki miliknya.
"Haaa? Lo di usir?" ucap kaget Lala, dijawab anggukan oleh Airin.
"Terus apa hubungan Celin sama Rendy?" tanya Feli.
"Kemaren saat gue di usir gue bingung, akhirnya gue ngehubungin Rendy tapi ngga di angkat, gue mutusin ke apartemen Rendy, tapi yang gue liat hanyalah penghianatan dari orang yang gue percaya selama ini." ucap Airin emosi mengingat kejadian kemaren
"Maksud Lo? Rendi sama Celin?" ucap Feli kaget, dijawab anggukan oleh Airin.
Sudah tidak ada lagi air mata yang keluar dari diri Airin sekarang, Penghianatan membuat Airin kuat, ia tidak ingin lemah.
"Ya ampun Rin, kenapa Lo ngga nelfon gue? gue ikut prihatin sama apa yang Lo alami." ucap Lala sedih melihat kondisi sahabatnya kali ini.
"Hidup gue hancur saat itu, bahkan gue gak inget punya kalian, hehehehe" ucap Airin tidak ingin terlihat lemah di depan kedua sahabatnya.
"Terus lo kemaren tidur dimana?" Tanya Feli mengusap punggung Airin.
"Gue nyewa apartemen deket kampus kita." ucap Airin kepada sahabatnya.
"What emang lo punya tabungan? Kata orang² sih cuma orang orang atas yang bisa sewa apartemen disitu" ucap Lala heran.
"Gue punya tabungan kok dikit dikit, eh ya kalian berdua boleh kok kalo mau nginep bareng gue. Gue juga sendirian" ucap Airin.
Setelah jam kuliah selesai. Mereka bertiga menuju parkiran.
"Rin lo nebeng gue sama Feli aja. Kan searah" Ucap Lala.
"Nggausah, gue jalan kaki aja, deket kok e" ucap Airin.
"Noo gue maksa!!" ucap Lala menarik paksa tangan Airin untuk masuk kedalam mobil.
Mau ngga mau Airin menuruti kemauan sahabatnya. Airin meminta diturunkan di depan gerbang apartemen.
"Makasih ya, gue tunggu kalian berdua okey" ucap Airin.
"Okey siap bos" ucap Lala dan Feli bersamaan.
Mengingat kali ini uang cash yang ada di dompet Airin sudah tidak tersisa, Airin melihat bank di Dekat apartemen nya, ia segera melangkah kan kakinya menuju Bank.
Setelah beberapa menit, Airin sudah mengambil beberapa uang cash nya dan alangkah kagetnya ketika Airin melihat isi uang saldo yang ada di dalam black card yang mamahnya berikan dengan bantuan pegawai di sana.
"Apa ini maksud mamah memberikan kartu ini pada Airin?" batin Airin.
Airin segera keluar dari Bank, ia melihat beberapa penjual makanan dan langsung menghampiri beberapa penjual yang ada disana.
Setelah cukup membeli makanan, Airin segera berjalan menuju apartemen nya. Namun ketika menyeberang ia melihat nenek tua yang kesulitan untuk menyeberang.
"Nenek mau kesana ya?" tanya lembut Airin kepada nenek itu.
"Iya nak, rame sekali" ucap nenek.
"Maaf ya nek" ucap Airin karena menyentuh pundak nenek untuk membantunya berjalan.
"Makasih ya nak, suatu saat kita pasti akan ketemu" ucap nenek itu tersenyum kepada Airin.
"Iya nek sama sama, saya duluan ya nek" ucap Airin meninggalkan nenek itu.
Airin segera menuju ke lantai 8, setelah memasuki apartemen nya, ia menaruh makanannya di dapur dan langsung menuju ke kamar untuk merebahkan tubuhnya.
"Gue harus bisa bangkit kali ini" batin Airin sambil memejamkan mata.
"Gue harus manfaatin Black Card pemberian mamah sebaik mungkin. Gue harus bisa nunjukin ke semua orang bahwa gue bisa jalani hidup gue sendiri" ucap Airin penuh semangat.
"Apa aku coba mendesain gaun, kan mamah pernah ngajarin aku dulu" ucap Airin berjalan menuju Ruang tamu, ia memesan alat dan buku gambar untuk ia mendesain.
Hanya membutuhkan waktu 3 jam Airin mampu menggambar 6 model gaun yang terlihat sangat mewah dan elegan. Memang Airin memiliki bakat yang terpendam tidak semua orang tau selain mamahnya. Bahkan sahabat nya tidak tau jika Airin memiliki bakat mendesain.
Airin berjalan menuju kamar ia segera mandi dan berganti pakaian. Setelah 15 menitan ia keluar memakai Hoodie putih miliknya, jeans pendek yang memperlihatkan sebagian tubuh mulus Airin dan tidak lupa masker dan topi agar tidak ada yang tau identitasnya.
"Sepertinya aku harus membeli mobil untuk aku pergi biar tidak selalu naik taxi" batin Airin.
Ia pergi ke forum mobil, dan membeli mobil biasa yang memiliki Bagasi lebar untuk ia belanja kebutuhan untuk memulai usahanya.
Setelah selesai pembayaran Airin langsung memakai mobilnya menuju toko Kain tempat langganan mamanya.
Airin mengambil beberapa contoh kain untuk ia beli, ia sudah mengerti kain yang bagus dan awet memudahkannya untuk memilih tanpa bantuan pegawai disana.
Setelah Airin berbelanja semua kain itu, ia memberikan nomer telfon untuk memberitahukan alamat pengiriman nya.
Ia berjalan menuju mobil nya. Namun tiba tiba saja Seseorang berpakaian hitam dan memakai kacamata hitam menabraknya.
"Auww" Rintih Airin.
"Maaf" ucap cowok itu menatap lekat bola mata Airin.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bantu support yaa.
Jangan lupa Like, coment, folloow biar kita bisa jadi teman ngobrol.
Semoga kalian suka yaa"
Instagram @linaa.pndk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Clarissa Agatha
halunya tingkat angkut kek gua tiap hari yg halu ampe kebawa mimpi🤣🤣
2021-11-10
0
Helmi Zaini
jgn tanggung Thor...mumpung dunia halu...the best halu saya sukaaa thorrr😀
2021-10-28
0
dhapz H
satu bln udah empat cabang... gak slh
2021-10-25
0