Sepulang dari Mall, Jaka terlihat begitu menahan amarah. bahkan sampai tau, bahwa Jaka sedang menahan amarahnya.
sesampai dirumah Jaka turun tanpa menutup kembali pintu mobil.
membuat Asti sedikit kesal, tapi Asti juga sangat khawatir dengan jaka.
sebenarnya apa yang terjadi dengan bang Jaka? kenapa dia begitu marah? apa karena, aku tidak jujur dengan ya? tapi kan,,, biasanya reaksi gak sebegitu. untung saja rumah sepi jadi mama gak khawatir sama bang Jaka. kalau mama lihat pasti mama khawatir parah melihat Jaka.
gumam Asti sambil menarik nafas dan mengeluarkan kembali.
Asti yang khawatir mengetuk ngeetik pintu kamar Jaka. namun tak ada respon dari dalam.
"bang Jak!!" teriak Asti.
"bang!! buka!! kamu gapapa kan bang??" teriak Asti lagi.
"bangg!! Asti minta maaf kalau gak jujur!! soal Asti yang tadi!! tapi jangan kayak gini doang bang??" teriak lagi Asti.
namun respon pun tak ada.
Jaka yang mendengarnya sangat kesal saat ini, namun dia tidak ingin jadi kan adiknya sebagai pelampiasan.
"kamu pergi saja dari situ tik!!! jangan ganggu aku sementara ini!!" perintah Jaka berteriak.
Asti yang mendengarnya makin khawatir dibuat.
Asti bingung harus apa, jika dia melapor ke ibu yang ada Mala mengganggu ibu. Asti gak tau harus apa.
Mala sebentar lagi ibu pulang lagi.
dari luar kamar terdengar suara jatuhan yang membuat Asti khawatir.
di satu sisi Jaka didalam sedang mengobrak Abrik semua yang ada di mejanya. Jaka butuh pelampiasan ke marahannya.
dalam pikiran Jaka kacau, kenapa bisa dia melakukan itu padanya sementara Jaka tidak pernah berpikir itu.
saat Asti berfikir, dia tahu siapa yang harus dia telpon yaitu Clara. karena Clara, adalah pacarnya Jaka. mungkin Jaka akan tenang ketika Clara yang menenang kan nya.
"hallo kak" ucap Asti.
"kakak kesini ya sekarang!! ini penting!"
ucap Asti lagi.
"yaudah Asti tunggu kak, cepat sekarang!" ucap Asti yang semakin khawatir karena tidak ada lagi suara.
Asti pun mematikan panggilan nya.
dan mendekati ruang kamar Jaka.
" bang,,, bang Jak!! kamu gapapa kan??" tanya Asti khawatir.
.....
"bang kamu gak ada masalah kan??"
tanya Asti pelan pelan.
.....
"bang Jaka!!! jawab jangan diam!!" bentak asti.
saat masih tidak ada jawaban, Asti mulai berpikir yang enggak enggak, Asti mulai pesimis, dia tak tahu harus apa.
tak lama kemudian, Clara dateng dan melihat asti yang kemas duduk dilantai.
"Asti apa yang terjadi?" tanya Clara.
....
"as, dimana Jaka?" tanya Clara.
Asti menunjukkan kamar Jaka. Clara yang tau maksud Asti langsung menggedor gedor pintu kamar Jaka.
"Jaka!!! buka ini aku!!!" teriak Clara.
Jaka yang menyadari itu adalah suara Clara, dia langsung bangkit dan membuka pintunya dengan kuat.
"waahhh,, kamu Dateng??" tanya Jaka dengan nada yang sedikit menahan amarahnya.
membuat Clara sedikit ketakutan, habisnya Jaka tidak pernah bersikap seperti ini pada Clara.
"kenapa kamu Dateng??" tanya Jaka lagi.
"apa kamu sudah puas?" tanya Jaka lagi.
Clara yang bingung dengan sikap Jaka hanya diam.
"jawabbb!!! Clara!!" bentak Jaka kuat.
Jaka hampir ingin menampar Clara, namun Asti yang tau langsung mencegatnya. Asti langsung berdiri di depan Clara, Asti menggelengkan kepalanya memberikan isyarat bahwa dia tidak boleh melakukan hal itu.
Clara yang ketakutan merasa aman ketika Asti melindunginya.
akhirnya Clara berusaha untuk berbicara.
"kamu kenapa Jak!! apa salah ku?? kenapa kau ingin menampar ku??"
bertanya Clara sambil menangis.
"aku Dateng untuk menenangkan mu!! tapi kamu memperlakukan aku seperti ini??" tanya Clara masih dengan Isak tangisnya.
"Asti!! apa ini! ada apa dengan dia?" tanya Clara pada Asti.
Asti pun bingung harus menjawab apa. karena Asti sendiri tidak tau kenapa Jaka, abangnya berubah setelah pergi pulang dari Mall.
"kenapa kamu bertanya sama adikku? tanyakan itu pada dirimu sendiri!" jawab Jaka.
"aku harus bertanya apa Jaka!! aku gak paham!!kenapa kamu bisa seperti ini aku gak tau??" jawab Clara yang kesal sambil menangis.
"wahh,, hebatt" ucap Jaka sambil bertepuk tangan dan tertawa seperti tertawa licik.
"wah,, hebat kamu Clara!! menutupi semuanya dengan wajahmu, yang begitu polos,,, kamu jago juga akting Clara. woww aku akuhi itu kamu hebat dalam ber akting"
ucap Jaka.
"apa maksud mu,, jelaskan padaku?" tanya Clara berulang kali.
"kamu masih ingin aku yang bilang? entar kamu malu loh Clara,, disini ada adikku" tanya Jaka memastikan.
"gapapa. jawab pertanyaan ku apa kesalahanku!" tanya Clara.
"kamu habis dari mana?" tanya Jaka.
Clara heran kenapa Jaka menanyakan itu.
Clara pun berbohong karena kondisi saat ini tidak akan mungkin bisa menenangkan Jaka , yang ada Mala makin rumit nantinya.
"aku dirumah kok,, kenapa?" jawab Clara.
"Ooo,, dirumah. lalu yang di Mall tadi siapa!" bentak Jaka.
"itu kembaran kamu?" tanya Jaka yang kesal melihat Clara.
dalam hati Clara
kenapa Jaka tau? apakah dia melihatku bersama Kevin?
"kamu..." jawab Clara ketakutan.
"yahh! aku melihat orang yang mirip banget denganmu! sekarang tau kan. berani sekali kamu menutupinya?? masih mengelakk??" tanya Jaka.
Asti yang tidak engeh dengan Clara yang ada di Mall hanya melihat mereka bertengkar. pasalnya Asti tidak tau harus apa.
Clara menangis dia tak tahu harus apa, mungkin jika dia jujur dia tidak akan pernah merasa kan hal seperti ini.
kesalah pahaman pun gak akan terjadi di antara mereka.
"jelaskan ke aku kenapa kamu ngelakuin ini Clara?" tanya Jaka dengan lembut sambil menangis.
Clara diam.
"Clara!!! jelas kan!!" tanya Jaka bentak.
.....
"kak, lihat Asti. Kakak tadi pergi dengan siapa?" tanya Asti menatap dalam mata Clara.
"dek, jangan ikut campur!! ini urusan ku dengan dia!!" bentak Jaka.
"gimana dia mau jelasin, jika kau marah marah gini!" bentak Asti yang tidak tega dengan Clara.
"apa yang mau dijelasin sama dia tik?? dia,, dia udah ketauan selingkuh!! dia sudah kepergok ti!!! kamu gak tau apapun tentang cinta. jadi sebaiknya kamu pergi dari sini!!" perintah Asti.
"enggak Jak!! aku gak mau!! aku tau kak Clara bukan orang yang ada dipikiran mu itu!. dia tidak sekotor pikiran mu, bahkan diam baik" tolak Asti.
"Asti!! sekarang kau lebih membela dia dari pada abang mu ini, gitu?" tanya Jaka semakin kesal.
"apa apaan sih kamu bang!! bisa bisanya kamu bertanya seperti itu. aku gak ngebela siapa pun. aku ingin ngebela kamu! tapi jiwa kemanusiaan ku harus melindungi kak Clara. Gilak kamu ya!" jawab Asti semakin gak waras dengan jalan pikiran abangnya.
"wahhh,, Abang rasa kamu yang Gilak!! membela perempuan yang sudah jelas jelas selingkuh!" marah Jaka.
"aku yakin dia gak nglakuin hal itu. kamu harus tenang dulu bang? baru bisa kamu mendengar semuanya. aku yang menyuruhnya kemari, aku juga harus bertanggung jawab atas nya" pinta Asti dengan lembut.
.....
"kak maaf jika kakak merasa kesal dengan abang ku, aku yakin dia salah paham. sebaiknya kakak pulang saja, nanti kita chatan saja. biar bang Jaka aku yang urus" pinta Asti kepada Clara.
Clara pun mengangguk. dan pergi meninggalkan rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments