(kebusukan rizal)

BAB 7

Waktu menunjukan pukul 06:30...

Anna yg sedang bersiap ke kantor, kaget mendengar suara hp nya berdering.

"Astagfirulloh, Rizall !!!!! mau apa dia tlp ??"

Terlalu lama hp Anna berbunyi, Anna pun tidak mau salah tangkap. Anna pun mengangkat tlp dari hp nya itu.

"Assallammualaikum, Zal??" sapa Anna sopan.

"Ann, aku jemput ya ? aku tau kendaraan kamu di simpan di kantor !! " jawab Rizal tanpa membalas salam Anna.

Anna pun kaget, langsung menolak tawaran dari Rizal. " Ga usah Zal, terimakasih aku berangkat di antar Ayah ku. kebetulan searah." tegas Anna.

Sambil mengucapkan salam, Anna pun mengakhiri pembicaraan nya Dengan Rizal.

"Tapi Annn. Tut*********." Ah sial perempuan sombong ini menutup tlp nya.

"Awas aja lo yah !! gue semakin penasaran." sambung Rizall berbicara sendiri.

Kendaraan yg mengantar Anna pun tiba.

Anna memang bersama sang Ayah.

Anna pun berpamitan pada Ayah nya itu.

"Ann ??" Tiba-tiba sapaan terdengar dari belakang Anna.

"Masya alloh Lin, ,kamu cantik sekali !! Alhamdulilah !! " Anna sangat senang.

"Gue hanya merubah nya sedikit ann. "jawab linda sangat malu.

"Alhamdulilah, kamu terlihat sangat cantik Lin, ga papa Lin. Yang penting kamu sudah ada kemauan." sambung Anna kagum.

Tanpa Anna sadari, saking senang nya Anna pun tida memperhatikan langkah kaki nya.

Anna menghela nafas. "Hu***h, hampir saja !! "

Karna beberapa senti lagi, Anna hampir menabrak seseorang yg begitu gagah berdiri di depan nya.

"Ma*****af Pak, saya tida sengaja." ucap Anna tanpa memandang Devan.

Karna ana sangat menjaga sekali pandangan nya terhadap Laki-laki yang bukan muhrim nya.

Tanpa menjawab Devan pun langsung melanjutkan langkah nya. Karna devan takut salah tingkah.

"Untung lah" gumam Ana dalam hati.

Anna dan Linda pun menuju ruangan nya.

Terlihat Rizal, sedang memperhatikan langkah Anna dan Linda.

Linda, melewati Rizal tanpa menoleh nya

Sementara Anna tetap, mengucapkan salam sebelum masuk ke ruangan nya.

Rizal sangat memperhatikan sekali gerak gerik langkah Anna. Tatapan Rizal seperti harimau, yang ingin sekali melahap santapan yang ada di depan nya itu.

Kerjaan hari itu pun sangat membuat Anna dan team kelelahan.

Sehingga Anna pun, sebagai ketua team sangat extra menyelesaikan tahapan demi tahapan kerjaan nya itu.

Membuat Anna yakin bahwa Anna akan pulang terlambat, Anna pun memberikan kabar kepada orang rumah.

Tinggal tersisa beberapa karyawan lagi di ruangan Anna bekerja, termasuk Anna Linda,Rizal dan yang Lain nya.

"Ann gue ke luar bentar ya? mau beli minum. Karna kantin sudah tutup." ucap Linda.

Linda pun melihat di ruangan itu ada beberapa karyawan lagi selain Anna dan Rizal, ingga Linda pun berani meninggalkan Anna.

Tida lama dari Linda pergi. Karyawan yg lain pun, satu persatu meninggalkan ruangan itu.

Tanpa Anna ketahui, karna Anna sedang sibuk.

Tiba-tiba Rizal mendekati meja Anna, dengan membawa berkas.

"Ann ?" sambil mencondongkan badan nya ke arah Anna.

Anna pun kaget , langsung menghindar dan hampir saja terjatuh.

"Apa?? ga bisa ya ngomong nya di depan meja saja??" tegur Anna tegas. sambil berdiri menghindar dari tubuh Rizal.

"Santai An, lagian ini hal biasa kan. Apalagi kita sudah Sama-sama dewasa, ayo lah Ann, jangan Malu-malu tapi mau. " ejek Rizal, sambil terus mendekati Anna.

Ana pun ketakutan, dan terus menghindar.

Tapi Rizal terus mendekat.

"STO***P, Zal atau aku bakalan teriak."

Anna gugup.

"Ayo lah sayang, aku hanya ingin melihat muka mu saja. " Rizal dengan nakal nya berbicara seperti itu.

"Demi Alloh Zal, dari detik ini aku udah ga mau kenal sama kamu Zal. Istigfhar Zal." Anna histeris, terus menghindari Rizal.

Tapi rizal, tetap bersikeras mendekati tubuh Anna.

Rizal semakin berani kali ini.

Anna terus ber doa. "Tolong aku ya alloh, tolong aku !! "

Entah kekuatan dari mana, Anna sangat berani menampar Rizal kali ini, rizal pun sampai tersungkur.

"Woo*****w, sentuhan tangan mu sangat lembut sayang, " ucap Rizal, semakin Buas.

Anna pun yang tadi merasa takut, sekarang semakin geram.

Rizal pun dengan posisi tersungkur langsung berdiri ingin memukul Anna.

"Apa ?" Anna pun marah dan melotot, Anna tida kelihatan takut sama sekali.

"Mau pukul? silahkan, pukull. " Anna menantang Rizal dengan keras "Ayo pukul !! "

Suara Anna pun sampai ke telinga Devan.

Devan bergegas menghampiri Anna.

Devan tiba di ruangan Anna, melihat Rizal kesakitan dan sangat emosi, seperti nya Rizal sangat ingin mengingunkan tubuh Anna, saat itu juga.

Devan kaget.

"pasti ada sesuatu yang terjadi."

Lagi lagi Anna teriak pada Rizal.

"Kamu mengira wanita itu semua lemah, semua bodoh, semua gampangan. sadar Kamu, kamu di lahir kan oleh seorang wanita, ya itu Ibu kamu, kalau kamu menganggap wanita seperti itu, berarti Ibu kamu wanita seperti apa? " Anna teriak, sampai suara nya bergetar.

Rizal pun bukan nya meminta maaf malah semakin menjadi jadi.

"Jangan so munafik lo jadi cewe, jangan menyembunyikan kelakuan bejad lo di balik pakaian lo ini, jangan so alim lo, padahal kelakuan lo, sama saja dengan cewe yang ada di pinggir jalan, kehausan akan Laki- Laki, kalau Lo, bisa memuaskan si Devan, kenapa lo ga bisa muasin gue, gue bayar ko !! " picik Rizal, sambil terus mendekati Anna dengan kasar.

"Pla*********k." dengan keras nya Anna menampar Rizal.

Rizal pun tersungkur kembali.

Devan tersontak kaget, Saat Devan ingin menghajar Rizal. Anna terlebih dahulu menampar Rizal.

Devan pun ta sangka, tamparan Anna begitu kuat, hingga bisa merobohkan tubuh kekar Rizal.

Anna mengangkat satu jari nya kepada Rizal dengan kuat, dengan nada terbata bata, tak kuat menahan tangis. "Ingat Zal, tida semua perempuan di muka bumi ini sama seperti yang kamu pikirkan, jika kamu ingin merendahkan perempuan, ingat lah terlebih dahulu pada Ibu atau adik perempuan mu, bagai mana jika mereka, mendapat kan hal sama seperti yang kamu lakukan pada semua perempuan yang sudah jadi korban mu, jika kamu menganggap semua wanita rendah berarti Ibu dan Adik perempuan mu termasuk orang yang rendah, dan murahan. "

Sebenar nya tubuh Anna sudah lemas, namun sebuah kekuatan telah membuat nya sangat berani.

Rizal menggenggam benda, dan ingin melemparkan nya pada Anna.

Untunglah Devan segera menghajar Rizal.

Anna pun kaget, sekita tubuh Ana melemas dan jatuh ke bawah, menangis sejadi jadi nya.

Sementara Devan pun menghajar Rizal.

Meluapkan ke marahan nya, tanpa ampun,

Anna yang terjatuh lemas, langsung teriak pada Devan.

"Pak sudah, pak sudah !!!!! " Anna mengatakan nya dengan lemas.

Namun Devan tida menghiraukan nya.

Dengan sisa keuatan nya, Anna berdiri, ingin memisahkan kedua nya.

Devan pun membanting kan Rizal ke tembok, sangat keras. "BRAAA****K."

Setelah Devan ingin terus menghajar Rizal, Anna langsung menghalangi nya, karna Anna sudah lemas, Anna pun ambruk, untung lah Devan, segera menahan tubuh Anna.

Karna Anna setengah sadar, Anna memeluk Devan dengan kuat, "Pak su***dah " dengan lemas Anna mengatakan nya.

Devan pun menahan tubuh Anna, yang semakin melemas, Devan kembali memeluk Anna dengan erat.

Devan yang tadi nya Emosi berat, Kini menjadi tak karuan, karna dia sadar siapa yang sedang dia peluk saat ini.

Devan melihat wajah Anna, setengah sadar.

"Sudah, sekarang aku antar pulang ya, kamu tenang ?" ucap Devan, sambil menatap mata Anna yang setengah terbuka itu.

Seketika semua karyawan yang tersisa di kantor yang sangat luas itu, berdatangan termasuk Linda.

"Annnnnnna." teriak Linda cemas.

"Bawa dia ke mobil saya !! "perintah Devan ,pada Linda.

Sebelum Devan pergi, Devan pun memperingati Rizal.

"Urusan kita belum selesai !!! " dengan garang nya Devan berbicara pada Rizal.

Linda kamu ikut saya antar Anna, biar Oangtua Anna tida salah paham.

"Baik Pak !! saya pake mobil saya pak, saya ikutin dari belakang" awab linda gugup..

Devan pun segera tanjap gas.

"Ann ?? kamu ga papa ?? " tanya Devan gugup, dan sangat khawatir.

"Saya ga papa pak !! " setengah sadar Anna menjawab nya.

Dalam perjalanan, Anna hanya ber istigfhar.

Anna kelihatan sangat kacau.

Anna terisak menangis.

"Sudah Ann, semua sudah berlalu, nanti saya bakalan bikin perhitungan sama bajingan Rizal itu" kesal Devan, pada Rizal.

Namun Anna tetap menangis. karna syok.

"Saya ga ke bayang Pak, kalau sampe Rizal tadi berhasil buka jilbab saya, mungkin saya akan menjadi orang yang sangat gagal. dan itu akan menjadi pil pahit dalam hidup saya."

Anna pun meluapkan rasa sedih nya,

dengan isakan tagis yang terus membasahi cadar nya itu.

Devan pun ingin sekali memeluk Anna untuk ke dua kali nya, Anna pasti menolak nya.

Devan pun semakin kesal pada Rizal.

"Ann ? tenang semua yang kamu takuti itu tidak terjadi ? saya melihat kejadian semua nya, kamu begitu kuat melawan brengsek itu. " Devan berharap Anna sedikit lebih tenang,

Tiba tiba hp Devan berbunyi.

Pesan singkat dari Linda.

"Pak saya terjebak macet !! " saya aga telat .

"Baik lah saya tunggu di pertigaan jalan menuju rumah Anna, saya tida enak menghadap Oangtua Anna seorang diri, " Devan menjawab pesan Linda.

"Baik pak !! " jawab Linda.

"Ann linda, terjebak macet, saya ga enak kalo antar kamu dalam ke adaan kaya gini tanpa ada orang ketiga !! " ucap Devan.

"Maaf kan saya Pak ? saya terlalu merepot kan? "jawab Anna lemas.

"Ga papa Ann, kita minum dulu ya sejenak sambil menunggu mobil Linda datang !! " ajak Devan.

"Iya Pak" jawab Anna.

Devan pun keluar mobil, dan membukaan pintu untuk Anna. mereka duduk di cafe pinggir jalan, sambil menunggu mobil Linda datang.

Dan tak lama dari itu Linda pu datang, menghampiri Anna dan Devan.

"Maaf Pak !!! " ucap Linda, pada Devan dengan sopan.

Devan hanya menganggukan kepala nya.

Dan Anna pun langsung memeluk Linda, tangis pun pecah kembali.

"IST ok Ann, semua Baik- baik saja. " Linda bisa merasakan, tubuh Anna yang bergetar.

"Sekarang duduk sejenak, tenangin dulu ok?? lo ga mau kan orangtua lo sampe khawatir?? tenangin dulu pikiran dan hati lo, baru kita antar pulang. " ucap Linda.

"Bagai mana pak??" Linda meminta saran dari Devan.

"Sebaik nya seperti itu !! " jawab Devan simple.

"Em***, saya duduk di kursi sebelah !! saya mau hubungi seseorang dulu !! " tegas Devan, dan pindah dari meja mereka ber dua.

"Aku baru kali ini lin, menemui orang seperti Rizal di kehidupan ku ini. " Ucap Anna, sambil tertunduk.

"Aku memang membatasi diri untuk tida berteman dekat dengan Laki-laki mana pun, bahkan aku tidak berani untuk menatap Laki- laki !! " Anna pun semakin pilu.

"Dan aku selalu menghindar, sebisa aku untuk tidak terlalu dekat dengan Laki-aki mana pun, mungkin di sana lah mereka kesal terhadap aku !! mereka merasa bahwa aku ini terlalu sombong, padahal aku hanya wanita biasa Lin !! "anna meluapkan kesedihan nya pada Linda.

Devan pun mendengarkan keluh kesah Anna, namun tidak memperlihatkan nya, Devan hanya sibuk dengan hp nya, padahal dia sangat serius mendengarkan Anna.

"Iya Ann, apa pun pikiran mereka, apa pun itu, Lupakan Ann, Lo baik baik aja !! gue salut sama lo Ann, sebegitu berharga nya jilbab di kehidupan lo, lo sampe histeris kaya gini, gara-gara ada seseorang yang hanya ingin melihat wajah lo aja, lo sampe bersih keras menolak dan melawan nya, lo emang sahabat gue yang paling sombong Ann. " ejek Linda, sambil terharu dan memeluk Anna.

"Mungkin ini terdengar nya terlihat aneh Lin, mungkin buat perempuan di luar sana ini hanya hal biasa, hanya sebuah jilbab yang bisa di pake dan di lepas begitu saja !! tapi tida untuk ku Lin, jilbab ini separuh nyawa ku Lin, ini kebahagian ku Lin, ya kain yang menutupi kepala dan muka ku ini adalah kebahagian ku !! " ucap Anna sangatt dalam.

Linda pun tertengun.

"Maksud?? " tanya Linda.

"Ini salah satu cita cita ku Lin, aku ingin kain ini bisa menutupi ku dari segala macam hal yang membuat aku dosa melakukan nya. Aku ingin kain ini menjadi penghalang apabila ada kaum laki laki yang melihat tubuh ku, karna itu bisa menjadi zinah mata, dan apa bila kain ini tida menutupi tubuh ku maka dosa lah aku Lin, dan laki-laki yang melihat tubuh ku pun ikut ber dosa. Aku ingin kain ini menuntun aku, dan keluarga ku masuk kedalam zannah nya(syurga nya alloh),

aku ingin kain ini, menuntunku kedalam barisan wanita-wanita mulia di akhirat kelak.

"Dan......" Anna pun berhenti berbicara sejenak.

"Dan apa Ann ??? " tanya Linda, saking serius nya mendengarkan keluh kesah Anna,

"Dan aku ingin, orang pertama yang akan melihat dan membuka wajah dan rambut ku ini adalah suami ku kelak !!! " Anna pun sangat lega, setelah ber cerita tentang semua itu,

Linda pun sangatt terharu mendengar nya.

Dan devan, sangat terkesan mendengar nya, bercamput rasa haru.

"Tuhan sisa kan wanita seperti A.na untuk jodoh ku kelak, tapi apabila Anna adalah jodoh ku, teguh kan lah hati dan pikiran ku, bahwa Anna hanya untuk ku. " Doa Devan dalam hati.

"Hm****, apa mungkin ?? " Devan pun bertanya pada dirinya sendiri.

"Ehem***, ini udah malem !! " Devan pun melihat jam tangan nya menunjukan pukul 20:14 WIB.

"Baik lah Pak !! " jawab Linda.

Anna pun menghampiri meja Devan.

"Deg***. " hati Devan sepertinya gak karuan.

"Pak apa ga sebaik nya Bpk pulang duluan aja ya?? emm*** maksud saya, saya takut Orangtua saya berpikiran jelek tentang Bpk !!" ucap Anna terbata bata, takut Devan tersinggung. " biar saya pulang sama Linda saja. "

"Iya gak papa Ann, saya mengerti maksud kamu !!, lagian saya sudah tenang melihat kamu yang sekarang, " jawab Devan lembut sambil mencondongkan badan nya ke meja tepat di hadapan Anna.

"Terima kasih pak !! " Anna pun seketika melirik tangan Dvan yang terluka.

"Ya Alloh pak, tangan bpk ga papa ? " Anna tidak bisa, mengontrol diri nya, karna panik campur ga enak hati, Anna langsung memegang tangan Devan, duhh sampe bengkak dua-dua nya gini pak !! " Anna menengok ke arah Linda. " Lin bagaimana ini ? " tanya Anna pada Linda, Anna sangat merasa bersalah.

Devan pun terbawa oleh perasaan, karna melihat Anna panik, Devan langsung memegang balik tangan Anna. "Ga papa Ann, nanti juga sembuh ko !! kamu jangan khawatir !! " Ucap Devan, sambil menatap Anna .

Linda hanya melotot. " Hah***, mereka pegangab tangan Woy, "

"Kalo begitu, Bpk ikut ke rumah saya aja, biar nanti saya obatin !! " dengan gugup nya Anna, mengajak Devan untuk kerumah nya.

"Gak papa Ann***, " jawab Devan santai.

"Ya udah kalo gitu, saya pamit duluan ya ??" Dvan pun berpamitan, dan menitip kan Anna pada Linda.

Devan pun hampir menghampiri mobil nya, dan tiba-tiba.

"Pak. ??? " Anna memanggil Devan.

Devan pun kaget dan melihat ke arah Anna.

"Hati-hati yah !! " ucap Anna lembut.

Devan pun tersenyum, sangat manis.

"Haduh** Ann, kamu tuh bisa bikin aku gila. " gumam Dvan dalam hati nya.

Devan pun menganggukan kepala nya...dan pergi meninggalkan tempat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!