BAB 4
Tiba tiba, Devan merangkakan 1 tangan nya, mencari minuman kaleng yang tadi dia beli.
Devan pun menemukan nya, dan berusaha untuk membuka nya.
Anna yang dari tadi sibuk melihat pemandangan sekitar, tidak sengaja Anna menoleh ke arah Devan. Anna melihat Devan sedang kesusahan, untuk membuka minuman kaleng nya.
Anna menawarkan diri untuk membantu Devan.
"Biar saya bantu bukain Pak?" sambil mengambil minuman dalam genggaman Devan.
Devan pun terkejut. "Wow,calon istri yang baik" dalam hati Devan.
"Ini Pak !" Anna menyodorkan minuman nya dan menggenggam bagian atas kaleng nya, supaya Anna tida bersentuhan dengan tangan Devan, dikarna kan Anna sudah mempunyai wudhu dan Anna sangat menjaga nya.
Devan pun menyambut sodoran tangan Anna dan memegang nya di bagian tengah, Devan pun tau, Anna anti bersentuhan dengan Laki- laki mana pun.
Tiba-tiba Devan mengerem kendaraan nya mendadak.
"Cekit****t, byurrr***," minuman kaleng itu tumpah ke tangan dan baju Devan.
Anna pun replek mengambil tisu dan mengelap tangan Devan yang basah.
Devan pun kaget dan terkejut melihat Anna.
"Ya Tuhan lembut sekali sentuhan tangan wanita ini," Devan pun terpukau melihat nya.
"Ya Alloh." Anna sadar apa yg sedang dia lakukan, Anna sedang menggemgam tangan Devan tanpa dia sadar, dan Anna segera melepaskan tangan Devan.
"Maaf Pak saya******." Anna tertunduk malu dan ketakutan.
Devan pun bangun dari lamunan nya.
"Ga papa Ann, saya yang salah tadi ga liat ada polisi tidur, saya kaget." ucap, Devan sambil mengusap baju nya yang sedikit basah.
Devan selalu ingat, dengan sentuhan lembut tangan Anna.
"Pak, kalo Bpk ga keberatan, apa boleh saya minta tolong??" tanya Anna ragu.
"Boleh, silahkan?" jawab Devan simple.
"Kalau ada mesjid tolong berhenti ya Pak, saya mau ambil air wudhu" Anna meminta tolong dengan sangat sopan.
"Oh ya baik." jawab Devan tegas.
"Terimakasih pak"
Devan pun parkir kan mobil nya sejenak, dan Anna turun menuju toilet mesjid.
"Duhhh laper gue, mau makan tadi malu, mungpung Anna lagi ke toilet gue makan dulu lah ya." Devan berbicara sendiri.
Beberapa menit kemudian Anna pun keluar dari toilet, Anna mendekati mobil Devan, setiap langkah Anna, Devan selalu di perhatikan kan nya.
"Entah apa yang ada di pikiran gue saat ini, rasa nya mata gue tidak mau lepas memandang wanita ini, sebelum nya gue ga pernah seperti ini, padahal selama ini wanita yang gue lihat lebih sexy dan jauh lebih cantik, tapi entah lah, rassa nya ada sesuatu yang berbeda. Benar kata Rey tadi." Devan terkejut, karna melihat, Anna sudah berada di samping nya.
"Terima kasih Pak, maaf saya buat Bpk menunggu? Pak**Pak**Bpk. ngelamun ya?" Anna mengagetkan Devan.
"Eh ga ko, Ga papa, saya minta maaf gara gara saya, kamu jadi batal, dan harus ber wudhu kembali!!" jawab Devan.
"Ga papa pa!! Mau sampe 1000x wudhu pun. saya ga keberatan untuk melakukan nya." Anna sambil tertawa kecil.
"Apa, Bpk sudah makan?" tanya Anna, sambil melihat bungkusan makanan yang di beli Devan tadi.
"Sudah-sudah, giliran kamu yang Makan." jawab Devan sambil memegang kemudi mobil nya.
"Saya belum laper Pak, syukur lah kalau Pak Devan sudah makan." ucap Anna.
Devan pun senang mendengar setiap Anna mengkhawatir kan nya, namun Devan belum berani menunjukan nya pada Anna.
"Ann...!!" Devan pun berbicara.
"Deg**" Anna kaget. "Iya pak??"
"Maaf ya tadi soal Reyhan, dia tidak bermaksud ko, dia cuma bercanda itu hal yg biasa." jawab Devan.
"Oh ya Pak !" Anna kesal kembali.
"Dia sudah terbiasa ya pak seperti itu?Naudzubilah Pak, semoga Reyhan bisa cepet sadar bahwa itu salah, bahwa itu dosa besar pak!!" Anna tida sengaja memperlihatkan kekesalan nya pada Devan, sehingga Anna terdengar sedang ber dakwah.
Devan pun mendengarkan Anna dan tertawa sedikit, karna lucu melihat Anna sedang kesal.
Anna heran. "Ko Pak Devan malah tertawa sih? apa ada yang salah yah Pak?".
"Gak, aku cuma lucu aja denger nya, kamu ******." Devan langsung diam.
"Duh hampir saja gue keceplosan."
Devan pun mengalihkan, arah pembicaraan nya. "Kamu tuh terlalu serius orang nya, ga bisa di ajak bercanda." sambung Devan.
"Oh ya Pak, sebenar nya saya suka sekali bercanda, tapi kalau bercanda dengan yang bukan mukhrim, atau berlawanan jenis, itu tidak di perboleh kan." jawab Anna sangat yakin.
Hati devan ikut berbicara, "Akidah ahlak nya bagus juga, ni cewe."
"Kamu saya antar pulang ya Ann, saya ga bermaksud Apa-apa, cuma rasa tanggung jawab saya aja sebagai Bos. sudah buat kamu ke sorean di jalan, dan pasti nya kamu akan terlambat sampe rumah." ujar Devan.
"Ga usah Pak, saya bisa pesan gojeg online" jawab Anna,
"Biarin, sekalian saya antar, lagian saya ga tenang biarin kamu sendiri." Hah, ya ampun apa yang gue bilang barusan, mudah mudahan Anna ga peka sama pembicaraan gue barusan.
"Apa**** Seorang Pak Devan, khawatir sama aku?? apa ga salah denger?? em****, mungkin benar karna rasa tanggung jawab nya aja kali ya?? ya sudah lah" gumam Anna, dalam hatinya.
"Baik lah Pak, kalo saya tida merepot kan."
"Kalo kamu merepotkan, sudah saya turunkan dari tadi!!" Devan dan anna pun sedikit tertawa.
Mereka pun tiba di rumah Anna.
Kemudian mereka di sambut oleh keluarga Anna, terutama oleh Ayah dan Ibu nya Anna.
Anna pun mengucapkan salam, dan mencium tangan kedua nya.
"Bunda,ayah? " Anna pun senang sudah sampai di rumah.
"Sayang ini siapa??" tanya bunda Anna, heran.
"Oh, ini******." jawab Anna ,namu di potong oleh Devan.
"Perkenal kan Om, tante. Saya Devan saya pemilik perusahaan tempat Anna bekerja.
Mohon maaf om, kalo Anna pulang nya telat. tadi saya minta, Anna buat gantiin sekertaris saya untuk metting. kebetulan sekertaris saya berhalangan masuk di karenakan sakit.” Devan sangat sopan dan lembut sekali mengatakan nya.
Anna pun mengerutkan dahi nya.
"Oh ya, perkenal kan saya Orang tua Anna, baik lah, saya maaf kan untuk kali ini nak Devan! lain kali kalo mau pulang telat tolong kasih kabar ke rumah." tegas Ayah Anna. "Karna saya sangat khawatir."
Bunda Anna pun langsung menetralisir ke adaan.
"Yang penting, Anak kita selamat sampe rumah yah!!" bunda Anna menenangkan hati suami nya itu.
"Mari nak Devan, mampir dulu?" ajak ibunda Anna sopan.
"Terima kasih tante, Om mungkin lain kali!! Karna saya harus cepat sampe rumah ada kerjaan yang harus di selesaikan " jawab Devan sangat sopan dan santun.
Anna ta percaya di balik seorang Devan, ternyata ada ketulusan.
"Kalo begitu, terima kasih nak Devan??hati hati di jalan? " sambung Ibunda Anna.
Devan pun berpamitan, dan pergi meninggalkan rumah anna.
Anna terus memperhatikan Devan sebelum Devan Benar-benar tak terlihat oleh mata nya, Anna terus memperhatikan Devan.
Devan pun memperhatikan Anna, dari kejauhan. "Loh ko dia belum masuk sih? " Devan tersenyum kecil.
Dan Akhirnya Devan pun sudah Benar-benar pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Azka Rafasya
seru thoorrr...
lanjuuut.....😁
2021-03-24
1