Keinginan HQQ
BAB 1
Dalam menjalani kehidupan, memang tidak semudah dan seindah yang di bayangkan.
Sama hal nya dalam kehidupan seorang Wanita Muslimah bernama “Anna,"
Anna di didik dengan baik oleh kedua Orangtuanya. Tentang bagaimana cara bersosialisasi yang baik dan benar.
Karna kedua Orangtua Anna sangat condong terhadap urusan Agamis nya, Anna pun di didik untuk selalu mengingat Sang Pencipta. "Alloh s.w.t".
Singkat cerita Anna pun tumbuh dewasa sesuai harapan Orangtua nya. Anna berkepribadian sangat sopan dan menjadi seorang Wanita Muslimah seutuh nya.
“Di pagi hari yang sangat cerah”
“Tok..tok..tok" Ibunda Anna mengetuk pintu terdengar suara dari dalam kamar itu.
“Iya…..Bunda !!” jawab Anna lembut.
“Bunda tunggu di bawah ya sayang ??”
Begitu lembut nya, Ibunda Anna berbicara terhadap anak sulung nya itu.
Anna pun segera bergegas memenuhi panggilan dari Bunda kesayangan nya itu.
Anna sudah siap, dengan setelan kerjanya. Di padu dengan hijab dan cadar menghiasi tubuh yang sangat ideal nya itu.
“Pagi semu nya??” sapa Anna lembut dan ceria.
Dan sebuah senyuman manis, tulus dan kagum pun terpancar dari Ayah Anna.
Ayah Anna pun menyambut hangat sapaan dari Anak wanita nya itu.
“Pagi sayang***subhanalloh ! Anak Ayah dan Bunda sangat indah. tetap pertahankan ya Sayang?”
Anna pun tersipu malu mendengarnya.
"Sebelum ber aktivitas,sebaik nya kita sarapan terlebih dahulu ,dan jangan lupa berdoa” sahut ayah Anna.
Sarapan pagi pun telah selesai.
“Ayah,Bunda aku pamit ya??” dengan mata yang sangat indah, Anna menatap kedua Orangtua nya itu..
“Hati-hati sayang, sukses kerja di tempat baru nya ya? mudah mudahan semua di permudah!!” sambung Ibunda Anna.
“Aamiin, terima kasih Bunda. Doa kalian sangat berarti sekali buat ku” jawab Anna.
Anna pun mencium tangan kedua Orangtua nya dan melambai kan tangan "Da*****H"
Anna pun tiba di loby perusahaan yg bergerak di bidang Eksport-Import.
Dengan keyakinan dan berbekal ilmu yang dia dapatkan dari Perguruan Tinggi nya.
Anna yakin. "Pasti bisa."
Anna pun tiba di sebuah meja Resepsionis.
“Assalammualaikum, pagi mba saya Anna!! saya mendapatkan panggilan pekerjaan. dan di suruh menghadap langsung kepada Pimpinan perusahaan ini." Dengan sopan Anna menyapa, dan memperkenalkan dirinya dengan penuh keyakinan.
“Pagi, silahkan duduk!!” jawab wanita yang bertugas sebagai Resepsionis itu dengan nada cuek. ”tunggu sebentar, saya sambungkan terlebih dahulu kepada Pimpinan kami”.
“Terima kasih”jawab Anna sopan."
Anna pun menunggu dan duduk di tempat yang telah di sediakan.
Tatapan demi tatapan, kini tertuju pada Anna entah itu tatapan baik atau pun sebalik nya.
Kelihatan nya, Tidak sedikit orang sedang membicarakan Anna saat itu, pasti nya tentang cara berpakaian Anna.
Anna dengan rok panjang yg longgar namun pas di pinggang nya.
Kemeja yg di balut blazer kerja nya, dan di hias dengan balutan hijab dan cadar yang begitu soft.
Hanya telapak tangan, dan mata nya saja yg terlihat.
Anna pun menyadari, bahwa tatapan dan bisikan itu tertuju pada diri nya.
Kepercayaan diri Anna sempat menyusut.
Anna pun memperhatikan keadaan sekitar.
Terlihat jelas bahwa, memang hampir semua karyawan perusahaan itu beda sekali cara berpakaian nya.
Ya bisa di bilang super duper sexy, dengan pakaian super duper ketat.
Seketika Anna pun, memperhatikan sejenak pakaian yg ia kenakan.
Dengan segala keyakinan, Anna membangun lagi kepercayaan diri nya.
“OK“ Anna pun memberikan motifasi kepada dirinya sendiri.
“AKU HARUS TETAP BANGGA,TERHADAP KEPRIBADIAN KU INI,SEPERTI BANGGA NYA ORANG TUA KU TERHADAP KEPRIBADIAN KU INI !!” gumam Anna, menegaskan di dalam hati nya.
Tiba tiba suara ajakan terdengar..
“Mari ikut saya, saya antar keruangan nya Pak Devan !!”
Anna pun segera berdiri dan mengikuti langkah perempuan tersebut.
Dalam hati Anna. ”Subhanalloh begitu cantik nya."
Anna menebak. ”Perempuan ini pasti sekertaris nya Pak Devan deh”
"Tara*****," Tebakan Anna 100% benar.
Dia adalah Sekertaris nya Pak Devan, panggil saja nama nya "Ibu Dewi."
“Silahkan masuk” Bu Dewi pun mempersilahkan Anna masuk.
“Terima kasih Bu!“ Dengan ciri khas Anna yang sangat lembut dan sopan.
“Assalammualaikum, permisi Pak??” Anna menyapa Laki-Laki yang ada di ruangan itu
Dengan tegas Laki-Laki itu menjawab. ”Silahkan duduk. "
Anna pun segera duduk
Tida di pungkiri Laki-Laki yg kini duduk di depan Anna terlihat sangat tampan, kelihatan nya umur nya pun tida jauh beda dengan Anna, namun Pangkat nya sajalah yg berbeda.
Pertanyaan demi pertanyaan di tunjukan kepada Anna, dan Anna pun menjawab dengan baik dan benar.
Tiba-tiba, Laki-Laki itu terdiam sejenak.
Dan pertanyaan pun kembali keluar dari mulut Devan, dengan nada yg tegas dan sinis Devan bertanya.
“Apa kamu yakin dengan cara berpakaian kamu? Apa kamu tida merasa risi? Sedangkan pekerjaan ini memerlukan kegesitan yang ekstra?.” Devan seperti tidak percaya.
Anna pun tida sengaja melirik kearah Devan,
Entah itu karna dia kesal, mendengar nya karna dia merasa di remeh kan atau pun, di sepelekan, hanya karna gaya berpakaian nya.
Anna sedikit drop dan kecewa.
Devan pun sedikit terperangah, karna Devan pertama kali nya melihat tatapan mata Anna.
Memang dari tadi Anna hanya menundukan kepada nya, seperti Anak yg sedang di marahi oleh Ibu nya.
Anna pun menjawab.Meskipun Anna sedikit kecewa namun Anna terima.
Karna menurut dia, itu Hak Pak Devan.
Mau bertanya apapun itu hak nya.
“Mohon maaf Pak, apa Bpk sedang meragukan kinerja saya? Tanpa Bpk, belum melihat hasil saya bekerja?” Anna menjawab nya dengan nada tegas namun tetap tenang.
Devan pun langsung bangun dari lamunan nya, dengan tegas dan wajah wibawa nya devan menjawab. "Tidak, sama sekali tidak, saya hanya ingin tau jawaban dari mu."
“Insya Alloh saya tidak merasa terganggu, dan tidak akan pernah risi sedikit pun Pak!!Insya Alloh, saya akan menyelesaikan pekerjaan yang di emban kan Perusahaan ini kepada saya.” jawab Anna dengan penuh keyakinan.
Devan pun kembali, menghajar Anna dengan pertanyaan yang lebih rumit. membuat Anna kesal dan drop.
“Tapi, apabila perusahaan ini, menuntut kamu untuk merubah, cara berpakaian kamu bagai mana? Ya contoh lah, seperti para pekerja yang lain nya, mungkin kamu sudah melihat beberapa Orang tadi??”
"Deggg…"Hati Anna pun semakin drop,tak di pungkiri badan Anna pun lemas.
Anna pun tertengun dan berpikir. “Mungkin keinginan dan keberuntungan ku, untuk bekerja di perusahaan ini tidak akan semudah yang di bayangkan." Anna menghela nafas.
Entah kekuatan dari mana. Anna kembali pulih dan yakin atas keinginan nya itu.
Anna pun menjawab, karna rasa ingin nya yang begitu besar, Anna yakin dengan apa yang ada pada diri nya.
“Apabila, perusahaan yang Pak Devan pimpin menuntut saya seperti itu. Mohon maaf Pak dengan segala hormat. Saya tidak bisa.” Dengan nada yang sedikit di tekan namun tetap tenang Anna menjawab nya.
“Lalu apa alasan nya??”Tanya Devan dengan nada tegas..
Tiba tiba terbesit di pikiran Anna.
“Sebenar nya aku bisa mewujudkan keinginan itu, asal kan aku mau memenuhi tuntutan Per usahaan, untuk mengubah gaya ber pakaian ku ini. Bagai mana ini??” Anna pun mengeluh dalam hati nya, dengan muka tertunduk lesu dan perasaan yang tidak karuan.
Anna mempertimbangkan nya, beruntunglah muka lesu Anna tida terlihat oleh Devan, karna terhalang oleh cadar yang ia kenakan.
“Deggg****." Tiba-tiba, Anna pun teringat oleh perkataan Ayah dan Bunda nya tadi pagi.
Anna pun, seketika seperti mendapatkan kekuatan berupa keyakinan atas keinginan nya itu. ”Bahwa ini aku, tida ada yang bisa merubah atau berhak atas diriku kecuali Alloh, dan itu pun atas ijin dari mu Ya Alloh."
Anna pun siap menampar Devan dengan jawaban nya.
“Ambisi saya untuk menjadi wanita Muslimah lebih besar, di bandingkan ambisi saya untuk berkerja di Perusahaan Pak Devan. Terima kasih.“ jawab Anna tegas, padat dan jelas.
Wajah Devan pun seketika berubah.
Sekarang giliran perasaan Devan yang tida karuan, karna tentu saja baru kali ini dia mendapat kan tamparan dari pertanyaan nya sendiri.
Biasa nya, apa yang dia tuntut kan kepada karyawan nya, tidak pernah ada yang menolak, apalagi kaum Hawa.
Jangan kan tuntutan kecil, tuntutan besar pun akan mereka penuhi, apa lagi setelah melihat semua yang Devan punya, terutama saat melihat wajah Devan yang sangat tampan,pasti semua akan setuju, dan segera menyetujui tuntutan yang Devan berikan.
Tapi tidak pada Anna.
"Deggg***.” Anna sadar bahwa sekarang Devan sedang memperhatikan nya.
Anna pun segera membuang pikiran nya itu.
Suasana pun menjadi hening.
Anna segera membuka pembicaraan kembali.
Agar suasana kembali normal.
“Mohon maaf Pak, apabila perkataan saya sedikit tidak nyaman di hati dan telinga Bpk. Dan saya sangat berterima kasih atas waktu dan kesempatan ini." Anna bermaksud untuk pamit.
Anna sudah yakin tanpa mendengar keputusan dari Devan pun, Anna sudah pasti tidak akan di terima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
ani nurhaeni
wanita sholeha
2021-12-06
0
Quora_youtixs🖋️
hadir kak semangat 👍
2021-06-09
0
Putri Handayani
semangatt kakak
mampir juga di karya ku kakak dan semoga bermanfaat kakak 🙏
2021-05-23
1