(mulai terpikat)

BAB 2

Devan pun langsung terperanjat dalam lamunan nya itu..

Devan pun menggerutu dalam hati nya.

"Apa yang sedang aku pikirkan? apa aku sedang kagum, dengan sosok wanita bercadar yang ada di depan ku ini? tapi itu tidak mungkin, dia bukan tipe ku." Devan pun sedikit mengusap wajah nya dan menggelengkan kepala nya.

Devan pun memberikan keputusan.

Dengan ketegasan nya Devan berkata. "Baik lah, kamu saya beri kesempatan untuk kerja di perusahaan saya ini!!" kamu bisa memulai bekerja hari ini !!" Tegas Devan sambil mengulurkan tangan nya, untuk bersalaman dan mengucapkan selamat karna Devan sudah menerima Anna sebagai karyawan baru nya.

Anna pun tersontak kaget dan replek langsung memandang Devan.

Devan pun semakin ta karuan saat melihat tatapan Anna.

"Haduh tuh kan kenapa lagi sih gue?"tanya Devan kesal pada dirinya.

"Alhamdulilahh" Anna menjawab,tanpa menyambut uluran tangan Devan.

Anna melipatkan kedua telapak tangan nya, dan mengangguk tanda terima kasih kepada Bos baru nya itu.

"Terima kasih, karna Pak Devan telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya. untuk bergabung di perusahaan ini,semoga saya bisa memegang kepercayaan Bpk, dan saya akan memanfaat kan kesempatan ini dengan baik." dengan senang nya Anna berterima kasih pada Devan.

Devan pun bisa merasakan bahwa Anna saat ini sangat gembira.

Devan pun tida menghirau kan atau pun marah Kalau uluran tangan nya tida di sambut oleh Anna.

Justru Devan semakin kagum, tapi dengan pintar Devan menyembunyikan semua nya itu dengan kewibawaan nya,ketegasan nya,dan ketenangan nya sebagai Big Bos perusahaan nya sendiri.

"Baik Pak, kalau begitu saya sudah bisa mulai kerja? dan boleh tau ruangan kerja saya sebelah mana??" tanya Anna ta sabar, namun tetap tenang.

"Tentu saja, nanti saya suruh Sekertaris saya untuk menunjukan nya !!"tanpa sedikit senyuman, Devan mengatakan nya. Sungguh pintar Devan, memanipulasi keadaan.

Anna pun mengucap kan salam saat hendak keluar dari ruangan Devan.

Anna hampir keluar dari ruangan Devan.

Tapi seketika Anna berhenti, karna dengan samar Anna mendengar Devan menjawab salam nya itu.

Memang tida aneh, namun Anna sedikit kaget karna memang dari awal masuk perusahaan. hingga masuk ke ruangan Devan, tida ada yang berusaha untum menjawab salam nya itu.

"Ya sudah lah, alhamdulilah kalau di jawab" Anna menganggap hal itu sangat biasa.

Anna pun tiba di sebuah ruangan, yang hanya ada beberapa karyawan saja di ruangan itu.

Anna pun berterima kasih kepada Ibu Dewi selaku Sekertaris Pak Devan.

Sekarang semua mata karyawan yang ada di ruangan itu, tertuju kepada Anna.

Anna pun langsung memperkenal kan diri nya.

"Assalammualaikum" Anna mengucapkan salam saat hendak masuk keruangan itu.

"Perkenal kan saya Anna, karyawan baru di perusahaan ini, semoga saya bisa bekerja sama dengan baik bersama kalian." dengan sopan, dan lembut nya Anna memperkenal kan diri nya.

Bisikan demi bisikan, kini terdengar samar di telinga Anna.

"Lagi-Lagi tentang cara berpakaian !." Gerutu Anna dalam hatinya, tapi Anna santai menanggapi itu, mungkin Anna sudah terbiasa.

Tiba tiba terdengar suara wanita dari meja sebrang tempat Anna berdiri.

"Waalaikumsalam,kami senang mendapat kan anggota team baru,semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."

"Saya Linda." Sambil mengulurkan tangan ke arah Anna,

Anna langsung menjemput sambutan dan uluran tangan Linda."saya senang bisa bergabung dengan kalian," sambung Anna dengan gembira.

Hari demi hari Anna pun semakin terbiasa dengan keadaan dan suasana perusahaan Devan.

Ta terasa Anna sudah hampir setengah tahun bekerja di perusahaan devan.

Anna semakin solid dengan anggota team nya dan karyawan lain nya.

Tiba-tiba suara Tlp di meja Anna berdering.

Anna seketika mengangkat tlp itu.

"Assalammualaikum" dengan lembut Anna mengucapkan salam.

"Setelah makan siang, kamu keruangan saya" perintah Devan sangat tegas.

Oh ternyata Pak Devan yang tlp.

"Oh ya Pak baik."

Jam makan siang pun tiba...

"Ann makan siang yu??" ajak Linda.

"Ayo..." Jawab Anna..

Mereka pun duduk berdampingan..

"Ann boleh tanya sesuatu ga??" tanya Linda serius.

"Ko mau tanya pake nanya dulu sih Lin." canda Anna menanggapi pertanyaan Linda.

"Ann.apa kamu, tida kepanasan dengan cara berpakaian kamu?? Apa kamu tida terganggu saat Beraktifitas??." tanya Linda penasaran.

Anna pun tertawa geli.

"Kemana aja sayang, ko baru nanya nya sekarang sih. Kemarin kemarin kemana aja?." Anna pun tertawa kembali.

"Ih ko malah tertawa sih Ann, serius tau aku nanya nya." Linda sedikit kesal.

"Lin. wanita itu indah, wanita itu mulia.

ini lah cara ku menjaga semua itu agar aku tetap istiqomah di jalan Alloh. dan aku bangga menjadi wanita muslimah.

Tapi, bukan berarti wanita yg tida berhijab bukan wanita yang tidak mulia, namun mereka belum menyempurnakan hijab nya saja, mungkin belum saat nya!” jawab Anna sangat tenang.

"Gue salut sama lo Ann, di jaman sekarang masih ada orang yang kaya lo"

"Hust..."jawab Anna...

"Aku juga masih belajar lin. Coba deh kamu Lin, pasti tambah cantik." rayu Anna.

"Gue Ann? berpakaian kaya lo? untuk sekarang kaya nya gue belum siap Ann." jawab Linda, dengan muka ta yakin.

"Loh kenapa??" tanya Anna lembut.

"Duh gue ga kebayang sama gerah nya Ann!!" jawab Linda.

"Kamu bisa bayangin ga Lin, panas nya di akhirat nanti?? ya walaupun aku juga sebenar nya ga tau bagai mana panas nya nanti, api ya aku yakin, panas nya memakai hijab ini, lebih panas lagi di akhirat nanti" jawab Anna, dengan nada ketakutan nya.

"Ih ko lo jadi ke sana sih arah pembicaraan nya Ann, serem tau," gerutu Linda.

"Cepat atau lambat kita pasti pulang lin !!” jawab Anna tenang.

Makan siang pun telah usai..

Anna pun segera ke ruangan, Bos Devan.

"Tok.....tok....tok.." Anna mengetuk pintu ruangan Devan.

"Masuk...!!" jawab Devan.

Anna pun langsung menghadap Devan.

"Ann hari ini kamu ikut saya metting!!" tegas Devan cuek.

"Ha****h. Metting Pak??" jawab Anna gugup.

"Kenapa?? kamu ga bisa? apa kamu sibuk?kamu lupa Bos di sini siapa?" tanyaa Devan kesal.

"Enggga Pak, maaf Pak memang Ibu Dewi nya kemana?" tanya Anna heran.

"Dewi untuk sementara waktu, ijin tida bisa masuk karna sakit, kamu siap siap saya tunggu di parkiran" tegas Devan sangat cuek.

"Baik Pa" jawab Anna...

"Ihhh Ya Alloh ko aku sih, masa aku harus pergi sama Pak Devan berdua lagi, Ya Alloh Ya Robb lindungi aku" gumam Anna dalam hati.

Anna pun segera ke ruangan nya, untuk mengambil beberapa barang.

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

mampir dulu ah..salam dari HUJAN DIBALIK PUNGGUNG,🤗🙏

2021-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!