Bab 15, Gesit

Syafi segera turun, dan berpindah duduk ke kursi mobil bagian depan bersama Mayfa. Raut wajah Mayfa masih terlihat sangat kesal, perlahan mobil Mayfa meninggalkan Area parkira Mesjid.  Mobil yang Mayfa kendarai melaju membelah jalanan, menuju Duta Mall. Mengantar Dirga untuk bertemu rekan kerjanya.  Perjalanan lancar, Perlahan Mobil Mayfa memasuki parkiran Duta Mall. Menemukan tempat parkir Mayfa segera memarkirkan mobilnya.

“Ya! Off!” teriak petugas penjaga parkir.

Mereka melepaskan sabuk pengaman yang terpasang. Mayfa mengintip Dirga lewat kaca spion yang ada di depannya.

“Kalau mau memandangi Kak Dirga, biar puas lihat langsung ui, jangan ngintip!” goda Syafi.

“Hilih!” Mayfa kesal, kenapa mahkluk di sampingnya ini begitu aneh, gak ketemu kangen, kalau ketemu bawaannya pengen gelud aja. Mayfa menoleh kearah Dirga. “ Kak, boleh minta nomer teleponnya, gak?” tanya Mayfa pada Dirga.

“Uhukkk!” goda Syafi.

“Ya salam … aku minta nomer ponsel Dirga, supaya mudah cari dia kalau kita terpisah.” Mayfa kesal, Syafi terus menggodanya.

“Sekarang perempuan kudu gesit, kalau gak gesit target ke lain hati,” ucap Syafi.

“Eh, kak Dirga itu mau ketemu rekan kerja dia, jadi kalau kita bosen, kita bisa jalan-jalan. Jadi pas kak Dirga selesai, tinggal janjian ketemu di mana lewat telepon,” jelas Mayfa.

“Kak Dirga, rekan kerja kakak cewek cantik, apa cowok ganteng?” tanya Syafi.

“Setahu aku rekan kerja aku laki-laki, kalau ganteng atau tidak, aku tidak tahu, karena belum pernah bertemu,” ucap Dirga.

“Sepertinya aku akan betah, kamu jangan takut May,” ledek Syafi.

Mayfa menghempaskan kasar punggungnya untuk bersandar di sandaran kursi mobilnya. “Fiy, ingat kamu ini akan nikah, masa lo gombal!” protes Mayfa.

“Bisa di jeda nggak geludnya? Soalnya rekan aku sudah menunggu di Restoran yang ada dalam Mall ini,” sela Dirga.

Ketiganya segera turun dari mobil, berjalan ber iringan  memasuki Area Mall. Tujuan mereka Restoran tujuan Dirga. Dirga masih sibuk memainkan ponselnya, untuk menanyakan posisi patner kerjanya.

“Pak Dirga ….”  Sapaan itu mengalihkan perhatian Dirga yang tadi fokus dengan ponselnya. Dirga menoleh kearah sumber suara.

“Kang Adian Thayank ….” Teriak Syafi.

Adian sangat terkejut melihat Mayfa dan Syafi ada di depan matanya.  “ Waw, kalian benar-benar soulmate, di mana saja pasti bersama,” ucap Adian.

“Abang emmpp—” Syafi tidak bisa meneruskan kata-katanya, Marfa membekap mulutnya dengan kekuatan telapak tangannya.

“Pleas! Jangan lepas bucin lo lagi, lo ini sudah mau nikah,” tegur Mayfa.

“Jadi kalian ngilang karena salah satu dari kalian akan nikah?” Adian sungguh terkejut.

“Tadinya, Mayfa yang harusnya nikah sama calon suami aku, saat kami bertemu, calon suami Mayfa, dia terpukau sama kecantikan aku, dan dia meminta ganti rugi, karena aku telah meluluh lantahkan hatinya, ganti ruginya aku harus jadi istri dia. Maafkan aku thayank … sampaikan perminta maaf-an aku pada kak madu, kalau aku tidak bisa membantunya untuk mencintai Abang Thayank ….” Dengan expresi sedih yang di buat-buat.

“Dasar ratu drama!” maki Mayfa.

“Kita gak salah Bang, yang salah itu aku, karena terlalu manis dan mempesona.” Tanpa memerdulikan wajah-wajah yang kesal, Syafi menarik salah satu kursi lalu duduk dengan santai di sana.

Mayfa mendekati Adian. Menyenggol lengan Adian dengan sikutnya. “Boleh di cekik nggak ni orang?”

“Penggal aja lehernya,” jawab Adian.

“Lah gimana caranya? Dia licin, kayak belut, geli gua Bang,” celoteh Mayfa.

“Mudah, tinggal baca bismillah, lalu pegang kepalanya, dah ‘khekkk!” Adian memperagakan dengan gerakan tangan isyarat memotong leher.

"Aku ini manusia bukan ayam potong!" protes Syafi.

“Bisa kita mulai pekerjaan kita?” sela Dirga, dengan raut wajah yang serius.

Menyadari tujuan mereka kemari untuk  pekerjaan Dirga, Adian dan Mayfa seketika membisu, segera duduk di tempat yang mereka tuju. Adian merasa bersalah, melupakan atasnnya karena bercanda dengan Syafi, sedang yang memulai bercada nampak santai dan kalem.

“Bisa Anda perlihatkan rekaman video, pembangunan perumahan kemaren?” tanya Dirga.

Adian Berusaha tampil santai, Adian mengatur napasnya untuk memulai berbicara. “Maaf, Pak. Bukankah videonya sudah saya kirim?”

“Iya, Anda memang mengirm  Video, tapi bukan Video yang saya minta,” jawab Dirga.

Adian langsung menbuka laptopnya, lalu memeriksa file yang dia kirim malam itu."Alamakkk!" Adian kaget saat melihat video apa yang tekirim.

“Jangan bilang Abang kekirim video hiya-hiya, jangan nonton video begitu bang, dosa! Dosa kalau nggak berbagi sama Syafi,” ocehnya, dia langsung mendekati Adian untuk melihat video apa yang tekirim buat Dirga.

“Tidakkk Rohman! Kenapa video itu!” memasang expresi wajah aneh.

“Video apaan emang?” Mayfa kepo.

“Video artis korea, konser di Indonesia." Wajah Syafi terlihat kaku dan tegang menyadari videonya bernyanyi saat acara ulang tahun di Restoran waktu itu terkirim pada Dirga.

 “Sudah, jangan bahas itu video siapa, sini video yang saya minta,” pinta Dirga.

Karena reaksi Dirga begitu serius, Adian tidak berani melanjutkan candaanya dengan Syafi, Adian segera memperlihatkan Video perkembangan pembangunan perumahan pada atasannya, suasana benar-benar serius, Mayfa dan Syafi memilih fokus dengan ponsel mereka daripada pusing mendengari diskusi dua orang yang ada di depan mata mereka.

Akhirnya, urusan dua orang itu selesai,  terlihat Adian dan Dirga saling berjabat tangan. Melihat Adian dan Dirga sudah berdiri, Syafi dan Mayfa juga ikut berdiri.

“Dah selesai, Bang?” tanya Syafi.

Dirga menganggukkan kepalanya, menjawab pertanyaan Syafi. Dia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. “Masih sore, toko perhiasan masih buka nggak ya?” tanya Dirga.

“Perhiasan? Buat apa Bang … bagi aku mah asal Abang setia itu lebih dari cukup,” oceh Syafi.

“Dirga ini, sahabat calon suami Syafi, tetap saja ni anak gombalin Dirga.” Mayfa menjelaskan pada Adian, siapa Dirga bagi Syafi.

“Bukan aku yang mau belikan kamu, tapi tadi tante Leti telepon Arnaff, meminta kalian untuk beli cincin kawin. Karena Arnaff gak di izinin paman kalau pergi sama kamu, makanya aku yang diminta paman buat nemenin kamu,” terang Dirga.

“Ya jelas Paman Ardhin takut kak, secara Syafi gitu loh, bisa-bisa si Arnaff dia perkosa,” ledek Mayfa.

“Kalau begitu, selamat berbelanja, saya izin undur diri,” ucap Adian. Adian berpamitan pada  Dirga,

Mayfa dan Syafi.

“Aku nggak nyangka, Abang sangat cinta sama aku, sampai-sampai amm--" mulut Syafi di bungkam Dirga dengan telapak tangannya.

"Pleas ... jangan di bahas!' pinta Dirga.

Syafi mengacungkan satu jempolnya sambil menganggukkan kepalanya. Dirga berusaha meredakan ledakkan dalam dirinya, saat dia menyadari dirinya berani merangkul Syafi sambil membekap mulut Syafi, perlahan Dirga melepaskan Syafi dari rangkulanya.

Syafi menoleh kearah Adian. "Bang ... aku akan nikah Bang, Abang jangan nangis ya … aku tau kalau Abang itu gak bisa tidur sambil  minum kopi kalau teringat aku,” goda Syafi.

“Permisi semua.” Adian lebih memilih pergi meninggalkan Restoran itu, sebelum angin bucin yang berhembus dari Syafi, semakin deras.

“May, kalau kamu nemenin kami belanja, takutnya kamu pulang ke malaman, gak apa-apa?” tanya Dirga.

 “Insya Allah, nggak apa-apa kak,” jawab Mayfa.

“Kak, kakak jangan usir Mayfa, karena kalau kita pergi tinggal kita berdua, kalau laki-laki dan perempuan Cuma berdua, maka yang ketiga Syetan. Walau godaan Mayfa lebih dahsyat dari godaan Syetan, dan kesesatan dia lebih sadis dari syetan, aku lebih memilih Mayfa aja, karena Mayfa nggak goib,”  ledek Syafi.

“Bukan begitu, Aul … tapi tante Leti, ehh Paman Ardhin meminta supaya sekalian saya temeni kamu untuk membeli buat hantaran, biar kamu memilih sendiri buat hantaran kamu,” terang Dirga.

“Kuy kalau begitu, jangan lama-lama.” Syafi langsung menarik tangan Dirga dan Mayfa bersamaan. Dua orang itupun pasrah mengikuti tarikan tangan Syafi.

Dirga selalu memandangi tangannya yang di pegang oleh Syafi, dia tidak menoleh pada keadaan sekitar. Tangannya dalam genggaman tangan Syafi, itu hal yang paling indah saat ini bagi Dirga. Seakan dunia berpusat  di arah itu.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

jd kasihan bgt pd nasib dirga yg mencintai tanpa berbalas..cinta bertepuk sebelah tangan

2022-11-27

0

Fatma ismail

Fatma ismail

Dirga..jodoh gak kemana

2021-07-02

2

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

moga Dirga menemukan kebahagiaan nya

2021-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2 Bab 2 Sendal Jepit
3 Bab 3 Uhuk
4 Bab 4 Motor Matic
5 Bab 5 Belum Ada Level
6 Bab 6 Thayank ....
7 Bab 7 Calon Madu
8 Bab 8 Kembaran?
9 Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10 Bab 10 Aw-Aw
11 Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12 Bab 12 Mandi Madu
13 Bab 13 Menepi
14 Bab 14 Jangan Cemburu
15 Bab 15, Gesit
16 Bab 16, Berarti Bagi Saya
17 Bab 17 Rambut Basah
18 Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19 Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20 Bab 20 mengakui Perasaan
21 Bab 21 Sendu
22 Bab 22 Apa Itu Cinta
23 Bab 23 Tergantung Niat
24 Visual bayangan Ala Athor
25 Bab 24 Malu-Malu Sapi
26 Bab 25 Hancur
27 Bab 26 Cengeng
28 Bab 27 Tekad
29 Bab 28 Masih Berduka
30 Bab 29 Bagai Salju
31 Bab 30 Anda Siapa?
32 Bab 31 Doarrr!
33 Bab 32 Selalu Benar
34 Bab 33 Cukup Saya
35 Bab 34 Solusi
36 Bab 35 Kacau
37 Bab 36 Rekan Somplak
38 Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39 Bab 38 Percuma
40 Bab 39 Aku Akan Berubah
41 Bab 40 Apakah Aib?
42 Bab 41 Pelangi
43 Bab 42
44 Bab 43 Tunggu Thayank
45 Bab 44 ice Coffe
46 Bab 45 Kita Sempurnakan
47 Bab 46 Blue
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49 Mematung
51 Bab 50 Kita Selesaikan
52 Bab 51 Kapan Lagi?
53 Bab 52 Enggan
54 Bab 53 Terserah
55 Bab 54 Fiy ... Bangun
56 Bab 55 Masih Bersegel
57 Bab 56 Kenapa?
58 Bab 57 Maju Mundur Cantik
59 Bab 58 Sudah Berakhir
60 Bab 59 Aku Kalah
61 Bab 60 Kakak Menang
62 Bab 61 Amblas
63 Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64 Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65 Bab 64 Siapa Lagi
66 Bab 65 Nenek Sihir
67 Bab 66 Baru Mengetahui
68 Bab 67 Impas
69 Bab 68 Bee
70 Bab 69 BonChap
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73 Mimpi Buruk
75 Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80 Memandang
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101 Syafi!
103 Bab 102
104 Bab 103 Lega
105 Bab 104
106 Bab 105 Anak Sultan
107 Bab 106 Romi
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110 Flash back 1
112 Bab 111 Flash Back 2
113 Bab 112
114 Promo Karya Baru
115 Bonchap 1
116 Bonchap 2
117 Bonchap 3
118 Bonchap 4
119 Bonchap 5
120 Bonchap 6
121 Bonchap 7
122 Bochap 8
123 Bonchap 9
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2
Bab 2 Sendal Jepit
3
Bab 3 Uhuk
4
Bab 4 Motor Matic
5
Bab 5 Belum Ada Level
6
Bab 6 Thayank ....
7
Bab 7 Calon Madu
8
Bab 8 Kembaran?
9
Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10
Bab 10 Aw-Aw
11
Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12
Bab 12 Mandi Madu
13
Bab 13 Menepi
14
Bab 14 Jangan Cemburu
15
Bab 15, Gesit
16
Bab 16, Berarti Bagi Saya
17
Bab 17 Rambut Basah
18
Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19
Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20
Bab 20 mengakui Perasaan
21
Bab 21 Sendu
22
Bab 22 Apa Itu Cinta
23
Bab 23 Tergantung Niat
24
Visual bayangan Ala Athor
25
Bab 24 Malu-Malu Sapi
26
Bab 25 Hancur
27
Bab 26 Cengeng
28
Bab 27 Tekad
29
Bab 28 Masih Berduka
30
Bab 29 Bagai Salju
31
Bab 30 Anda Siapa?
32
Bab 31 Doarrr!
33
Bab 32 Selalu Benar
34
Bab 33 Cukup Saya
35
Bab 34 Solusi
36
Bab 35 Kacau
37
Bab 36 Rekan Somplak
38
Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39
Bab 38 Percuma
40
Bab 39 Aku Akan Berubah
41
Bab 40 Apakah Aib?
42
Bab 41 Pelangi
43
Bab 42
44
Bab 43 Tunggu Thayank
45
Bab 44 ice Coffe
46
Bab 45 Kita Sempurnakan
47
Bab 46 Blue
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49 Mematung
51
Bab 50 Kita Selesaikan
52
Bab 51 Kapan Lagi?
53
Bab 52 Enggan
54
Bab 53 Terserah
55
Bab 54 Fiy ... Bangun
56
Bab 55 Masih Bersegel
57
Bab 56 Kenapa?
58
Bab 57 Maju Mundur Cantik
59
Bab 58 Sudah Berakhir
60
Bab 59 Aku Kalah
61
Bab 60 Kakak Menang
62
Bab 61 Amblas
63
Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64
Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65
Bab 64 Siapa Lagi
66
Bab 65 Nenek Sihir
67
Bab 66 Baru Mengetahui
68
Bab 67 Impas
69
Bab 68 Bee
70
Bab 69 BonChap
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73 Mimpi Buruk
75
Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80 Memandang
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101 Syafi!
103
Bab 102
104
Bab 103 Lega
105
Bab 104
106
Bab 105 Anak Sultan
107
Bab 106 Romi
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110 Flash back 1
112
Bab 111 Flash Back 2
113
Bab 112
114
Promo Karya Baru
115
Bonchap 1
116
Bonchap 2
117
Bonchap 3
118
Bonchap 4
119
Bonchap 5
120
Bonchap 6
121
Bonchap 7
122
Bochap 8
123
Bonchap 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!