Bab 4 Motor Matic

Tugas Mayfa bertambah saat menjelang magrib, dia meminjam motor matic Syafi untuk pulang ke kost-an mengantar makan malam buat ayahnya. Selesai dengan tugas tambahannya, Mayfa kembali ke Restoran. Bergelut kembali dengan aktivitas rutin mereka.

Malam ini Restoran di booking oleh pegawai perumahan yang di naungi oleh perusahaan ternama di Benua ini. 'Ozage Cryton Group'

Salah satu sudut Restoran sudah di dekorasi sedemikian rupa. Balon warna silver menghiasi pintu utama Restoran. Belum lagi dekorasi nuasa silver menghiasi ruangan itu. Nasi tumpeng dan sweet corner sudah tertata di meja khusus itu.

Para tamu mulai berdatangan. Semua pegawai Restoran juga sudah menempatkan diri diposisi mereka masing-masing. Tapi ada kendala. Vokalis band yang mengisi acara malam ini berhalangan hadir. Membuat keadaan sedikit menegang.

"Kenapa Band-nya belum mulai juga?!" protes Adian. Ulang tahun petinggi di proyek ini tidak boleh gagal, Adian berharap acara ini sukses.

"Vokalis pengganti sedang mengisi acara di Caffe lain Pak." Para musisi itu sedikit cemas. Kalau mengecewakan Adian, yang ada karir mereka tercoreng karena mengecewakan pelanggan.

Melihat ketegangan di arah area musik, Syafi melepas celemek khusus yang biasa dia pakai jika bertugas. Dia berjalan cepat mendekati Adian. "Ada apa kak?"

"Vokalis band mereka katanya sakit, saat ini dirawat di Rumah Sakit. Sedang Vokalis pengganti masih mengisi acara di tempat lain." Adian sungguh frustrasi.

"Satu lagu dulu dari aku, apakah bisa  membantu?" usul Syafi.

"Kamu kan biasa dangdut, aku atur acara ini bukan dangdutan Fiy." Adian menghempas kasar napasnya. Apalagi saat matanya memandang kearah para tamu, mereka mulai terlihat bingung.

"Lagu pertama kakak mau lagu apa?" tanya Syafi.

"Budi Do-Re-mi. Melukis Senja." jawab Adian.

"Ya sudah, aku isi dulu, biarin jelek yang penting pede!" Syafi berlari kearah toilet. Menguncir tinggi rambutnya, lalu memperbaiki sedikit riasannya. Dengan semangat Syafi kembali kearah panggung, langsung duduk di kursi bar, tempat vokalis wanita menyanyi. Menyesuaikan stand mic. "Assalamu'alaikum," salam Syafi.

"Wa'alaikumsalam." Terdengar sahutan salam dari arah para tamu.

"Mohon maaf semua, atas kendala yang ada. Bismillah, mari kita mulai lagu pertama. Sebelum saya berteriak, kami mengucapkan 'Barakallah fii umrik buat pak Saiful.' Terima kasih Pak. Mempercayakan Restoran ini untuk acara yang berkesan dalam kehidupan Bapak setiap tahunnya." Syafi memberikan senyuman termanisnya.

Orang yang di panggil Syafi 'Pak Saiful' tampak mengacungkan kedua jempolnya, membalas ucapan Syafi. Sedang di sudut lain.

Erli menyenggol lengan Mayfa. "May … seberapa lama teman kamu itu bertahan dengan gaya anggunnya?"

"Lah … ibu yang temenan dari kecil ama Syafi, kenapa tanya kesaya?" protes Mayfa.

"Ya sudah, kita lihat!"

Di panggung sana, Syafi masih duduk di kursi, posisi seorang gadis anggun. Bukan seperti Syafi biasanya yang suka nyablak seenak jidad dia. Alunan musik pun mulai bermain.

"Anggap saja yang bernyanyi ini bidadari Pak Saiful yang saat ini berada di samping Bapak. Karena istri Bapak di sana pastinya yang menghibur Bapak dan menghapus lelah Bapak." Syafi memberi hormat pada Pak Saiful dan istri.

Sedang Pak Saiful memegang erat tangan sang istri. Membuat mata yang memandang ikut tersenyum melihat keromatisan pasangan yang tidak muda lagi itu.

***

🎶🎶🎶🎶🎶🎶

Aku mengerti ... Perjalanan hidup yang kini kau lalui …

Ku berharap … Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang, Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah …

Biar ku menemanimu … Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja

Mengukir namamu di sana

Mendengar kamu bercerita

Menangis, tertawa

Biar kulukis malam, Bawa kamu bintang-bintang, 'Tuk temanimu yang terluka, Hingga kau bahagia

………..

🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶

****

Bukan hanya pegawai di sana yang kaget dengan gaya kalem dan anggun Syafi saat bernyanyi sekarang, setiap tamu yang sering berlangganan makan di Restoran ini seakan tersihir melihat Syafi saat ini. Orang yang baru melihatnya sekarang, tidak akan percaya dengan kelakuan asli gadis yang berlagak kalem saat ini. Adian tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari layar ponselnya. Saat Syafi awal bernyanyi, dia merekam dengan mata kamera ponselnya. Tidak terasa lagu yang Syafi bawakan, selesai. Gemuruh suara tepukkan  tangan menggema di ruangan itu.

Syafi langsung bediri. Memberi salam dengan isyarat gerak tubuhnya, lalu pergi meninggalkan area musik. Saat yang sama Vokalis pengganti juga sudah sampai. Acara musik pun lanjut. Tapi dengan vokalis beneran, bukan dengan vokalis dadakan dengan suara kurang dari pas, Syafi langsung kembali pada tugasnya.

"Ajigileee, Syafi bisa manis dan kalem juga …." goda Koki Harun.

"Aku ini anak baik, imut, manis, dan kalem. Bang Harun masih aja meragukan diriku," goda Syafi. "Gimana bang? Sudah terpukau sama aku?" rayunya lagi.

"Ya salam …." Harun lebih memilih pergi ke dapur. Karena konser kalem sudah ber akhir.

"May … kamu hitung berapa menit dia bisa mode kalem tadi?" tanya Erli.

"Selama dia nyanyi doang sih!" jawab Mayfa.

"Waw, kalian sangat cinta padaku, jangan-jangan berapa kali aku menarik napas dalam sehari, juga kalian hitung ya?" Syafi berjalan mendekati Mayfa dan Erli. Melingkarkan tangannya memeluk pemilik Restoran ini.

"Cuma menghitung, seberapa menit kamu bisa tampil anggun dan kalem!" Erli menepis tangan Mayfa, lalu pergi menuju ruangannya. Sedang semua pekerja mulai sibuk. Mereka terus menjalankan tugas mereka.

Akhirnya tugas malam ini selesai. Para tamu sudah pergi, Restoran juga sudah pergi. Satu per satu pekerja Restoran membubarkan diri. Syafi dan Mayfa juga sudah mengganti baju seragam dinas mereka dengan baju santai. Jam menunjukkan jam 10:30. Dua gadis itu segera menaiki motor matic milik Syafi. Kelap-kelip lampu yang menghiasi suasana malam menemani perjalan dua gadis itu.

Mayfa mendekatkan wajahnya ke sisi telinga Syafi. "Fiy, ada hal yang aku rahasiakan dari kamu."

"Setiap orang punya rahasia, May. Aku orangnya gak kepo-an. Kata-kata tokoh dalam sebuah novel bikin aku ogah kepo. Katanya kepo hanya memperpendek umur!"

"Tapi kedatangan Ayahku, ada kaitan dengan rahasia ini."

"Cerita aja saat kamu yakin sama aku. Aku ini berteman dengan siapa aja aku menghormati setiap privacy teman. Ada beberapa hal yang tidak bisa teman bagi pada kita, dan kita harus hormati dan hargai itu. Bukan ngambek karena merasa ada yang di tutupi oleh teman."

Ucapan Syafi sederhana. Tapi Mayfa senang mendengarnya. Dia melingkarkan kedua tangannya memeluk pinggang Syafi. "Makasih Fiy. Senang bisa bertemu dengan kamu dan berteman denganmu."

"Mitu …."

"Apaan mitu?"

"Inggrisnya 'aku juga' masa lu kagak tau."

"Ya salam, bukan mitu!"

"Lah lidah aku keseleo kalau ngomong inggris!"

"Makanya jangan sok inggris!" Mayfa melepaskan pelukannya dan mendaratkan tepukkan telapak tangannya di bahu Syafi.

"Akai …." rengek Syafi.

Keduanya tertawa. Mayfa kembali melingkarkan kedua tangannya memeluk pinggang Syafi, menyandarkan wajahnya di bahu kiri Syafi. Bagaimana pun menyebalkan teman dadakannya ini, dia tetap sayang.

Motor metic itu berhenti di parkiran khusus roda dua milik kost-an bu Jaenab. Syafi dan Mayfa berjalan ber iringan di tangan mereka sama-sama memegang helm.

"Kamu ambil baju dulu ke kamar, setelah itu baru balik ke kamar aku,"  ujar Syafi. Sedang Mayfa hanya menganggukkan kepalanya.

Kamar Syafi dan Mayfa bersebelahan. Syafi langsung masuk ke kamarnya. Sedang Mayfa masih berdiri di depan pintu kamarnya. Punggung tangannya mengetuk pintu kamar kost-an nya.

Tokkk tok tok!

Tidak berselang lama, seorang laki-laki yang sangat Mayfa hormati, terlihat diantara pintu.

"Baru selesai kerja, Fa?"

"Iya, Ayah …." Mayfa menyalami Ayahnya, mencium punggung telapak tangan Ayahnya. "Aku cuma mandi sama ambil baju aja Ayah, aku tidur di kost-an Syafi."

Pak Said hanya menganggukkan kepalanya. "Sudah solat Isya kamu?"

"Sudah, Ayah."

Mayfa segera masuk kedalam kamarnya. Menyiapkan beberapa lembar pakaian untuk di bawa ke kamar Syafi. Lalu segera menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Selesai dengan persiapannya. Mayfa segera menuju kamar kost-an Syafi.

 

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

klu tipe spt fyi tak bisa pula kalem sementara klu bukan udh bobok cantik

2022-11-27

0

Fatma ismail

Fatma ismail

Akai🤭

2021-07-02

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

👍👍👍👍👍🤣🤣🤣🤣🤣🤣😍😍😍😍

2021-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2 Bab 2 Sendal Jepit
3 Bab 3 Uhuk
4 Bab 4 Motor Matic
5 Bab 5 Belum Ada Level
6 Bab 6 Thayank ....
7 Bab 7 Calon Madu
8 Bab 8 Kembaran?
9 Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10 Bab 10 Aw-Aw
11 Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12 Bab 12 Mandi Madu
13 Bab 13 Menepi
14 Bab 14 Jangan Cemburu
15 Bab 15, Gesit
16 Bab 16, Berarti Bagi Saya
17 Bab 17 Rambut Basah
18 Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19 Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20 Bab 20 mengakui Perasaan
21 Bab 21 Sendu
22 Bab 22 Apa Itu Cinta
23 Bab 23 Tergantung Niat
24 Visual bayangan Ala Athor
25 Bab 24 Malu-Malu Sapi
26 Bab 25 Hancur
27 Bab 26 Cengeng
28 Bab 27 Tekad
29 Bab 28 Masih Berduka
30 Bab 29 Bagai Salju
31 Bab 30 Anda Siapa?
32 Bab 31 Doarrr!
33 Bab 32 Selalu Benar
34 Bab 33 Cukup Saya
35 Bab 34 Solusi
36 Bab 35 Kacau
37 Bab 36 Rekan Somplak
38 Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39 Bab 38 Percuma
40 Bab 39 Aku Akan Berubah
41 Bab 40 Apakah Aib?
42 Bab 41 Pelangi
43 Bab 42
44 Bab 43 Tunggu Thayank
45 Bab 44 ice Coffe
46 Bab 45 Kita Sempurnakan
47 Bab 46 Blue
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49 Mematung
51 Bab 50 Kita Selesaikan
52 Bab 51 Kapan Lagi?
53 Bab 52 Enggan
54 Bab 53 Terserah
55 Bab 54 Fiy ... Bangun
56 Bab 55 Masih Bersegel
57 Bab 56 Kenapa?
58 Bab 57 Maju Mundur Cantik
59 Bab 58 Sudah Berakhir
60 Bab 59 Aku Kalah
61 Bab 60 Kakak Menang
62 Bab 61 Amblas
63 Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64 Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65 Bab 64 Siapa Lagi
66 Bab 65 Nenek Sihir
67 Bab 66 Baru Mengetahui
68 Bab 67 Impas
69 Bab 68 Bee
70 Bab 69 BonChap
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73 Mimpi Buruk
75 Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80 Memandang
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101 Syafi!
103 Bab 102
104 Bab 103 Lega
105 Bab 104
106 Bab 105 Anak Sultan
107 Bab 106 Romi
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110 Flash back 1
112 Bab 111 Flash Back 2
113 Bab 112
114 Promo Karya Baru
115 Bonchap 1
116 Bonchap 2
117 Bonchap 3
118 Bonchap 4
119 Bonchap 5
120 Bonchap 6
121 Bonchap 7
122 Bochap 8
123 Bonchap 9
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2
Bab 2 Sendal Jepit
3
Bab 3 Uhuk
4
Bab 4 Motor Matic
5
Bab 5 Belum Ada Level
6
Bab 6 Thayank ....
7
Bab 7 Calon Madu
8
Bab 8 Kembaran?
9
Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10
Bab 10 Aw-Aw
11
Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12
Bab 12 Mandi Madu
13
Bab 13 Menepi
14
Bab 14 Jangan Cemburu
15
Bab 15, Gesit
16
Bab 16, Berarti Bagi Saya
17
Bab 17 Rambut Basah
18
Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19
Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20
Bab 20 mengakui Perasaan
21
Bab 21 Sendu
22
Bab 22 Apa Itu Cinta
23
Bab 23 Tergantung Niat
24
Visual bayangan Ala Athor
25
Bab 24 Malu-Malu Sapi
26
Bab 25 Hancur
27
Bab 26 Cengeng
28
Bab 27 Tekad
29
Bab 28 Masih Berduka
30
Bab 29 Bagai Salju
31
Bab 30 Anda Siapa?
32
Bab 31 Doarrr!
33
Bab 32 Selalu Benar
34
Bab 33 Cukup Saya
35
Bab 34 Solusi
36
Bab 35 Kacau
37
Bab 36 Rekan Somplak
38
Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39
Bab 38 Percuma
40
Bab 39 Aku Akan Berubah
41
Bab 40 Apakah Aib?
42
Bab 41 Pelangi
43
Bab 42
44
Bab 43 Tunggu Thayank
45
Bab 44 ice Coffe
46
Bab 45 Kita Sempurnakan
47
Bab 46 Blue
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49 Mematung
51
Bab 50 Kita Selesaikan
52
Bab 51 Kapan Lagi?
53
Bab 52 Enggan
54
Bab 53 Terserah
55
Bab 54 Fiy ... Bangun
56
Bab 55 Masih Bersegel
57
Bab 56 Kenapa?
58
Bab 57 Maju Mundur Cantik
59
Bab 58 Sudah Berakhir
60
Bab 59 Aku Kalah
61
Bab 60 Kakak Menang
62
Bab 61 Amblas
63
Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64
Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65
Bab 64 Siapa Lagi
66
Bab 65 Nenek Sihir
67
Bab 66 Baru Mengetahui
68
Bab 67 Impas
69
Bab 68 Bee
70
Bab 69 BonChap
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73 Mimpi Buruk
75
Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80 Memandang
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101 Syafi!
103
Bab 102
104
Bab 103 Lega
105
Bab 104
106
Bab 105 Anak Sultan
107
Bab 106 Romi
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110 Flash back 1
112
Bab 111 Flash Back 2
113
Bab 112
114
Promo Karya Baru
115
Bonchap 1
116
Bonchap 2
117
Bonchap 3
118
Bonchap 4
119
Bonchap 5
120
Bonchap 6
121
Bonchap 7
122
Bochap 8
123
Bonchap 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!