Mayfa menyenggol lengan Aul. Berharap temannya bisa untuk serius sedkit. Syafi seketika diam, dia melangkah mendekati pamannya.
“Awas … menepi dikit!” Syafi duduk diantara Dirga dan Ardhin. Menyandarkan kepalanya di bahu pamannya.Jurus jitu meredakan kekesalan Pamannya, menjadi anak manis yang manja.
“Paman datang kemari untuk membicarakan pernikahan kamu, sekalian mengundag keluarga Pak Said ke-acara pernikahan kamu nanti,” ucap Ardhin.
Syafi menganggukkan kepalanya."Maaf," ucapnya.
Pembicaraan serius pun di mulai, Syafi menjelma menjadi anak manis dan pendiam mendengarkan pembicaraan pamannya dengan Pak Said. Mayfa dan lima saudarinya juga tidak berani ikut bicara, mereka tertular virus diamnya Syafi. Sesekali meminum air dan menikmati kudapan yang ada di depan mata sambil melanjutkan perbincangan mereka.
“Jadi nanti acara nikah pagi dan resepsi yang hanya di hadiri anggota keluarga dan beberapa kerabat dekat akan diadakan di Hotel,” Pak Said memastikan.
“Iya, rencana begitu. Tapi saya juga ingin mengadakan acara di rumah, supaya jiran sekitar saya juga ikut merasakan kebahagiaan keluarga saya,” ungkap Ardhin.
“Wah, paman adakan hajatan di rumah juga?” tanya Syafi, akhirnya keluar juga suaranya, yang sedari tadi terpaksa dia tahan.
“Iya, tapi acara di rumah sebelum acara di Hotel, karena setelah acara berlangsung kalian harus segera pergi, karena Arnaff, Dirga dan keluarga harus Kembali, pekerjaan menanti mereka,” terang Ardhin.
“Acaranya nanti yang di adain di rumah apa, paman? Takutnya kalau dangdutan para biduan hanya akan menikmati gajih buta.” Mayfa ikut buka suara.
“Kenapa gajih buta?” Dirga merasa heran.
“Ya iya, kalau ada acara dangdutan, yang mengaku mahkluk Tuhan paling seksi itu yang konser nonstop!” omel Mayfa. Yang di sindir tersenyum kaku memperlihatkan gigi-giginya.
“Owalah … suka nyanyi dangdutan toh kamu, Fiy?” tanya Pak Said.
Syafi lagi-lagi tersenyum kaku, sambil mengacungkan 2 jari kearah Pak Said.
"Boleh requis lagu 'Kopi Dangdut' dong nanti, itu lagu kesukaan saya," ucap Pak Said.
"Nggak bisa, Ayah. Adanya kopi cinta aja kalau buat Ayah," jawab Syafi.
"Aul ...." tegur Ardhin.
"Aku manis, aku imut, aku baik, aku diam." Syafi langsung berhenti.
“Sepertinya saya hanya akan adakan acara ‘Main kuntau’ sama ‘Bajapin,’ kalau organ tunggal dandutan. Itu dia, benar kata kamu May, yang ada si Syafi teriak seharian mempertunjukkan suara jeleknya itu,” ucap Adhian.
“Mana ada jelek, suara aku bagus loh, sampai Dirga saja terpesona.” Syafi protes suaranya di bilang jelek, walaupun dia sadar suaranya memang jelek.
“Gimana mau bilang bagus, kadang warna suara kamu gak cocok sama warna lagu yang kamu nyanyikan, kadang sangat di paksakan, terus kadang kamu balapan sama nada,” protes Mayfa.
“Enak saja! Kamu itu pengagum berat suara aku, jangan muna, May!” Syafi membela diri lagi.
“Huwekkkk!” Mayfa memperlihatkan expresi muntah Pelangi.
Syafi melepaskan kaitan tangannya yang sedari tadi melingkar di pergelangan tangan pamannya, dengan mudahnya melingkarkan lengannya di pergelangan tangan Dirga. “Nih salah satu saksi, kalau suara aku itu bagus,” ucap Syafi.
Darah Dirga seakan mendidih melihat Syafi begitu nyaman menyilangkan lengan di pergelangan tangannya, tanpa memerdulikan apa yang dia rasa, Dirga hanya memandang tangan Syafi yang masih melingkar di lengannya, larut dalam lamunannya.
“Kak … suara aku bagus 'kan kak?” tanya Syafi. Namun yang dia tanya sama sekali tidak mendengarkan pertanyaannya. “Kak ….” Sambil menggoyangkan lengan Dirga yang dia pegang.
Lamunan Dirga menikmati keadaan ini jadi buyar, karena goncangan yang Syafi ciptakan di lengannya. “Hemm apa?”
“Suara aku baguskan?” tanya Syafi.
“Masa? Tapi aku lupa,” jawab Dirga.
“Hilih … kemaren kakak meminta aku nyanyi melukis senja.” Syafi langsung melepaskan lengannya yang sedari tadi betah menyilang di lengan Dirga.
Teringat lagu Melukis Senja, Dirga teringat video yang salah kirim, Dirga segera meraih ponselnya, sibuk mengetik pesan di sana. Sedang di rumah itu pembicaraan tentang acara pernikahan Syafi terus berlanjut.
“Hotel untuk keluarga Arnaff sudah di booking?” tanya Pak Said.
“Alhamdulillah, sudah Pak,” jawab Ardhin. “Selesai dari sini, saya akan men-cek hotel yang akan di tempati keluarga Arnaff dan keluarga Ozage,” sambung Ardhin..
“Uhukk!” Dirga batuk.Kaget mengetahui kalau Sam juga nanti akan datang.
“Batuk Pak haji?" ledek Syafi.
Dirga meraih gelas minuman yang ada di depannya, lalu segera minum. “Tuan tidak cerita kalau akan datang. saya kira Tuan Sam, hanya berhadir untuk resepsi di kota nanti,” Ucap Dirga.
Ardhin menjelaskan kenapa Sam dan keluarga nanti akan datang, dan siapa saja yang akan datang nanti. Merasa keperluan dengan Pak Said selesai, Ardhin mengajak Syafi dan Dirga pamit.
“Fa, antar mereka pulang,” pinta Pak Said.
“Iya, Ayah.” Mayfa segera mengambil kunci mobilnya untuk mengantar pulang tamu mereka.
“Tidak usah Pak Said, sekarang mah enak cari taksi,” tolak Ardhin.
“Hooh jangan Fa jangan. Jangan nggak di antar, lumayan loh ongkos taksi bisa di pakai buat jajan bakso,” goda Syafi.
Ardhin sangat kesal dengan keponakannya ini. “Tidak usah, kami naik taksi online saja” ucap Ardhin.
Perdebatan halus terjadi lagi, Ardhin kekeh ingin pulang naik taksi saja, sedang Pak Said kekeh meminta Mayfa untuk mengantar mereka.
“Maaf, bukannya saya menolak, tapi saya harus ke Hotel tempat acara pernikahan Syafi nanti,” sela Ardhin.
“Nah … kalau begitu mending saya antar paman,” usul Mayfa.
“Ayolah Abah, jangan sok jual mahal mamat, bang Mamat saja jualan barang diskonan,” sela Syafi.
“Ada yang bisa temani saya ke Duta Mall?” Dirga ikut menyela.
“Kalau begitu Mayfa dan Syafi temani Dirga saja jalan-jalan,” usul Ardhin.
“Emmm boleh, tapi saya antar paman ke tujuan paman dulu,” usul Mayfa.
“Ide yang bagus Fa,” puji Pak Said.
“Lah, aku kalau aku pulang malam, gak apa-apa?” tanya Mayfa.
“Gak apa-apa, sekali ini saja,” jawab Pak Said.
Mayfa, Syafi, Ardhin dan Dirga berpamitan pada semua orang. Mereka segera melanhkahkan kaki menuju mobil milik Mayfa. Karena Dirga tidak mengetahui jalur di wilayah ini, dia pasrah jadi penumpang saja. Mayfa yang menyetir, di bagian depan Syafi duduk di samping Mayfa, sedang Ardhin dan Dirga duduk di belakang. Perjalanan di mulai, Mobil yang Mayfa kendarai membelah ramainya jalanan sore hari. Tujuan mereka adalah hotel tempat acara resepssi sederhana nanti berlangsung, juga hotel tempat Arnaff menginap saat ini sampai acara akad nikah dan resepsi sederhana nanti selesai.
Di dalam mobil Syafi asyik dengan ponselnya, sedang Mayfa fokus dengan jalanan yang ada di depan matanya. Di bagian belakang Dirga dan Ardhin begitu asyik berbicara, banyak hal yang mereka bicarakan, Syafi dan Mayfa tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh dua orang di belakang mereka itu. Perlahan laju Mayfa menurunkan kecepatan laju mobilnya, perlahan mobil itu mulai memasuki parkiran sebuah hotel mewah.
“Persiapan di hotel ini bagaimana paman?” tanya Dirga.
“Alhamdulillah, sudah hampir selesai, tinggal memastikan kamar untuk Tuan Sam dan istrinya, juga untuk Nyonya Ramida,” terang Ardhin.
"Saya ikut turun sebentar gak apa-apa?” Dirga bertanya pada Syafi dan Mayfa. Tapi, yang di tanya malah tidak menjawab. “hey .…” panggil Dirga.
“Lah, nanya siapa?” tanya Mayfa.
“Nanya sama kalian berdua,” jawab Dirga.
“Bolehlah kak,” jawab Syafi.
“Ayok paman, saya ingin menemui Arnaff sebentar.” Dirga dan Ardhin segera turun dari mobil Mayfa, diiringi oleh Ardhin. Dua orang itu langsung memasuki hotel, sedang Mayfa melajukan Kembali mobilnya menuju parkiran. Mayfa dan Syafi berdiam di dalam mobil menuju tempat parkiran, mereka berdua asyik dengan ponsel mereka. Tiba-tiba suara ponsel mengejutkan mereka, mau tak mau Syafi harus mencari sumber suara itu. Setelah memeriksa kursi penumpang bagian belakang.
“Lah … ponsel paman ketinggalan,” gerutu Syafi. Melihat nama pemanggil adalah Dirga, Syafi langsung mengangkat panggilan teleponnya. “Iya sayang? Aku selalu di hati kamu, cuma nggak di sisi kamu saat ini. Kenapa? Sudah kangen aku ya?” ucap Syafi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Jasmine
somplak aul msh kebangetan ah 🤣🤣🤣🤣
2022-11-27
0
Fatma ismail
Dirga jd olahraga jantung terus
2021-07-02
1
🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)
hahahah dasar Aul pgen ku cekek ni anak😂😂😂😂
2021-02-27
0