Bab 13 Menepi

Mayfa menyenggol lengan Aul. Berharap temannya bisa untuk serius sedkit. Syafi seketika diam, dia  melangkah mendekati pamannya.

“Awas … menepi dikit!” Syafi duduk diantara Dirga dan Ardhin. Menyandarkan kepalanya di bahu pamannya.Jurus jitu meredakan kekesalan Pamannya, menjadi anak manis yang manja.

“Paman datang kemari untuk membicarakan pernikahan kamu, sekalian mengundag keluarga Pak Said ke-acara  pernikahan kamu nanti,” ucap Ardhin.

Syafi menganggukkan kepalanya."Maaf," ucapnya.

Pembicaraan serius pun di mulai, Syafi menjelma menjadi anak manis dan pendiam mendengarkan pembicaraan pamannya dengan Pak Said. Mayfa dan lima saudarinya juga tidak  berani ikut bicara, mereka tertular virus diamnya Syafi. Sesekali meminum air dan menikmati kudapan yang ada di depan mata sambil melanjutkan perbincangan mereka.

 “Jadi nanti acara nikah pagi dan resepsi yang hanya di hadiri anggota keluarga dan beberapa kerabat dekat akan diadakan di Hotel,” Pak Said memastikan.

“Iya, rencana begitu. Tapi saya juga ingin mengadakan acara di rumah, supaya jiran sekitar saya juga ikut merasakan kebahagiaan keluarga saya,” ungkap Ardhin.

“Wah, paman adakan hajatan di rumah juga?” tanya Syafi, akhirnya keluar juga  suaranya, yang sedari tadi terpaksa dia tahan.

“Iya, tapi acara di rumah sebelum acara di Hotel, karena setelah acara berlangsung kalian harus segera pergi, karena Arnaff, Dirga dan keluarga harus Kembali, pekerjaan menanti mereka,” terang Ardhin.

“Acaranya nanti yang di adain di rumah apa, paman? Takutnya kalau dangdutan para biduan hanya akan menikmati gajih buta.” Mayfa ikut buka suara.

“Kenapa gajih buta?” Dirga merasa heran.

 “Ya iya, kalau ada acara dangdutan, yang mengaku mahkluk Tuhan paling seksi itu yang konser nonstop!” omel Mayfa. Yang di sindir tersenyum kaku memperlihatkan gigi-giginya.

“Owalah … suka nyanyi dangdutan toh kamu, Fiy?” tanya Pak Said.

Syafi lagi-lagi tersenyum kaku, sambil mengacungkan 2 jari kearah Pak Said.

"Boleh requis lagu 'Kopi Dangdut' dong nanti, itu lagu kesukaan saya," ucap Pak Said.

"Nggak bisa, Ayah. Adanya kopi cinta aja kalau buat Ayah," jawab Syafi.

"Aul ...." tegur Ardhin.

"Aku manis, aku imut, aku baik, aku diam." Syafi langsung berhenti.

 “Sepertinya saya hanya akan adakan acara ‘Main kuntau’ sama ‘Bajapin,’ kalau organ tunggal dandutan. Itu dia, benar kata kamu May, yang ada si Syafi teriak seharian mempertunjukkan suara jeleknya itu,” ucap Adhian.

 “Mana ada jelek, suara aku bagus loh, sampai Dirga saja terpesona.” Syafi protes suaranya di bilang jelek, walaupun dia sadar suaranya memang jelek.

“Gimana mau bilang bagus, kadang warna suara kamu gak cocok sama warna lagu yang kamu nyanyikan, kadang sangat di paksakan, terus kadang kamu balapan sama nada,” protes Mayfa.

“Enak saja! Kamu itu pengagum berat suara aku, jangan muna, May!” Syafi membela diri lagi.

“Huwekkkk!” Mayfa memperlihatkan expresi muntah Pelangi.

Syafi melepaskan kaitan tangannya yang sedari tadi melingkar di pergelangan tangan pamannya, dengan mudahnya melingkarkan lengannya di pergelangan tangan Dirga. “Nih salah satu saksi, kalau suara aku itu bagus,” ucap Syafi.

Darah Dirga seakan mendidih melihat Syafi begitu nyaman menyilangkan lengan di pergelangan tangannya, tanpa memerdulikan apa yang dia rasa, Dirga hanya memandang tangan Syafi yang masih melingkar di lengannya, larut dalam lamunannya.

“Kak … suara aku bagus 'kan kak?” tanya Syafi. Namun yang dia tanya sama sekali tidak mendengarkan pertanyaannya. “Kak ….” Sambil menggoyangkan lengan Dirga yang dia pegang.

Lamunan Dirga menikmati keadaan ini jadi buyar, karena goncangan yang Syafi ciptakan di lengannya. “Hemm apa?”

“Suara aku baguskan?” tanya Syafi.

“Masa? Tapi aku lupa,” jawab Dirga.

“Hilih … kemaren kakak meminta aku nyanyi melukis senja.” Syafi langsung  melepaskan lengannya yang sedari tadi betah menyilang di lengan Dirga.

Teringat lagu Melukis Senja, Dirga teringat video yang salah kirim, Dirga segera meraih ponselnya, sibuk mengetik pesan di sana. Sedang di rumah itu pembicaraan tentang acara pernikahan Syafi terus berlanjut.

“Hotel untuk keluarga Arnaff sudah di booking?” tanya Pak Said.

“Alhamdulillah, sudah Pak,” jawab Ardhin. “Selesai dari sini, saya akan men-cek hotel yang akan di tempati keluarga Arnaff dan keluarga Ozage,” sambung Ardhin..

“Uhukk!” Dirga batuk.Kaget mengetahui kalau Sam juga nanti akan datang.

“Batuk Pak haji?" ledek Syafi.

Dirga meraih gelas minuman yang ada di depannya, lalu segera minum. “Tuan tidak cerita kalau akan datang. saya kira Tuan Sam, hanya berhadir untuk resepsi di kota nanti,” Ucap Dirga.

Ardhin menjelaskan kenapa Sam dan keluarga nanti akan datang, dan siapa saja yang akan datang nanti. Merasa keperluan dengan Pak Said selesai, Ardhin mengajak Syafi dan Dirga pamit.

“Fa, antar mereka pulang,” pinta Pak Said.

“Iya, Ayah.” Mayfa segera mengambil kunci mobilnya untuk mengantar pulang tamu mereka.

“Tidak usah Pak Said, sekarang mah enak cari taksi,” tolak Ardhin.

“Hooh jangan Fa jangan. Jangan nggak di antar, lumayan loh ongkos taksi bisa di pakai buat jajan bakso,” goda Syafi.

Ardhin sangat kesal dengan keponakannya ini. “Tidak usah, kami naik taksi online saja” ucap Ardhin.

Perdebatan halus terjadi lagi, Ardhin kekeh ingin pulang naik taksi saja, sedang Pak Said kekeh meminta Mayfa untuk mengantar  mereka.

“Maaf, bukannya saya menolak, tapi saya harus ke Hotel tempat acara pernikahan Syafi nanti,” sela Ardhin.

“Nah … kalau begitu mending saya antar paman,” usul Mayfa.

“Ayolah Abah, jangan sok jual mahal mamat, bang Mamat saja jualan barang diskonan,” sela Syafi.

“Ada yang bisa temani saya ke Duta Mall?” Dirga  ikut menyela.

“Kalau begitu Mayfa dan Syafi temani Dirga saja jalan-jalan,” usul Ardhin.

“Emmm boleh, tapi saya antar paman ke tujuan paman dulu,” usul Mayfa.

“Ide yang bagus Fa,” puji Pak Said.

“Lah, aku kalau aku pulang malam, gak apa-apa?” tanya Mayfa.

“Gak apa-apa, sekali ini saja,” jawab Pak Said.

Mayfa, Syafi, Ardhin dan Dirga berpamitan pada semua orang. Mereka segera melanhkahkan kaki menuju mobil milik Mayfa. Karena Dirga tidak mengetahui jalur di wilayah  ini, dia pasrah jadi penumpang saja. Mayfa yang menyetir, di bagian depan Syafi duduk  di samping Mayfa, sedang Ardhin dan Dirga duduk di belakang. Perjalanan di mulai, Mobil yang Mayfa kendarai membelah ramainya jalanan sore hari. Tujuan mereka adalah hotel tempat acara resepssi sederhana nanti berlangsung, juga hotel tempat Arnaff menginap saat ini sampai acara akad nikah dan resepsi sederhana nanti selesai.

Di dalam mobil Syafi asyik dengan ponselnya, sedang Mayfa fokus dengan jalanan yang ada di depan matanya. Di bagian belakang Dirga dan Ardhin begitu asyik berbicara, banyak hal yang mereka bicarakan, Syafi dan Mayfa tidak mengerti  apa yang di bicarakan oleh dua orang di belakang mereka itu. Perlahan laju Mayfa menurunkan kecepatan laju mobilnya, perlahan mobil itu mulai memasuki parkiran sebuah hotel mewah.

“Persiapan di hotel ini bagaimana paman?” tanya Dirga.

“Alhamdulillah, sudah hampir selesai, tinggal memastikan kamar untuk Tuan Sam dan istrinya, juga untuk Nyonya Ramida,” terang Ardhin.

"Saya ikut turun sebentar gak apa-apa?” Dirga bertanya pada Syafi dan Mayfa. Tapi, yang di tanya malah tidak menjawab. “hey .…” panggil Dirga.

“Lah, nanya siapa?” tanya Mayfa.

“Nanya sama kalian berdua,” jawab Dirga.

“Bolehlah kak,” jawab Syafi.

“Ayok paman, saya ingin menemui Arnaff sebentar.” Dirga dan Ardhin segera turun dari mobil Mayfa, diiringi oleh Ardhin. Dua orang itu langsung memasuki hotel, sedang Mayfa melajukan Kembali mobilnya menuju parkiran. Mayfa dan Syafi berdiam di dalam mobil menuju tempat parkiran, mereka berdua asyik dengan ponsel mereka. Tiba-tiba suara ponsel mengejutkan mereka, mau tak mau  Syafi harus mencari sumber suara itu. Setelah memeriksa kursi penumpang bagian belakang.

“Lah … ponsel paman ketinggalan,” gerutu Syafi. Melihat nama pemanggil adalah Dirga, Syafi langsung mengangkat panggilan teleponnya. “Iya sayang? Aku selalu di hati kamu, cuma nggak di sisi kamu saat  ini. Kenapa? Sudah kangen aku ya?” ucap Syafi.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

somplak aul msh kebangetan ah 🤣🤣🤣🤣

2022-11-27

0

Fatma ismail

Fatma ismail

Dirga jd olahraga jantung terus

2021-07-02

1

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

hahahah dasar Aul pgen ku cekek ni anak😂😂😂😂

2021-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2 Bab 2 Sendal Jepit
3 Bab 3 Uhuk
4 Bab 4 Motor Matic
5 Bab 5 Belum Ada Level
6 Bab 6 Thayank ....
7 Bab 7 Calon Madu
8 Bab 8 Kembaran?
9 Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10 Bab 10 Aw-Aw
11 Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12 Bab 12 Mandi Madu
13 Bab 13 Menepi
14 Bab 14 Jangan Cemburu
15 Bab 15, Gesit
16 Bab 16, Berarti Bagi Saya
17 Bab 17 Rambut Basah
18 Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19 Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20 Bab 20 mengakui Perasaan
21 Bab 21 Sendu
22 Bab 22 Apa Itu Cinta
23 Bab 23 Tergantung Niat
24 Visual bayangan Ala Athor
25 Bab 24 Malu-Malu Sapi
26 Bab 25 Hancur
27 Bab 26 Cengeng
28 Bab 27 Tekad
29 Bab 28 Masih Berduka
30 Bab 29 Bagai Salju
31 Bab 30 Anda Siapa?
32 Bab 31 Doarrr!
33 Bab 32 Selalu Benar
34 Bab 33 Cukup Saya
35 Bab 34 Solusi
36 Bab 35 Kacau
37 Bab 36 Rekan Somplak
38 Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39 Bab 38 Percuma
40 Bab 39 Aku Akan Berubah
41 Bab 40 Apakah Aib?
42 Bab 41 Pelangi
43 Bab 42
44 Bab 43 Tunggu Thayank
45 Bab 44 ice Coffe
46 Bab 45 Kita Sempurnakan
47 Bab 46 Blue
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49 Mematung
51 Bab 50 Kita Selesaikan
52 Bab 51 Kapan Lagi?
53 Bab 52 Enggan
54 Bab 53 Terserah
55 Bab 54 Fiy ... Bangun
56 Bab 55 Masih Bersegel
57 Bab 56 Kenapa?
58 Bab 57 Maju Mundur Cantik
59 Bab 58 Sudah Berakhir
60 Bab 59 Aku Kalah
61 Bab 60 Kakak Menang
62 Bab 61 Amblas
63 Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64 Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65 Bab 64 Siapa Lagi
66 Bab 65 Nenek Sihir
67 Bab 66 Baru Mengetahui
68 Bab 67 Impas
69 Bab 68 Bee
70 Bab 69 BonChap
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73 Mimpi Buruk
75 Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80 Memandang
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101 Syafi!
103 Bab 102
104 Bab 103 Lega
105 Bab 104
106 Bab 105 Anak Sultan
107 Bab 106 Romi
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110 Flash back 1
112 Bab 111 Flash Back 2
113 Bab 112
114 Promo Karya Baru
115 Bonchap 1
116 Bonchap 2
117 Bonchap 3
118 Bonchap 4
119 Bonchap 5
120 Bonchap 6
121 Bonchap 7
122 Bochap 8
123 Bonchap 9
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2
Bab 2 Sendal Jepit
3
Bab 3 Uhuk
4
Bab 4 Motor Matic
5
Bab 5 Belum Ada Level
6
Bab 6 Thayank ....
7
Bab 7 Calon Madu
8
Bab 8 Kembaran?
9
Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10
Bab 10 Aw-Aw
11
Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12
Bab 12 Mandi Madu
13
Bab 13 Menepi
14
Bab 14 Jangan Cemburu
15
Bab 15, Gesit
16
Bab 16, Berarti Bagi Saya
17
Bab 17 Rambut Basah
18
Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19
Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20
Bab 20 mengakui Perasaan
21
Bab 21 Sendu
22
Bab 22 Apa Itu Cinta
23
Bab 23 Tergantung Niat
24
Visual bayangan Ala Athor
25
Bab 24 Malu-Malu Sapi
26
Bab 25 Hancur
27
Bab 26 Cengeng
28
Bab 27 Tekad
29
Bab 28 Masih Berduka
30
Bab 29 Bagai Salju
31
Bab 30 Anda Siapa?
32
Bab 31 Doarrr!
33
Bab 32 Selalu Benar
34
Bab 33 Cukup Saya
35
Bab 34 Solusi
36
Bab 35 Kacau
37
Bab 36 Rekan Somplak
38
Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39
Bab 38 Percuma
40
Bab 39 Aku Akan Berubah
41
Bab 40 Apakah Aib?
42
Bab 41 Pelangi
43
Bab 42
44
Bab 43 Tunggu Thayank
45
Bab 44 ice Coffe
46
Bab 45 Kita Sempurnakan
47
Bab 46 Blue
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49 Mematung
51
Bab 50 Kita Selesaikan
52
Bab 51 Kapan Lagi?
53
Bab 52 Enggan
54
Bab 53 Terserah
55
Bab 54 Fiy ... Bangun
56
Bab 55 Masih Bersegel
57
Bab 56 Kenapa?
58
Bab 57 Maju Mundur Cantik
59
Bab 58 Sudah Berakhir
60
Bab 59 Aku Kalah
61
Bab 60 Kakak Menang
62
Bab 61 Amblas
63
Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64
Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65
Bab 64 Siapa Lagi
66
Bab 65 Nenek Sihir
67
Bab 66 Baru Mengetahui
68
Bab 67 Impas
69
Bab 68 Bee
70
Bab 69 BonChap
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73 Mimpi Buruk
75
Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80 Memandang
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101 Syafi!
103
Bab 102
104
Bab 103 Lega
105
Bab 104
106
Bab 105 Anak Sultan
107
Bab 106 Romi
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110 Flash back 1
112
Bab 111 Flash Back 2
113
Bab 112
114
Promo Karya Baru
115
Bonchap 1
116
Bonchap 2
117
Bonchap 3
118
Bonchap 4
119
Bonchap 5
120
Bonchap 6
121
Bonchap 7
122
Bochap 8
123
Bonchap 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!