Bab 14 Jangan Cemburu

Rasanya ada sesuatu yang meledak dalam diri Dirga saat mendengar Syafi memanggilnya dengan panggilan ‘sayang.’

“Diangkat Aul gak?” Pertanyaan Ardhin menyadarkan Dirga yang larut dalam lamunannya.

“Di angkat paman,” jawabnya. Dirga segera menyahut panggilan Syafi. “Aul, bisa antarkan ponsel ke kamar Arnaff?” pinta Dirga.

“Wah … kamar calon imamku, jangankan mengantar ponsel, mengantar hati aku sepaket sama perasaannya saja aku ihklas, bang,” ucap Syafi manja.

“Whoy!” Samar terdengar suara teguran dari perempuan lain.

“Aduh, kalau begitu anterin ya,” pinta Dirga. Dirga menoleh kearah paman Ardhin, dia menganggukkan kepalanya, kode tanda kalau ponsel yang ketinggalan akan segera diantarkan.

Di area parkir, Syafi bingung. Karena tidak pernah masuk hotel, dia menoleh kearah Mayfa. Ide licik produk otaknya yang selalu di bilang Mayfa kotor mendapatkan ide cemerlang. Dia memasang wajah manis, langsung merapatkan tubuhnya mendekati Mayfa. Mayfa menoleh kearah Syafi yang Nampak mencurigakan.

“Mau apa lo?” Insting Mayfa sungguh tajam, dia bisa menangkap aura mencurigakan dari temannya ini.

Bukan Syafi Namanya jika kalah dari Mayfa, memaksa otak bekerja agar Mayfa tidak menangkap kegaptekkan dirinya.

“Ada apa?” tanya Mayfa lagi.

“Emm … ini, ponsel paman ketinggalan di mobil kamu.”

“Terus?"

“Bagaimana aku nganterinnya?”

"Lempar ke udara, Bismillah ... yang penting yakin, pasti ...."

"Pasti jatuh!"

“Lah, tuh tau. Sudah ... anter sana, gitu aja kok repot.”

“Masalahnya, aku gak di bolehin ketemu calon Imamku, Paman aku ada di kamar dia, kalau aku yang anter takutnya dia yang bukain pintu.”

“Sini ponselnya, aku yang anterin, kasian paman kamu kalau harus turun lagi,” tawar Mayfa.

“Gak apa-apa nih?”

“Dah, santai aja, gak apa-apa, di mana kamarnya?”

“Orang yang biasa ngamar ya, emm cepet banget,” ledek Syafi, jemarinya sibuk mengetik pesan untuk Dirga, menanyakan di mana kamar Arnaff.

“Mendingan gua ngamar, lah elo Sukanya mojok di semak!” balas Mayfa.

Setelah mendapat balasan pesan dari Dirga, Syafi segera memberikan ponsel Pamannya pada Mayfa, gadis itu juga segera turun dari mobi, melangkah cepat memasuki hotel mewah itu. Syafi lega, kali ini Mayfa tidak meng-intogasi dirinya. Syafi mememposisikan dirinya dengan nyaman dalam mobil itu.

Mayfa baru sampai di lantai tempat tujuannya, matanya sesekali memandangi layar ponsel, sesekali menoleh nomer pintu kamar yang dia lewati. Merasa benar kamar yang di depan matanya ini, kamar tujuannya, Mayfa segera memencet bel pintu yang ada di samping pintu itu. Tidak lama pintu terbuka, terlihat seorang pemuda tampan yang tidak pernah Mayfa lihat sebelumnya. Sedang pemuda itu melempar senyuman kecil padanya, membuat Mayfa ketakutan.

“Ada paman Ardhin di dalam?” tanya Mayfa.

Belum sempat Arnaff menjawab pertanyaan Mayfa, Ardhin sudah menghampiri Mayfa. “Ponsel paman ya?” tanya Ardhin.

Mayfa tersenyum sambil memberikan ponsel yang dia pegang pada Paman Ardhin. “Saya langsung turun saja, kasihan miss rusuh sedang menunggu sendirian di mobil?” ucap Mayfa. Dia menganggukkan kepalanya tanda

menghormati Arnaff sebelum pergi. Arnaff terus memandangi Mayfa yang terus menjauh dari pandangan matanya.

“Saya mau pamit sekarang Paman, kasian kesayangan paman dan Putri Pak Said, menunggu saya terlalu lama, pekerja proyek yang bertanggung jawab pada pembangunan perumahan milik Ozage Crypton Group juga sedang menunggu saya di Duta Mall,” ucap Dirga. Dirga berpamitan  pada paman Ardhin juga Arnaff, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Arnaff.

Arnaff mematung saat mendengar 'Putri Pak Said,' Arnaff teringat dengan gadis songong yang menolak mentah-mentah dirinya.

“Pak Said?” gerutu Arnaff.

“Oh, pasti Nak Arnaff tidak asing dengan nama itu, karena kemaren nak Arnaff akan di jodohkan dengan putri keempatnya Pak Said.”

Arnaff tersenyum. Baguslah kalau gadis itu berteman dengan calon istriku, tahu rasa dia menolak tanpa berkenalan lebih dulu. Gerutu hati Arnaff.

Di kamar itu tertinggal Ardhin dan Arnaff, kesempatan bagi Ardhin untuk berbicara langsung dengan calon suami keponakannya. “ Nak Arnaff yakin menerima perjodohan ini, siapalah Aul, dia hanya gadis desa biasa dan rada bar-bar,” ucap Ardhin.

Arnaff tersenyum. “Paman bicara apa? Em … saya akan ceritakan siapa wanita yang menjadi permaisuri saya, tapi dia sudah pergi meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Nama Almarhumah istri saya Ismi. Dia  juga gadis yang berasal dari desa, dia bekerja di kantor saya sebagai office girl, kami saling jatuh cinta, hingga kami menikah, sampai kejadian pahit itu memisahkan kami.” Arnaff terus menceritakan sosok Ismi dan Nadira putrinya.

Mendengar Arnaff menyukai Ismi karena sosok yang ceria, kekhawatiran di hati Ardhin berkurang. “Ismi dan Aul jauh berbeda, semoga Nak Aul tidak membuat nak Arnaff kecewa,” ucap Ardhin.

“Itu tidak benar, yang ada saya yang merasa takut kalau-kalau membuat keponakan Paman kecewa, setau saya, keponakan Paman mempunyai kebiasaan unik, em—” Arnaff bingung mengutarakan kata apa yang tepat buat wanita yang baru dia lihat, yang dia kira itu calon istrinya.

“Iya, keponakan paman unik.”

Ardhin melanjutkan obrolan mereka tentang perencanaan pernikahan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Entah kenapa, walau sudah berbicara langsung dengan Arnaff, rasa takut itu masih menyelimuti hatinya.

Di sudut lain ….

Adzan ashar mulai berkumandang, perlahan mobil Mayfa memasuki parkiran sebuah masjid, tanpa bicara ketiganya langsung melangkah menuju masjid. Menunaikan kewajiban mereka. Dirga selesai lebih dulu, dia berdiri di samping mobil Mayfa, menunggu dua gadis itu. Senyuman terukir di wajah Dirga jika dia bisa memandangi wajah Syafi. Sedikitpun tidak mengalihkan pandangan matanya. Saat dua gadis itu semakin mendekat,Dirga segera membuang pandangannya kearah lain.

“Maaf ya kak, kami kelamaan,” ucap Mayfa.

“Santai saja,” jawab Dirga.

“Gak bisa santai Abang … perut adek sudah isi ini,” celoteh Syafi.

“Isi makanan,” jawab Dirga.

“Kak, mending masuk mobil kak, dia itu kalau lihat cowok kayak orang kehausan,” ucap Mayfa.

“Engkaulah mata air, mataa air cinta, izinkanlah ku minum, walau setetes saja ….” Nyanyian Syafi.

“Radio butut mulai mengeluarkan suara. ”Mayfa segera masuk mobil, tanpa memerdulikan Syafi.

Melihat pintu mobil sudah terbuka, Dirga segera masuk ke mobil bagian belakang. Dirga bukan kesal dengan Syafi, dia hanya tidak tahan terlalu dekat dengan Syafi. Melihat Dirga sendirian di bagian belakang, Syafi juga ikut masuk, duduk dengan nyaman di samping Dirga.

“Abang … jangan jauh-jauh dari adek bang, adek gak kuat ….” Goda Syafi.

“Syafi, pindah!” teriak Mayfa.

“Gak mau ….” Syafi semakin erat memeluk lengan Dirga, membuat Mayfa  semakin kesal.

“Syafiiii!” teriak Mayfa.

“Jangan pisahkan, aku dan diaaa, Myfa tolonglah … kucinta dia ….” Syafi bernyanyi lagi.

“Arrggttt!” Mayfa berteriak.

“Jangan cemburu May ….” Goda Syafi.

“Gua nggak cemburu! Lo itu bentar lagi nikah, Dirga sahabat calon laki lo, masa nasib Dirga lo sama-in, sama korban bucin lo!” protes Mayfa.

“Dirga Jomblo, tenang May, jangan cemburu sama gua,” goda Syafi lagi. Dia segera turun dari kursi mobil bagian belakang, lalu berpindah ke kursi bagian depan di samping Mayfa.

“Gua nggak cemburu!” Mayfa membela diri.

"Dirga adalah … kakak angkatku … yang tidak pernah aku temui … ho-hooo

Jangan-jangan cemburu buta, jangan-jangan cemburu …." Syafi sengaja bernyanyi lagu ‘Cemburu Buta’ yang dinyanyikan oleh Rita Sugiato, untuk meledek Mayfa

“Kuatkan hati Arnaff Ya Allah, karena dapat spicies kayak Syafi,” oceh Mayfa.

Dirga tersenyum, sangat terhibur dengan kelakuan Syafi.

Ya Tuhan ... sisakan satu untukku wanita ceria seperti Syafi. Permohonan hati Dirga.

Terpopuler

Comments

dina firara

dina firara

hhemmmm...jadi penasaran gRa2 apa arnaf ninggalin syafi

2023-01-22

0

Jasmine

Jasmine

kuat mentalkah arnaff menghadapi tingkah somplak fyi

2022-11-27

0

Fatma ismail

Fatma ismail

arnaff salh orng y,,

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2 Bab 2 Sendal Jepit
3 Bab 3 Uhuk
4 Bab 4 Motor Matic
5 Bab 5 Belum Ada Level
6 Bab 6 Thayank ....
7 Bab 7 Calon Madu
8 Bab 8 Kembaran?
9 Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10 Bab 10 Aw-Aw
11 Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12 Bab 12 Mandi Madu
13 Bab 13 Menepi
14 Bab 14 Jangan Cemburu
15 Bab 15, Gesit
16 Bab 16, Berarti Bagi Saya
17 Bab 17 Rambut Basah
18 Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19 Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20 Bab 20 mengakui Perasaan
21 Bab 21 Sendu
22 Bab 22 Apa Itu Cinta
23 Bab 23 Tergantung Niat
24 Visual bayangan Ala Athor
25 Bab 24 Malu-Malu Sapi
26 Bab 25 Hancur
27 Bab 26 Cengeng
28 Bab 27 Tekad
29 Bab 28 Masih Berduka
30 Bab 29 Bagai Salju
31 Bab 30 Anda Siapa?
32 Bab 31 Doarrr!
33 Bab 32 Selalu Benar
34 Bab 33 Cukup Saya
35 Bab 34 Solusi
36 Bab 35 Kacau
37 Bab 36 Rekan Somplak
38 Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39 Bab 38 Percuma
40 Bab 39 Aku Akan Berubah
41 Bab 40 Apakah Aib?
42 Bab 41 Pelangi
43 Bab 42
44 Bab 43 Tunggu Thayank
45 Bab 44 ice Coffe
46 Bab 45 Kita Sempurnakan
47 Bab 46 Blue
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49 Mematung
51 Bab 50 Kita Selesaikan
52 Bab 51 Kapan Lagi?
53 Bab 52 Enggan
54 Bab 53 Terserah
55 Bab 54 Fiy ... Bangun
56 Bab 55 Masih Bersegel
57 Bab 56 Kenapa?
58 Bab 57 Maju Mundur Cantik
59 Bab 58 Sudah Berakhir
60 Bab 59 Aku Kalah
61 Bab 60 Kakak Menang
62 Bab 61 Amblas
63 Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64 Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65 Bab 64 Siapa Lagi
66 Bab 65 Nenek Sihir
67 Bab 66 Baru Mengetahui
68 Bab 67 Impas
69 Bab 68 Bee
70 Bab 69 BonChap
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73 Mimpi Buruk
75 Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80 Memandang
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101 Syafi!
103 Bab 102
104 Bab 103 Lega
105 Bab 104
106 Bab 105 Anak Sultan
107 Bab 106 Romi
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110 Flash back 1
112 Bab 111 Flash Back 2
113 Bab 112
114 Promo Karya Baru
115 Bonchap 1
116 Bonchap 2
117 Bonchap 3
118 Bonchap 4
119 Bonchap 5
120 Bonchap 6
121 Bonchap 7
122 Bochap 8
123 Bonchap 9
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2
Bab 2 Sendal Jepit
3
Bab 3 Uhuk
4
Bab 4 Motor Matic
5
Bab 5 Belum Ada Level
6
Bab 6 Thayank ....
7
Bab 7 Calon Madu
8
Bab 8 Kembaran?
9
Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10
Bab 10 Aw-Aw
11
Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12
Bab 12 Mandi Madu
13
Bab 13 Menepi
14
Bab 14 Jangan Cemburu
15
Bab 15, Gesit
16
Bab 16, Berarti Bagi Saya
17
Bab 17 Rambut Basah
18
Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19
Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20
Bab 20 mengakui Perasaan
21
Bab 21 Sendu
22
Bab 22 Apa Itu Cinta
23
Bab 23 Tergantung Niat
24
Visual bayangan Ala Athor
25
Bab 24 Malu-Malu Sapi
26
Bab 25 Hancur
27
Bab 26 Cengeng
28
Bab 27 Tekad
29
Bab 28 Masih Berduka
30
Bab 29 Bagai Salju
31
Bab 30 Anda Siapa?
32
Bab 31 Doarrr!
33
Bab 32 Selalu Benar
34
Bab 33 Cukup Saya
35
Bab 34 Solusi
36
Bab 35 Kacau
37
Bab 36 Rekan Somplak
38
Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39
Bab 38 Percuma
40
Bab 39 Aku Akan Berubah
41
Bab 40 Apakah Aib?
42
Bab 41 Pelangi
43
Bab 42
44
Bab 43 Tunggu Thayank
45
Bab 44 ice Coffe
46
Bab 45 Kita Sempurnakan
47
Bab 46 Blue
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49 Mematung
51
Bab 50 Kita Selesaikan
52
Bab 51 Kapan Lagi?
53
Bab 52 Enggan
54
Bab 53 Terserah
55
Bab 54 Fiy ... Bangun
56
Bab 55 Masih Bersegel
57
Bab 56 Kenapa?
58
Bab 57 Maju Mundur Cantik
59
Bab 58 Sudah Berakhir
60
Bab 59 Aku Kalah
61
Bab 60 Kakak Menang
62
Bab 61 Amblas
63
Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64
Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65
Bab 64 Siapa Lagi
66
Bab 65 Nenek Sihir
67
Bab 66 Baru Mengetahui
68
Bab 67 Impas
69
Bab 68 Bee
70
Bab 69 BonChap
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73 Mimpi Buruk
75
Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80 Memandang
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101 Syafi!
103
Bab 102
104
Bab 103 Lega
105
Bab 104
106
Bab 105 Anak Sultan
107
Bab 106 Romi
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110 Flash back 1
112
Bab 111 Flash Back 2
113
Bab 112
114
Promo Karya Baru
115
Bonchap 1
116
Bonchap 2
117
Bonchap 3
118
Bonchap 4
119
Bonchap 5
120
Bonchap 6
121
Bonchap 7
122
Bochap 8
123
Bonchap 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!