Bab 8 Kembaran?

Tatapan tajam dari saudari Mayfa ter-arah pada Syafi. Tapi tidak bagi Rosalina. Dia hanya tersenyum mendengar ocehan Syafi. Mayfa menatap tajam temannya itu.

“Fiy, mak gua belum tau siapa lo, kalau mak gua perang sama Ayah, auto ku cekik dirimu,” ancam Mayfa.

“Ayah ….” Panggil Rosalina pada suminya. Melihat suaminya melempar senyuman sambil menganggukkan kepalanya, Rosalina sadar kalau wanita yang berada di depannya ini, yang diceritakan suaminya saat menelepon. Teman Mayfa yang unik.

“Akhirnya calon back’up ku sudah datang, ayo masuk sayang ….” Ajak Rosalina.

“WHAT!” Mayfa dan saudarinya kaget melihat tanggapan mama mereka.

Rosalina menggandeng Syafi memasuki rumah, tanpa memerdulikan tatapan tajam anak-anaknya. Begitu juga Ayah mereka, begitu santai sambil mengawasi pelayannya yang menurunkan barang-barang Mayfa dan barang Syafi.

“Enaknya kita apain tu anak?”

“Apain aja, yang penting kita seret dulu ketempat sepi!”

"Setuju! Baru kita mutilasi!"

“Kok bunda gak jambak aja tu anak? Coba kalau aku, ada yang datang ngaku-ngaku kayak tadi, auto ku cekik!”

“Bunda kita orang paling kalem sis, bukan bar-bar.”

Mayfa menghampiri Ayahnya. “ Ayah, kita keliru ajak Syafi ke rumah ini. Cuma hitungan detik Bunda ketemu Syafi, Bunda sudah ketularan ….”

Ayah Mayfa hanya tersenyum. “Sudah ... sana masuk, kamu gak capek? Gak rindu masakkan Bunda?”

Mayfa membuang kasar napasnya. Lebih baik mengumpulkan tenaganya untuk meredam kemarahan adik-adik dan kakaknya.

“Sis … ikut aku.” Mayfa mengajak saudarinya ke kamarnya.

Sedang barang-barang Mayfa dan Syafi sudah di bawa masuk oleh pembantu yang bekerja di rumah Mayfa. Di ruang tamu terlihat Rosalina dan Syafi begitu santai, kadang senyuman menghiasi wajah keduanya. Anak-anak manis itu berlalu begitu saja melewati Syafi yang asyik berbicara dengan Bunda

mereka. Sedang Pak Said langsung bergabung bersama Syafi dan istrinya, dia duduk di samping istrinya.

“Bagaimana tanggapan bunda, kalau bunda tidak tau siapa Syafi?” tanya Pak Said pada istrinya.

“Aduh … bikin jantungan, Ayah ….” Keluh Rosalina.

“Maafin aku ya, tante ….” Sesal Syafi.

“Sudah … santai saja. Terima kasih banyak, selama ini kamu jadi teman Mayfa," ucap Rosalina.

Obrolan santai ketiganya terus berlanjut.

Di kamarnya, Mayfa mulai menjelaskan siapa Syafi pada

saudarinya. Tentang hobi Syafi yang gemar menebar rayuannya yang tak pernah tertuju pada satu orang.

“Owalah … pantas Bunda terlihat santai, apa Bunda sudah tau siapa Syafi?”

“Sepertinya sudah tau, lihat aja, Bunda santai gitu.”

“Ya sudah … kalau begitu kita gabung sama tamu kita.”

Akhirnya, rencana penyiksaan buat tamu mereka, yang mengaku sebagai calon ibutiri mereka, gagal. Mereka semua segera turun untuk berkenalan dengan teman baru saudari mereka.

“Oh bidadari sudah turun dari tangga,” oceh Syafi.

“Salam kenal, aku Eren dan ini saudari kembarku Astri.” Salah satu kakak Mayfa memperkenalkan diri.

“Kembaran? Kok gak mirip?” protes Syafi.

“Jangan protes sama kami, protes sana sama yang ngadon! “ ucap Astri.

Suara tawa lepas dari Rosalina. “Kami punya tiga pasang anak kembar, tapi ketiga pasangnya tidak mirip, mereka punya ciri khas kecantikan masing-masing. Hanya terlahir di saat yang sama saja,” terang Rosalina.

“Aku Nazwa kak, kembarannya kak Shofia, ini kak Shofia.” Jari telunjuk

Nazwa mengarah pada seorang gadis cantik yang mengenakan kerudung persegi bewarna hijau botol.

“Hai kak ….” Sapanya.

“Nah kalau yang itu, Marcelina, kembarannya Mayfa,” terang Eren.

Setelah tau siapa Syafi, semuanya malah asyik bercanda.

Hangatnya kebersamaan bersama keluarga cemara ini, membuat

Syafi lupa akan tujuannya datang ke Banjarmasin. Tanpa dia sadari ponselnya saja sejak seminggu yang lalu habis batrai. Sehingga pamannya tidak bisa menghubunginya.

Bercanda dan bercerita banyak hal dengan saudari Mayfa membuat

Syafi larut dalam kebersamaan ini. Pagi-pagi, Pak Said dan Istri sudah rapi.

“Mau kemana Ayah?” tanya Mayfa.

“Mau ke Bandara, menjemput saudari yang pulang umrah hari ini,” terang Pak Said.

“Astaghfirullah hal a’dziim ….” Rengek Syafi.

“Ada apa Fiy?” Mayfa kaget melihat expresi Syafi.

“Hari ini tanggal berapa?” Wajah Syafi terlihat begitu cemas.

Mayfa menyebutkan tanggal dan bulan hari ini. Hal itu semakin membuat Syafi terlihat stress.

“Jangan bilang lu telat!” Mayfa ikutan panik.

“Huss! Enak saja. Bukan telat … tapi harusnya aku sudah pulang ke rumah paman 4 hari yang lalu, lu sih jadi anak somplak abis, bikin aku lupa sama paman. Belum lagi, hari ini calon suami aku UFO nya mendarat di Bandara hari ini ….” Keluh Syafi.

“Jadi lo serius bakal nikah?” Mayfa mengira itu gurauan Syafi saja.

“Cariin gua taksi ….” rengek Syafi.

“Gak perlu, aku aja yang antar kamu, gini-gini aku bisa kok nyetir mobil, sudah punya SIM juga, aman ….”

“Kak Syafi pulang hari ini ya?” Kekecewaan terlihat di wajah Nazwa.

“Iya Naz, kakak bentar lagi nikah, jangan lupa nanti datang ya ….”

Pak Said dan istri  berangkat menuju Bandara, sedang Mayfa bersiap mengantar Syafi ke rumah pamannya.

Pak Ardhin dan bu Kamal sangat cemas, hingga hari ini Syafi belum juga Kembali, padahal hari ini Dirga dan Arnaff akan datang.

“kaya apa ngini bah … si Aul kada bulik-bulik jua …,”

[Bagaimana ini bah, si Aul sampai sekarang belum pulang juga]

Aul nama panggilan kesayangan buat keponakan mereka. Ardhin pun

sangat cemas. Mengingat pribadi Aul yang sedikit kurang waras, ralat sedikit bar-bar.

“Assalamu’alaikum, makkk!” Teriakkan  cempreng itu bagaikan salju yang mendinginkan hati Ardhin dan istri.

“Akhirnya … tuh anak pulang bah ….”

Ardhin dan sang istri berlari menyambut bidadari mereka yang

seminggu ini mereka nanti.

“Kenapa baru pulang sekarang?” omel Kamal.

“Wa’alaikumsalam ,” jawab Ardhin.

“Hilih … mak bukannya jawab salam, malah omelin aku,” protes Syafi.

“Kamu juga bikin kami takut Bagaimana kalau penyakit jantung paman abah kumat karena ketakutan?” protes Ardhin.

“Maaf Abah …,” Syafi langsung memeluk paman dan bibinya yang

biasa dia panggil Abah-mama.

“Kenalkan, bah, ini teman aku, Namanya Mayfa. Dia tinggal gak jauh dari sini, seminggu ini aku di sekap di  rumah dia, dia ter obsesi mau jadiin aku mamak tirinya, bah. Ogah aku punya anak sambung 6 digit,” canda Syafi.

“Yang ada lo tiap waktu gombalin Ayah gua!” protes Mayfa.

“Whoy … Neneng Anjarwati, pulang!” teriak tetangga Ardhin.

“Ini Dewi persik cil … bukan Neneng Anjarwati,” protes  Syafi.

“Sudah-sudah … ayok masuk dulu.” Kamal memandang kearah Mayfa. “Ayo May … masuk ke gubuk kami,” ajak kamal.”

“Ah bibi … jangan gitu, rumah saya juga gubuk bi ….”Mayfa tersenyum.

“Bohong mak … rumahnya besar, makanya aku teriak tetangga sekitar gak dengar,” protes Syafi.

“Hilih ….” Ujar Mayfa.

Syafi berjalan mendekati pamannya, memeluk Ardhin dari belakang. “Paman Abah ….” Rengeknya.

“Hemm ….” Hanya deheman yang terdengar dari Ardhin.

“Cinta karena cinta, tak perlu kau tanyakan, tanpa alasan cinta datang dan bertahta … cinta karena cinta, jangan tanyakan mengapa, tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara.” Nyanyian Syafi.

“Belum sembuh rupanya demam konser ni anak,” gerutu Kamal.

“Perasaan gak pernah sembuh, kalau di Barabai, dia lebih parah bi, nyanyi lagu 5 menit lagi, ah ah ahh-nya bikin lutut lawan jenis yang dengar gemetaran, loss doll!" terang Mayfa.

“Apa?!” Menatap tajam Syafi dengan tatapan tajam yang sulit di artikan.

Terpopuler

Comments

Yanti Yuli Anti

Yanti Yuli Anti

suka banget cerita nya...bikin hidup suasana

2025-03-02

0

neng aya

neng aya

🤗

2023-01-16

0

Jasmine

Jasmine

meskipun aku ketinggalan dari karya2 author tp aku akan baca semua hasil karyamu thor 1/1

2022-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2 Bab 2 Sendal Jepit
3 Bab 3 Uhuk
4 Bab 4 Motor Matic
5 Bab 5 Belum Ada Level
6 Bab 6 Thayank ....
7 Bab 7 Calon Madu
8 Bab 8 Kembaran?
9 Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10 Bab 10 Aw-Aw
11 Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12 Bab 12 Mandi Madu
13 Bab 13 Menepi
14 Bab 14 Jangan Cemburu
15 Bab 15, Gesit
16 Bab 16, Berarti Bagi Saya
17 Bab 17 Rambut Basah
18 Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19 Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20 Bab 20 mengakui Perasaan
21 Bab 21 Sendu
22 Bab 22 Apa Itu Cinta
23 Bab 23 Tergantung Niat
24 Visual bayangan Ala Athor
25 Bab 24 Malu-Malu Sapi
26 Bab 25 Hancur
27 Bab 26 Cengeng
28 Bab 27 Tekad
29 Bab 28 Masih Berduka
30 Bab 29 Bagai Salju
31 Bab 30 Anda Siapa?
32 Bab 31 Doarrr!
33 Bab 32 Selalu Benar
34 Bab 33 Cukup Saya
35 Bab 34 Solusi
36 Bab 35 Kacau
37 Bab 36 Rekan Somplak
38 Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39 Bab 38 Percuma
40 Bab 39 Aku Akan Berubah
41 Bab 40 Apakah Aib?
42 Bab 41 Pelangi
43 Bab 42
44 Bab 43 Tunggu Thayank
45 Bab 44 ice Coffe
46 Bab 45 Kita Sempurnakan
47 Bab 46 Blue
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49 Mematung
51 Bab 50 Kita Selesaikan
52 Bab 51 Kapan Lagi?
53 Bab 52 Enggan
54 Bab 53 Terserah
55 Bab 54 Fiy ... Bangun
56 Bab 55 Masih Bersegel
57 Bab 56 Kenapa?
58 Bab 57 Maju Mundur Cantik
59 Bab 58 Sudah Berakhir
60 Bab 59 Aku Kalah
61 Bab 60 Kakak Menang
62 Bab 61 Amblas
63 Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64 Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65 Bab 64 Siapa Lagi
66 Bab 65 Nenek Sihir
67 Bab 66 Baru Mengetahui
68 Bab 67 Impas
69 Bab 68 Bee
70 Bab 69 BonChap
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73 Mimpi Buruk
75 Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80 Memandang
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101 Syafi!
103 Bab 102
104 Bab 103 Lega
105 Bab 104
106 Bab 105 Anak Sultan
107 Bab 106 Romi
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110 Flash back 1
112 Bab 111 Flash Back 2
113 Bab 112
114 Promo Karya Baru
115 Bonchap 1
116 Bonchap 2
117 Bonchap 3
118 Bonchap 4
119 Bonchap 5
120 Bonchap 6
121 Bonchap 7
122 Bochap 8
123 Bonchap 9
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Aurelia Syafitri Syafi Pov
2
Bab 2 Sendal Jepit
3
Bab 3 Uhuk
4
Bab 4 Motor Matic
5
Bab 5 Belum Ada Level
6
Bab 6 Thayank ....
7
Bab 7 Calon Madu
8
Bab 8 Kembaran?
9
Bab 9 Jangan ada 'Ah'
10
Bab 10 Aw-Aw
11
Bab 11 Hatiku Masih Terkurung
12
Bab 12 Mandi Madu
13
Bab 13 Menepi
14
Bab 14 Jangan Cemburu
15
Bab 15, Gesit
16
Bab 16, Berarti Bagi Saya
17
Bab 17 Rambut Basah
18
Bab 18, Mengapa Kau Lupakan
19
Bab 19, Ada Gajah Dibalik Batu
20
Bab 20 mengakui Perasaan
21
Bab 21 Sendu
22
Bab 22 Apa Itu Cinta
23
Bab 23 Tergantung Niat
24
Visual bayangan Ala Athor
25
Bab 24 Malu-Malu Sapi
26
Bab 25 Hancur
27
Bab 26 Cengeng
28
Bab 27 Tekad
29
Bab 28 Masih Berduka
30
Bab 29 Bagai Salju
31
Bab 30 Anda Siapa?
32
Bab 31 Doarrr!
33
Bab 32 Selalu Benar
34
Bab 33 Cukup Saya
35
Bab 34 Solusi
36
Bab 35 Kacau
37
Bab 36 Rekan Somplak
38
Bab 37 Maunya Ke Hati kamu
39
Bab 38 Percuma
40
Bab 39 Aku Akan Berubah
41
Bab 40 Apakah Aib?
42
Bab 41 Pelangi
43
Bab 42
44
Bab 43 Tunggu Thayank
45
Bab 44 ice Coffe
46
Bab 45 Kita Sempurnakan
47
Bab 46 Blue
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49 Mematung
51
Bab 50 Kita Selesaikan
52
Bab 51 Kapan Lagi?
53
Bab 52 Enggan
54
Bab 53 Terserah
55
Bab 54 Fiy ... Bangun
56
Bab 55 Masih Bersegel
57
Bab 56 Kenapa?
58
Bab 57 Maju Mundur Cantik
59
Bab 58 Sudah Berakhir
60
Bab 59 Aku Kalah
61
Bab 60 Kakak Menang
62
Bab 61 Amblas
63
Bab 62 Ingat Kamu Siapa?
64
Bab 63 Tidak Jomblo Lagi
65
Bab 64 Siapa Lagi
66
Bab 65 Nenek Sihir
67
Bab 66 Baru Mengetahui
68
Bab 67 Impas
69
Bab 68 Bee
70
Bab 69 BonChap
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73 Mimpi Buruk
75
Bab 74 Sorga Yang Aku Rindukan
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80 Memandang
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85 Aku Dimadu Abang Diracun
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101 Syafi!
103
Bab 102
104
Bab 103 Lega
105
Bab 104
106
Bab 105 Anak Sultan
107
Bab 106 Romi
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110 Flash back 1
112
Bab 111 Flash Back 2
113
Bab 112
114
Promo Karya Baru
115
Bonchap 1
116
Bonchap 2
117
Bonchap 3
118
Bonchap 4
119
Bonchap 5
120
Bonchap 6
121
Bonchap 7
122
Bochap 8
123
Bonchap 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!