Sarapan pagi pertama bagi keluarga kecil baru ini sangat terasa indah dalam pandangan Pak Har, setelah sekian lama meja makan ini terasa sepi kini senyum kebahagian itu melengkung kembali
"Biar saya yang menyiapkan sarapan Tuan, Pak Har"Amanda mengambil roti dan mengoles mentega lalu menaruhnya dipiring Tuan Gio
"Silahkan Tuan, katakan jika ada yang kurang saya akan perbaiki" ucap Amanda lagi setelah menaruh roti dan menundukan kepala
Amanda menoleh pada Gisela yang duduk disebelahnya yang sengaja mengoles selai coklat dengan banyak diatas rotinya
"Hei Nona kau sengaja memberikan selai coklat sebanyak itu diatas rotimu, berikan" Amanda mengambil roti Gisela dan mengurangi selai coklat yang menggunung diatas roti
"Aku suka coklat daripada roti itu" mencoba merebut roti dari Amanda
"Ini masih pagi, mana boleh makan selai coklat sebanyak itu, makan ini dan diam , habiskan sarapan Nona" menaruh roti dengan sedikit selai coklat dipiring Gisela kembali
Gisela menurut dia diam dan mulai menikmati sarapannya, sambil tersenyum menoleh pada Amanda , dia memang sengaja mengambil selai coklat yang banyak dia selalu senang dengan segala perhatian dan perlakuan Amanda
Tuan Gio tersenyum tipis melihat kelakuan putrinya dan Amanda, lalu menyadari ada yang memperhatikan istrinya diapun menatap tajam pada Bimo yang sedang melirik lirik Amanda seperti mencari sesuatu
Amanda dan Gisela mengikuti langkah Tuan Gio hingga didepan pintu
"Kau mengantarku" tanya Tuan Gio berbalik menatap Amanda dan Gisela
Amanda hanya mengangguk sebagai jawaban lalu mengambil tangan kanan Gio dan mencium punggung tangan itu
Gio terkejut dengan sentuhan itu dia diam menatap Amanda lalu tersenyum
"Daddy" ucap Gisela lirih dan cairan bening lolos dari mata indahnya
Tuan Gio tersadar menoleh dan berjongkok memegang pipi putrinya dan menghapus airmata itu dengan ibujarinya lalu mencium kening putrinya lama
"Jangan menangis lagi okeh, Daddy menyayangimu" mencium kening putrinya lagi dan tersenyum mencubit hidung mancung putrinya pelan , lalu bangun dan melangkah menuju mobil dan kembali berbalik menatap Amanda
Amanda tersenyum manis membalas tatapan Tuannya, Gio langsung melanjutkan langkah masuk kedalam mobil
Didalam mobil Tuan Gio terus saja tersenyum sambil memandang dan mengelus tangan kanan yang dicium Amanda,
"Belinda bahkan tidak pernah melakukan hal seperti ini"
"Seharusnya tadi Tuan membalas dengan mencium kening Nona Amanda, hanya mencium kening sepertinya boleh Tuan"
"Benarkah"
"Seharusnya sih boleh, hanya mencium keningkan tidak merubah garis keturunan bayi"
Bimo melirik kaca spion senyum dari Tuannya terus saja melengkung hingga sampai diperusahaan, para karyawan yang melihat Tuan Gio tersenyum bahagia mengernyitkan dahi menatap tidak percaya tapi sejurus kemudian ikut merasakan kebahagian yang sama meskipun tidak tahu kenapa Tuannya datang dengan terus tersenyum dan memandangi tangan kanannya itu
Jadwal meeting yang mundur lebih dari dua jam itu akhirnyapun selesai dengan lancar
Kehadiran Amanda seperti tetesan embun dipagi hari yang hadir setelah gelapnya dingin malam , memberikan kesejukan untuk awal cerah yang indah
Cinta dan Kasih sayang yang dia curahkan untuk Gisela telah mampu menyembuhkan luka tidak berdarah namum begitu menyayat dalam diri gadis kecil ini
8 tahun usianya tidak pernah sekalipun dia merasakan bagaimana rasanya belaian dan pelukan seorang Mommy, keinginan sederhananya merasakan tangan lembut seorang ibu menyisir rambutnya tak pernah ia dapatkan
Kini hari harinya bersama Amanda terasa begitu bahagia perhatian dan perlakuan lembut Amanda bahkan mampu menggantikan sosok ibu kandungnya
Didalam kamar Gisela
"Mommy kau ini sebenarnya sedang apa, kenapa kau dari tadi terus saja bermain dengan dasi itu dileherku"
"Tuan Gio menyuruhku belajar memasang dasi untuknya, memasang dasi untukku sendiri sangat mudah kenapa saat memasang untuk Tuan Gio selalu saja salah, seperti ini kan terus ini, aahh berhasil juga.." jawab Amanda sambil melipat lipat dasi menggerakan tangannya
"Daddy menyuruhmu memakaikan dasi"
"Heeh"
"Lalu apalagi"
"Apalagi apanya"
" Daddy menyuruhmu apalagi"
"Menyiapkan pakaian kerjanya dan memasangkan dasi itu saja"
"Kenapa semalam kau tidur bersamaku, aku melihatmu masuk kekamar Daddy, apa Daddy mengusirmu dari kamarnya"
"Jadi Nona apa kau pura pura tidur"
"Jawab pertanyaanku"
"Tidak"
"Lalu"
"Tuan Gio tidak mengizinkanku kembali kekamarku di pavilium dia bilang aku bukan pelayan aku boleh tidur dikamar manapun dimansion, jadi aku kembali saja kekamar ini"
"Mulai malam ini kau tidak boleh tidur bersamaku lagi"
"Baiklah aku akan tidur dikamar tamu, ada banyak sekali kamar dimansion ini juga"
"Tidak boleh, kau harus tidur bersama Daddy"
"Nona"
"Kau harus membuat Daddy jatuh cinta padamu, ah tidak tidak kau yang harus jatuh cinta pada Daddy"
"Nona kau ini apa apa an masih kecil sudah bicara tentang jatuh cinta"
"Apa kau tidak mencintai Daddy Mommy Anda"
"Ah sudahlah jangan bicarakan cinta lagi kau belum cukup umur, lebih baik kita kebawah dan bantu aku membuat puding saja" menarik tangan Gisela keluar kamar
"Jawab dulu Mommy" Gisela melepas tangan Amanda
" Aku tidak mau menjawabnya" berjalan acuh meninggalkan Gisela
Diperusahaan Tuan Gio menatap layar ponsel nya dengan gelisah lalu gurat kecewa terlihat jelas diwajahnya
"Apa dia membenciku, dia tidak mau menjawab pertanyaan Gisela"
"Jika Nona membenci suaminya mana mungkin dia mau mengantar dan mencium tangan suaminya"
"Dia sudah bersikap baik padaku jadi aku juga harus bersikap baik padanya begitu"
"Tentu saja Tuan"
Tuan Gio mengangguk anggukan kepalanya dan teringat sesuatu
"Amanda meminta izin untuk bekerja semalam, dia mengkhawatirkan nasib keluarganya karna dia sudah tidak bekerja, bodoh sekali gadis itu"
"Tentu saja Tuan, Nona Amanda adalah tulang punggung keluarganya semenjak ayahnya sakit sakitan dan akhirnya meninggal belum lama ini, Nona Amanda adalah gadis yang kuat dan pekerja keras"
"Aku tidak akan membiarkannya bekerja dengan keras lagi dia hanya akan diam dirumah menemani Gisela , menungguku pulang dan menghabiskan uangku , aku yang akan bekerja keras untuknya dan keluarganya"
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan" lanjut Tuan Gio sambil menatap Bimo
" Baik Tuan"
"Ah memikirkannya saja sudah sangat ingin membuatku pulang, mundurkan semua jadwal diatas jam 5, aku ingin pulang cepat hari ini"
"Tapi Tuan ada meeting penting dengan Mr Joseph pukul 7 malam"
"Bisa kah di majukan pukul 6, lebih cepat lebih baik"
"Baik Tuan"
Dan nyatanya wacana pulang cepat hanya sekedar wacana , Tuan Gio tetap kembali kemansion larut malam
Amanda yang tahu kedatangan Tuan Gio langsung turun dan saat ditangga terakhir dia mendengar suara Tuannya
"Kau belum tidur" ucap Tuan Gio yang melihat Amanda menuruni tangga tergesa gesa
"Belum Tuan"
"Dimana Gisela"
"Nona Gisela sudah tidur Tuan"
"Kenapa kebawah, apa kau sedang menungguku"
Amanda menatap Tuannya sebentar lalu tersenyum mengangguk
Ada bunga bunga disekeliling Gio melihat wajah Amanda yang terlihat sangat menggemaskan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Uji Asih
amanda gadis polos menurutku dia korban nafsu sesaat hal seperti ini juga sering kejadian di dunia nyata bukan cuma di dunia halu semangat thor
2021-08-08
1
Mien Mey
amanda udah lg hamidun sm cwo lain kesanya gimana yah..tp ya udah bc dlu aj..
2021-05-08
2
yosya
tuan gio sebenernya mah udah tertarik ama amanda dari awal.. krn jaim, jadi ya gitu deh... 🤭🤭🤭
2021-05-02
2