I Love You Nanny
"Selamat pagi Tuan," sapa Amanda di meja makan.
Tuan Gio mengernyitkan dahi lalu menoleh kepada Pak Har, kepala pelayan.
"Maaf Tuan, dia Amanda Nanny baru nona Gisela" jawab Pak Har sambil menundukkan kepala
Tuan Gio menghembuskan nafas kasar.
"Pastikan dia yang terakhir beri gaji 6 kali lipat bahkan bila perlu 10 kali lipat, saya tidak mau ada orang baru lagi di mansion ini, mengerti!" ucap Tuan Gio menatap tajam Pak Har
"Baik Tuan"jawab Pak Har masih sambil menundukkan kepalanya
"Hah! Saya mendapatkan gaji 6 kali lipat , hanya sebagai pengasuh gaji ku bisa 10 kali lipat. Wuaahh... Saya pasti bisa jadi orang paling kaya di kampung, saya bisa beli sawah bisa bangunin ibu rumah,-" ucapan Amanda langsung terhenti dengan suara teriakan Tuan Gio
"Stop! Pak Har bawa dia ke kamar Gisela."
perintah Tuan Gio penuh dengan penekanan
"Baik Tuan , maaf saya permisi" Pak Har langsung menarik tangan Amanda kasar.
Sesampainya di kamar nona Gisela, Amanda di buat menganga dengan pemandangan yang sangat berantakan, tidak terlihat sama sekali kamar ,tetapi seperti kapal pecah.
Pecahan kaca berserakan dari figura- figura yang pecah, bantal ,guling ,selimut berada di lantai, dan semua barang yang tidak sesuai dengan tempatnya.
'Jadi ini, kenapa gaji ku bisa sampai 10 kali lipat, sepertinya aku harus bekerja sangat- sangat extra. Huh, semangat Amanda kamu pasti bisa! Tapi apa yang terjadi dengan nona Gisela, kenapa seperti ini? Ah sudahlah, yang pasti aku harus selalu semangat dan tidak boleh menyerah'. batin Amanda menyemangati diri sendiri
Pak Har tersenyum melihat ekspresi wajah Amanda,
"Anda sudah paham nona Amanda?" tanya Pak Har
"Sangat paham Pak Har, saya pasti bisa bertahan, 10 kali lipat", Amanda mengulurkan tangannya dan menaik turun alisnya
Pak Har menerima uluran tangan Amanda lalu tersenyum mengangguk
Kini, hari - hari yang di lalui Amanda selalu sama. Di pagi hari nona Gisela selalu saja mengamuk, entah apa yang di inginkan nya tidak pernah ada yang tahu, tidak pernah ada kata yang keluar dari mulut nona Gisela, dia hanya mengacak acak kamarnya menurunkan semua barang barang ke lantai, hingga semua isi lemari bajunya kosong , lalu dia akan duduk diam di balkon kamar .
Sudah satu bulan Amanda berusaha berbicara mengajak mengobrol tapi tak ada satu katapun keluar dari mulut Gisela , ia hanya diam dengan pandangan lurus ke depan tapi tatapannya seperti kosong ,tanpa pernah menoleh pada Amanda yang selalu tak pernah berhenti berbicara.
Seperti saat ini ,Amanda sedang berbicara pada nona nya di balkon kamar.
" Kenapa nona begitu senang berada di kamar. Ruangan di mansion ini sangat banyak ,tapi nona bahkan tidak pernah keluar dari kamar ini, apa nona tidak ingin makan bersama Tuan di bawah?. Nona.. Saya memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di mansion ini, Tuan Gio dan nona, kalian Ayah dan anak tinggal satu atap tapi tidak pernah saling bicara, Tuan Gio selalu memperhatikan nona dari jauh menanyakan keadaan nona setiap hari ,tapi beliau tidak pernah mengunjungi nona di kamar ini"
"Jika nona ingin marah maka marah lah. Jika nona ingin menangis maka menangis lah. Jika nona tidak suka katakan tidak suka. Jika nona ingin sesuatu katakan. Saya akan menerima bagaimanapun perlakuan Anda, pukulan ,lemparan ,cubitan, apapun itu, tapi nona harus mengatakan sesuatu , agar saya tahu dan saya bisa perbaiki kesalahan saya. Jika nona hanya diam maka saya tidak tahu apa yang nona inginkan dan semua orang di Mansion ini pun tidak tau apa yang nona inginkan".
Pertama kalinya Gisela menoleh dan menatap Amanda,
"Nona saya berjanji, akan selalu ada untuk nona kapanpun nona membutuhkan saya, saya akan selalu siap. Saya tidak akan pernah meninggalkan nona, bahkan bila perlu saya tidak akan menikah. Saya akan selalu ada di sini bersama nona. Saya ada satu permintaan, tersenyumlah nona!" Amanda menggenggam erat tangan Gisela.
Nona Gisela tidak menolak genggaman tangan Amanda , tapi dia tidak menjawab dan kembali menatap lurus ke depan.
Malam semakin larut udara dingin semakin mencekam tubuh, Amanda masih saja belum dapat memejamkan mata, pikirannya masih pada nona Gisela, ia memandangi tangannya, ada perasaan sedih yang mendalam yang dia rasakan saat menggenggam tangan nona kecilnya. Tidak dapat di ungkapkan tapi sungguh sangat nyata terasa, itu kali pertamanya melakukan kontak fisik dengan Gisela, dan ternyata Gisela meresponnya dengan baik.
Sepanjang yang dia tahu nonanya tidak pernah mau di sentuh orang lain.
"Sebenarnya apa yang nona pendam sendiri selama ini, Sungguhkah perpisahan kedua orang tuamu menimbulkan efek yang begitu mendalam padamu nona".
Tanpa terasa langkah kaki Amanda menuntunnya menuju kamar Gisela, dia sudah berada di depan pintu kamar itu, tanpa ragu dia memegang handle pintu dan membukanya. Tidak di kunci , tanpa di komando Amanda duduk di tepi ranjang menatap wajah nona kecilnya ,di usia 8 tahun gadis kecil itu sudah harus menanggung beban akibat perpisahan orang tua.
Tangannya mengulur dan mengusap kepala Gisela lembut, tak terasa setetes cairan bening lolos dari matanya.
"Mom.. Mommy.."
Suara nona Gisela menyadarkannya di tarik kembali tangannya dan menatap wajah nona nya yang masih terpejam. Ia menyadari nona nya yang mulai mengedip- ngedip kan mata langsung jongkok dan bersembunyi di samping tempat tidur.
"Mommy ... kenapa kau pergi dengan membawa cinta Daddy, kau tidak pernah memberikan cinta dan kasih sayangmu untukku, dan aku tidak lagi merasakan cinta dan pelukan hangat Daddy setelah kau pergi dari kami, jika kau tidak ingin kembali, Gisela mohon kembalikan Daddy ".
Pagi hari setelah Amanda keluar dari ruangan Pak Har dia menoleh melihat ada sosok pria berwajah tampan dengan sepasang bola mata berwarna coklat tatapan mata yang tajam seperti elang hidung mancung sempurna rahang yang keras menambah kesan gagah dalam dirinya bibir yang terlihat sangat seksi ketika sedang mengunyah makanannya, Tuan Gio yang sudah beberapa minggu ini tak pernah di lihatnya sedang duduk sambil menikmati sarapannya
'Aku pikir dia bersikap dingin hanya pada pelayan , ternyata terhadap putrinya pun seperti itu' batin Amanda lalu berpaling dan melangkahkan kakinya
Tepat saat itu Tuan Gio yang sadar ada sosok gadis yang memperhatikannya pun menoleh sebentar lalu kembali menikmati sarapannya.
Amanda sedang berdiri di depan gerbang menunggu ojek online yang di pesan oleh salah satu teman yang bekerja bersama di Mansion,karena Amanda tidak memiliki handphone.
Tuan Gio yang sedang berada di mobilnya terus melihat ke arah gadis berambut hitam panjang yang di ikat sedikit di tengah dan sisanya di biarkan nya terurai, dengan kaos bergambar Doraemon dan celana jeans berwarna biru,dia terus memperhatikan gadis itu dari kaca spion sampai benar benar tak terlihat,entah apa yang ada dalam pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Nurlaila Ginting
seperti nya memang benar benar rumit setelah baca detail nya, aku ga suka cerita yg rumit, Krn hidupku jg sdh rumit wkwkwkwkwk......🙏🙏🙏
2022-10-13
1
Asri Faris
Hadir kak semangat
2021-09-06
1
🌷 ‘only_@g’🌷
Semangat Mak 🔥❤️
2021-09-06
0