part 2 membeli handphone

Amanda telah tiba di sebuah Mall yang cukup ternama di kota itu,dia berjalan mencari konter handphone , dia ingin membeli handphone baru.

"Wah! Ternyata benar gajinya 10 kali lipat,aku harus membeli handphone baru untukku juga ibu dan adik, agar aku bisa lebih mudah menghubungi mereka,dan aku masih bisa mengirim uang lebih juga untuk mereka. Waaah..... senangnya," Amanda berbicara sendiri sepanjang jalan tanpa memperhatikan sekitar yang ramai

Hingga tiba tiba dari jauh dia melihat seorang pria yang di kejar dua orang dengan setelan jas hitam, saat pria itu akan melewatinya, dia langsung menarik tangan pria itu untuk bersembunyi.

Mereka berdua kini sedang bersembunyi di bawah gantungan baju, Amanda kemudian menengok ke depan, di lihatnya dua orang yang memakai setelan jas hitam itu telah pergi melewati mereka. Dan pria itu terus melihat sosok Amanda yang sibuk mengamati orang yang mengejarnya tanpa berkedip dan sebuah senyuman melengkung di bibirnya

'Cantik' gumamnya

"Huuh." Amanda menghela nafas lega.

"Orang- orang itu sudah pergi, tapi kenapa kau di kejar mereka, apa kau mencuri? Tapi dari wajahmu tidak terlihat seperti pencuri" Amanda menolehkan wajahnya mengamati setiap inci wajah pria yang juga sedang menatapnya.

"Salman, namaku Salman" bukannya menjawab pertanyaan Amanda, pria itu justru mengulurkan tangan dan menyebutkan namanya.

Dengan wajah kesal Amanda berdiri tanpa menghiraukan uluran tangan pria itu, dan berjalan meninggalkannya begitu saja.

Salman lalu beranjak dan mengejar Amanda.

"Hai! Maafkan aku, dan terima kasih sudah menolongku, aku bukan pencuri, mana ada pencuri berwajah tampan seperti ini" ucap Salman setelah langkahnya sejajar dengan langkah Amanda dan memegangi wajahnya sambil tersenyum manis.

"Ck narsis" pekik Amanda dengan sedikit menoleh dan kembali menatap lurus kedepan sambil terus mengayun langkah.

"Hai ,nona Dora! Kenapa jalanmu cepat sekali" Salman masih mengikuti Amanda yang berjalan tanpa menghiraukannya.

Amanda langsung berhenti lalu mengernyitkan dahi dan kembali menoleh.

Salman yang mengerti langsung ikut berhenti dan tersenyum.

"Itu .. bajumu bergambar Doraemon, kau tidak mau menyebutkan namamu nona Cantik, jadi aku panggil kau Dora." Salman mencoba menjelaskan dengan menaikan alis dan memonyongkan bibir dengan ekor mata yang menunjuk baju dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya

Amanda langsung menunduk melihat bajunya, dia memonyongkan mulutnya dan kembali menatap tajam pria di depannya itu.

Salman semakin tersenyum lebar melihat ekspresi wajah Amanda, kemudian dia melihat dua orang berjas hitam dari kejauhan menuju kearahnya kembali,

'Ah ****!" gumamnya

"Nona.. jika nanti kita bertemu lagi kau harus menyebutkan namamu, okeh!" Salman lalu pergi berlari sambil melambaikan tangan.

Kemudian orang berjas hitam itu berhenti menatap Amanda sekilas kemudian melanjutkan berlari lagi.

'Dasar orang aneh,semoga tidak bertemu lagi' gumam Amanda sambil mengangkat kedua bahunya.

Di mansion

"Pembohong kau pembohong " itulah teriakan yang terdengar dari kamar Nona Gisela, Amanda yang kini sudah berada di depan kamar Gisela di halangi masuk oleh Pak Har.

"Sebaiknya nona Amanda jangan masuk dulu! Saya takut nanti nona Amanda akan terluka."

Amanda tidak memperdulikan ucapan Pak Har dia memaksa untuk tetap masuk dan tepat pada saat Amanda membuka pintu sebuah kotak pensil melayang dan mengenai dahi.

"Nona Amanda ,kau tidak apa -apa??,"tanya Pak Har cemas.

Amanda tidak menjawab pertanyaan Pak Har dia terus saja berjalan menghampiri Gisela dengan bantal, boneka, buku, semua yang di lemparkan mengenai tubuh Amanda tidak di hindarkan nya, dia terus saja melangkah hingga kini dia berdiri tepat di depan Gisela. Dia kemudian jongkok dan tersenyum.

"Maaf" Amanda memandang sedih dan mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan nona kecilnya.

"Kau pembohong! Kenapa kau kembali , pergi dan jangan pernah kembali lagi!" ucap Gisela menatap Amanda, kemudian cairan bening mengalir melewati pipi tirus Gisela.

Amanda tersenyum dan semakin erat menggenggam tangan Gisela.

"Apa nona merindukanku?? tanyanya sambil masih tersenyum,

"Tidak" jawab Gisela cepat.

"Yah. Sedihnya hatiku rinduku tidak terbalaskan" Amanda memasang wajah sedihnya.

Pak Har yang menyaksikan dari jauh merasa tersentuh dia mengelap sedikit airmata nya yang jatuh.

Tanpa mereka sadari ada sepasang bola mata yang menatap mereka dari balik layar, wajahnya datar entah apa yang ada dalam pikirannya.

Tuan Gio memang sengaja memasang CCTV di kamar putrinya. Dia ingin bisa selalu memantau keadaan putrinya sendiri.

Hatinya terasa teriris melihat keadaan Gisela. Ia juga seorang Ayah yang akan merasa lebih menderita jika putrinya terluka, tapi ego mengalahkannya, dia selalu bersikap acuh dan tidak perduli di depan Gisela, dia hanya tidak ingin terlihat lemah karena kesedihan yang mendalam dengan pengkhianatan istri yang sangat di cintainya.

Nona Gisela sudah tidak lagi pendiam, dia justru lebih ekspresif , dia akan marah jika apa yang dia inginkan tidak di dapatkan. Tapi dia sudah tidak lagi hanya mengurung diri di dalam kamarnya, hari -harinya hanya di habiskan di dalam Mansion, dan masih enggan untuk keluar dari Mansion

Dan kini Amanda dan Gisela sedang ada di Gazebo di pinggir kolam renang. Amanda mengajak non kecilnya untuk mewarnai gambar- gambar hasil karya dari hobinya melukis.

"Nona kenapa memberi warna pemandangan hanya dengan warna gelap, ini pohon seharusnya Nona memberi warna hijau, dan apa ini, kenapa bunga mawar berwarna coklat,?" ucap Amanda dengan wajah kesal melihat hasil lukisannya yang jadi berantakan karena warna yang tidak sesuai dengan gambarnya

"Aku hanya suka coklat" jawab Gisela acuh.

"Tapi ini bukan makanan. Ini gambar Nona, kau harus memberi warna yang sesuai dengan gambar agar terlihat indah. Anda sudah menghancurkan hasil karyaku, Lihatlah!" ucap Amanda sambil memperlihatkan kertas gambar pada Gisela.

Nona Gisela tidak menjawab dia hanya mengangkat bahu lalu beranjak pergi

Amanda hanya bisa membalas dengan menghembuskan nafasnya kasar

Sore hari jalanan ibukota terlihat ramai, kendaraan bermotor lalu lalang di jalan silih berganti saling bersaut klakson semakin menambah kebisingan di jalan

Amanda duduk di kursi di sebuah minimarket,

Nona Gisela memintanya membelikan coklat berbagai merek, semua jenis coklat di belinya,

dia menaruh tas dan belanjaan di atas meja, dia meminum minuman dinginnya, lalu meletakan kepalanya di atas meja dengan melipat tangannya sebagai bantalan

Rasa lelahnya membuat dia tertidur di meja, tanpa di sadarinya tasnya telah di ambil pencopet yang duduk tidak jauh dari Amanda

"Nona tas anda di ambil pencuri " petugas parkir menepuk bahu Amanda pelan

"Apa??" Amanda bangun terkaget dia langsung berdiri dan melihat orang orang yang sedang mengejar pencurinya, dia pun langsung ikut berlari mengejar pencuri itu

Seorang pria yang sedang berdiri sambil memainkan ponselnya menoleh mendengar teriakan orang memanggil pencuri, Dia mengangkat kaki menjegal jalan pencuri, dan

Bruuukk

pencuri itu jatuh dan pria itu langsung mengambil tas yang di pegang si pencuri tanpa perlawanan karena langsung banyak orang yang berkerumun menangkap si pencuri

"Tas siapa ini?" kata pria itu bertanya

"Milik nona ini,"ujar salah satu orang memberi jalan

Pria itu tersenyum lebar melihat gadis yang masih setengah berdiri mengatur nafas setelah berlarian ikut mengejar pencuri, pria itu lalu berjalan mendekat ke arah gadis yang masih menunduk ngos-ngosan.

Terpopuler

Comments

Dewii

Dewii

Harus sabar ya Amanda ngadepin bocil kyk gitu🥰😂

2021-05-06

4

Faeyza

Faeyza

menarik ceritanya nih..semanggatttt🥰🥰

2021-05-02

1

Mien Mey

Mien Mey

ank umur 8taun udh depresi gitu .trnyta kya aj ga ngjamin

2021-04-30

2

lihat semua
Episodes
1 part 1 Nona kecil
2 part 2 membeli handphone
3 part 3 menyebutkan nama
4 part 4 hujan
5 part 5 menunggumu
6 part 6 sakit
7 part 7 pulang
8 part 8 duka mendalam
9 part 9 merindukanmu
10 part 10 bimbang
11 part 11 pamit
12 part12 dirumah sakit
13 part 13 pernikahan
14 part 14 membuatmu tetap tinggal
15 part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16 part 16 drama dasi
17 part 17 cium tangan
18 part 18 puding love
19 part 19 kotak merah
20 part 20 Dilema
21 part 20 masih dilema
22 part 21 kedatangan tuan kana
23 part 22 kedatangan tuan kana 2
24 part 23 tidur bersama
25 sarapan enak
26 Tuan kana vs Tuan Gio
27 Salman
28 USG
29 Laki laki atau perempuan
30 Sekolah baru ,teman baru
31 Panti Asuhan
32 Syukuran empat bulanan
33 Pilihanmu
34 Sergio Putra Kana
35 Ikutlah bersamaku
36 Apa kau bahagia
37 Kerinduan
38 Kepulangan Belinda
39 Kejutan untukmu
40 Bekal sarapan
41 Aku tidak ingin membaginya
42 Di kantor
43 Menemui Adikku
44 Berkas perceraian
45 Salon
46 Susu hamil
47 Dua Istri
48 Belajar Sepeda
49 Keluarga Bahagia
50 Kesempatan
51 Kepergian Amanda
52 Dimana kamu??
53 Apa yang terjadi?
54 Malaikat pelindung
55 Kesepian
56 Panggilan Kesayangan
57 Bolehkah aku mengatakan itu?
58 Kerinduan part 2
59 Akhir dari Kerinduan
60 Dengarkan Hatimu
61 Ungkapan perasaan
62 Asal Kau Bahagia
63 Cerita sesungguhnya
64 Meminta bantuan
65 Tiga Kanaa
66 Menjemputmu
67 Membawamu kembali
68 Makan malam
69 Kehangatan Keluarga
70 Sepenggal kisah masa lalu
71 Pagi hari yang Panas
72 Pengorbananmu
73 Kakak.. Aku menyayangimu
74 Belajar Kelompok
75 Perasaan Apa ini...??
76 Siapa Ayahku...??
77 Meminta Izin
78 Permohonan
79 Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80 Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81 Usaha pertama
82 Masih berusaha
83 Hasil dari Usaha
84 Malam Minggu
85 Malam mingu yang panjang
86 Perjodohan.
87 Sinar dari Pancaran Kebahagian
88 Perjalan menuju Pernikahan
89 Ikrar Janji Suci
90 Kasih Ibu Sepanjang Masa
91 Gelap malam
92 Waktu untuk cinta
93 Cerita saat Pagi hari
94 Konsultasi Kehamilan
95 Saat Bersamamu
96 Menanti sebuah Jawaban
97 Proyek Agung
98 Tentang proyek agung
99 Kepala Keluarga
100 Tuan Muda Farmers
101 Sang Dewi Cinta kecil
102 Kekanak-kanakan.
103 Uncle
104 Peristiwa di hari ibu.
105 Peristiwa di hari ibu 2
106 Ku lepas Dengan Ikhlas.
107 Insident di ICU
108 Amarah Sergio
109 Rangsangan kesadaran
110 Rangsangan Kesadaran 2
111 Menjadi seorang Kakak.
112 Acara Aqiqah
113 Jangan Menggoda.
114 Penyesalan
115 Hiduplah dengan baik.
116 Belajar Menata Hati
117 Kembalinya Sahabat Lama
118 Cahaya Gisela
119 Sangat Manis
120 Persiapan Persembahan Terbaik
121 Persembahan Terbaik
122 Cuplikan Season kedua
123 Persembahan Cinta
124 Berakhir dengan Senyum. END
125 Pengumuman
126 Extra Part 1 Garis Merah
127 Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128 Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129 Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130 Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131 Pengumuman Season kedua.
Episodes

Updated 131 Episodes

1
part 1 Nona kecil
2
part 2 membeli handphone
3
part 3 menyebutkan nama
4
part 4 hujan
5
part 5 menunggumu
6
part 6 sakit
7
part 7 pulang
8
part 8 duka mendalam
9
part 9 merindukanmu
10
part 10 bimbang
11
part 11 pamit
12
part12 dirumah sakit
13
part 13 pernikahan
14
part 14 membuatmu tetap tinggal
15
part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16
part 16 drama dasi
17
part 17 cium tangan
18
part 18 puding love
19
part 19 kotak merah
20
part 20 Dilema
21
part 20 masih dilema
22
part 21 kedatangan tuan kana
23
part 22 kedatangan tuan kana 2
24
part 23 tidur bersama
25
sarapan enak
26
Tuan kana vs Tuan Gio
27
Salman
28
USG
29
Laki laki atau perempuan
30
Sekolah baru ,teman baru
31
Panti Asuhan
32
Syukuran empat bulanan
33
Pilihanmu
34
Sergio Putra Kana
35
Ikutlah bersamaku
36
Apa kau bahagia
37
Kerinduan
38
Kepulangan Belinda
39
Kejutan untukmu
40
Bekal sarapan
41
Aku tidak ingin membaginya
42
Di kantor
43
Menemui Adikku
44
Berkas perceraian
45
Salon
46
Susu hamil
47
Dua Istri
48
Belajar Sepeda
49
Keluarga Bahagia
50
Kesempatan
51
Kepergian Amanda
52
Dimana kamu??
53
Apa yang terjadi?
54
Malaikat pelindung
55
Kesepian
56
Panggilan Kesayangan
57
Bolehkah aku mengatakan itu?
58
Kerinduan part 2
59
Akhir dari Kerinduan
60
Dengarkan Hatimu
61
Ungkapan perasaan
62
Asal Kau Bahagia
63
Cerita sesungguhnya
64
Meminta bantuan
65
Tiga Kanaa
66
Menjemputmu
67
Membawamu kembali
68
Makan malam
69
Kehangatan Keluarga
70
Sepenggal kisah masa lalu
71
Pagi hari yang Panas
72
Pengorbananmu
73
Kakak.. Aku menyayangimu
74
Belajar Kelompok
75
Perasaan Apa ini...??
76
Siapa Ayahku...??
77
Meminta Izin
78
Permohonan
79
Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80
Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81
Usaha pertama
82
Masih berusaha
83
Hasil dari Usaha
84
Malam Minggu
85
Malam mingu yang panjang
86
Perjodohan.
87
Sinar dari Pancaran Kebahagian
88
Perjalan menuju Pernikahan
89
Ikrar Janji Suci
90
Kasih Ibu Sepanjang Masa
91
Gelap malam
92
Waktu untuk cinta
93
Cerita saat Pagi hari
94
Konsultasi Kehamilan
95
Saat Bersamamu
96
Menanti sebuah Jawaban
97
Proyek Agung
98
Tentang proyek agung
99
Kepala Keluarga
100
Tuan Muda Farmers
101
Sang Dewi Cinta kecil
102
Kekanak-kanakan.
103
Uncle
104
Peristiwa di hari ibu.
105
Peristiwa di hari ibu 2
106
Ku lepas Dengan Ikhlas.
107
Insident di ICU
108
Amarah Sergio
109
Rangsangan kesadaran
110
Rangsangan Kesadaran 2
111
Menjadi seorang Kakak.
112
Acara Aqiqah
113
Jangan Menggoda.
114
Penyesalan
115
Hiduplah dengan baik.
116
Belajar Menata Hati
117
Kembalinya Sahabat Lama
118
Cahaya Gisela
119
Sangat Manis
120
Persiapan Persembahan Terbaik
121
Persembahan Terbaik
122
Cuplikan Season kedua
123
Persembahan Cinta
124
Berakhir dengan Senyum. END
125
Pengumuman
126
Extra Part 1 Garis Merah
127
Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128
Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129
Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130
Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131
Pengumuman Season kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!