Amanda masih berdiri didepan pintu kamar Tuan Gio dia ragu untuk masuk atau tidak tapi dia harus mengambil pakaian gantinya, semua pakaian lamanya entah dimana
Akhirnya dia memberanikan diri untuk mengetuk pintu tapi lama tidak ada jawaban, diapun memegang handle pintu dan ceklek tidak dikunci diapun membuka sedikit dia melihat kedalam tidak ada Tuan Gio
Dia langsung membuka pintu lebar tanpa berniat menutupnya langsung berlari menuju ruang ganti dia mendengar suara percikan air dikamar mandi
'Yes Tuan Gio sedang mandi aku harus cepat mengambil pakaian gantiku dan pergi dari sini'
Amanda sudah berhasil mengambil pakaian gantinya dia bergegas keluar ketika dia sudah hampir sampai sebuah suara menghentikan langkahnya
"Kemari" ucap Tuan Gio dengan nada tinggi
"Maaf Tuan saya hanya ingin mengambil pakaian ganti,semua pakaian lama saya tidak ada jadi mau tidak mau saya harus datang kekamar ini lagi" ujar Amanda setelah berbalik lalu menundukan kepala, karna Tuan Gio seperti semalam keluar dengan hanya handuk yaang melilit pinggangnya
"Kau masih punya telinga kan, apa aku menyuruhmu bicara, kau dengar yang aku katakan"ucap Tuan Gio yang sudah berdiri didepan ruang ganti
"Baik Tuan" Amanda lalu berjalan kearah Tuannya masih sambil menundukan kepala
"Bantu aku bersiap" ucap Tuan Gio memegang handle membuka ruang ganti
Amanda malah diam mematung didepan ruang ganti
'Apa dia sedang memintaku menyiapkan pakaian kantornya begitu'
"Apa aku harus menarik telingamu supaya lebih lebar dan kau bisa mendengar dengan jelas"
Amanda reflek mengangkat kedua tangannya dan menutup kedua telinganya tanpa bicara melangkahkan kaki mendekat dan mengambil kemeja serta jas untuk Tuannya
Amanda segera melangkah pergi setelah menyerahkan pakaian ganti, lagi lagi suara Tuannya menggema
"Siapa yang menyuruhmu keluar, tetap diam disitu"
Amanda menurut dia diam dan berbalik
'Dia itu selalu saja berteriak,telingaku sampai sakit,apa dia tidak bisa bicara baik baik, Amanda kemari bisa bantu aku menyiapkan kemeja dan jasku, begituu kan terdengar indah, aahh itu pasti bukan Tuan Gio ada ada saja kau itu' Amanda terkekeh sendiri dengan pikiran pikiran tentang Tuannya,
"Apa kau sedang berpikir mesum, kemari, ambil dasi dari laci itu" ucap Tuan Gio sambil menunjukan laci dibawah pakaian gantung
Amanda melangkah melihat arah tangan Tuannya menunjuk dan membuka laci
"Waah dasinya banyak sekali, anda ingin memakai warna apa Tuan" tanya Amanda sambil memilih milih warna dasi
"Bukankah kau yang memilih kemejanya cari warna yang sesuai"
"Ini sepertinya cocok" Amanda mengambil satu dasi dan mecocokan dengan kemeja Tuannya
" Boleh juga pilihanmu"
"Terima kasih Tuan"
" Kau bisa memakaikan dasi"
"Waktu SMU saya sekolah menggunakan dasi, masih ingat tidak yah cara memakainya"
Amanda lalu memakaikan dasi kelehernya sambil bergumam 'seperti ini seperti ini seperti ini' dia menggerakan tangannya melipat melipat 'selesai'
"Seperti ini kan Tuan"Amanda memperlihatkan dasi yang sudah terpasang rapi dilehernya
"Sekarang kau pakaikan dasi untukku"
"Ah Baiklah" Amanda lalu mengalungkan dasi kekerah baju Tuannya lalu berpikir dan diam
"Gimana yah tadi kanan dulu atau kiri" memutar mutar dasi dileher Tuannya
"Kau bisa tidak"
"Aku ulangi lagi memakai untukku , tadi sudah bisa kenapa lupa lagi"
Amanda mengulangi gerakan tangannya, Tuan Gio menatap Amanda dengan tersenyum tipis, jarak mereka yang dekat membuat Tuan Gio dengan jelas melihat ekspresi wajah Amanda yang kebingungan mengulang ulang gerakannya memakai dasi yang terlihat sangat menggemaskan
"Saya coba lagi ya Tuan" Amanda kembali mengalungkan dasi dan dia terhenti lagi kembali kebingungan , dia lepaskan lagi dan mengalungkan kembali dilehernya
"Kalau begitu kau saja yang kekantor kau pandai memakai dasi untukmu sendiri"
"Maaf Tuan saya" ucapan Amanda terhenti , Tuan Gio meraih kedua tangan Amanda dan mengajarkan memasang dasi untuknya
Amanda menatap Tangan Tuan Gio yang memegang tangannya lalu memperhatikan Tuannya yang sedang berbicara sambil mengajarkan memasang dasi, aroma mint dari mulut Tuannya jelas tercium hidung mungil Amanda, setelah selesai Tuan Gio menatap Amanda kedua pasang bola mata itu kini bertemu, seperti saling menyapa dalam kehangatan pandangan
Gio masih menatap penuh kelembutan dengan senyum yang melengkung sedikit diujung bibirnya jantungnya berdebar kencang menggebu semakin lama dia menyelami kedalam bola mata hitam yang indah milik Amanda, dia segera menyadari dan mengalihkan pandangannya karna jantungnya terasa semakin kencang berdetak
"Kau sudah membuang banyak waktuku , belajarlah untuk memakai dasi untukku, atau kau ingin memakai dasi untukmu sendiri dan kau yang kekantor" ucap Tuan Gio melepas tangan Amanda
"Baik Tuan saya akan belajar, maaf "
"Yasudah, kau masih memakai pakaian semalam, apa kau belum mandi"
"Belum" Amanda menjawab dengan menahan malu, iya benar dia bahkan belum mandi dia datang kekamar ini karna ingin mengambil pakaian ganti yang terjadi justru drama memasang dasi dipagi hari
Tuan Gio hanya menggeleng gelengkan kepala pelan
" Pastikan kau sudah mandi jika datang kekamar ini besok"
" Kekamar ini lagi, besok"
" Iya kau harus membantuku bersiap setiap pagi,seperti sekarang "
"Bersihkan dirimu disini, jangan terlambat untuk sarapan" lanjut Tuan Gio melangkah keluar
"Baik Tuan"
Amanda lalu bergegas kekamar mandi , membersihkan diri secepat kilat karna jelas waktu sarapan harusnya sudah dimulai sejak tadi, drama memasang dasi benar benar mengulur waktu
Amanda segera keluar dengan hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya, bahu putih mulusnya terexpos dengan jelas dia tidak menyadari masih ada Tuannya dikamar,dia pikir Tuan Gio langsung turun kebawah
Gio yang sedang duduk disofa sambil tangannya bergerak lincah diatas keyboard mendengar pintu kamar mandi terbuka menghentikan aktifitasnya dan melihat Amanda yang keluar hanya dengan handuk yang melilit tubuhnya dengan rambut basah yang menetes dibahu putih mulusnya menatap tanpa berkedip dan menelan savilanya dengan susah
" Apa kau sengaja ingin menggodaku" ucap Tuan Gio yang sudah menutup layar laptopnya dan berdiri menghampiri Amanda
Amanda yang mendengar suara Tuannya langsung melihat asal suara, untuk beberapa detik terdiam kemudian tersadar dan langsung berlari keruang ganti melihat Tuannya yang berjalan kearahnya
"Maaf Tuan,saya tidak tahu anda masih ada dikamar" ucap Amanda dibalik pintu
"Kali ini kau kumaafkan cepatlah bersiap, Gisela sudah menunggu dibawah"
" Baik Tuan"
"Mommy.... kau lama sekali, kau bilang hanya mengambil pakaian ganti dikamar Daddy " ucap Gisela memeluk Amanda setelah sampai dimeja makan
"Iya itu tadi saya" jawab Amanda terbata
"Kita sudah terlambat untuk sarapan, duduk dan nikmati sarapan kalian tanpa bicara" ucap Tuan Gio tegas
Bimo yang sudah datang sejak pagi karna ada meeting penting pagi ini harus menunggu Tuannya yang tak juga kunjung keluar dari kamarnya
'Apa yang mereka lakukan berdua dikamar dan lihat itu rambut Nona Amanda sepertinya basah, apa mereka ah tidak terlihat tanda dileher Nona' sambil menunduk melirik lirik keleher Amanda
Tuan Gio berhenti mengunyah menatap Bimo ingin membunuh menyadari sedang memperhatikan Amanda istrinya
Pikiran Bimo terhenti melihat tatapan membunuh Tuannya, dan langsung berdiri tegak mengalihkan pandangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Fitri Yani Hendri
Bimo matanya di jaga donk..jngan larak lirik gtu sama istri boss 😅😅
2021-05-07
2
Nining Fakhira
lucu sama bimo😅😅😍😍
2021-05-07
2
Fitri Yuliana
baca tingkah bimo seru coba bikin cerita bimo nya dong
2021-04-27
2