part 3 menyebutkan nama

"Hai , Dora!" sapa pria itu ikut membungkukkan badannya dan tersenyum.

Amanda menoleh lalu menegakkan tubuhnya. Dahinya sedikit berkerut melihat wajah pria yang berdiri di hadapannya. Ingatannya yang cukup bagus, langsung bisa mengenali sosok pria itu.

"Jadi benar kau adalah pencuri, tidak ku sangka wajah tampan tapi pencuri" jawab Amanda masih dengan nafasnya yang tersengal.

Pria itu tidak menjawab dia hanya tersenyum dengan lebar.

"Sekarang kau mengakui bahwa aku ini memang tampan, bukan narsis"

"Ish kembalikan tasku" Amanda mengulurkan tangan mencoba mengambil tasnya.

Tapi bukannya memberikan tas, pria itu malah menarik tangan Amanda, membawa Amanda ke kafe dekat mereka berdiri saat ini.

"Hai .. lepaskan tanganku!" Amanda memukul- mukul lengan pria yang menarik tangannya

Pria itu tidak memperdulikan teriakan Amanda,dia hanya menoleh ke belakang sambil terus tersenyum, kini mereka telah duduk berhadapan di dalam sebuah kafe.

"Sekarang kau sebutkan siapa namamu!"

"Jadi kau menarik paksa tanganku hanya untuk bertanya siapa namaku??"

"Tidak, karna aku sudah membantumu mengembalikan tasmu jadi aku ingin kau mentraktirku makan,"

"Apa kau belum bekerja sampai kau kelaparan dan meminta makan dariku"

Pria itu mengangguk cepat dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya dan terus menatap gadis di depannya seolah tak ingin sedetikpun terlewat wajah gadis yang telah mengambil hatinya dari pertama kali bertemu itu

"Baiklah,kau mau makan apa, aku yang akan bayar, tapi kembalikan tasku dompetku ada di situ" ucap Amanda sambil mengulurkan tangannya.

Pria itu bukannya menyerahkan tas Amanda malah menjabat tangan Amanda

"Salman"

"Hmm Amanda"

"Nama yang cantik, secantik orangnya"

Amanda langsung menarik kembali tangannya, dan pria itu pun mengembalikan tas Amanda,

Amanda kemudian mengambil dompet di tasnya lalu mengeluarkan uang yang masih di amplop dan memberikannya pada Salman

"Ini adalah sisa gaji ku bulan ini,ambillah semoga itu cukup untuk membayar makananmu nanti, aku harus segera pulang. Nona ku pasti akan marah karena aku terlalu lama keluar,"

Amanda langsung bangun dari duduknya, namun saat dia akan melanjutkan langkah , tangannya di tarik, Salman ikut bangun dari duduknya dan menatap kembali Amanda.

"Maaf Salman, aku benar benar harus cepat kembali,tolong lepaskan tanganku,! pinta Amanda mencoba menarik tangannya

Salman menurut dan melepaskan tangan Amanda

"Kita harus bertemu lagi Amanda"

"Aku hanya bisa keluar di hari liburku, minggu terakhir di setiap bulan"ucap Amanda lalu berlari keluar.

Salman hanya tersenyum dan terus menatap punggung gadis yang telah mencuri hatinya itu sampai tidak dapat terlihat

Di mansion

"Nona ayo bangun! Kau harus menyikat gigimu sebelum tidur, kau makan coklat sangat banyak tadi" Amanda menarik tangan Nona gisela untuk bangun

"Aku sangat mengantuk Nanny, besok pagi juga aku akan menggosok gigiku"jawab Gisela sambil terus memejamkan mata

"Kalo kau tidak mau menggosok gigi sebelum tidur gigimu akan berlubang dan kau tahu gigimu akan berubah menjadi hitam"ucap Amanda yang sudah berdiri dengan kedua tangan yang di letakan di pinggang

"Biarlah" Gisela menjawab singkat

"Kau akan jadi nona jelek nanti, dan kau tidak akan cantik lagi, apa kau mau?" Amanda mulai kesal

Tidak ada jawaban dari lagi di sana, Amanda melirik Gisela yang masih terpejam dia tahu Gisela hanya pura pura tertidur, selalu saja banyak drama yang terjadi untuk merayu nona kecilnya agar mau menyikat gigi malam sebelum tidur.

"Huft."Amanda menghembuskan nafasnya kasar

Tanpa banyak bicara lagi Amanda langsung menggendong nona kecil yang berusia 8 tahun itu ke kamar mandi dan mulai membantu Gisela menyikat gigi, dengan mata yang masih terpejam tapi senyuman tersungging di bibir mungil itu, untunglah badan Gisela tidak terlalu berat jadi Amanda masih kuat untuk menggendongnya.

Amanda sudah kembali ke kamarnya masa bekerjanya telah usai saat nonanya sudah tertidur,tidak ada jam pasti berapa waktu masa kerjanya, dia bisa bangun sangat awal sebelum nonanya bangun , menyiapkan segala keperluan nonanya adalah pekerjaan awal waktunya

Tapi Amanda tidak pernah mengeluh,dia menjalaninya dengan sangat bahagia,dia benar benar menyayangi nonany dengan hati yang tulus berawal dari rasa empati dengan keadaan nonanya di awal pertemuannya,dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu bersemangat dan tidak boleh menyerah dan bisa memberikan seluruh kebahagian untuk Nona kecilnya.

Dia telah selesai membersihkan diri dia kini duduk di tepi ranjang sambil mengeringkan rambutnya, dia menunduk dan melihat piyama tidurnya yang bergambar Doraemon, dia lalu tersenyum dan mengingat wajah pria yang memanggilnya dengan sebutan Dora

'Dih kenapa aku jadi mengingat pria itu ,ah lupakan, lupakan !. Kau tidak akan bertemu dengannya lagi. Siapa nama pria itu ,Salman. 'gumamnya.

Amanda mengucapkan nama itu dengan tersenyum dan mulai merebahkan diri lalu memejamkan matanya

***

Dikamar yang sangat luas di sebuah Apartemen, seorang pria duduk di sofa yang menghadap keluar , pemandangan kota di malam hari dapat terlihat dari tempatnya duduk , dia menatap amplop coklat yang ada di tangannya, lalu sebuah senyuman melengkung sempurna di bibirnya

'Dora ,aku jatuh cinta padamu,aneh bukan pertemuan pertemuan singkat denganmu membuatku tak bisa berhenti memikirkanmu, aku selalu menunggu kesempatan waktu dan berharap bisa bertemu denganmu lagi'

***

Hari ini adalah hari minggu, tapi untuk Amanda semua hari sama. Seperti pagi ini Amanda sudah berada dikamar Gisela, tidak seperti biasanya nona nya itu sudah rapih dan duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya. Amanda langsung menghampiri dan mengambil alih sisir di tangan nona kecilnya lalu diapun mulai menyisir lembut rambut Gisela sambil tersenyum melihat pantulan wajah cantik gadis kecil yang terlihat lebih manis dengan sedikit senyum di wajah mungil itu.

"Nona sangat cantik"

"Nona silahkan sarapannya" suara pelayan yang membawa makanan ke kamar Gisela membuat keduanya menoleh ke sumber suara.

Gisela memang tidak pernah makan di meja makan.Semenjak Nyonya Belinda memutuskan untuk pergi dan berpisah dengan Tuan Gio 3 tahun yang lalu.

"Nona mari makan dibawah , apa Nona tidak merindukan makan bersama Tuan?"

Gisela tidak menjawab lalu dia memutar badan, dan mendongak menatap Amanda, Amanda hanya mengangguk dan tersenyum mencoba meyakinkan.

Gisela sudah berada di tangga terakhir dia melihat ke arah meja makan , dilihatnya sosok yang sangat di rindukannya sedang duduk sendiri menikmati sarapan.

Tuan Gio yang melihat putrinya turun tangga menghentikan sarapannya

Kini kedua pasang mata itu saling beradu pandang ada gurat kerinduan dan kebahagian terpancar dari keduanya, inilah kali pertama mereka saling menatap kembali

Seorang gadis kecil yang masih membutuhkan kasih sayang harus merasakan keegoisan kedua orangtuanya, Mommy yang seharusnya ada saat suka dan duka justru pergi meraih impiannya, Daddy yang diharapkan menjadi pelita nya lebih memilih menghabiskan waktu untuk bekerja dan bekerja tak lagi pernah meluangkan waktu untuknya.

Gisela lalu menoleh kebelakang dilihatnya Amanda menganggukkan kepala dan tersenyum mengedipkan mata, dia kembali menatap kedepan dan melangkahkan kakinya.

Amanda langsung menarik kursi dan mempersilahkan Gisela duduk ketika mereka telah sampai di meja makan.

Tidak ada ekspresi apapun dari Tuan Gio wajahnya masih datar, dengan suaranya yang terdengar mencekam.

"Pak Har siapkan sarapan Gisela" suara Tuan Gio memecah keheningan

Pak Har ingin mendekat tapi Gisela justru memegang tangan Amanda, seolah penegasan bahwa dia hanya ingin dilayani Amanda.

Amanda yang mengerti langsung mengambil roti dan mengoleskan selai coklat kesukaan Gisela

Tuan Gio yang telah selsai sarapan segera bangkit dari kursinya

"Daddy" panggil Gisela lirih sambil menatap Daddynya yang hendak beranjak.

"Daddy ada meeting penting pagi ini,kau nikmati saja sarapanmu" jawab Tuan Gio tanpa menoleh dan melangkah pergi meninggalkan meja makan.

Amanda yang menangkap wajah sedih Gisela langsung menghampiri dan memegang bahu

"Sarapannya sangat membosankan,aku akan membuatkan sesuatu untuk nona," Amanda langsung beranjak pergi tanpa menunggu jawaban Nonanya

5 menit kemudian Amanda kembali dengan membawa omelette dengan nasi putih di piring dan menaruh didepan Gisela.

"Tarra .... silahkan di nikmati sarapannya"

"Aku tidak biasa sarapan nasi, dan apa itu,?aku tidak pernah melihatnya, Aku tidak suka" Gisela mendorong piringnya menjauh

Amanda mengambil sendok dan mulai menyuapkan kepada Gisela

"Jangan katakan tidak suka, nona bahkan belum mencobanya. Ayoo buka mulutnya"

Sendok yang sudah berada didepan mulut Gisela,mau tidak mau dia akhirnya membuka mulut dengan tatapan tidak suka dan mulai mengunyah merasakan rasa makanannya dan dia mulai menikmatinya.

"Enakkan?,aku akan membuat sarapan yang berbeda setiap hari. Nona harus mencoba makanan baru"

Ketika hendak menyuapi lagi Gisela mengambil sendok ditangan Amanda

"Kau pikir aku anak kecil, aku bisa makan sendiri" ucap Gisela sambil menyuapkan sendok kemulut nya sendiri.

Amanda hanya tersenyum menanggapi

Dari kejauhan Tuan Gio yang hendak kembali untuk menemui Gisela karena rasa bersalah telah mengacuhkan putrinya, berhenti melihat pemandangan didepannya, entah disadari atau tidak sebuah senyuman melengkung di wajah tampan itu.

Terpopuler

Comments

Mien Mey

Mien Mey

ad ap sm gio ko acuh sm putrinya ..

2021-04-30

3

el Putriᵉˡ̳༆

el Putriᵉˡ̳༆

Gio seharusnya lebih perhatian pada Gisela,pantas saja Gisela menjadi seperti itu la kurang perhatian dari orang tuanya.

2021-04-22

8

Perjuangan cinta Tuan Muda

Perjuangan cinta Tuan Muda

seru thor critanya. aq udh baca dan like 3 babmu. salam dr Asisten Pribadi Tuan Muda

2021-04-20

3

lihat semua
Episodes
1 part 1 Nona kecil
2 part 2 membeli handphone
3 part 3 menyebutkan nama
4 part 4 hujan
5 part 5 menunggumu
6 part 6 sakit
7 part 7 pulang
8 part 8 duka mendalam
9 part 9 merindukanmu
10 part 10 bimbang
11 part 11 pamit
12 part12 dirumah sakit
13 part 13 pernikahan
14 part 14 membuatmu tetap tinggal
15 part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16 part 16 drama dasi
17 part 17 cium tangan
18 part 18 puding love
19 part 19 kotak merah
20 part 20 Dilema
21 part 20 masih dilema
22 part 21 kedatangan tuan kana
23 part 22 kedatangan tuan kana 2
24 part 23 tidur bersama
25 sarapan enak
26 Tuan kana vs Tuan Gio
27 Salman
28 USG
29 Laki laki atau perempuan
30 Sekolah baru ,teman baru
31 Panti Asuhan
32 Syukuran empat bulanan
33 Pilihanmu
34 Sergio Putra Kana
35 Ikutlah bersamaku
36 Apa kau bahagia
37 Kerinduan
38 Kepulangan Belinda
39 Kejutan untukmu
40 Bekal sarapan
41 Aku tidak ingin membaginya
42 Di kantor
43 Menemui Adikku
44 Berkas perceraian
45 Salon
46 Susu hamil
47 Dua Istri
48 Belajar Sepeda
49 Keluarga Bahagia
50 Kesempatan
51 Kepergian Amanda
52 Dimana kamu??
53 Apa yang terjadi?
54 Malaikat pelindung
55 Kesepian
56 Panggilan Kesayangan
57 Bolehkah aku mengatakan itu?
58 Kerinduan part 2
59 Akhir dari Kerinduan
60 Dengarkan Hatimu
61 Ungkapan perasaan
62 Asal Kau Bahagia
63 Cerita sesungguhnya
64 Meminta bantuan
65 Tiga Kanaa
66 Menjemputmu
67 Membawamu kembali
68 Makan malam
69 Kehangatan Keluarga
70 Sepenggal kisah masa lalu
71 Pagi hari yang Panas
72 Pengorbananmu
73 Kakak.. Aku menyayangimu
74 Belajar Kelompok
75 Perasaan Apa ini...??
76 Siapa Ayahku...??
77 Meminta Izin
78 Permohonan
79 Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80 Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81 Usaha pertama
82 Masih berusaha
83 Hasil dari Usaha
84 Malam Minggu
85 Malam mingu yang panjang
86 Perjodohan.
87 Sinar dari Pancaran Kebahagian
88 Perjalan menuju Pernikahan
89 Ikrar Janji Suci
90 Kasih Ibu Sepanjang Masa
91 Gelap malam
92 Waktu untuk cinta
93 Cerita saat Pagi hari
94 Konsultasi Kehamilan
95 Saat Bersamamu
96 Menanti sebuah Jawaban
97 Proyek Agung
98 Tentang proyek agung
99 Kepala Keluarga
100 Tuan Muda Farmers
101 Sang Dewi Cinta kecil
102 Kekanak-kanakan.
103 Uncle
104 Peristiwa di hari ibu.
105 Peristiwa di hari ibu 2
106 Ku lepas Dengan Ikhlas.
107 Insident di ICU
108 Amarah Sergio
109 Rangsangan kesadaran
110 Rangsangan Kesadaran 2
111 Menjadi seorang Kakak.
112 Acara Aqiqah
113 Jangan Menggoda.
114 Penyesalan
115 Hiduplah dengan baik.
116 Belajar Menata Hati
117 Kembalinya Sahabat Lama
118 Cahaya Gisela
119 Sangat Manis
120 Persiapan Persembahan Terbaik
121 Persembahan Terbaik
122 Cuplikan Season kedua
123 Persembahan Cinta
124 Berakhir dengan Senyum. END
125 Pengumuman
126 Extra Part 1 Garis Merah
127 Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128 Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129 Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130 Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131 Pengumuman Season kedua.
Episodes

Updated 131 Episodes

1
part 1 Nona kecil
2
part 2 membeli handphone
3
part 3 menyebutkan nama
4
part 4 hujan
5
part 5 menunggumu
6
part 6 sakit
7
part 7 pulang
8
part 8 duka mendalam
9
part 9 merindukanmu
10
part 10 bimbang
11
part 11 pamit
12
part12 dirumah sakit
13
part 13 pernikahan
14
part 14 membuatmu tetap tinggal
15
part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16
part 16 drama dasi
17
part 17 cium tangan
18
part 18 puding love
19
part 19 kotak merah
20
part 20 Dilema
21
part 20 masih dilema
22
part 21 kedatangan tuan kana
23
part 22 kedatangan tuan kana 2
24
part 23 tidur bersama
25
sarapan enak
26
Tuan kana vs Tuan Gio
27
Salman
28
USG
29
Laki laki atau perempuan
30
Sekolah baru ,teman baru
31
Panti Asuhan
32
Syukuran empat bulanan
33
Pilihanmu
34
Sergio Putra Kana
35
Ikutlah bersamaku
36
Apa kau bahagia
37
Kerinduan
38
Kepulangan Belinda
39
Kejutan untukmu
40
Bekal sarapan
41
Aku tidak ingin membaginya
42
Di kantor
43
Menemui Adikku
44
Berkas perceraian
45
Salon
46
Susu hamil
47
Dua Istri
48
Belajar Sepeda
49
Keluarga Bahagia
50
Kesempatan
51
Kepergian Amanda
52
Dimana kamu??
53
Apa yang terjadi?
54
Malaikat pelindung
55
Kesepian
56
Panggilan Kesayangan
57
Bolehkah aku mengatakan itu?
58
Kerinduan part 2
59
Akhir dari Kerinduan
60
Dengarkan Hatimu
61
Ungkapan perasaan
62
Asal Kau Bahagia
63
Cerita sesungguhnya
64
Meminta bantuan
65
Tiga Kanaa
66
Menjemputmu
67
Membawamu kembali
68
Makan malam
69
Kehangatan Keluarga
70
Sepenggal kisah masa lalu
71
Pagi hari yang Panas
72
Pengorbananmu
73
Kakak.. Aku menyayangimu
74
Belajar Kelompok
75
Perasaan Apa ini...??
76
Siapa Ayahku...??
77
Meminta Izin
78
Permohonan
79
Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80
Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81
Usaha pertama
82
Masih berusaha
83
Hasil dari Usaha
84
Malam Minggu
85
Malam mingu yang panjang
86
Perjodohan.
87
Sinar dari Pancaran Kebahagian
88
Perjalan menuju Pernikahan
89
Ikrar Janji Suci
90
Kasih Ibu Sepanjang Masa
91
Gelap malam
92
Waktu untuk cinta
93
Cerita saat Pagi hari
94
Konsultasi Kehamilan
95
Saat Bersamamu
96
Menanti sebuah Jawaban
97
Proyek Agung
98
Tentang proyek agung
99
Kepala Keluarga
100
Tuan Muda Farmers
101
Sang Dewi Cinta kecil
102
Kekanak-kanakan.
103
Uncle
104
Peristiwa di hari ibu.
105
Peristiwa di hari ibu 2
106
Ku lepas Dengan Ikhlas.
107
Insident di ICU
108
Amarah Sergio
109
Rangsangan kesadaran
110
Rangsangan Kesadaran 2
111
Menjadi seorang Kakak.
112
Acara Aqiqah
113
Jangan Menggoda.
114
Penyesalan
115
Hiduplah dengan baik.
116
Belajar Menata Hati
117
Kembalinya Sahabat Lama
118
Cahaya Gisela
119
Sangat Manis
120
Persiapan Persembahan Terbaik
121
Persembahan Terbaik
122
Cuplikan Season kedua
123
Persembahan Cinta
124
Berakhir dengan Senyum. END
125
Pengumuman
126
Extra Part 1 Garis Merah
127
Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128
Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129
Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130
Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131
Pengumuman Season kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!