"Hai , Dora!" sapa pria itu ikut membungkukkan badannya dan tersenyum.
Amanda menoleh lalu menegakkan tubuhnya. Dahinya sedikit berkerut melihat wajah pria yang berdiri di hadapannya. Ingatannya yang cukup bagus, langsung bisa mengenali sosok pria itu.
"Jadi benar kau adalah pencuri, tidak ku sangka wajah tampan tapi pencuri" jawab Amanda masih dengan nafasnya yang tersengal.
Pria itu tidak menjawab dia hanya tersenyum dengan lebar.
"Sekarang kau mengakui bahwa aku ini memang tampan, bukan narsis"
"Ish kembalikan tasku" Amanda mengulurkan tangan mencoba mengambil tasnya.
Tapi bukannya memberikan tas, pria itu malah menarik tangan Amanda, membawa Amanda ke kafe dekat mereka berdiri saat ini.
"Hai .. lepaskan tanganku!" Amanda memukul- mukul lengan pria yang menarik tangannya
Pria itu tidak memperdulikan teriakan Amanda,dia hanya menoleh ke belakang sambil terus tersenyum, kini mereka telah duduk berhadapan di dalam sebuah kafe.
"Sekarang kau sebutkan siapa namamu!"
"Jadi kau menarik paksa tanganku hanya untuk bertanya siapa namaku??"
"Tidak, karna aku sudah membantumu mengembalikan tasmu jadi aku ingin kau mentraktirku makan,"
"Apa kau belum bekerja sampai kau kelaparan dan meminta makan dariku"
Pria itu mengangguk cepat dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya dan terus menatap gadis di depannya seolah tak ingin sedetikpun terlewat wajah gadis yang telah mengambil hatinya dari pertama kali bertemu itu
"Baiklah,kau mau makan apa, aku yang akan bayar, tapi kembalikan tasku dompetku ada di situ" ucap Amanda sambil mengulurkan tangannya.
Pria itu bukannya menyerahkan tas Amanda malah menjabat tangan Amanda
"Salman"
"Hmm Amanda"
"Nama yang cantik, secantik orangnya"
Amanda langsung menarik kembali tangannya, dan pria itu pun mengembalikan tas Amanda,
Amanda kemudian mengambil dompet di tasnya lalu mengeluarkan uang yang masih di amplop dan memberikannya pada Salman
"Ini adalah sisa gaji ku bulan ini,ambillah semoga itu cukup untuk membayar makananmu nanti, aku harus segera pulang. Nona ku pasti akan marah karena aku terlalu lama keluar,"
Amanda langsung bangun dari duduknya, namun saat dia akan melanjutkan langkah , tangannya di tarik, Salman ikut bangun dari duduknya dan menatap kembali Amanda.
"Maaf Salman, aku benar benar harus cepat kembali,tolong lepaskan tanganku,! pinta Amanda mencoba menarik tangannya
Salman menurut dan melepaskan tangan Amanda
"Kita harus bertemu lagi Amanda"
"Aku hanya bisa keluar di hari liburku, minggu terakhir di setiap bulan"ucap Amanda lalu berlari keluar.
Salman hanya tersenyum dan terus menatap punggung gadis yang telah mencuri hatinya itu sampai tidak dapat terlihat
Di mansion
"Nona ayo bangun! Kau harus menyikat gigimu sebelum tidur, kau makan coklat sangat banyak tadi" Amanda menarik tangan Nona gisela untuk bangun
"Aku sangat mengantuk Nanny, besok pagi juga aku akan menggosok gigiku"jawab Gisela sambil terus memejamkan mata
"Kalo kau tidak mau menggosok gigi sebelum tidur gigimu akan berlubang dan kau tahu gigimu akan berubah menjadi hitam"ucap Amanda yang sudah berdiri dengan kedua tangan yang di letakan di pinggang
"Biarlah" Gisela menjawab singkat
"Kau akan jadi nona jelek nanti, dan kau tidak akan cantik lagi, apa kau mau?" Amanda mulai kesal
Tidak ada jawaban dari lagi di sana, Amanda melirik Gisela yang masih terpejam dia tahu Gisela hanya pura pura tertidur, selalu saja banyak drama yang terjadi untuk merayu nona kecilnya agar mau menyikat gigi malam sebelum tidur.
"Huft."Amanda menghembuskan nafasnya kasar
Tanpa banyak bicara lagi Amanda langsung menggendong nona kecil yang berusia 8 tahun itu ke kamar mandi dan mulai membantu Gisela menyikat gigi, dengan mata yang masih terpejam tapi senyuman tersungging di bibir mungil itu, untunglah badan Gisela tidak terlalu berat jadi Amanda masih kuat untuk menggendongnya.
Amanda sudah kembali ke kamarnya masa bekerjanya telah usai saat nonanya sudah tertidur,tidak ada jam pasti berapa waktu masa kerjanya, dia bisa bangun sangat awal sebelum nonanya bangun , menyiapkan segala keperluan nonanya adalah pekerjaan awal waktunya
Tapi Amanda tidak pernah mengeluh,dia menjalaninya dengan sangat bahagia,dia benar benar menyayangi nonany dengan hati yang tulus berawal dari rasa empati dengan keadaan nonanya di awal pertemuannya,dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu bersemangat dan tidak boleh menyerah dan bisa memberikan seluruh kebahagian untuk Nona kecilnya.
Dia telah selesai membersihkan diri dia kini duduk di tepi ranjang sambil mengeringkan rambutnya, dia menunduk dan melihat piyama tidurnya yang bergambar Doraemon, dia lalu tersenyum dan mengingat wajah pria yang memanggilnya dengan sebutan Dora
'Dih kenapa aku jadi mengingat pria itu ,ah lupakan, lupakan !. Kau tidak akan bertemu dengannya lagi. Siapa nama pria itu ,Salman. 'gumamnya.
Amanda mengucapkan nama itu dengan tersenyum dan mulai merebahkan diri lalu memejamkan matanya
***
Dikamar yang sangat luas di sebuah Apartemen, seorang pria duduk di sofa yang menghadap keluar , pemandangan kota di malam hari dapat terlihat dari tempatnya duduk , dia menatap amplop coklat yang ada di tangannya, lalu sebuah senyuman melengkung sempurna di bibirnya
'Dora ,aku jatuh cinta padamu,aneh bukan pertemuan pertemuan singkat denganmu membuatku tak bisa berhenti memikirkanmu, aku selalu menunggu kesempatan waktu dan berharap bisa bertemu denganmu lagi'
***
Hari ini adalah hari minggu, tapi untuk Amanda semua hari sama. Seperti pagi ini Amanda sudah berada dikamar Gisela, tidak seperti biasanya nona nya itu sudah rapih dan duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya. Amanda langsung menghampiri dan mengambil alih sisir di tangan nona kecilnya lalu diapun mulai menyisir lembut rambut Gisela sambil tersenyum melihat pantulan wajah cantik gadis kecil yang terlihat lebih manis dengan sedikit senyum di wajah mungil itu.
"Nona sangat cantik"
"Nona silahkan sarapannya" suara pelayan yang membawa makanan ke kamar Gisela membuat keduanya menoleh ke sumber suara.
Gisela memang tidak pernah makan di meja makan.Semenjak Nyonya Belinda memutuskan untuk pergi dan berpisah dengan Tuan Gio 3 tahun yang lalu.
"Nona mari makan dibawah , apa Nona tidak merindukan makan bersama Tuan?"
Gisela tidak menjawab lalu dia memutar badan, dan mendongak menatap Amanda, Amanda hanya mengangguk dan tersenyum mencoba meyakinkan.
Gisela sudah berada di tangga terakhir dia melihat ke arah meja makan , dilihatnya sosok yang sangat di rindukannya sedang duduk sendiri menikmati sarapan.
Tuan Gio yang melihat putrinya turun tangga menghentikan sarapannya
Kini kedua pasang mata itu saling beradu pandang ada gurat kerinduan dan kebahagian terpancar dari keduanya, inilah kali pertama mereka saling menatap kembali
Seorang gadis kecil yang masih membutuhkan kasih sayang harus merasakan keegoisan kedua orangtuanya, Mommy yang seharusnya ada saat suka dan duka justru pergi meraih impiannya, Daddy yang diharapkan menjadi pelita nya lebih memilih menghabiskan waktu untuk bekerja dan bekerja tak lagi pernah meluangkan waktu untuknya.
Gisela lalu menoleh kebelakang dilihatnya Amanda menganggukkan kepala dan tersenyum mengedipkan mata, dia kembali menatap kedepan dan melangkahkan kakinya.
Amanda langsung menarik kursi dan mempersilahkan Gisela duduk ketika mereka telah sampai di meja makan.
Tidak ada ekspresi apapun dari Tuan Gio wajahnya masih datar, dengan suaranya yang terdengar mencekam.
"Pak Har siapkan sarapan Gisela" suara Tuan Gio memecah keheningan
Pak Har ingin mendekat tapi Gisela justru memegang tangan Amanda, seolah penegasan bahwa dia hanya ingin dilayani Amanda.
Amanda yang mengerti langsung mengambil roti dan mengoleskan selai coklat kesukaan Gisela
Tuan Gio yang telah selsai sarapan segera bangkit dari kursinya
"Daddy" panggil Gisela lirih sambil menatap Daddynya yang hendak beranjak.
"Daddy ada meeting penting pagi ini,kau nikmati saja sarapanmu" jawab Tuan Gio tanpa menoleh dan melangkah pergi meninggalkan meja makan.
Amanda yang menangkap wajah sedih Gisela langsung menghampiri dan memegang bahu
"Sarapannya sangat membosankan,aku akan membuatkan sesuatu untuk nona," Amanda langsung beranjak pergi tanpa menunggu jawaban Nonanya
5 menit kemudian Amanda kembali dengan membawa omelette dengan nasi putih di piring dan menaruh didepan Gisela.
"Tarra .... silahkan di nikmati sarapannya"
"Aku tidak biasa sarapan nasi, dan apa itu,?aku tidak pernah melihatnya, Aku tidak suka" Gisela mendorong piringnya menjauh
Amanda mengambil sendok dan mulai menyuapkan kepada Gisela
"Jangan katakan tidak suka, nona bahkan belum mencobanya. Ayoo buka mulutnya"
Sendok yang sudah berada didepan mulut Gisela,mau tidak mau dia akhirnya membuka mulut dengan tatapan tidak suka dan mulai mengunyah merasakan rasa makanannya dan dia mulai menikmatinya.
"Enakkan?,aku akan membuat sarapan yang berbeda setiap hari. Nona harus mencoba makanan baru"
Ketika hendak menyuapi lagi Gisela mengambil sendok ditangan Amanda
"Kau pikir aku anak kecil, aku bisa makan sendiri" ucap Gisela sambil menyuapkan sendok kemulut nya sendiri.
Amanda hanya tersenyum menanggapi
Dari kejauhan Tuan Gio yang hendak kembali untuk menemui Gisela karena rasa bersalah telah mengacuhkan putrinya, berhenti melihat pemandangan didepannya, entah disadari atau tidak sebuah senyuman melengkung di wajah tampan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Mien Mey
ad ap sm gio ko acuh sm putrinya ..
2021-04-30
3
el Putriᵉˡ̳༆
Gio seharusnya lebih perhatian pada Gisela,pantas saja Gisela menjadi seperti itu la kurang perhatian dari orang tuanya.
2021-04-22
8
Perjuangan cinta Tuan Muda
seru thor critanya. aq udh baca dan like 3 babmu. salam dr Asisten Pribadi Tuan Muda
2021-04-20
3