Pagi ini Salman telah bersiap untuk menemui Amanda, dia sudah sangat menunggu hari ini, hari dimana Amanda libur bekerja dan mereka akan bertemu,dia memandang kotak merah ditangannya sambil tersenyum lebar
Salman telah menyiapkan sebuah cincin yang akan diberikannya pada Amanda saat mereka bertemu sebagai bukti keseriusannya pada sang kekasih
Saat sedang melaju mengendarai mobil ponselnya bergetar, dan diapun memasang earphone dan mengangkat telponn,dia membanting stir memutar arah kembali setelah memutuskan sambungan telpon
Dia mengingat kedatangan Mommynya pada pagi itu
Flashback
"Mommy, aku sudah katakan aku tidak tertarik dengan bisnis Daddy, aku sudah punya bisnisku sendiri walaupun kecil tapi ini adalah cita citaku"
"Mom tidak akan memaksamu lagi ,kau sudah dewasa kau bisa menentukan jalan hidupmu sendiri, maafkan Mom tidak bisa memberikan kebahagiaan yang utuh untukmu,kau berhak mendapatkan kebahagiaanmu sendiri,Mom hanya ingin kau bahagia" ucap Nyonya Shalimar mengusap rambut putrany sambil menangis
"Mom, ada apa ?"tanya Salman sambil menatap dan menyeka airmata wanita yang telah melahirkannya itu, Dia paham betul ada sesuatu yang terjadi
"Mommy sakit, umur Mommy mungkin tidak akan lama lagi"
"Mommy selalu menggunakan alasan sakit untuk memaksaku menuruti keinginan Mommy, tapi tidak kali ini, hubungan aku dengan Gio sudah membaik ,Gio memang pantas mendapatkan semua, aku tidak mau karna tahta ini membuat hubungan kita jadi renggang kembali, Gio sudah mengurus perusahaan Daddy dengan baik jadi biarkan dia yang melanjutkannya, aku tidak mau ikut campur dengan itu"
"Aku bahagia Mom, Daddy menyayangiku dan tidak membedakanku, aku sudah bersyukur dengan apa yang aku dapat sekarang, Mommy juga harus seperti itu, tinggallah disini bersamaku, tidak semewah yang Daddy berikan memang, tapi aku putra Mommy aku sudah dewasa, aku bertanggungjawab penuh atas Mommy"
Flash on
Salman telah sampai disebuah rumah sakit, Asisten pribadi Nyonya Shalimar memberitahukan bahwa Nyonya Shalimar berada dirumah sakit dan membutuhkan tanda tangan Salman sebagai wali untuk melakukan operasi
Salman berjalan mendekati ranjang pasien yang terlihat seorang wanita paruh baya tengah tertidur,menatap lekat wanita yang telah melahirkannya dengan airmata yang mengalir melewati pipi
"Mom, sungguhkah ini, kau tidak sedang membohongiku seperti yang biasa kau lakukan, aku sudah datang jadi kau bangunlah dan sudahi sandiwaramu itu, katakan apa yang harus kulakukan untuk membuatmu bangun, akan aku lakukan aku mohon bangunlah Mom.."ucap Salman yang kini tengah duduk d samping ranjang dan menggenggam tangan Nyonya Shalimar dengan airmata yang terus mengalir
Salman menghapus airmatanya dan berdiri setelah mendengar suara ketukan pintu
Seorang dokter sekaligus sahabat datang dan menghampiri Salman sambil menepuk nepuk bahu Salman mencoba menguatkan
"Kita baru bisa melakukan operasi setelah Mommy Shalimar sadar, yang sabar yah Man"
"Jer,lu harus bisa sembuhin Mommy, selamatin Mommy gue mohon"
"Gue bakal lakuin yang terbaik untuk beliau, gue juga udah nganggep Mommy Shalimar seperti Mommy gue sendiri, yang harus lu lakuin sekarang adalah berdoa yang terbaik untuk beliau"
Seharian Salman menunggu Nyonya Shalimar dirumah sakit, dia mengingat janjinya pada Amanda tapi dia juga tidak mungkin meninggalkan Mommynya yang belum juga sadarkan diri hingga langit berubah gelap
Akhirnya dia memutuskan untuk menemui Amanda dan menyuruh perawat menjaga Mommynya saat dia pergi
Salman semakin merasa bersalah karna dia telah terlambat dan membuat Amanda kecewa, rasa penyesalannya semakin mendera dalam hatinya, dia berharap bisa kembali bertemu Amanda dan menebus segala kesalahannya
Amanda baru saja mendapat telepon dari Ibunya yang mengatakan bahwa Ayahnya sakit dan ingin bertemu dengan Amanda putrinya, Amanda ragu ragu untuk meminta izin pulang kekampung halamannya untuk menjenguk Ayahnya selama beberapa hari,namun setelah beberapa menit berdiri didepan pintu ruangan Pak Har diapun memberanikan diri untuk berbicara pada Pak Har dan berharap mendapatkan izin untuk menjenguk Ayahnya
"Pak Har bolehkah saya masuk" ucap Amanda setelah mengetuk pintu
Tidak ada jawaban,akhirnya Amanda memutuskan kembali kekamarnya, namun baru beberapa langkah terdengar suara pintu terbuka,Amandapun menghentikan langkahnya dan berbalik
"Ada apa Nona Amanda, masuklah"
Beberapa menit suasana hening,Amanda bahkan tidak bisa berbicara karna rasa takutnya
"Kenapa hanya diam, apa yang ingin Nona sampaikan, bicaralah"ucap Pak Har memecah keheningan
"Maaf Pak Har bolehkah saya meminta izin libur untuk beberapa hari, Ayah saya sakit beliau ingin bertemu dengan saya,hanya 5 hari saya janji akan kembali lagi setelah 5 hari,Pak Har boleh memotong gaji saya atau memotong hari libur saya tidak apa apa, tapi tolong izinkan saya untuk pulang sebentar saja"
"Nona apa anda sudah membaca semua isi surat perjanjian yang sudah Nona tanda tangani,bukankah sangat jelas tertulis disitu,dan Nona pasti sudah tau apa jawaban saya"
" Saya sangat paham tapi..." ucapan Amanda terhenti mendengar suara tegas Pak Har
"Tidak ada tapi, jika tidak ada yang ingin disampaikan silahkan kembali kekamar anda Nona, ini sudah larut istirahatlah"
"Baiklah permisi" ucap Amanda pasrah sambil menunduk dan berjalan keluar
Setelah beberapa hari dari penolakan ajuan liburnya, Amanda selalu murung dia mengkhawatirkan keadaan Ayahnya,tapi dia juga tidak bisa melakukan apapun,peraturan dimansion ini sangat ketat,pelayan baru bahkan tidak diizinkan pulang kekampungnya sebelum masa kerja 2 tahunnya dijalani,walau dengan kondisi apapun
"Nanny ada apa denganmu, apa kau sakit kau terlihat pucat dan selalu diam, apa ada sesuatu yang terjadi" ucap Nona Gisela yang kini sedang berada di gasebo menatap wajah Nannynya intens dan mengelus pipi Nannynya lembut
"Tidak ada apa apa Nona, saya baik baik saja,maaf ayo kembali kekamar Nona ini sudah sore sepertinya juga akan turun hujan" jawab Amanda sambil mengalihkan pandangan dari Nonanya
"Katakan Nanny" ucap Nonanya masih terus menatap Amanda
Amanda lalu mengambil napas dan mencoba menahan airmata yang sudah menggenang diujung matanya
"Ayah saya sakit Nona, beliau mengatakan ingin bertemu denganku, aku bahkan tidak berani untuk mengangkat telponnya, aku takut dia kecewa
"Apa semua karnaku" tanya Gisela
"Tidak Nona, sebelum aku bekerja disini aku sudah menandatangi surat perjanjian kerja yang salah satu isinya adalah bahwa aku tidak diizinkan keluar mansion lebih dari 15 jam selama masa kerja dua tahun yang kujalani"
"Jadi aku tidak mungkin bisa pulang dan menjenguk Ayahku" lanjut Amanda
"Jika aku mengizinkanmu, apa kau berjanji akan kembali dan tidak akan meninggalkanku"
"Nona"
"Berjanjilah Nanny untuk tidak akan pernah meninggalkanku"
"Aku berjanji, aku tidak akan pernah meninggalkan Nona aku pasti akan kembali secepatnya" Amanda menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Nonanya lalu Amanda memeluk erat Nonanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
el Putriᵉˡ̳༆
kasian si Amanda
2021-04-23
3