part 19 kotak merah

Malam hari setelah drama puding Tuan Gio kembali kekamarnya begitu juga Amanda dan Gisela

Dikamar Gisela

"Nona kau tidak boleh seperti tadi"

"Memang apa yang aku lakukan"

"Kenapa kau bertanya, bukankah Nona sendiri tadi yang mengganti kotak puding itu menjadi gambar hati kenapa Nona mengatakan aku sengaja melakukannya, dan apa itu tadi memikirkannya sepanjang hari, kau selalu bertanya kapan Daddy pulang kenapa lama sekali dan kau mengalihkannya padaku didepan Tuan Gio tadi"

"Dan kau mendapatkan kecupan dikeningmu, aku hebat bukan" ucap Gisela sambil memegang kening Amanda dan tersenyum

"Nona kau ini" ucap Amanda mengambil tangan Nonanya dari keningnya

"Sudahlah ayo kita tidur, aku tidak akan pura pura tidur lagi jadi kalau kau mau tidur dikamar Daddy pergilah"Ucap Gisela memeluk Amanda erat

"Jangan memelukku aku sedang kesal padamu" ucap Amanda melepaskan pelukan Gisela

"Kenapa kau kesal padaku, jadi kau mau Daddy yang memelukmu seperti ini, begitu" ucap Gisela sambil memeluk lagi dan semakin erat dan tersenyum menggoda

"Nona" Amanda semakin kesal

Gisela langsung menutup matanya rapat dan menenggelamkan kepalanya didada Amanda sebelumnya mencium perut Amanda terlebih dahulu seperti ucapan selamat malam untuk adik bayi dalam perut Amanda

Pagi hari Gisela yang sedang belajar secara home schooling akan menghabiskan waktu lama diatas diruang belajar khususnya

Amanda yang merasa bosan menemui Pak Har hendak meminta izin keluar mansion

"Pak Har aku ingin keluar mansion sebentar aku janji akan kembali sebelum Nona selesai belajar"

"Tapi Nona Tuan tidak akan mengizinkannya"

"Hanya didekat mansion saja tidak akan jauh jauh , aku bosan Pak Har tidak tau apa akan aku lakukan lagi disini, bayiku ingin menghirup udara segar sebentar saja"

"Tapi Nona"

"Ayolah Pak Har boleh yah sebentar hanya sebentar sebelum Nona selesai belajar aku sudah kembali sungguh"

"Baiklah, tapi Nona harus menepati janji"

"Iya aku pasti akan menepati janjiku,tidak akan lama Pak Har terima kasih"

"Baiklah Nona segeralah kembali"

"Terima kasih ,Aku bahkan belum pergi Pak Har"

Mentari sudah mulai merangkak naik, Amanda berjalan ditrotoar peluh yang menetes di dahinya telah dia seka berkali kali, tapi tak juga menghentikan langkahnya dia berjalan mengikuti kata hatinya melangkah,diapun tidak tahu kemana arah tujuan sebenarnya

Amanda duduk dihalte bus dia menatap kendaraan yang lalu lalang silih berganti tapi tidak bisa menggantikan rasa sepi dalam hatinya dia ingin menangis tapi tak ada airmata yang bisa dia keluarkan dia ingin berteriak tapi bagaimana mungkin

'Apakah kita memang tidak ditakdirkan bersama, apa bayi ini tidak akan pernah tahu siapa ayah kandungnya,dimana kamu apa kau baik baik saja, seharusnya aku membencimu bukan, tapi kenapa aku justru mengkhawatirkanmu, kau tidak menepati janjimu kau tidak datang apa kau telah melupakanku begitu saja'

Entah bus yang keberapa yang berhenti didepan Amanda dia melewatkannya begitu saja, dia masih saja beradu dengan hati dan pikirannya sendiri, hingga sebuah tepukan pelan dibahu menyadarkannya

"Nona" sapa seorang gadis menepuk bahu Amanda pelan

"Maaf,Apa aku mengenalmu"ucap Amanda

" Kita memang tidak saling kenal Nona,saya petugas loket disini, nama saya Tari" ucap gadis itu mengulurkan tangan dihadapan Amanda

"Namaku Amanda"ucap Amanda membalas uluran tangan Tari

"Nona bisa kita bicara sebentar" ucap Tari

"Tentu saja,kita kan sudah berkenalan panggil saja Amanda"

" Ah baiklah Amanda tapi saya meminta izin pada teman shift dulu yah"ucap Tari menunjuk seorang petugas loket didalam sebuah ruangan

Amanda hanya mengangguk dan tersenyum

Tari berlari kecil menghampiri temannya dan berbicara sebentar mengambil sesuatu dari dalam tasnya lalu berbalik menuju Amanda kembali

Mereka telah duduk disebuah kursi panjang didekat halte

"Saya ingin memberikan ini, seseorang telah menitipkan ini sejak sebulan yang lalu, tapi baru hari ini saya berkesempatan memberikan ini padamu" ucap Tari memberikan sebuah kotak berwarna meerah

" Apa ini"ucap Amanda ragu untuk mengambilnya, sambil berpikir siapa yang mengenalnya dikota ini sampai menitipkan hadiah padanya

"Tuan ini yang memberikannya" sambil memperlihatkan foto dalam ponsel pada Amanda

Amanda melebarkan mata melihat laki laki dalam foto itu

"Salman" ucap Amanda lalu menatap Tari

"Kamu mengenalnya" tanya Amanda

"Tidak" jawab Tari

Lalu Tari pun menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Salman pada malam itu

"Jadi dia datang , dia sungguh datang dan dia telah mempersiapkan ini" Amanda membuka kotak merah itu sebuah cincin emas diatasnya terdapat satu mata yang berkilauan, airmata Amanda jatuh berderai tak terbendung

"Maafkan saya Nona saya terlambat memberikan ini, saya sempat melihat anda sore itu tapi layanan loket yang ramai membuat saya tidak sempat menyapa anda dan bus anda lebih dulu datang"

"Dia juga meninggalkan kartu nama ini, Dia meminta nomor ponsel anda tapi anda mungkin bisa menghubunginya di nomor ponsel yang tertera disitu"

"Maaf Amanda saya harus kembali bekerja, semoga kalian berdua bisa segera bertemu" lanjut Tari lalu diapun beranjak pergi

Setelah kepergian Tari Amanda masih terus menatap kotak merah dihadapannya , ada rasa bahagia karna ternyata Salman menepati janjinya walaupun dia terlambat dan mereka tidak saling bertemu tapi ini berarti Salman masih mengingatnya dan berupaya menemuinya, tapi kemudian dia menyadari bahwa telah ada cincin yang melingkar dijari manisnya

'Apa ini sungguh benar benar telah terlambat, aku telah menikah dengan pria lain, maafkan aku Salman'

'Lalu aku harus bagaimana sekarang ,Salman maafkan aku'

Langit telah berubah gelap Amanda berjalan melewati halte bus , bus yang datang dia lewatkan dia justru berjalan kaki memecah gelap malam dalam langkah sendu

Diperusahaan Bimo yang mendapat telpon dari Pak Har bahwa Amanda belum kembali dari pagi ragu untuk memberitahukan pada Tuan Gio karna saat ini sedang ada rapat penting hingga dia memutuskan menunda memberitahukan pada Tuannya hingga rapat selesai, mungkin saat itu Amanda telah kembali pikirnya

"Maaf Tuan Nona Amanda meminta izin pergi tadi pagi dan hingga saat ini belum kembali" ucap Bimo saat meeting telah selesai dan mereka tengah berada didalam lift

"Bimo Saputra siapa yang mengizinkannya pergi" ucap Tuan Gio dengan nada tinggi

"Pak Har mengatakan Nona merasa bosan dan bayinya ingin menghirup udara segar dia berjanji akan kembali sebelum sore"

"Kau tidak lihat langit diluar sudah gelap" Tuan Gio meninggikan suaranya

"Maafkan Tuan, kita sedang meeting tadi jadi saya menunda memberitahukannya pada anda"

"Lacak dimana keberadaannya sekarang"

"Maaf Tuan"ucap Bimo menundukan kepala dalam

"Bodoh, apa kau masih belum punya nomer ponselnya "

" Maafkan saya Tuan"

Gio menatap benar benar ingin membunuh saat ini, dia segera berlari kearah mobilnya dan melajukan mobil dengan kecepatan penuh,

'Dimana kamu, kenapa aku merasa benar benar takut dia meninggalkanku, tidak tidak mungkin dia pergi , atau mungkin dia tersesat dan lupa arah jalan pulang kemansion, itupun tidak mungkin bukan

'Apa mungkin dia masih menunggunya disana, atau justru mereka sudah bertemu disana'

Gio semakin menambah kecepatan dia ingin segera sampai ketempat yang ada dalam pikirannya akan menemukan Amanda disana.

Terpopuler

Comments

Maulida

Maulida

sodara tiri kaya nya salman sma gio🤔🤔

2021-07-23

1

Iha

Iha

kaya y gio dan Salman saudaraan deh

2021-04-24

2

Michelle Queen

Michelle Queen

Jangan sampai bayi amanda lahir thor kalau bisa keguguran aja, biar amanda dapat bayi Lagi dari tuan gio, kasihan tuan gio nya, biar amanda jatuh cinta nya sama tuan gio aja, maaf

🙏🙏😊

2021-04-24

4

lihat semua
Episodes
1 part 1 Nona kecil
2 part 2 membeli handphone
3 part 3 menyebutkan nama
4 part 4 hujan
5 part 5 menunggumu
6 part 6 sakit
7 part 7 pulang
8 part 8 duka mendalam
9 part 9 merindukanmu
10 part 10 bimbang
11 part 11 pamit
12 part12 dirumah sakit
13 part 13 pernikahan
14 part 14 membuatmu tetap tinggal
15 part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16 part 16 drama dasi
17 part 17 cium tangan
18 part 18 puding love
19 part 19 kotak merah
20 part 20 Dilema
21 part 20 masih dilema
22 part 21 kedatangan tuan kana
23 part 22 kedatangan tuan kana 2
24 part 23 tidur bersama
25 sarapan enak
26 Tuan kana vs Tuan Gio
27 Salman
28 USG
29 Laki laki atau perempuan
30 Sekolah baru ,teman baru
31 Panti Asuhan
32 Syukuran empat bulanan
33 Pilihanmu
34 Sergio Putra Kana
35 Ikutlah bersamaku
36 Apa kau bahagia
37 Kerinduan
38 Kepulangan Belinda
39 Kejutan untukmu
40 Bekal sarapan
41 Aku tidak ingin membaginya
42 Di kantor
43 Menemui Adikku
44 Berkas perceraian
45 Salon
46 Susu hamil
47 Dua Istri
48 Belajar Sepeda
49 Keluarga Bahagia
50 Kesempatan
51 Kepergian Amanda
52 Dimana kamu??
53 Apa yang terjadi?
54 Malaikat pelindung
55 Kesepian
56 Panggilan Kesayangan
57 Bolehkah aku mengatakan itu?
58 Kerinduan part 2
59 Akhir dari Kerinduan
60 Dengarkan Hatimu
61 Ungkapan perasaan
62 Asal Kau Bahagia
63 Cerita sesungguhnya
64 Meminta bantuan
65 Tiga Kanaa
66 Menjemputmu
67 Membawamu kembali
68 Makan malam
69 Kehangatan Keluarga
70 Sepenggal kisah masa lalu
71 Pagi hari yang Panas
72 Pengorbananmu
73 Kakak.. Aku menyayangimu
74 Belajar Kelompok
75 Perasaan Apa ini...??
76 Siapa Ayahku...??
77 Meminta Izin
78 Permohonan
79 Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80 Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81 Usaha pertama
82 Masih berusaha
83 Hasil dari Usaha
84 Malam Minggu
85 Malam mingu yang panjang
86 Perjodohan.
87 Sinar dari Pancaran Kebahagian
88 Perjalan menuju Pernikahan
89 Ikrar Janji Suci
90 Kasih Ibu Sepanjang Masa
91 Gelap malam
92 Waktu untuk cinta
93 Cerita saat Pagi hari
94 Konsultasi Kehamilan
95 Saat Bersamamu
96 Menanti sebuah Jawaban
97 Proyek Agung
98 Tentang proyek agung
99 Kepala Keluarga
100 Tuan Muda Farmers
101 Sang Dewi Cinta kecil
102 Kekanak-kanakan.
103 Uncle
104 Peristiwa di hari ibu.
105 Peristiwa di hari ibu 2
106 Ku lepas Dengan Ikhlas.
107 Insident di ICU
108 Amarah Sergio
109 Rangsangan kesadaran
110 Rangsangan Kesadaran 2
111 Menjadi seorang Kakak.
112 Acara Aqiqah
113 Jangan Menggoda.
114 Penyesalan
115 Hiduplah dengan baik.
116 Belajar Menata Hati
117 Kembalinya Sahabat Lama
118 Cahaya Gisela
119 Sangat Manis
120 Persiapan Persembahan Terbaik
121 Persembahan Terbaik
122 Cuplikan Season kedua
123 Persembahan Cinta
124 Berakhir dengan Senyum. END
125 Pengumuman
126 Extra Part 1 Garis Merah
127 Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128 Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129 Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130 Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131 Pengumuman Season kedua.
Episodes

Updated 131 Episodes

1
part 1 Nona kecil
2
part 2 membeli handphone
3
part 3 menyebutkan nama
4
part 4 hujan
5
part 5 menunggumu
6
part 6 sakit
7
part 7 pulang
8
part 8 duka mendalam
9
part 9 merindukanmu
10
part 10 bimbang
11
part 11 pamit
12
part12 dirumah sakit
13
part 13 pernikahan
14
part 14 membuatmu tetap tinggal
15
part 15 membuatmu tetap tinggal 2
16
part 16 drama dasi
17
part 17 cium tangan
18
part 18 puding love
19
part 19 kotak merah
20
part 20 Dilema
21
part 20 masih dilema
22
part 21 kedatangan tuan kana
23
part 22 kedatangan tuan kana 2
24
part 23 tidur bersama
25
sarapan enak
26
Tuan kana vs Tuan Gio
27
Salman
28
USG
29
Laki laki atau perempuan
30
Sekolah baru ,teman baru
31
Panti Asuhan
32
Syukuran empat bulanan
33
Pilihanmu
34
Sergio Putra Kana
35
Ikutlah bersamaku
36
Apa kau bahagia
37
Kerinduan
38
Kepulangan Belinda
39
Kejutan untukmu
40
Bekal sarapan
41
Aku tidak ingin membaginya
42
Di kantor
43
Menemui Adikku
44
Berkas perceraian
45
Salon
46
Susu hamil
47
Dua Istri
48
Belajar Sepeda
49
Keluarga Bahagia
50
Kesempatan
51
Kepergian Amanda
52
Dimana kamu??
53
Apa yang terjadi?
54
Malaikat pelindung
55
Kesepian
56
Panggilan Kesayangan
57
Bolehkah aku mengatakan itu?
58
Kerinduan part 2
59
Akhir dari Kerinduan
60
Dengarkan Hatimu
61
Ungkapan perasaan
62
Asal Kau Bahagia
63
Cerita sesungguhnya
64
Meminta bantuan
65
Tiga Kanaa
66
Menjemputmu
67
Membawamu kembali
68
Makan malam
69
Kehangatan Keluarga
70
Sepenggal kisah masa lalu
71
Pagi hari yang Panas
72
Pengorbananmu
73
Kakak.. Aku menyayangimu
74
Belajar Kelompok
75
Perasaan Apa ini...??
76
Siapa Ayahku...??
77
Meminta Izin
78
Permohonan
79
Mengunjungi dan Pertemuan Cinta
80
Cinta.... Apakah itu Cinta..???
81
Usaha pertama
82
Masih berusaha
83
Hasil dari Usaha
84
Malam Minggu
85
Malam mingu yang panjang
86
Perjodohan.
87
Sinar dari Pancaran Kebahagian
88
Perjalan menuju Pernikahan
89
Ikrar Janji Suci
90
Kasih Ibu Sepanjang Masa
91
Gelap malam
92
Waktu untuk cinta
93
Cerita saat Pagi hari
94
Konsultasi Kehamilan
95
Saat Bersamamu
96
Menanti sebuah Jawaban
97
Proyek Agung
98
Tentang proyek agung
99
Kepala Keluarga
100
Tuan Muda Farmers
101
Sang Dewi Cinta kecil
102
Kekanak-kanakan.
103
Uncle
104
Peristiwa di hari ibu.
105
Peristiwa di hari ibu 2
106
Ku lepas Dengan Ikhlas.
107
Insident di ICU
108
Amarah Sergio
109
Rangsangan kesadaran
110
Rangsangan Kesadaran 2
111
Menjadi seorang Kakak.
112
Acara Aqiqah
113
Jangan Menggoda.
114
Penyesalan
115
Hiduplah dengan baik.
116
Belajar Menata Hati
117
Kembalinya Sahabat Lama
118
Cahaya Gisela
119
Sangat Manis
120
Persiapan Persembahan Terbaik
121
Persembahan Terbaik
122
Cuplikan Season kedua
123
Persembahan Cinta
124
Berakhir dengan Senyum. END
125
Pengumuman
126
Extra Part 1 Garis Merah
127
Extra Part 02 Persiapan Pernikahan Jeri & Tari.
128
Ekstra Part 3 Masih Cerita Jeri dan Tari
129
Ekstra Part 04 Pesta Penuh Cinta
130
Ekstra Part 05 Tuan dan Sang Nanny
131
Pengumuman Season kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!