Mentari bersinar sangat cerah pagi ini menambah semangat untuk menjalani aktifitas, menyambut hari dengan senyuman memberikan efek positif dalam segala permasalahan yang akan dihadapi ke depan
Selalu mulailah hari dengan senyuman agar hari harimu selalu indah,
"Selamat pagi dunia aku menyambut mu dengan senyum terbaikku, beri aku balasan yang indah" ucap Amanda sambil menutup mata dan merentangkan kedua tangannya ke samping
Amanda telah berada disebuah danau hijau,tempat ini sangat sepi d pagi hari dan mulai ramai di siang hari,
Amanda memang sengaja datang lebih awal dia selalu menghabiskan hari libur kerjanya untuk keluar mansion, mengunjungi tempat- tempat yang belum pernah di kunjungi
Kemudian dia merasakan ada yang menggenggam tangan kanannya, dia menoleh dan melihat sosok pria yang dikenalnya sedang menatapnya sambil tersenyum, Amanda langung menurunkan tangan dan menariknya
"Salman" gumam Amanda
"Aku sudah mendapatkan balasan yang indah dengan melihatmu" ucap Salman
"Sejak kapan kau disitu, apa kau mengikuti ku, kenapa aku selalu bertemu denganmu setiap keluar"jawab Amanda
"Mungkin kita jodoh, aku merindukanmu Dora, aku senang bisa bertemu denganmu lagi"ucap Salman
"CK. jodoh , rindu, ada ada saja." jawab Amanda
"Kau sudah tau namaku kenapa masih memanggilku, Dora,?" lanjut Amanda
"Anggaplah itu panggilan kesayanganku" ucap Salman sambil tersenyum menggoda
Mereka berdua pun melanjutkan obrolan , saling bercerita dan senda gurau.
Tidak sulit membuat kebersamaan mereka menjadi lebih akrab,pembawaan Amanda yang banyak bicara dengan Salman yang hangat menjadikan mereka semakin dekat walaupun mereka baru saling mengenal
Mereka berjalan menyusuri danau dan mereka akan berhenti jika melewati pedagang makanan yang menggiurkan lidah mereka,
Siang hari tempat ini mulai ramai d kunjungi banyak pedagang yang berjejer menjajakan barang dagangan mereka mulai dari makanan, minuman ,aksesoris ,pakaian dan banyak lainnya
Waktu berjalan begitu cepat bagi kedua insan yang baru saja saling mengenal itu,tanpa terasa langit telah berubah senja
Salman mengajak Amanda menaiki rakit mengarungi danau,
"Kita mau kemana, ini sudah sore, Salman"
"Kita akan ke sana, ada kebun bunga yang sangat indah di sana,aku lupa harusnya dari tadi aku mengajakmu ke sana" ucap Salman sambil menunjuk kebun yang terlihat hijau dari kejauhan
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dengan menaiki rakit merekapun sampai
"Waaahhh.... ini indah sekali , wangi bunganya langsung tercium sangat harum." kagum Amanda saat mereka telah sampai di kebun bunga , dia menghirup dan menahan nafas sambil menutup mata menikmati aroma bunga yang khas.
Begitu banyak bunga beraneka jenis, kebun ini adalah kebun observasi persilangan bunga, bunga yang tumbuh dan bermekaran disini merupakan hasil eksperimen pemilik kebun dengan menyilang kan bunga- bunga sehingga tumbuhlah bunga- bunga jenis baru yang berbeda dengan keindahan yang luar biasa.
Warna- warni yang di hasilkan menambah keindahan dan kekaguman bagi yang menyaksikan
"Kau suka?" tanya Salman sambil berjalan mendekati Amanda yang berada didepannya.
Amanda menganggukkan kepalanya dengan pasti menjawab pertanyaan Salman.
"Kau tahu darimana tempat seindah ini?" tanyanya.
"Rahasia" jawab Salman tepat didepan wajah Amanda , dan wajah mereka kini saling berhadapan. Amanda menarik sedikit wajahnya ke belakang untuk menghindari wajah tampan itu.
Salman lalu mengambil kedua tangan Amanda dan di letakkan di dadanya.
"Apa kau merasakan detak jantungku, detakkan jantung ini semakin cepat berpacu saat aku berada di dekatmu Amanda, aku merindukanmu sangat merindukanmu saat kau jauh,tidak ada satu detik pun aku lewatkan tanpa memikirkan mu,setiap hari aku keluar dan berharap waktu akan mempertemukan ku denganmu kembali"
"Bagaimana jika kita tidak bertemu lagi??"tanya Amanda masih dengan tangan yang menempel di dada Salman.
"Aku pasti akan gila karena merindukanmu"
"Hahaha ... kau ini sungguh berlebihan" ucap Amanda sambil memukul dada Salman
Kemudian hujan turun tiba tiba, Salman menarik tangan Amanda dan membawanya ke gubug, biasanya gubug itu digunakan para pekerja kebun untuk beristirahat, namun ini sudah sore jadi pekerja kebun sudah pulang.
Cuaca yang tidak menentu pagi hari sangat cerah menerpa bumi tapi seketika berubah,
Langit sore telah berubah hitam tapi hujan tak kunjung berhenti.
Amanda mengangkat kaki dan melipatkan kedua tangan dikakinya, hujan semakin deras, hawa dingin mulai merasuk , Amanda yang hanya memakai kemeja tipis dan sedikit basah terkena percikan hujan tidak mampu melawan dinginnya hujan ,dia menggigil sambil menggigit bibir bawahnya.
Salman menggerakkan tangannya kemudian mengambil tangan Amanda mencoba menyalurkan rasa hangat, tapi Amanda semakin menggigil, direngkuhnya tubuh Amanda dan membawa dalam pelukannya sambil mengusap usap punggung berusaha mengurangi hawa dingin yang menyerang.
Merasakan getaran dari tubuh Amanda yang semakin menggigil , Salman melepas pelukannya dan melihat bibir Amanda yang telah membiru dengan kedua mata yang terpejam. Dia mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya untuk menyentuh bibir itu. Sentuhan yang awalnya hanya ingin membuat bibir itu berhenti menggigil semakin tak terkendali , suasana malam yang gelap sepi dan percikan hujan yang terus menusuk punggung perlahan membawa kedua insan itu untuk bersembunyi di balik bilik gubug dan menemukan kehangatannya.
Di mansion
"Apa Nona yang menggambar semuanya"tanya Pak Har yang tengah menemani Nonanya di gasebo sambil melihat kertas diatas meja
"Tidak, nanny yang melukis semua, lihatlah ini lukisan wajahku, aku terlihat cantik bukan??"jawab Nona Gisela sambil memperlihatkan lukisan gambar dirinya dan bertanya
"Tentu saja nona, aslinya jauh lebih cantik" jawab Pak Har tersenyum
"Oh iya?? , Nanny bilang aku dalam lukisan itu jauh lebih cantik, dia seperti sedang memuji hasil lukisannya sendiri''
"Karena Nona dalam lukisan itu tersenyum"ucap Pak Har sendu
Gisela langsung menoleh kearah balkon kamar Daddy nya dan menatapnya lama.
"Tuan sedang ada diluar kota mungkin besok baru kembali"ucap Pak Har mengerti kesedihan Gisela.
"Daddy memang selalu sibuk bahkan dihari libur sekalipun" ucap Amanda menatap lagi lukisan dirinya.
Di luar kota
Diruang tunggu bandara , Tuan Gio tak henti hentinya menatap layar di ponselnya sambil sesekali menggoyang - goyangkan dan membolak-balik benda pipih itu.
"Pak Har memberitahu bahwa Nona Gisela sedang belajar di gazebo"
"Sedangkan nona Amanda keluar, hari ini adalah hari liburnya" lanjut sekertaris Tuan Gio sambil tersenyum
"Bimo Saputra" ucap Tuan Gio penuh penekanan dan tatapan tajam
"Saya hanya memberitahu mungkin Tuan ingin tahu informasinya" ucap Bimo sambil tersenyum lagi
Tidak ada jawaban dari Tuan Gio hanya tatapan tajam ingin membunuh, Bimo langsung diam dan menunduk.
Mereka telah melakukan evaluasi proyek, pengerjaan proyek yang mundur dari jadwal, membuat Tuan Gio harus turun tangan sendiri mengevaluasi penyebab keterlambatan itu bisa terjadi.
Seharusnya mereka sudah bisa kembali ke ibukota, tapi hujan deras diiringi petir membuat penerbangan mereka tertunda.
"Sepertinya hujan sudah reda Tuan" ucap Bimo kembali setelah beberapa menit diam.
"Kenapa kau masih berdiri disitu, sudah tidak ingin bekerja"
"Masih Tuan, saya akan menghubungi co pilot untuk menyiapkan semua segera" Bimo pun segera mengeluarkan ponsel disaku jasnya dan berjalan keluar
**
Amanda terus saja menangis dihalte busway sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya .
"Maafkan aku, aku mencintaimu Amanda, sungguh sangat mencintaimu, maafkan aku sayang.." Salman mengambil tangan dari wajah Amanda menggenggamnya dan setetes cairan bening keluar dari matanya
"Salman, aku takut" ucap Amanda dengan sesegukkan dan menatap wajah Salman
Salman menggelengkan kepala dan meraih wajah Amanda menyeka airmata dengan ibujarinya.
"Aku berjanji akan bertanggung jawab, apapun yang akan terjadi padamu, aku mencintaimu sungguh sangat mencintaimu Amanda , percayalah padaku" Salman menatap lekat wajah Amanda lalu membawa dalam pelukannya
"Pertemuan kita selanjutnya ,aku akan membawamu pada orang tuaku, aku berjanji, kau percaya padaku?"Salman melepaskan pelukannya dan menatap Amanda
Amanda hanya menganggukan kepala sebagai jawaban dengan airmata yang masih mengalir.
Salman meraih wajah Amanda dan mengecup keningnya lama sambil memejamkan mata, Salman membuka matanya dan menyeka kembali airmata Amanda dengan ibujarinya
"Jangan menangis lagi aku mohon, aku mencintaimu ,sayang.." Salman kembali memeluk Amanda, penyesalan yang begitu mendalam dirasakannya.
Tepat saat itu ada sepasang bola mata yang yang berada dalam mobil yang sedang melaju menatap tajam dengan wajah yang sulit diartikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Natalia Dewi
b
🐄🐴
2021-05-23
2
el Putriᵉˡ̳༆
kenapa??apa udah terjadi
2021-04-23
5
Senja Cewen
Masih like ...
2021-04-04
3