Gisela yang merasa bosan dikamar karna Amanda meninggalkannyya itu memutuskan menyusul Amanda kedapur
" Mommy kau membuat puding itu banyak sekali" ucap Gisela didapur melihat puding yang sudah berjejer diatas meja
"Iya aku membuatnya untuk semua pelayan disini, ini sudah hampir selesai bantu aku membagikannya nanti ya Nona"
"Memangnya untuk apa kau membagi bagikan makanan, para pelayan disini tidak akan kekurangan makanan, dan kenapa kau harus susah membuatnya ada chef yaang akan memasak "
"Ini hanya bentuk rasa syukur , usia kehamilanku sudah 16 minggu, katanya diusia segitu sang bayi mulai diberi ruh jadi aku ingin berbagi dan meminta doa semuanya untuk kesehatan keselamatan dan kelancaran kehamilanku hingga melahirkan nanti, biasanya yang dibagikan itu nasi serta lauk pauk tapi itu terlalu lama untuk ku buat sendiri jadi aku membuat puding buah saja yang mudah, semoga ini tidak mengurangi kesakralannya, aku seperti membuat aturanku sendiri, hehehe"
"Ibu pasti akan marah jika tahu aku melakukan hal seperti ini" sambil menyeka ujung mata yang telah berair mengingat ibu yang dirindukan
"Mommy, jangan bersedih aku menyayangimu" ucap Gisela memeluk Amanda erat
"Iya terima kasih Nona, kau mau kan bantu aku" ujar Amanda balas memeluk Gisela
"Tentu saja, aku juga kan sangat menyayangi adik bayi,akupun juga ingin adik bayiku selalu sehat" ucap Gisela mengelus perut Amanda
Acara bagi bagi puding keseluruh pelayan mansion berjalan dengan lancar dibantu Pak Har tentunya yang mengumpulkan seluruh pelayan di taman belakang dan membagikan dengan tertib dan tanpa banyak bicara pastinya
Hingga jam makan malam tiba, Amanda melihat Pak Har yang sedang berbicara ditelpon dengan seseorang ,dia berpikir mungkin itu Tuan Gio yang memberitahukan kapan dia kembali, dia memberanikan diri bertanya
"Maaf Pak Har apa saya menggannggu" ucap Amanda sambil menepuk bahu Pak Har pelan
"Tidak Nona, ada yang bisa saya bantu" jawab Pak Har memasukan kembali ponsel kesaku jasnya
"Itu saya hanya ingin bertanya jam berapa Tuan Gio akan kembali" ucap Amanda dengan ragu ragu
"Bimo hanya mengatakan bahwa Tuan tidak makan malam dimansion, dia tidak mengatakan kapan Tuan akan kembali" jawab Pak Har
"Oh begitu yah terima kasih Pak Har"
"Sama sama Nona, tidak perlu sungkan"
Amanda mengangguk dan tersenyum menanggapi
Setelah makan malam selesai Gisela kekamarnya dan langsung tertidur tanpa harus menunggu lama, sementara Amanda memilih tidur dikamar tamu dilantai yang sama dengan kamar Nonanya
" Apa nanti Tuan Gio akan menyukainya, bagaimana jika dia tidak suka apa dia akan membuangnya atau malah melemparkan kewajahku, Ah dia tidak sekejam itu kan"
Saat Amanda masih bergelut dengan pikirannya tiba tiba terdengar suara ketukan pintu
"Nona Tuan sudah kembali"ucap Pak Har disebrang pintu
Amanda bergegas bangkit dan membuka pintu
"Terima kasih Pak Har" ucap Amanda , dia memang meminta Pak Har memberitahukan jika Tuannya sudah kembali
Dan matanya langsung menangkap sosok yang dia tunggu, meskipun terlihat wajah lelah setelah bekerja seharian tapi itu tidak mengurangi kadar ketampanan Tuan Gio, dia lalu berjalan menuju kedapur setelah bertegur sapa dengan Tuannya, dia hendak mengambil sesuatu yang sudah dia persiapkan dari tadi
"Tuan saya permisi,selamat malam selamat istirahat" ucap Bimo lalu menundukan kepala dan berbalik
"Tuan Bimo tunggu" suara Amanda menghentikan langkahnya , Amanda berlari kecil menghampiri Bimo
"Ada yang bisa saya bantu Nona" ucap Bimo setelah Amanda ada dihadapannya
"Ini untukmu, aku membuatnya sendiri tadi" Amanda menyerahkan kotak berisi puding pada Bimo
"Tapi Nona" Bimo ragu untuk mengambilnya karna dia melihat tatapan membunuh dari Tuannya
"Ambillah,aku juga membagi pada semua penghuni mansion jadi anda harus menerimanya juga" ucap Amanda sambil menarik tangan Bimo dan meletakan kotak puding diatas tangan Bimo
"Baiklah, terima kasih banyak Nona saya permisi selamat malam" Bimo hanya menunduk dalam melihat tatapan Tuannya yang semakin ingin membunuhnya, diapun segera berbalik dan melangkah keluar
Tuan Gio yang menyaksikan semuanya segera menaiki tangga dan mengambil ponsel disaku jasnya
[Ambil pesangonmu besok, dan jangan kembali lagi] pesan terkirim ke ponsel Bimo
[Maafkan saya Tuan, Nona yang memaksa, saya sudah menolaknya anda juga melihatnya tadi] Bimo membalas pesan dengan tangan bergetar
[Kau tidak akan mendapat pekerjaan dimanapun]
[Maafkan saya Tuan sungguh saya masih ingin bekerja, maafkan saya Tuan]
Tidak ada balasan lagi dari Tuannya Bimo meninggalkan mansion dengan mengendarai mobilnya sambil terus melihat spion , memandang mansion Tuannya dengan pandangan sedih
'Puding ini terlihat sangat enak, tapi aku sedih apa aku harus memakannya' ucap Bimo didalam mobil melihat kotak puding diatas kursi disamping kemudinya
Amanda yang berbalik setelah memberikan puding pada Bimo melihat Tuan Gio sudah berjalan menaiki tangga sambil memegang ponsel segera melangkah mengikuti Tuannya
"Tuan tunggu" ucap Amanda sambil terus menaiki tangga
Tuan Gio hanya menoleh lalu melanjutkan langkah tanpa menjawab atau berniat untuk berhenti
Setelah selesai menaiki tangga saat Amanda akan melangkah dia terkejut mendengar suara Gisela
"Mommy Amanda"
Amanda sampai melempar kotak pudingnya keudara dan beruasaha meraihnya kembali saat dia berhasil mengambil kotak pudingnya dia justru terpeleset " aaaghh " dan TAP sebuah tangan sukses melingkar dipinggangnya
"Kau tidak apa apa" Tuan Gio menatap Amanda masih dalam dekapannya, raut wajah khawatir Tuan Gio jelas terukir dalam mata indah Amanda,dia hanya diam dan kedua pasang bola mata itu saling menatap dalam keheningan malam yang terdengar hanya debaran jantung keduanya yang berdetak seirama mengalunkan sejuta rasa
Gisela yang melihat Daddynya mendekap Amanda tersenyum bahagia dia diam melihat Mommy juga Daddynya, tanpa ingin mengganggu adegan spontan yang dilakukan Daddynya
"Kau tidak apa apa" tanya Gio untuk kedua kalinya setelah saling menatap lama
Amanda segera menyadari dan berdiri tegak mengatur nafas kembali
"Maaf Tuan, saya tidak apa apa"
"Kau itu ceroboh sekali, bagaimana jika kau sampai jatuh tadi, sungguh kau tidak apa apa, apa bayimu juga tidak apa apa" ucap Tuan melihat pada perut Amanda yang sudah mulai terlihat membesar
Amanda mengelus perutnya pelan
"Tidak apa apa Tuan sungguh, terima kasih telah menolong saya"
"Mommy" ucap Gisela memeluk Amanda dan mencium perut Amanda lalu mendongak menatap Amanda dan tersenyum
"Kenapa kau belum berikan pada Daddy puding love itu" melirik kotak yang dipegang Amanda lalu menatap Amanda dan bergantian menatap Tuan Gio
"Puding love" tanya Tuan Gio membulatkan matanya
'Apa itu juga yang diberikan pada Bimo tadi'
Gisela lalu menarik tangan Daddy dan Mommynya dengan kedua tangannya dan berjalan kesofa diruang keluarga yang terletak juga dilantai yang sama dan mendudukan Mommy dan Daddyny bersebelahan dia sendiri berdiri ditengah keduanya
"Ayo Mommy berikan pada Daddy"ucap Gisela menatap Amanda
"Saya tidak tahu Tuan suka atau tidak ini puding buah saya yang membuatnya tadi"
"Kau juga memberikan itu pada Bimo"
"Tentu beda Daddy, yang Mommy berikan untuk Daddy adalah Puding berbentuk gambar hati, Mommy membuatnya dengan cinta sambil terus memikirkan Daddy" ucap Gisela mencoba menjelaskan
"Benarkah" ucap Tuan Gio menatap Amanda seperti meminta pembenaran
"Ah itu tadi saya hanya"
"Tentu saja Daddy , aku juga ikut membantunya, Mommy membuat banyak sekali puding untuk seluruh pelayan dimansion ini, dan Mommy membuat yang ini khusus untuk Daddy, jadi Daddy harus mencobanya" ucap Gisela menunjuk puding dan membuka tutupnya
"Baiklah"ucap Tuan Gio
Gisela mengambil sendok dan memberikannya pada Amanda sebuah isyarat bahwa Amanda harus menyuapi Daddynya, Amanda mengambil sendok itu dan menyendokkan puding lalu menyuapkan kemulut Tuan Gio
Tuan Gio membuka mulutnya menerima suapan Amanda mengunyah perlahan menikmati sentuhan manis lembut dan dinginnya puding lalu tersenyum menatap Amanda
"Kau sudah mencobanya" tanya Tuan Gio masih menatap Amanda
"Apa rasanya tidak enak anda tidak suka ya Tuan, Maaf biar saya buang saja" ucap Amanda hendak berdiri tapi Tuan Gio memegang tangannya dan mengambil sendok dari tangan Amanda , menyendokkan puding dan menyuapkan pada Amanda, Amanda menurut dia membuka mulut dan merasai rasa puding dalam mulutnya,Tuan Gio menyendokkan puding lagi dan menyuapkan kemulut sendiri,
"Ini puding terlezat yang pernah aku nikmati, terima kasih istriku" ucap Tuan Gio tersenyum lalu mencium kening Amanda
Amanda diam membeku,jantungnya berdetak sangat kencang seakan mau keluar dari tubuhnya merasakan sentuhan bibir lembut itu pada keningnya,
Gisela tersenyum bahagia melihat Daddy juga Mommynya, dan langsung memeluk Amanda setelah Daddynya menyudahi kecupan dikening
"Aku sangat menyayangimu Mommy Amanda, Aku juga menyayangimu Daddy" ucap Gisela lalu memeluk Daddynya
Tuan Gio membalas pelukan Gisela dan tersenyum bahagia menatap Amanda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Suryani Nst
sabar Bimo itu baru sedikit bumbu Bucinnnya blm lg klo dah bucin akut hahaha😂😂😂😂😂😂
2021-04-26
4
el Putriᵉˡ̳༆
Bimo jangan di pecat seharusnya
2021-04-23
6
Jumraini Jumadil
kukasian sama Bimo. yg sabar yah 🤣
2021-04-21
3