Setelah menempuh perjalanan 15 jam menggunakan bus, Amanda telah sampai di rumah sakit ,ibunya sudah memberitahukan nomer kamar tempat ayahnya d rawat
Amanda Pun langsung berlari menuju kamar ayahnya dengan perasaan yang bercampur aduk antara khawatir tentang kondisi ayahnya juga rasa bahagia karena akan bertemu lagi dengan keluarga yang sangat dirindukannya
Amanda telah sampai didepan pintu ruang rawat ayahnya dan langsung membuka pintu, ayahnya yang sedang terbaring d ranjang pasien, ibunya yang sedang duduk di kursi di samping ayahnya serta adiknya yang berdiri di samping ibunya menoleh kearah pintu setelah terdengar suara pintu terbuka
"Mba Anda," ucap sang adik lalu berlari dan memeluk kaka yang sangat dirindukannya
"Kamu apa kabar, Dek??," ucap Amanda sambil membalas pelukan adiknya
"Aku sangat merindukan Mba Anda" ucap adik Amanda tanpa melepaskan pelukannya
"Sudah , memang cuma kamu saja yang merindukan mbak mu, sini nduk" ucap Ibu Harti merentangkan tangan dan tersenyum
Amanda langsung memeluk ibunya ,dan menyalami tangan ibu dan ayahnya dengan takdzim,ayahnya hanya tersenyum menyaksikan keluarga kecilnya telah berkumpul melepas kerinduan
"Ayah, maafkan Anda baru datang menjenguk Ayah, apa Ayah sudah lebih baik"
"Ayah baik baik saja,"
"Ayah ingin bicara sama Anda, ayah sudah menerima lamaran nak Harun"
"Tapi ayah "
"Anda, kamu anak perempuan ayah selalu khawatir mengingat kamu sendirian di ibukota, ayah ingin ada yang menjagamu agar ayah tenang melepaskan mu"
"Iya nduk perasaan ibu juga ndak enak kepikiran kamu terus, ibu percaya kamu akan menjaga diri dengan baik,dan jika kamu ingin kembali ke kota ibu mau kamu menikah dulu"
Naluri orang tua terhadap putrinya memang sangat peka,mereka seperti ikut merasakan apa yang dirasakan putrinya meskipun terpisahkan jarak yang jauh tidak mampu menghalangi insting seorang ibu.
Belum sempat Amanda menjawab seorang perawat datang membawa makan dan obat untuk ayahnya, Amanda ingin menyuapi ayahnya namun tiba tiba perutnya merasa mual mencium bau obat yang ada disebelah makanan ayahnya
Amanda langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya, Ibunya yang melihat Amanda muntah - muntah segera menyusul ke kamar mandi dan memijit - mijit tengkuk Amanda supaya merasa lebih baik
"Kamu habis melakukan perjalanan jauh mungkin kamu masuk angin, biar ibu kerokin ya nduk" ucap ibunya setelah keluar dari kamar mandi
"Ibu antar saja Anda pulang, dia butuh istirahat, biar Dinda yang temani ayah disini" ujar ayahnya
"Iya bu, biar aku yang jagain ayah, ibu sama mba Anda pulang saja istirahat"
"Yasudah, ibu sama Anda pamit dulu, Yah.."
Lalu Harti mencium tangan suaminya di susul Amanda dan Dinda yang menyalami ibu dan juga kakaknya
Pagi hari saat tengah membantu ibunya di dapur untuk menyiapkan makan Amanda kembali muntah muntah mencium bau amis dari ikan yang sedang dibersihkan ibunya
"Kamu beneran ga pa pa nduk, sudah beberapa hari ini kamu selalu muntah muntah" ucap ibunya sambil memberikan wedang jahe pada Amanda
"Anda juga ga tau bu, Anda mual mencium bau ikan" jawab Amanda
"Nduk, jawab ibu apa kamu sudah mempunyai kekasih" tanya Harti sambil memegang wajah putrinya untuk lebih dekat menatap kearahnya
"Ibu itu " Amanda menunduk dan setetes cairan bening lolos dari mata indahnya
"Apa kamu pernah melakukannya bersama kekasihmu?" Harti kembali mengambil wajah Amanda untuk menatapnya
Amanda langsung bersimpuh di kaki ibunya sambil menangis dengan tangisan yang sudah pecah, lalu Amanda menceritakan semua pada ibunya pertemuan pertemuan tidak sengaja dengan Salman, hingga pada malam itu dia yang kedinginan dan Salman memeluknya,suasana sunyi di kebun bunga dengan hawa dingin disertai hujan lebat membuat mereka terlena dan melewati batas sadar dari hubungan yang belum semestinya terjadi
"Maafkan Amanda bu" ucap Amanda sambil menangis sesegukkan menceritakan kembali kisah cinta singkat yang menyisakan pilu mendalam bagi Amanda
Harti masih terus menatap ke depan entah apa yang dilihatnya pandangannya seolah kosong , dia tidak mampu berkata kata, dia kecewa sekaligus prihatin dengan nasib putri sulungnya,
Tanpa disadari ayah dan adiknya yang telah kembali dari rumah sakit datang ingin memberikan kejutan karena kembali tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, justru mereka yang mendapatkan kejutan mendengar semua yang Amanda ceritakan
"Amanda putri ayah kau.."
Amanda dan ibunya yang mendengar suara ayah langsung menoleh ke pintu,Pak Jatmiko yang terus saja memegang dadanya tidak kuat lagi menopang tubuhnya, Dinda yang memiliki badan kecil tidak kuasa menahan berat badan ayahnya yang berperawakan tinggi dan kekar pun terjatuh kelantai
"Ayah " Amanda berteriak dan langsung menghampiri ayahnya yang terjatuh ke lantai, mengambil kepala ayahnya dan di letakan di pangkuannya
"Ayah.." ucap Amanda terus memanggil ayahnya
"Amanda putri kebanggaan ayah,maafkan ayah yang telah melepaskan mu jauh sendiri, kau melewati semuanya karena ayah, seharusnya ayah tetap tidak memberikanmu izin untuk pergi, maka semua ini tidak akan terjadi nak maafkan ayah"
Amanda terus saja menangis sambil menggelengkan kepalanya,
"Tidak ayah, Anda yang salah Anda minta maaf sungguh Anda tidak ingin membuat ayah kecewa, maafkan Anda ayah, "
"Ayah telah gagal, ayah tidak bisa menjaga putri ayah, ibu ayah telah gagal" ucap Jatmiko dengan suara yang tercekat menatap Harti yang terus menangis tak bisa lagi mampu berkata kata
Jatmiko terus memegangi dadanya yang terasa semakin sesak,beliau tidak mampu lagi menahan sesak yang semakin membuatnya kesulitan bernafas,tangannya sudah tidak mampu menahan sakitnya lalu jatuh kelantai kemudian menutup mata
"Ayaah" Amanda dan Dinda berteriak dan memeluk ayahnya
Harti yang duduk di samping Amanda terus menangis,suaranya tertahan yang terdengar hanya isakkan tangis yang menggema diruang tamu
Jatmiko yang mempunyai riwayat darah tinggi dan penyakit jantung menghembuskan nafas terakhirnya dalam pangkuan putri yang menjadi kebanggaannya
Amanda yang merupakan putri sulung itu telah menjadi tulang punggung keluarga, dia pergi merantau ke ibukota seorang diri untuk bisa membantu biaya berobat ayahnya,biaya kebutuhan hidup sehari hari serta biaya pendidikan adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMA
Di mansion
Nona Gisela terus saja bertanya pada Pak Har menanyakan kenapa Nanny nya belum juga kembali dan kapan Nanny nya akan kembali, Gisela kembali seperti sebelum kedatangan Amanda, tapi sekarang jauh lebih menakutkan
Jika dulu dia hanya diam dan membuat seisi kamar berantakan, kini seluruh ruangan mansion seperti kapal pecah, dia juga tidak segan memaki seluruh pelayan yang ada didekatnya
"Pak Har kenapa kau sangat bodoh dengan tidak memiliki nomer ponsel Nanny" ucap Gisela sambil berteriak dan melemparkan semua benda yang ada diruang tamu
"Maaf Nona, dia tidak mencantumkan nomer ponselnya dalam data pribadinya, dia mengatakan tidak memiliki ponsel" jawab Pak Har sambil menunduk dan tak menghindarkan benda benda yang dilemparkan ke arahnya
"Kau sungguh bodohkah, apa Daddy tidak memberinya gajih sampai dia tidak mampu membeli ponsel" ucap Gisela dengan suara yang semakin meninggi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
She Thy
jatmiko.....otak aq lgsg keinget misteri gunung merapi😁😁😁😁
2021-08-16
1
Rina Orien Aldea
nah loh,, Tek dung sama Salman nikah sama gio ya Thor,, jg Gisel punya Ade
2021-04-30
2
el Putriᵉˡ̳༆
kok sudah hamil
2021-04-23
3