Bunga terus memandangi Bisma yang sedang bekerja dengan leptop nya. Bunga terus memandangi Bisma hingga dia tidak sadar kalau Arthur ada di depan meja nya.
Brack.
Arthur menaruh berkas di atas meja kerja milik Bunga dengan keras. Dan itu mampu membuat Bunga terkejut. Sedangkan Bisma yang melihat Bunga terkejut hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya.
"Gue tau kalau kak Bisma ganteng. Tapi ini jam kerja. Waktunya untuk.......?" Tanya Arthur.
"Untuk kerja pak" Jawab Bunga lirih dan menundukkan kepla nya.
"Makan nya jangan melamun" Teriak Arthur.
Arthur keluar dari ruangan Bisma. Bunga menundukkan kepalanya dan mengacak ngacak rambut nya.
Bisma menghampiri Bunga. Bunga melihat ke arah Bisma namun ternyata Bisma sudah berada di depan wajah nya.
"Kenapa dia sudah ada di sini saja sih?" Ucap Bunga dalam hati.
Dengan cepat Bunga merapikan kembali rambut nya dan tersenyum ke arah Bisma.
Bisma menarik tangan Bunga hingga bunga berdiri. Ganti Bisma yang duduk di kursi Bunga. Bisma kembali menarik Bunga hingga Bunga duduk di pangkuan Bisma.
"Kenapa kamu curi pandang ke aku?" Goda Bisma.
"Enggak siapa yang lihatin bapak" Jawab Bunga yang mengalihkan pandangan nya dari Bisma.
Bisma meraih tengkuk Bunga lalu mencium kening Bunga. Bunga yang mendapat perlakuan tersebut jantung nya mulai berdebar dengan kencang lagi.
"Aku ini kenapa sih kok jantungku berdetak cepat seperti ini setiap Bisma memperlakukan aku dengan lembut?" Guman Bunga dalam hati lagi.
Bunga berdiri lalu berlari ke kamar mandi yang ada di dalam ruangan Bisma. Bisma tersenyum melihat Bunga yang salah tingkah.
Di dalam kamar mandi Bunga berada di depan kaca.
"Ya tuhan. Kenapa jantungku kayak mau lompat dari tempat nya sih. Tenang Bunga tenang" Ucap Bunga yang mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Tok tok tok.
"Kamu masih lama? Sudah waktunya makan siang aku lapar" Teriak Bisma yang berada di depan pintu kamar mandi.
"Iya pak sebentar " Jawab Bunga.
Bunga merapinkan rambut dan bajunya lalu menepuk kedua pipi nya.
"Kamu pasti bisa Bunga" Ucap Bunga pada pantulan dirinya di kaca.
Bunga keluar dari kamar mandi dan ternyata Bisma masih berada di depan kamar mandi.
"Bapak ngapain di sini?" Tanya Bunga yang terkejut.
"Nungguin kamu" Jawab Bisma.
Bisma menarik tangan Bunga lalu mengajak Bunga ke kafe yang tidak jauh dari kantor milik nya.
Hanya butuh waktu 15 menit mereka sudah sampai di kafe yang di tuju oleh Bisma.
Bisma dan Bunga turun dari mobil lalu masuk ke dalam kafe tersebut. Mereka menghabiskan waktu makan siang nya di kafe tersebut.
Bima yang sedari tadi menghubungi ponsel Bunga namun tidak juga di jawab oleh Bunga.
"Kamu di mana sih Bunga? Kenapa nggak mengangkat telfon ku?" Ucap Bima.
Hiro berjalan ke arah Bima.
"Maaf pak. Kita harus berangkat sekarang" Ajak Hiro.
"Iya. Kita berangkat sekarang" Jawab Bima.
Bima memasukkan ponsel nya ke dalam saku jas. Dia dan Hiro mulai berjalan ke dalam bandara.
Di dalam pesawat Bima terus terfikirkan oleh Bunga yang tidak menjawab telfon nya. Bima melihat ke luar jendela pesawat.
"Kamu lagi apa Bunga? Kenapa kamu tidak menjawab telfon ku? Apa Bisma yang melarang mu untuk menjawab telfon ku?" Guman Bima dalam hati.
Di kantor Bisma.
Bunga dan Bisma yang baru saja sampai di kantor. Mereka berjalan ke arah lift untuk menuju ke ruangan mereka.
Di dalam lift Bisma dengan sengaja menggandeng tangan Bunga. Bunga tidak menolak Bisma dia hanya tersenyum dengan perlakuan Bisma pada dirinya.
Saat keluar dari lift Bisma dan Bunga berpapasan dengan Adam yang akan pulang.
"Ayah. Pak Adam" sapa Bisma dan Bunga bergantian.
"Ini di kantor jaga kelakuan kalian" Ucap Adam melihat tangan Bisma yang masih memegang tangan Bunga.
Bunga yang mengerti dengan ucapan Adam melepaskan tangan Bisma dengan cepat.
"Saya permisi pak" Pamit Bunga yang lebih dulu masuk ke dalam ruangan Bisma.
Adam beralih melihat ke arah Bisma.
"Jaga kelakuan kamu Bisma. Tunggu sampai kalian menikah. Jangan menghancurkan masa depan nya" Ucap Adam.
"Iya ayah aku tau batasan" Jawab Bisma.
Adam menepuk bahu Bisma lalu masuk ke dalam lift.
"Kakak kamu sudah berangkat tadi" Ucap Adam.
"Iya ayah. Bisma tau" Jawab Bisma.
Bisma melihat pintu lift yang sudah tertutup. Dia kembali masuk ke dalam ruangan nya. Bisma duduk di sofa yang berada di depan meja kerja nya.
"Kemari lah" Pinta Bisma pada Bunga.
Bunga berjalan ke arah Bisma dan berdiri di depan Bisma.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Bunga.
"Duduk sini" Pinta Bisma.
"Maaf pak tapi sekarang jam kerja" Jawab Bunga yang menolak halus pada Bisma.
"Duduk" Perinta Bisma.
Bunga duduk di sebelah Bisma. Bisma lebih mendekat ke arah Bunga. Lalu dia menyusupkan kepala nya di leher Bunga.
"Pak ini masih jam kerja. Lepaskan saya. Saya tidak enak dengan karyawan lain kalau mereka melihat kita seperti ini." Ucap Bunga yang menolak Bisma.
"Aku hanya ingin mencium harum tubuh mu. Nggak lebih jangan tolak aku. Aku mohon" Pinta Bisma tulus.
"Tapi pak....." Ucapan Bunga terhenti. Karena jari Bisma sudah berada di bibir Bunga.
"Jangan membantah kalau kamu tidak ingin mereka tau" Ancam Bisma.
Dengan berat hati Bunga hanya diam dengan perlakuan Bisma yang kembali menciumi leher jenjang Bunga.
Bisma yang sudah tidak mendapat penolakan dari Bunga. Dia tersenyum san kembali melakukan aktivitas nya.
Karena merasa geli tanpa Bunga sadari dia mengeluarkan lengkuhan yang membuat Bisma semakin ganas.
"Pak maaf. Ini masih di kantor" Ucap Bunga yang tersadar akan apa yang barusan dia lakukan.
Bunga berdiri dari duduk nya lalu kembali duduk di kursi kerja nya. Bisma mengusap wajah nya dengan kasar karena hampir saja dia merusak masa depan Bunga.
"Maaf Bunga" Ucap Bisma.
Bisma berjalan keluar dari ruangan nya dan menuju ke ruangan Arthur.
"Lho kak. Ada apa?" Tanya Arthur heran karena Bisma kembali ke ruangan nya.
"Takut khilaf" Jawab Bisma singkat. Dia merebahkan tubuh nya di sofa panjang di delam ruangan Arthur.
Arthur tidak mengerti dengan jawaban yang di berikan oleh Bisma. Dia ingin bertanya kembali pada Bisma namun dia melihat Bisma yang sudah menutup mata nya.
Sore hari jam pulang kerja.
"Bunga aku akan mengantar kamu pulang" Pinta Bisma.
"Tidak usah pak saya sudah pesan taxi online" Jawab Bunga.
Bisma menatap tajam ke arah Bunga. Bunga menunduk karena takut.
"Iya pak saya akan batalkan taxi online saya" Jawab Bunga yang mulai tertunduk karena takut akan Bisma marah.
"Ayok" Pinta Bisma. Bisma berjalan mendahului Bunga dia tersenyum karena Bunga mengerti keinginan nya.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
mudah2an si ratna emaknya bunga..gk nyuruh anaknya buat balas dendam sm klg adam adel ya thor..mendadak suudzon saia 🤣🤭
2021-02-07
1