BAB 3

Pagi ini Bunga datang ke kantor milik Bisma. Dia mulai bekerja sebagai pegawai Bisma saat ini.

Tadi malam Arthur telah melaporkan semua kejadian kemarin pada Adam. Adam tidak menanggapi apa yang telah di laporkan Arthur.

Namun Adam mulai mengerti tentang ketertarikan Bisma dengan Bunga. Adam menyuruh Arthur untuk menuruti kemauan Bisma.

Adam ingin melihat sejauh apa Bisma akan berubah jika Bunga bersama dengan nya. Dia ingin dengan kedatangan Bunga di kantor Bisma. Bisma akan mau meneruskan perusahaan yang telah di bangun sendiri oleh Adel ibunda nya.

Bunga sudah sampai di kanyor Bisma. Saat akan masuk ke dalam gedung kantor dia bertemu dengan Arthur.

"Kamu Bunga kan?" Tanya Arthur untuk memastikan nya kembali.

"Iya pak saya Bunga" Jawab Bunga sopan.

"Ikuti saya" Pinta Arthur

Arthur lrbih dulu berjalan masuk ke dalam kantor. Bunga mengekor di belakang Arthur sampai di depan ruangan Bisma.

Tok tok tok

"Masuk" Ucap Bisma

Arthur menyuruh Bunga untuk masuk ke dalam ruangan Bisma.

"Masuk lah" Ucap Arthur.

Bunga mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan Bisma.

"Selamat pagi pak" Sapa Bunga.

"Heeemmmm" Jawab Bisma.

Bisma yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Sedangkan Bunga yang tidak tau harus melakukan apa hanya berdiri mematung di depan meja kerja Bisma.

"Ini aku di suruh ngapain ya? Kok gue nggak di suruh apa gitu?" Guman Bunga dalam hati.

Bunga berkali kali menggoyangkan kaki nya agar tidak terlalu sakit dan pegal.

Bisma yang sudah menyelesaikan pekerjaan nya selama 2 jam lebih baru memperhatikan Bunga yang sedari tadi ternyata berdiri di depan nya.

"Apa yang elo lakuin?" Tanya Bisma.

"Nungguin bapak. Karena saya belum tau harus mengerjakan apa?" Tanya Bunga.

Bisma menggelengkan kepala nya. Karena Bunga yang sedari tadi tidak bertanya malah berdiri menunggu perintah.

"Ikut gue ke lapangan" Pinta Bisma.

Bisma berjalan mendahului Bunga. Bunga yang kakinya kram karena berdiri dari tadi memaksakan jalan dengan sesikit pincang.

" Elo kenapa?" Tanya Arthur yang melihat cara berjalan nya Bunga aneh.

"Capek pak" Jawab Bunga.

Bunga berjalan ke lift yang sudah di masuki oleh Bisma.

Sedangkan Arthur sedang berfikir macam macam karena jawaban yang di berikan oleh Bunga sangat ambigu untuk dia.

"Apa mereka habis berhubungan? Tauk ah itu urusan mereka sendiri." Guman Arthur.

Karena tidak ingin ambil pusing dengan hubungan pribadi Bisma. Arthur kembali bekerja di ruangan nya.

Bisma dan Bunga yang baru saja keluar dari kantor. Bunga menunggu Bisma yang sedang mengambil mobil di parkiran.

"Ayuk."Pinta Bisma ke Bunga untuk naik ke mobil nya.

"Baik pak " Jawab Bunga.

Bunga masuk ke dalam mobil Bisma dan duduk di sebelah Bisma yang sedang mengemudi.

Bisma melajukan mobil nya ke arah tempat yang mereka tuju. Bisma selalu fokus dengan jalan nya. Sedangkan Bunga dia selalu mencuri pandang pada Bisma.

Tak lama mereka sudah sampai proyek yang sedang di kelola oleh perusahaan Bisma.

"Ini mau di buat apa pak?" Tanya Bunga.

"Buat taman. Dulu kata ayah disini lah saat terahir bunda. Bunda sangat suka melihat matahari terbit. Gue ingin membuat taman yang indah di sini untuk mengingatkan gue sama Bunda" Jawab Bisma sedih yang mengingat tentang ibunda nya.

Tanpa Bisma tau matanya mulai berair. Dia memang sangat sensitif kalau menyangkut sang bunda. Karena dia yang kurang kasih sayang dari bunda yang membuat dirinya sedikit nakal.

"Pak" Panggil Bunga yang menyerahkan tisu ke Bisma.

Bisma mengambil tisu dari Bunga dan cepat cepat membersihkan air matanya membelakangi Bunga.

"Saya bisa merasakan apa yang bapak rasakan saat ini. Saya juga yatim piyatu namun saya di adopai oleh mamah saya. Walaupun saya bukan anak kandung nya namun kasih sayang yang di berikan oleh mamah ke saya sangat tulus" Jelas Bunga.

"Gue nggak nanya" Jawab Bisma cuek.

Sebenar nya Bisma ingin sekali mengetahui lebih banyak tentang Bunga namun ego nya lebih besar sehingga dia lebih memilih jutek di depan Bunga.

Bisma berjalan meninggalkan Bunga. Bunga yang heran dengan perubahan sikap Bisma yang sangat cepat itu.

"Cepet banget berubah dingin lagi" Guman Bunga.

Bunga mengikuti Bisma dari belakang. Namun kakinya yang sedari tadi berdiri 2 jam lebih membuat kakinya lecet.

"Aduh" Ucap Bunga yang merasa kesakitan karena kakinya yang lecet.

"Kenapa?" Tanya Bisma yang kembali menghampiri Bunga.

"Kaki saya sakit pak " Jawab Bunga

Bisma menggendong Bunga untuk membawanya duduk di kursi taman.

Bisma berjongkok di depan Bunga. Dia membuka sepatu Bunga terlihat kaki Bunga yang lecet akibat memakai sepatu hak tinggi.

"Elo tunggu di sini sebentar" Pinta Bisma.Bisma berjalan menuju mobil nya.

Bunga hanya menuruti perintah Bisma. Dia melihat ke arah danau yang terlihat indh karena tersinari oleh matahari secara langsung.

"Indah sekali" Ucap Bunga.

Bisma kembali dari mobil nya dia mengambil kotak obat untuk mengobati luka Bunga.

Saat akan sampai di tempat Bunga duduk. Bisma melihat Bunga yang tersenyum cantik menghadap ke arah danau. Wajah Bunga terkena sinar matahari yang membuat nya bersinar.

"Sangat cantik" Puji Bisma.

Bisma tersadar akan lamunan nya dia berjalan menghampiri Bunga. Bisma berjongkok kembali di depan Bunga.

"Biar saya sendiri saja pak yang mengobati nya" Ucap Bunga yang merasa tidak enak dengan Bisma.

"Diam" Ucap Bisma singkat dan tegas.

Bunga hanya diam saja. Dia melihat Bisma yang sedang mengobati luka di kaki nya. Bunga memandangi wajah Bisma sekilas.

Tanpa Bunga sadari tangan nya sudah bergerak ingin menyentuh wajah Bisma. Namun dia tersadar kembali lalu menarik tangan nya lagi.

Kini Bisma sudah mengobati luka Bunga. Dia duduk di sebelah Bunga.

"Terima kasih" Ucap Bunga yang tersenyum ke arah Bisma.

"Jangan salah sangka. Gue nggak mau orang orang bilang kalau gue nyiksa elo sampai elo nggak bisa jalan" Ucap Bisma.

"Sempat aku berfikir dia ada sisi lembut nya. Ternyata dia lah orang ternyebelin di dunia" Guman Bunga dalam hati.

"Ayuk kembali ke kantor" Pinta Bisma.

Bisma kembali menggendong Bunga.

"Saya bisa jalan sendiri pak" Ucap Bunga.

Bisma yang mendengar ucapan Bunga dengan sengaja akan melepaskan gendongan nya.

Bunga yang merasa dirinya akan jatuh melingkarkan tangannya di leher Bisma.

Bisma tersenyum lalu melanjutkan jalan nya menuju ke mobil.

Di dalam mobil Bisma.

Bisma sering mencuri pandang ke arah Bunga. Namun Bunga tidak mengetahui nya.

Bisma dan Bunga sudah sampai di Kantor. Saat itu pula Bima sedang berkunjung di kantor Bisma.

"Dari mana?" Tanya Bima pada Bisma yang sudah keluar dari mobil nya.

"Danau" Jawab Bisma singkat.

Bunga yang juga baru keluar dari mobil yang merasa sakit di bagian kakinya akan terjatuh. Bima dan Bisma yang melihat Bunga akan terjatuh mencoba menolong Bunga.

Namun Bima lebih dulu menopang tubuh Bunga agar tidak jatuh ke lantai. Bisma yang melihat Bima menolong Bunga merasa marah. Dia menggenggam tangannya sendiri dengan sangat kuat hingga kuku jarinya menembus kulit dan mengeluarkan darah.

"Kamu nggak papa kan?" Tanya Bima.

"Terima kasih pak. Saya nggap papa" Jawab Bunga.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA hadir membawa like nya nih, mari saling dukung 😍

2021-04-11

1

Hanna Devi

Hanna Devi

jejak semangat dari Cinta Kedua (Untuk Zylva) 😍💕

2021-04-01

1

Itha Masyta

Itha Masyta

kykx akan jdi saingan cinta nihh

2021-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!