Adam keluar dari ruangan Bisma dengan keadaan marah. Bisma melihat ke arah Bunga yang masih berdiri dan tertunduk.
Bisma menghampiri Bunga dan menggiring Bunga untuk duduk di kursi kebesaran nya. Bisma jongkok di depan Bunga.
"Maafkan aku Bunga. Karena aku kamu harus melakukan ini. Maaf" Ucap Bisma tulus. Dia tertunduk di depan Bunga.
"Apa tidak ada jalan lain pak?" Tanya Bunga yang sedikit takut.
"Aku tidak tau Bunga. Tapi aku takut kalau ayah akan memaksa kita dengan cara apapun" Jelas Bisma pada Bunga dengan lembut.
"Kalau memang ini yang harus terjadi. Tapi saya ingin anda menjelaskan semuanya pada mamah saya. Saya takut kalau mamah saya akan salah paham" Pinta Bunga.
"Tapi kamu tidak mencintai ku Bunga? Kamu akan terluka kalau memaksakan nya." Ucap Bisma.
"Terserah anda jika anda tidak ingin melakukan nya. Saya hanya tidak ingin mamah saya terluka jika mendengar gosip yang tidak benar." Jawab Bunga.
Bunga berdiri dari duduk nya.
"Saya ingin ijin pulang cepat hari ini" Pamit Bunga.
Bisma yang masih berjongkok dan tertunduk hanya mengangguk dan membiarkan Bunga untuk pergi.
Bunga mengambil tasnya yang ada di sofa lalu keluar dari ruangan Bisma.
"Kenapa hati ku sakit ketika kamu bersikap acuh pada ku Bunga?" Guman Bisma
Bisma memegangi dadanya yang terasa sakit akibat memikirkan Bunga. Bisma memilih untuk pulang ke rumah nya.
Di rumah utama Adam.
Cesil dan Dava yang baru saja pulang dari liburan melihat Bisma yang berjalan masuk ke dalam rumah nya dengan pandangan yang kosong dan lesu.
"Beb aku samperin Bisma dulu ya? Kayak nya dia lagi ada masalah deh" Pamit Cesil.
"Iya beb" Jawab Dava.
Cesil menghampiri Bisma yang ada di kamar nya.
Tok tok tok.
"Tante boleh masuk?" Tanya Cesil.
"Boleh" Jawab Bisma
"Kamu kenapa?" Tanya Cesil.
"Aku di suruh ayah menikah" Jawab Bisma.
"Menikah? Kenapa?" Tanya Cesil.
Bisma menjelaskan semunya ke Cesil. Namun Cesil bukan nya bersimpati malah tertawa karena cerita Bisma.
"Kenapa tante tertawa. Nggak ada yang lucu" Ucap Bisma cuek
"Ponakan tante ternyata sudah dewasa" Ucap Cesil yang kembali tertawa.
"Bisma tante akan cerita tentang kehidupan tante. Asal kamu tau dulu tante sangat benci dengan om kamu Dava karena dia playboy. Namun setelah kita menikah lambat laun kita mulai terbuka dan saling mencintai" Jelas Cesil.
"Kamu jangan takut untuk menikah hanya karena dia belum mencintai kamu. Suatu saat dia akan mencintai kamu percaya lah pada tante. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah merebut hati mamah nya untuk meminta restu" Ucap Cesil lagi.
Bisma mencerna setiap ucapan Cesil dan dia mulai setuju dengan apa yang di ucapkan Cesil barusan.
"Makasih tante" Ucap Bisma.
Cesil menepuk bahu Bisma lalu keluar dari kamar Bisma.
"Selamat istirahat" Ucap Cesil.
Cesil menutup pintu kamar Bisma dan kembali lagi menghampiri Dava.
Bima yang baru pulang dari kantor melihat Dava sendirian duduk di ruang tamu.
"Om. Tante mana?" Tanya Bima.
"Ke kamar adik kamu" Jawab Dava.
"Bima naik dulu om" Pamit Bima. Dava hanya mengangguk dan kembali memainkan ponsel nya.
Bima berpapasan dengan Cesil di tangga.
"Baru pulang?" Tanya Cesil
"Iya tante" Jawab Bima.
"Ya sudah sana istirahat" Pinta Cesil.
"Baik tante. Bima naik dulu" Pamit Bima.
Bima kembali berjalan menuju kamar nya. Namun saat akan membuka pintu kamar nya dia mendengar suara Bisma di kamar nya.
"Apa dia sudah pulang?" Guman Bima.
Bima berjalan ke arah kamar Bisma dan membuka pintu kamar Bisma. Biam melihat Bisma sedang berbicara lewat telfon.
"Gue akan ke rumah elo besuk untuk meminta ijin ke mamah elo agar kita bisa menikah" Ucap Bisma.
"Iya" Jawab Bunga singkat.
Bisma mematikan ponsel nya. Bima menghampiri Bisma.
"Siapa yang akan kamu nikahi?" Tanya Bima.
"Bukan urusan elo" Jawab Bisma
"Jawab Bis. Siapa yang akan menikah dengan kamu?" Teriak Bima.
"Bunga." Jawab Bisma.
"Kenapa harus Bunga. Kenapa elo harus mempermainkan dia?" Teriak Bima.
"Gue nggak pernah mempermainkan dia. Dan jaga mulut elo" Ucap Bisma yang sudah mencengkram kerah baju Bima.
Adam yang mendengar keributan di kamar Bisma masuk ke dalam kamar Bisma lalu melihat Bima dan Bisma sedang saling tantang.
"Berhenti " Teriak Adam.
"Mau jadi jagoan kalian? Apa kalian tidak sayang dengam bunda kalian kalau dia melihat kalian yang beetengakar seperti ini" Ucap Adam.
Bisma melepaskan cengkraman nya pada Bima. Namun setelah Bima melepas cemgkraman nya Bima malah menonjok wajah Bisma.
Bisma kembali berdiri dan menonjok wajah Bima. Karena frustasi Adam menghampiri mereka lalu menonjok wajah mereka bergantian.
Bima dan Bisma teraungkur ke lantai. Cesi dan Dava menghampiri mereka lalu membantu mereka berdiri.
"Kak ada apa ini? Kenapa kakak memukul mereka?" Tanya Cesil.
"Tanya pada mereka kenapa aku sampai memukul mereka" Ucap Adam.
"Bisma ingin menikahi gadis yang Bima suka tante. Bima nggak rela jika Bisma hanya mempermainkan gadis itu" Ucap Bima.
"Oh jadi elo mukul gue karena elo suka sama Bunga. Elo kalah satu langkah dari gue Bima. Gue yang akan mendapatkan Bunga" Ucap Bisma licik.
Bima ingin kembali memukul Bisma namun di pegangi oleh Dava.
"Gue akan rebut dia dari elo Bisma. Kita lihat saja nanti siapa yang akan dia pilih" Jawab Bima.
Bima melepaskan tangan nya dari Dava dengan kasar. Dia berbalik dan menuju ke kamar nya.
Arthur yang baru pulang menghampiri kamar Bisma.
"Ada apa? Kok rame di kamar kak Bisma?" Tanya Arthur.
Mereka tidak menjawab pertanyaan Arthur. Cesil menarik tangan Arthur untuk ikut keluardari kamar Bisma bersama dirinya dan Dava.
"Apa kamu tau kalau Bima menyukai gadis itu?" Tanya Adam.
"Bisma nggak tau ayah. Kalau saja Bisma tau dari awal. Bisma akan melupakan perasaan Bisma saat ini. Namun untuk sekarang Bisma nggak bisa. Karena Bisma juga mencintai Bunga" Jawab Bisma.
Bisma duduk di pinggiran kasur dan mengelap ujung bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah.
Adam keluar dari kamar Bisma lalu menuju kamarnya. Di dalam kamar Adam mengambil foto Adel.
"Apa yang harus aku lakukan sayang kedua putra kita mencintai gadia yang sama. Aku harus bagaimana?" Ucap Adam pada foto Adel. Dia merasa frustasi dengan masalah yang dia hadapi saat ini.
Adam keluar ke arah balkon kamar nya. Dia melihat ke arah awan yang kini mulai mensung dan sedikit turun hujan.
"Apa kamu sedang menangis sayang? Apa kamu menangis karena aku memukul anak anak? Maafkan aku sayang karena tidak bisa menjaga emosi ku. Aku janji tidak akan melakukan nya lagi" Ucap Adam yang masih melihat ke arah langit.
Bima yang berada di kamar mulai marah marah tidak jelas. Bima memang orang yang pendiam namun terdapat ambisi dan emosi yang sewaktu waktu akan meledak dalam dirinya.
Berbeda dengan Bisma. Dia memang nakal namun dia akan melakukan apa pun untuk orang yang dia sayang.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Hanna Devi
like kk 💕
2021-04-01
1
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wow..hrs ada cewek satu lg buat si bima..anaknya om agan dan angel sapa tau cewek thor 😄
2021-02-07
1
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2021-02-03
1