Raffa berjalan keluar dari kamar, ia mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah sembari bermain game di ponselnya.
Saat Raffa asik bermain tiba-tiba saja Celine mengirimkannya pesan yang mengatakan jika is merindukan Raffa dan itu membuat Raffa senang bukan main.
Langsung saja Raffa membalas pesan yang dikirimkan oleh kekasih tercintanya itu, menyunggingkan senyuman bahagia di wajah tampannya.
Saat Raffa tengah asik berbalas pesan dengan Celine, bel apartementnya berbunyi beberapa kali.
"Ah itu pasti makanannya udah dateng." gumamnya.
Raffa membuka pintu apartementnya, terlihat seorang pria berjaket hijau tengah menenteng plastik berisi makanan di tangannya.
Raffa mengambil pesanannya dan memberikan beberapa lembar uang kepada bapak yang membawakan makanan yang ia order.
Bapak itu itu langsung terkejut dengan uang yang diberikan oleh Raffa, "Maaf mas uangnya berlebih." ucapnya, ia hendak mengembalikan sisa uang Raffa namun Raffa langsung menolaknya.
"Gak papa, untuk bapak aja." ucapnya.
Bapak itu langsung membolakan kedua matanya, senyum merekah terpantri diwajahnya yang terlihat kelelahan.
"Terima kasih banyak ya mas.. terima kasih.." ucapnya.
Raffa tersenyum membalasnya, "Iya pak sama-sama." Ia memang sering melakukannya, membantu para pedagang dan juga driver ojek online yang kesusahan.
"Semoga rezeki mas lancar terus ya.. saya senang mas, karena ini orderan pertama saya sejak pagi, saya kira saya tidak akan membawa uang saat pulang kerumah, tapi ternyata ada mas yang baik hati kepada saya." ucap bapak itu dengan lirih.
"Saya mau beli martabak buat anak saya, dia pasti suka nanti.. makasih ya mas, kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum.."
"Iya pak sama-sama, Waalaikumsalam." Raffa menutup pintu apartementnya ketika bapak itu sudah masuk ke dalam lift.
Raffa berjalan menuju ke dapur, meletakkan makanan yang ia pesan diatas meja makan. Sesekali Raffa menengok ke arah pintu kamar, namun Kaila belum keluar juga.
"Mungkin karena luka jadi susah buat mandi." gumamnya.
Raffa memindahkan sushi yang dipesannya ke dalam piring, menatanya di atas meja lalu Raffa menuangkan jus apel kedalam gelas untuknya dan juga Kaila.
Bersamaan dengan itu, Kaila keluar dengan tampilan yang lebih segar, ia menggunakan baju tidur dengan celana pendek agar tidak susah.
"Makanannya udah siap." ucap Raffa.
Kaila menghampiri Raffa yang tengah berdiri di dekat meja makan, saat Kaila mau duduk Raffa dengan sigap menarik kursi untuk Kaila.
"Makasih." ucap Kaila dan dibalas anggukan oleh Raffa.
Kaila menatap berbagai jenis sushi yang ada dihadapannya, semuanya begitu menggoda apalagi Kaila adalah pecinta makanan mentah tersebut.
Kaila merasa cacing-cacing diperutnya sudab berontak ingin melahap semua jenis sushi yang ada dihadapannya, Kaila menelan salivanya dengan susah payah.
Sashimi, potongan ikan salmon pertama yang Kaila makan dengan tambahan sedikit wasabi langsung masuk ke dalam mulut Kaila tanpa menunggu lebih lama lagi.
Raffa tersenyum melihat Kaila yang langsung memakan sashiminya dengan lahap, ia duduk bersebrangan dengan Kaila dan langsung melahap sushi ikan tuna favoritnya juga dengan tenang.
"Enak?" tanya Raffa ditengah-tengah keheningan keduanya.
Kaila menganggukkan kepalanya, "Enak.."
"Besok kita naik mobik aja ke sekolah, lo pasti kesusahan kalau naik motor."
Kaila mendongakkan kepalanya menatap Raffa, apa aku tidak salah dengar? batinnya.
"Kenapa Raffa selalu perhatian sama gue? tolong Raff, kalau cuma untuk memenuhi tugas lo sebagai suami, jangan begini, gue jadi makin cinta sama lo." batinnya.
"La? kok bengong?" tanya Raffa bingung.
"Eh-enggak kok." ucap Kaila sambil tersenyum manis.
"Lo jadi makin cantik kalo senyum kaya gini La." gumam Raffa.
Raffa terus memperhatikan wajah Kaika dengan seksama, bola matanya yang berwarna hazel begitu indah dipenglihatan Raffa.
Ya, mata Kaila seakan menjadi daya tarik utama untuk Raffa sejak mereka menikah, karena selama ini Raffa tidak pernah memperhatikannya dengan seksama.
"La, gue penasaran sama satu hal."
Kaila menatap Raffa penuh tanya, Raffa penasaran soal apa? batinnya.
"Lo penasaran soal apa Raff?" tanya Kaila balik.
"Lo punya mata hazel, apa lo keturunan barat?" tanya Raffa penasaran, karena jika Kaila asli orang Indonesia maka akan sulit baginya untuk memiliki mata hazel.
Kaila menganggukkan kepalanya, membuat Raffa tersenyum senang karena tebakannya benar, Kaila anak blasteran.
"Nenek gue asli orang New York, maybe karena itu gue punya mata hazel yang nurun langsung dari nenek gue." jelasnya.
Raffa menganggukkan kepalanya mengerti, ia kembali menatap Kaila yang terus melahap sushi didepannya.
"Pelan-pelan La nanti kesedak." ucap Raffa memperingati.
"Uhuukk.. uhukk..."
Raffa berdecak, lihat kan baru saja diberi tahu langsung tersedak, batinnya.
Raffa memberikan jus milik Kaila dan Kaila langsung menghabiskannya hingga setengah gelas.
"Sesuka itu lo sama sushi sampe makan dengan lahap begitu?" tanya Raffa.
Kaila menganggukkan kepalanya, "Dari kecil gue suka banget makan makanan jepang dibandingkan makanan western, ya aneh sih cuma begitu adanya, papa juga sering bawain sushi buat gue." jawab Kaila.
Raffa mengangguk-anggukkan kepalanya, sedikit demi sedikit Raffa mengenali sifat Kaila dan kebiasaannya.
Raffa akan mengingat semuanya, karena bagaimanapun Kaila adalah istri sahnya sekarang dan Raffa harus bisa memberikan kebahagiaan kepada Kaila setara atau bahkan lebih dari yang diberikan oleh orang tuanya.
"Ya udah, kalau lo sesuka itu sama sushi gue bakal sering-sering beliin sushi buat lo." ucap Raffa.
Kaila langsung membelalakkan matanya, selang beberapa detik matanya langsung berbinar senang.
"Serius Raff?" tanya Kaila dengan semangat.
Raffa menganggukkan kepalanya, "Gue serius."
"Makasih!!" pekik Kaila senang.
Raffa tertawa ringan melihatnya Kaila yang begitu senang dengan ucapannya, terlihat seperti anak kecil batinnya.
Saat Raffa asik memperhatikannya, tak sengaja matanya kini menatap ke bibir ranum milik Kaila yang terlihat begitu menggoda dimatanya.
Raffa memperhatikan bagaimana Kaila mengunyah makanannya, bibirnya bergerak dengan sensual dimatanya, bibirnya berwarna pink alami membuat Raffa menelan salivanya dengan susah payah.
"La..." panggil Raffa lirih.
Kaila mendongakkan kepalanya, dengan mulut yang masih penuh dengan sushi Kaila menatap Raffa bingung, menunggu Raffa melanjutkan ucapannya.
"Raffa kenapa?" batin Kaila bingung saat melihat tatapan berbeda dari Raffa.
"La, gue boleh cium elo gak? bibir lo menggoda banget La.." batin Raffa.
Raffa menggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin selancang itu untuk berkata seperti itu kepada Kaila, apalagi Raffa belum memiliki perasaan apapun kepada Kaila.
Kaila pasti akan terkejut dan sakit hati nantinya, tapi sungguh Raffa sangat tergoda apalagi saat mulut Kaila penuh dengan makanan membuat Raffa semakin gemas melihatnya.
"Gak mungkin gue minta ciuman dari Kaila, enggak Raff... lo udah punya pelukan dari Kaila tiap malam, itu udah lebih dari cukup buat lo." pikir Raffa.
"Gak ada apa-apa, lo abisin makanannya gue udah kenyang. Gue tungguin disini." begitulah kata-kata yang akhirnya terucap di bibir Raffa.
Kaila mengernyitkan wajahnya heran, namun ia menganggukkan kepalanya senang karena bisa menghabiskan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Amelia Lia
raffa melehoy asli g'jls 🤦♀️🤦♀️
jgn smpai raffa kebablasan ke kaila mski sdh resmi..... tp g'adil buat kaila
cZ hati raffa sepenuhx g'ada nama kaila 🙄
2023-06-06
0
Yiping
ayo rafa jangan tinggalin keyla
2023-04-14
0
Amel Lia
Raffa yang benr aja lo_-
2022-02-06
0