Raffa masuk ke dalam kamar setelah selesai bermain ps, bermain sendiri sangat tidak asyik bagi Raffa karena selama ini jika dirinya ingin bermain ia tinggal menelpon salah satu temannya tapi sekarang Raffa tidak bisa melakukannya lagi, ada Kaila dan statusnya yang harus ia sembunyikan dari semua teman-temannya.
Begitu masuk ke dalam kamar, ia mendapati Kaila sudah tertidur dan yang membuat Raffa mendengus adalah karena Kaila tidur di sofa bukan di ranjang mereka.
"Ngapain sih dia tidur disitu, kan ga enak sakit."
Raffa berjalan mendekati Kaila, saat dirinya hendak membopong Kaila untuk tidur diatas ranjang tiba-tiba saja Kaila terbangun.
"AAAAAAAAA!!! Mau ngapain?" tanya Kaila saat melihat wajah Raffa yang begitu dekat dengannya.
"Kenapa kaget begitu?" tanya Raffa.
"Lo ke-kenapa disini? juga ja-jangan deket-deket begitu sama gue." ucap Kaila, ia memundurkan tubuhnya.
"Kenapa lo gugup begitu La?" tanya Raffa sambil terkekeh.
"Ke-kenapa? gu-gue gak gugup tuh." ucap Kaila berusaha menyembunyikan rasa gugup dan jantungnya yang berdetak kencang.
"Jangan bohong, atau lo suka ya sama gue?"
Kaila tergelak mendengarnya, "Darimana Raffa tau kalau gue suka sama dia?" batinnya.
Namun sedetik kemudian Raffa tertawa dengan keras, "Lo lucu banget kalau begitu La, hahahaha.." tawanya pecah, apalagi melihat wajah memerah Kaila yang terlihat lucu dan menggemaskan.
Kaila menatap tajam ke arah Raffa, "Tau ah Raff, sana gue mau tidur jangan berisik." kata Kaila dengan ketus.
Raffa langsung menahan tubuh Kaila yang sudah hampir berbaring di sofa dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga ke leher.
"Eh tunggu!" ucapnya.
Kaila mengernyitkan dahinya, "Ada apa Raff? gue ngantuk besok juga sekolah." alasan Kaila padahal dirinya hanya sedang berusaha untuk menutupi perasaannya yang menggebu-gebu.
"Jangan tidur disini." ucap Raffa yang semakin membuat Kaila tidak mengerti dengan maksudnya.
'Jangan tidur disini? lo mau gue tidur dilantai gitu? lo gak rela kalau sofa ini gue pakai buat tidur Raff?' ocehnya dalam hati, mana sanggup Kaila mengatakannya langsung kepada Raffa.
"Trus gue harus tidur dimana Raff?" tanyanya.
"Disana." Raffa menunjuk kearah ranjang.
Kaila kaget, bagaimana bisa Raffa memintanya untuk tidur disana, 'Tunggu Raffa nyuruh gue tidur disana trus dia tidur di sofa gitu?' gumam Kaila.
"Gak, gue gak mau! gue tidur disini aja elo diranjang, kalo elo yang tidur disini sofanya kekecilan ntar badan lo sakit semua." kata Kaila dengan polosnya.
Raffa kembali tertawa dengan keras, sungguh istrinya ini benar-benar menggemaskan! jika saja dirinya dan Kaila tidak dalam keadaan seperti ini mungkin dirinya sudah menerkam Kaila diatas ranjang.
"Gue bukan mau tukeran sama lo La, gue mau lo tidur di ranjang sama gue." jelasnya.
Kaila langsung terpekik kaget, matanya membelalak seakan ingin keluar dari tempatnya, ia menutup mulutnya tak percaya.
"Kebanyakan loading!" ucap Raffa kesal, tanpa meminta izin dari Kaila ia langsung membopong tubuh istrinya itu.
"AAAAA!!! RAFFA TURUNIN GUE! RAFFA TURUNIN!" Pekik Kaila sambil memukul dada bidang Raffa agar pria itu segera menurunkannya.
"Stttt diem La!"
Bruk
Raffa menjatuhkan tubuh Kaila tepat disisi ranjang, ia berada diatas Kaila matanya menatap mata indah Kaila dengan intens, mata yang tadi menarik perhatiannya.
Tanpa disadari Raffa mengelus pelan rambut Kaila membuat sang empunya menahan nafas, dadanya terasa bergemuruh detak jantungnya tidak beraturan bahkan wajahnya terlihat sangat memerah.
"La..." panggilnya dengan tangan yang masih setia mengelus rambut halus Kaila, menindih tubuh kecil istrinya itu.
"Hmmm.." gumam Kaila, ia tak mampu berkata-kata lagi, bernafas sajapun ia kesusahan.
"Gue akan berusaha untuk mencintai lo La, lo mau kan berusaha untuk mencintai gue juga?" tanya Raffa.
'Astaga Raffa bahkan sebelum lo minta pun gue udah jatuh cinta sejatuh-jatuhnya ke elo..' batin Kaila.
"La, lo mau kan? gue ingin pernikahan ini jadi pernikahan pertama dan terakhir dalam hidup kita, gue gak mau ada perceraian dan juga perpisahan." jelas Raffa.
Kaila hanya diam, ia tak mampu untuk menyuarakan segala isi hatinya. Apalagi posisi Raffa yang masih menindihnya, skinship yang tidak pernah Kaila harapkan dan bayangkan sebelumnya.
"Kaila.. lo mau kan berusaha sama gue untuk saling mencintai dan menjaga pernikahan ini?" tanya Raffa sekali lagi, tangannya tak berhenti mengelus rambut hitam legam milik Kaila, matanya tak berhenti menatap bola mata Kaila, bahkan ia tidak berniat menggeser tubuhnya sedikitpun.
"I-iya Raff." jawab Kaila gugup, namun membuat senyuman indah terbit di bibir Raffa.
"Kalau begitu ayo kita tidur!" ajak Raffa.
Ia menggeser tubuhnya dari atas tubuh Kaila, beringsut ke sisi ranjang yang kosong membuat Kaila bernafas dengan lega, jantungnya sepertinya harus mendapatkan perawatan khusus karena Raffa, jika tidak maka bisa saja dirinya terkena serangan jantung.
Raffa memiringkan tubuhnya ke arah Kaila, "La, peluk gue dong!" pinta Raffa.
Kaila melotot menatap Raffa mendengar permintaannya itu, baru saja ia bernafas lega karena Raffa membebaskan dirinya dari godaan iman yang berat sekarang Raffa malah memintanya untuk memeluknya, apa-apaan ini!
"Peluk elo Raff? gak!" tolak Kaila.
"Lo mau ngebantah kata suami?" tanya Raffa.
Sekelebat perkataan horror Raffa berputar diotaknya, tengiang-ngiang dengan jelas.
"Ngebantah suami dosa loh."
"Ngebantah suami dosa loh."
"Ngebantah suami dosa loh."
'AAAAAAAAAAA!!!!' Jerit Kaila didalam hati frustasi.
Ia melirik Raffa yang juga meliriknya dengan tatapan penuh arti seakan mengatakan, 'Kemari kucingku, masuklah ke kandang singa.'
Kaila meringis, benar kata mama Anin ternyata Raffa sangat sangat manja!
Dengan berat hati Kaila beringsut kedalam pelukan Raffa, baru saja wajahnya menubruk dada bidang Raffa, jantungnya sudah berdetak tidak terkontrol, Kaila juga tidak tahu sudah semerah apa wajahnya sekarang.
Sedangkan Raffa tersenyum penuh kemenangan, pelukan yang menjadi candu baginya sekarang sedang ia rasakan. Raffa memeluk Kaila dengan erat, membalasnya berkali-kali lipat dari yang Kaila berikan kepadanya.
"Peluk aku La, sebagai langkah pertama untuk membangun hubungan pernikahan kita." ucap Raffa.
Kaila hanya diam, ia semakin menyeruakkan wajahnya kedalam dada bidang milik Raffa menyembunyikan semburat rona kemerahan yang terpantri dengan jelas di wajah cantiknya.
Raffa mengelus pelan kepala Kaila menyalurkan rasa tenang dan pelukan hangatnya. Raffa mengambil remot dan mematikan lampu kamarnya.
'Nyaman Raff, berada di pelukan lo sangat nyaman tapi sayang perasaan lo masih ada untuk Celine.' lirihnya.
Raffa memejamkan matanya, tak berapa lama nafasnya terdengar teratur tanda bahwa Raffa sudah berada di dalam mimpinya dengan secepat itu berbeda dengan Kaila yang masih terlihat gelisah di dalam pelukan Raffa.
Kaila tidak bisa tidur!
Tolong Kaila malam ini!! tolong jantungnya yang berdetak dengan cepat!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Amelia Lia
knp gak bisa tdr la...... 😅😅
2023-06-06
0
Yiping
unyy banget sih thor ceritanya
2023-04-14
0
Queen
ooouuww.... cocuuuiiiittt... emesin ameettt cih...😅😁😘
2021-10-12
0