Begitu sampai di sekolah Kaila berjalan menuju ke kelasnya tak lama Raffa juga sampai di sekolah dan mengendarai motornya melintas di depan Kaila. Kaila dan Raffa sempat saling berpandangan namun Kaila langsung memalingkan wajahnya yang bersemu merah dan berjalan dengan cepat ke ruang kelasnya.
Selama di sekolah keduanya saling tak bertegur sapa, mereka seperti tidak saling mengenal satu sama lain. Raffa terus bersama dengan ketiga temannya atau terkadang ia bersama dengan kekasih tercintanya Celine. Sedangkan Kaila ia hanya bersama dengan Elisa teman baiknya itu.
Seperti sekarang Kaila dan Elisa tengah makan berdua di kantin sekolah, mereka duduk tepat bersebrangan dengan Raffa dkk dan juga Celine yang ada disamping kanannya. Elisa terus melirik kearah Kaila berulang kali, terpantri rasa kesal di wajah cantik Kaila walaupun ia berusaha menyembunyikannya dengan baik.
Hell, ayolah mana ada teman baik yang tidak mengetahui hal sekecil ini. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari teman dekat jika mereka berteman dengan baik dengan kita, seperti Elisa yang langsung mengetahui hal itu walaupun Kaila tidak mengatakan kepadanya.
"La, jangan diliatin." Ucap Elisa saat Kaila tak sengaja mencuri pandang kearah Raffa dan juga Celine yang tengah makan dengan romantisnya.
"Iya Sa, tapi gue tetep aja kepo."
"Mending jangan lo liatin La, lagipula lo bilang sama gue kan kalo Raffa bakalan berusaha buat mencintai elo dan mengakhiri hubungannya dengan Celine?" tanya Elisa, Kaila menganggukkan kepalanya lemah.
"Nah karena itu La lo harus yakin sama your husband kalo dia itu gak bakalan macem-macem dan Raffa bakalan segera berlari ke arah lo. Inget la posisi lo sekarang lebih tinggi dari siapapun, lo istrinya dan hanya lo yang berhak atas segala sesuatu yang berkaitan dengan Raffa." jelas Elisa lagi.
Kaila termenung, apa yang dikatakan Elisa benar ia adalah istri sahnya dan posisinya lebih tinggi daripada Celine jadi untuk apa ia takut?
"Lo ngerti kan La?" tanya Elisa memastikan
Kaila tersenyum, ia menganggukkan kepalanya mengerti dan kembali menghabiskan makanannya yang masih banyak.
Sedangkan dimeja seberang, beberapa kali Raffa juga sempat mencuri pandang ke arah Kaila istrinya, melihat apa yang dilakukan Kaila, apa yang ia makan dan apa yang ia minum semua itu tak luput dari pengawasan Raffa.
Terutama saat Kaila menundukkan kepalanya dengan lesu, disitulah Raffa langsung melirik ke arah Celine yang ada disampingnya. 'Apa Kaila cemburu ngeliat gue sama Celine?' gumamnya.
"Raff, lo kosong gak ntar malem?" tanya Alex, dirinya stres berada dirumah yang sepi, kedua orang tuanya sibuk bekerja diluar negeri meninggalkan Alex sendirian dirumah.
"Kenapa?" tanya Raffa.
"Gue mau nginep di apart sama yang lain juga gimana?" ajak Alex.
"Nah setuju gue, udah lama juga kita gak nginep bareng di apart Raffa." timpal Aksa.
Raffa langsung menatap ketiga sahabatnya dengan tajam, bagaimana bisa mereka akan ke apartementnya dan menginap bersama sedangkan disana ada satu penghuni baru berjenis kelamin perempuan yang pastinya akan membuat mereka semua terkejut bukan kepalang.
"Lo kenapa liatin kita begitu?" tanya Ravi.
Aksa dan Alex mengangguk, "Iya Raff, kenapa lo mau jalan ya sama Celine?" ledek Aksa.
Celine menatap ke arah pacarnya itu, "Sayang, kamu mau jalan?" tanyanya.
Raffa beralih menatap Celine dengan bingung, bingung harus beralasan apa kepada mereka. "Emm.. engga bukan gitu sayang, maksud aku.. aku ada urusan."
"Ohh, kirain bener yang dibilang Aksa soalnya kan biasanya kamu langsung ngangguk ngeiyain kalo mereka mau tidur di apart kamu." jelas Celine.
"Iya Raff, jadi kapan nih kita bisa nginap di apart lo? kita-kita udah pada kangen buat main ps bareng." tanya Ravi.
"Ntar gue kabarin." Ucap Raffa.
Selesai makan Elisa dan Kaila langsung kembali ke kelas mereka, Raffa melirik ke arah Kaila yang berjalan di depannya tanpa melirik ke arahnya sama sekali.
"Sayang nanti aku mau beli baju, kamu mau anterin aku kan?" Pinta Celine.
"Hah?" Raffa yang tadinya fokus melirik Kaila tidak mendengar ucapan Celine sama sekali.
"Temenin aku beli baju.. " Rengeknya.
"Emm.. sayang, gini.." Raffa menggaruk tengkuknya walau tidak gatal, ia bingung harus mengatakan apa kepada Celine.
Biasanya jika Celine shopping maka Raffa yang akan selalu membayarnya namun sekarang ia sudah menikah, papanya tidak memberikan uang lagi kepadanya hanya ada cafe untuk kebutuhan sehari-harinya dengan Kaila, istrinya.
"Kenapa Raff? Kamu gak mau?" Tanya Celine.
"Iya bro, biasanya lo langsung ngeiyain!" Kata Alex.
"Bukan gitu, cuma emm... itu.. mama gue minta ditemenin ke butik hari ini." Ucap Raffa bohong.
"Mama kamu mau ke butik sayang? Ya udah deh aku belanja sendiri aja, it's okay kok." Ucap Celine.
Ya, Celine adalah wanita berhati lembut dan baik walaupun ia sedikit manja, itulah kenapa Raffa menyukai Celine, bukan hanya wajahnya saja yang cantik namun hatinya pun baik.
"Maaf ya sayang, lain kali aku temenin okay?" Raffa menepuk lembut pucuk kepala Celine.
"Iya gak papa sayang.." jawabnya.
Aksa, Ravi dan juga Alex hanya bisa bodo amat melihatnya, sudah biasa bagi mereka melihat keuwuan temannya bersama dengan kekasihnya seperti ini.
"Udah bel yok masuk!" Ajak Alex.
Raffa, Ravi, Aksa dan juga Alex berada disatu kelas yang sama, bersebelahan dengan kelas Kaila. Sedangkan Celine kelasnya berada dilantai yang berbeda dengan mereka.
Selama jam pelajaran, Kaila memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru di depan dengan seksama, ia termasuk murid yang pintar dan rajin, ia selalu menjadi juara satu di kelasnya dan berturut-turut menjadi juara umum sekolah.
Berbanding terbalik dengan Raffa yang terlihat tidak fokus dengan buku dan penjelasan guru didepannya. Ia asik menyoret bagian belakang buku tulisnya, menggambar abstrak tak menentu.
Merasa bosan dan jenuh, akhirnya Raffa memilih untuk mengirim pesan kepada Kaila, istrinya.
^^^"Lagi belajar?"^^^
Raffa mengirim pesan tersebut dan Kaila langsung membalasnya karena diberitahu oleh Elisa bahwa ponselnya menyala dan mendapatkan notif.
"Iya kenapa?" Tanya Kaila.
^^^"Pulang bareng sama aku, aku tunggu di halte bis deket sekolah." Tulis Raffa.^^^
"Iya." Balas Kaila singkat.
Kaila menaruh lagi ponselnya didalam laci, ia tak mau gurunya yang tengah menjelaskan curiga karena dirinya trus melirik ke bawah meja. Bagaimanapun image Kaila selama ini adalah murid baik dan patuh.
Raffa tersenyum tipis saat menerima pesan dari Kaila, ia belum merasakan perasaan apapun untuk Kaila hanya saja rasanya menyenangkan saat dirinya bisa akrab dengan istrinya yang akan tinggal seumur hidup dengan dirinya nanti.
Jadi Raffa memilih untuk hidup dengan baik bersama dengan pasangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Yiping
ya ampyn sampai ikut bayangin kisah cinta nya
2023-04-12
0
Wiwin Winarsih
jadi kalo udah nyaman ... ya udah putusin pelan" ceweknya...
2023-01-13
0
Zahra Wahdaniyah
karena kamu sdh terbiasa tinggal serumah sama kaila raf, jadi kamu bisa nyaman sama kaila, dh mulai tumbuh benih" cinta ni raffa
2021-07-04
2