Pagi ini Kaila bangun lebih pagi seperti biasanya, bedanya pagi ini ia sudah mandi walaupun jam baru menunjukkan pukul 4 pagi. Kaila menatap Raffa yang masih tertidur diatas ranjang, semalaman bahkan sampai pagi tadi Raffa masih memeluknya saat tertidur.
Ahh pipi Kaila jadi merona saat mengingatnya, apalagi perkataan Raffa kemarin malam sebelum tidur.
"Semoga aja Raffa bisa tepatin janjinya buat mutusin hubungannya dengan Celine." ucap Kaila lirih.
Kaila beringsut duduk dipinggiran ranjang, menggoyangkan tubuh Raffa perlahan. "Raffa bangun, kita sholat subuh." ajak Kaila.
Raffa menggeliatkan tubuhnya, matanya mengerjap menyesuaikan dengan cahaya lampu kamar yang menerpa retinanya. "Peluk?" pinta Raffa.
"Hah? ada-ada aja deh Raf, udah bangun cepetan." tolak Kaila.
Tapi Raffa tidak mau tahu, ia langsung menarik tangan Kaila dan memeluk tubuhnya, menyeruakkan wajahnya ke ceruk leher Kaila yang terasa harum dan menyegarkan.
"Raffa.." Kaila ingin melepaskan dirinya, ayolah jangan buat ia senam jantung pagi-pagi begini.
Raffa akhirnya melepaskan Kaila begitu ia puas memeluk tubuh istrinya itu, "Masih ngantuk La.." rengeknya.
"Mandi Raff, kita sholat subuh dulu.."
"Iya sebentar." Raffa duduk dipinggiran ranjang, memejamkan matanya sebentar untuk memuaskan rasa kantuknya yang belum ingin pergi.
Kaila tengah menyiapkan pakaian ganti untuk Raffa dan perlengkapan sholatnya, menaruh sajadahnya dilantai menghadap langsung ke arah kiblat setelah itu ia mengambil air wudhu terlebih dahulu.
"Raffa...." Kaila berkacak pinggang saat melihat Raffa yang dengan santainya duduk dipinggiran ranjang sambil tertidur.
Jika Kaila tidak memanggilnya maka bisa saja Raffa kembali merebahkan dirinya diempuknya ranjang milik mereka dan melewatkan waktu untuk melaksanakan sholat.
"Iya Kaila.. iya ini gue mau mandi." dengan kesal Raffa masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan dirinya dan begitu ia selesai rasa kantuk yang tadi masih terasa kini seakan hilang menguap.
Kaila sudah memakai mukenahnya, duduk di sajadah miliknya menunggu Raffa selesai membersihkan dirinya sendiri. Ia terpelongo saat melihat Raffa yang berdiri di depan pintu kamar mandi dengan rambut basah dan tubuh yang terekpos jelas, Raffa hanya melilitkan handuk kecil di pinggangnya.
"Raffa!" pekik Kaila, ia menutup wajahnya dengan mukenah.
"Kenapa La? kan gue udah mandi kenapa lo teriak begitu."
"Lo kebiasaan, ada gue disini Raf, enak banget keluar dari kamar mandi cuma make handuk begitu."
Bukan gue gak suka Raff, gue suka banget ngeliat pemandangan gratis kaya gitu cuma kan malu Raff, kalo gue khilaf karena dikasih asupan kaya gitu gimana, batin Kaila
"Udah santai aja entar juga lo bakalan terbiasa ngeliat gue kaya gini." dengan santai Raffa berjalan masuk ke dalam walk in closet memakai pakaian yang disiapkan oleh Kaila.
Setelah selesai Raffa langsung menghampiri Kaila, duduk dihadapannya dengan wajah segar dan senyuman mengembang.
"Udah gak ngantuk lagi kan?" tanya Kaila setengah gugup melihat betapa tampannya suaminya saat pagi hari seperti ini.
"Iya udah gak ngantuk." jawab Raffa yang jujur terlihat seperti anak kecil jika begini.
"Nah, makanya itu Raff kita harus bangun pagi-pagi, menunaikan sholat karena banyak banget manfaatnya salah satunya ini nih dan juga kita gak akan terlambat sekolah." jelas Kaila.
'Sumpah La, elo orangnya baik banget rajin ibadah juga, kebaikan apa yang gue lakuin sampai dapet istri sebaik elo?' batin Raffa.
"Yuk kita sholat dulu." ucap Kaila saat adzan berkumandang dari ponsel miliknya.
Akhirnya Raffa dan Kaila kembali melaksanakan sholat berjamaah, dan setelah itu Kaila langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan mereka berdua dengan Raffa yang terus mengekorinya dibelakang.
"Raffa duduk dulu deh sana." Kaila terlihat cukup kesal karena Raffa terus-terusan berada disampingnya memperhatikan setiap gerak-geriknya saat memasakkan makanan.
'Sumpah gue berasa lagi ada di acara master chef kalo begini.'
"Iya-iya.." Raffa duduk dimeja makan menunggu Kaila yang sibuk berkutat dengan masakannya.
Setelah selesai sarapan dan juga bersiap-siap Raffa dan Kaila langsung berangkat menuju ke sekolah dan sesampainya disimpang Kaila meminta diturunkan seperti biasanya, ia tidak ingin ada teman-temannya yang tau tentang hubungannya dengan Raffa atau mengira dirinya adalah selingkuhan Raffa.
Membayangkannya saja sudah membuat Kaila merinding hingga keubun-ubun.
Begitu Raffa turun dari motornya, Celine langsung berlari kecil menghampiri kekasihnya itu merangkul lengannya sambil tersenyum lebar ke arahnya.
"Sayangg!!!" panggil Celine.
"Iya sayang yuk ke kelas aku anterin." Raffa mengacak-acak rambut Celine, mereka berjalan menuju kelas bersama-sama.
Kaila langsung mematung saat melihat bagaimana mesranya Celine dengan Raffa, tida ada apa-apanya dengan dirinya sendiri begitulah yang Kaila pikirkan.
"Walaupun lo baik dan hangat ke gue sewaktu dirumah tapi gue harus sadar Raf kalau cinta yang elo miliki masih milik Celine seutuhnya, bukan milik gue." ucap Kaila lirih, ia berjalan menuju kelasnya dengan lesu, semangat paginya hilang bersamaan dengan keromantisan Raffa dengan kekasihnya.
"Lo kenapa sih La masih pagi udah cemberut begitu, muka ditekuk tujuh lapis gak takut jadi nenek-nenek lo?" tanya Elisa.
"Berisik Sa, gue lagi galau ini."
Elisa berhenti memoles liptint dibibirnya, kebiasaan Elisa centil saat disekolah dan berpenampilan modis layaknya artis sekolah.
"Galau kenapa lagi La? kurang pelukan dari su-emmhh" Kaila langsung membekap mulut Elisa yang hampir saja membocorkan rahasianya kepada teman sekelasnya.
"Astaga La, nih liat liptint gue cemong hiks... lo gimana sih." rengek Elisa saat Kaila melepaskan tangannya.
Buru-buru Elisa mengambil tisu basah yang ada ditasnya, membersihkan liptintnya yang rusak karena Kaila.
"Lo kalau ngomong di kontrol dikit dong Sa, kalau lo keceplosan gimana? lo mau buat gue di DO dari sekolah?" omel Kaila setengah berbisik.
"Sorry La, gue gak maksud begitu kok." Elisa mempoutkan bibirnya, menunjukkan wajah penuh rasa bersalah.
"Iya-iya, lo tau banget ya gue gak bakalan tega marahin elo begini." ucap Kaila, Elisa langsung tertawa ringan.
Ya, persahabatan diantara mereka begitu erat mereka saling menjaga satu sama lain, tidak ada kemunafikan diantara mereka berdua.
"Udah ah Sa, bibir lo udah merah banget.. lo mau ngegoda Pak Samsul?" tanya Kaila, jam pelajaran pertama adalah pelajaran fisika yaitu Pak Samsul, guru dengan tempramen paling buruk di sekolah mereka.
"Udah santai aja La, bibir lo tuh terlalu pucet gak mau gue pakein liptint juga?" tanya Elisa, ia menyodorkan aplicator liptintnya ke arah bibir Kaila hendak memakaikannya namun Kaila langsung menjauh dan memalingkan wajahnya.
"Elisa, ih gak mau.." pekiknya..
...💜💜💜...
Selesai sekolah, Raffa langsung berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motornya, begitu pula dengan Kaila yang langsung berjalan ke arah halte untuk menunggu Raffa disana seperti kemarin.
Namun saat Raffa akan menjalankan motornya tiba-tiba saja Celine datang menghampiri Raffa.
"Sayang, kamu kok gak nungguin aku?" tanya Celine.
"Loh kamu kan di jemput sayang.." jawab Raffa.
"No, hari ini aku mau pulang sama kamu, aku udah bilang sama mama tadi pagi gimana?" tanya Celine, terlihat raut kebahagiaan dari wajah cantiknya.
Raffa jadi tidak bisa menolaknya tapi bagaimana dengan Kaila pikirnya, dengan siapa dia akan pulang ke rumah.
"Sayang, kenapa bengong?" tanya Celine saat Raffa tak menjawabnya dan malah melamun entah memikirkan apa.
"Eh gak papa sayang, sebentar ya." ucap Raffa.
Ia mengambil ponselnya, mencari kontak Kaila dengan cepat dan mengirimi pesan kepadanya agar Kaila tak menunggunya dan segera pulang.
"La, pulang duluan aja gue sama Celine." begitulah pesan yang Raffa kirimkan kepada Kaila.
"Udah sayang? kirim pesan ke siapa?" tanya Celine.
"Kirim pesan ke mama tadi." ucapnya.
Celine mengangguk-anggukkan kepalanya, Raffa memberikan helmnya kepada Celine dan mereka pergi bersama, bahkan murid-murid yang masih berada disekolah berdecak kagum melihat mereka berdua yang sangat serasi.
Berbeda dengan Kaila yang duduk di halte bis bersama beberapa murid lain yang tengah menunggu bis tiba atau sekedar jemputan. Kaila beberapa kali melongok, menunggu kedatangan Raffa.
"Kok lama sih? semalem aja dia udah ada disini." gumamnya.
Kaila mengambil ponselnya yang ada disaku rok nya, namun sialnya ponsel miliknya mati kehabisan baterai.
"Ck sial, pake mati segala."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Amelia Lia
kok si raffa msh mefet sm si meciin 🙄🤪
2023-06-06
0
silviaanugrah
hai thor, aku datang bawa 15like.
smngt up & smg ceritanya sukses yah, aku slalu tunggu feedback-nya. saling support. ☺✨
2021-03-13
1