14. Tips dari ibu mertua

Pagi hari setelah membuat sarapan, berlanjut dengan sarapan bersama, setelah itu kembali memasak untuk makan siang, membereskan dapur, berdandan cantik lalu duduk diam menunggu Ali naik ke atas untuk makan siang.

Itulah kegiatan rutin Riella setelah berhenti bekerja,

Brian dan Wisnu....Makan siang mereka masih harus keluar karena baik Fifi maupun Amira belum ada tanda tanda untuk berhenti bekerja.

Ali dan Riella masih terus berpacaran, mereka sepakat memutuskan untuk tidak mau terburu-buru.

Mindset Ali pun berubah, ia tidak ingin Riella maupun dirinya melakukannya karena nafsu semata tetapi juga ada rasa, jadi jika kelak benih yang tertanam bertumbuh dan berkembang menjadi calon anak mereka, harus terjadi karena perasaan yang sudah tumbuh dihati kedua orang tuanya.

Agar keduanya mengasuh dan mendidik anak mereka penuh cinta dan kasih sayang, bukan semata karena tanggung jawab.

Hampir setiap malam menjelang tidur Ali selalu menciumi Wajah Riella , ya...Hanya sebatas wajah belum melewati yang lain dan mengecup bibirnya lama sembari mengajari Riella bagaimana menjadi pencium yang handal.

Laki laki jangan ditanya....Sudah kodratnya untuk hal hal semacam itu, mereka selalu lebih unggul.

Sampai Riella terbawa arus dan sudah memasrahkan dirinya, Ali berhenti lalu mengajaknya tidur.

Kesannya Ali jahat yang mempermainkan Riella, tetapi Ali ingin mereka mempunyai kenangan terindah saat sama sama baru pertama kali melakukan pada pasangan halal dan ada cinta pastinya.

Keinginan yang wajar, tetapi Ali harus berani tersiksa.

" Bagaimana ? Sudah mulai berproses calon cucu ibu ? "

Jeng Wati mengusap pelan perut rata Riella.

Sore itu Ali berkunjung ke rumah ibunya dan kerumah mertuanya untuk mengambil barang barang pribadi yang masih banyak tertinggal

Riella terlihat canggung lalu menatap Ali yang terlihat santai.

" Baru jari saja Bu, belum tangan, kaki, badan, kepala...."

" Plok "

Bahu Ali dipukul kuat oleh ibunya.

" Proses terjadinya seorang bayi tidak seperti itu, kau dulu waktu ujian mencontek siapa ? Brian dan Wisnu " Semprot ibunya sembari melototi anaknya.

" Bu, Ali sudah menikah jangan sering kau pukuli dia, nanti bertambah bodoh "

Pak Wendi menimpali dengan santai sembari duduk di hadapan Riella yang terlihat serba salah.

Jeng Wati mendengkus

" Percuma ngomong sama kamu Li, bikin ibu jengkel "

Jeng Wati menarik tangan Riella dan membawanya ke dapur.

Ali mengikutinya dari belakang, ia tahu ibunya pasti mau bertanya macam macam dengan Riella.

" Kenapa kau mengikuti kami ? "

Tanya ibunya judes.

" Kenapa ibu bawa istriku ? Aku tidak bisa jauh dari dirinya Bu, aku akan merindukannya "

Ucap Ali alay.

" Jangan lebay Li, memangnya kalau dia berkerja, kau juga akan mengikutinya ? " Ibunya berdecak sebal, ia ingin bertanya pada menantunya apakah rumah tangga mereka baik baik saja.

Tetapi Ali mengekor terus.

" Dia sudah berhenti bekerja Bu, menuruti apa mauku, dia istri yang baik "

Ali merengkuh bahu Ibunya, memberikan kedipan genit pada Riella.

Wajah Riella memerah malu.

" Benar Rie ? "

Tanyanya pada Riella, Jeng Wati masih kurang percaya.

Riella mengangguk meyakinkan.

" Bagus Rie, banyak istirahat ! Jika selesai campur jangan banyak bergerak atau ke kamar mandi dulu, berbaringlah dengan tenang, biar cepat jadi, kalau perlu ganjal bokong mu dengan bantal "

Jeng Wati memberikan tips yang sudah turun temurun didapatkan dari bisik bisik yang tidak jelas sumbernya dari mana.

Tanpa sungkan jika ucapannya sedikit frontal.

Uhuk uhuk uhuk

Riella terbatuk batuk.

Ali bengong, tetapi otaknya segera mencerna kemana pembicaraan ibunya.

" Itu mitos Bu, kalau memang terbukti, kenapa anak ibu cuma aku ? "

Ali duduk di kursi makan.

" Terus kalau tiba-tiba ada gempa dan tsunami, istriku tetap harus berbaring tenang di tempat tidur agar cucu ibu segera jadi, begitu ? "

Ali mencomot kerupuk emping yang ada di dalam toples, lalu memasukkannya ke dalam mulut.

krauk krauk krauk

Bunyinya.

" Pakai baju ! lalu lari sekencang-kencangnya "

Jeng Wati menjawab santai.

" Ingat ingat kata ibu ya Rie, bener atau tidak, tidak ada salahnya di coba, berikan ibu cucu yang banyak, biar kami yang mengurus kalian cukup mencetak sebanyak banyaknya.

Rumah ini terlalu lama sepi "

Jeng Wati menatap penuh pengharapan pada Riella.

Riella menelan salivanya.

Bagaimana bisa segera memberikan cucu, dia dengan Ali saja masih baru memulai.

Ia menatap ke arah Ali yang sedang meliriknya, Ali tahu jika Riella membutuhkan bantuan untuk menjawab pengharapan Ibunya, Ali cuek.

Ali ingin tahu apa yang akan di jawab oleh Riella.

" I iya Bu "

Sahut Riella tergagap tidak mau mengecewakan ibu mertuanya.

Ali nyengir.

*****

" Li, besok pagi kita bersiap siap pergi "

Sambut Wisnu yang melihat Ali masuk setelah pulang dari rumah ibunya.

" Kemana ? "

Ali menurunkan tas yang berisi barang barang pribadi dirinya dan Riella.

Riella membawanya naik ke atas, membiarkan ketiga pria membahas pekerjaan.

" Ini, tadi ada calon klien seorang pensiunan, ia ingin merubah rumah di perkebunan agar terlihat lebih modern klasik.

Ia berencana membawa pulang Cucu dan cucu menantunnya tinggal di perkebunan yang lebih sehat dan tenang, meninggalkan hiruk pikuk kota yang sudah membosankan katanya.

Ini foto foto rumah yang ada di perkebunan "

Wisnu memberikan berkas berkas dari calon klien.

Ali melihat dengan seksama.

Berbeda dengan Brian yang diam saja, ada keengganan sedikit mengingat ia akan meninggalkan Amira.

Apalagi setelah ia menghitung hari, hari hari menstruasi Amira sudah enam hari dan besok hari ke tujuh.

Seharusnya malam hari ia dan Amira bisa memulai malam pengantin mereka sesuai dengan kesepakatan.

Tetapi ini justru hendak pergi, perjalanan ke perkebunan membutuhkan waktu delapan jam

lebih dan entah berapa hari juga tidak tahu.

Proyek ini sangat penting, disamping untuk pengembangan usaha jika sampai ke luar propinsi, keuntunganya juga tidak sedikit.

" Aku boleh membawa Riella ? "

Ali menatap kepada dua temannya.

" Untuk apa ? Kau mau berbulan madu disana ? " Sembur Brian.

Ia sedang resah karena harus memilih mana yang lebih dulu ditambah dengan permintaan Ali untuk membawa istrinya turut serta.

" Tengang Bri ! Setelah dia berhenti bekerja, aku melatihnya menggambar atau merancang sebuah taman, kolam, dapur atau apapun seperti yang diimpikannya, siapa tahu kelak akan berguna untuk usaha kita dengan terus mengasah kemampuan terpendamnya.

Dengan membawanya ke sana, itu akan mengembangkan daya imajinasi serta melatihnya "

Brian dan Wisnu saling menatap.

" Oke " Jawab keduanya kompak.

" Sekalian membuat kedua Istri kalian berpikir untuk segera meninggalkan pekerjaan mereka "

Ujar Ali

Wisnu dan Brian sama sama terdiam dan berpikir, apa yang dikatakan Ali benar.

Amira sudah diminta berhenti bekerja oleh Brian, tetapi Amira masih berpikir.

Begitu juga dengan Fifi.

Membawa Riella pergi mengikuti mereka ke luar propinsi, bukanlah ide yang buruk.

Brian dan Wisnu sama sama masuk kekamar mereka masing masing untuk memberi tahukan keberangkatan mereka besok pagi ke daerah perkebunan teh.

*****

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Ninit Sugiarto

Ninit Sugiarto

ih ini dokter Boyke juga bilang gt kq 🤭

2022-03-19

0

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

ide yg bagus tu ali,siapa tahu para istri bisa jadi arsitek dlm.perusahaan mereka ber 3.

2021-12-31

0

Kmoe Cllu Di Hati'qoe

Kmoe Cllu Di Hati'qoe

😍😍😍😍

2021-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pengenalan tokoh
2 2. TTM
3 3. Memperkenalkan
4 4. Kenapa tidak besok pagi saja.
5 5. Kau memang sedang jatuh cinta
6 6. Siasat Ali
7 7. Kau saja yang menghapalkannya
8 8. Cuci rambut yang sia sia
9 9. Permintaan Ali
10 10. Ada masanya
11 11. Baju perjuangan emak emak
12 12. Masih menunggu
13 13. Terbang dan tidak akan kembali.
14 14. Tips dari ibu mertua
15 15 Adonan yang Bantat
16 16. Ranjang yang berderit
17 17. Sudah jatuh tempo
18 18. Awas kalau dia macam macam
19 19. Kau jewer saja telinganya
20 20. Beri aku sedikit waktu
21 21. Lupa gerakan
22 22. Kalau mau hilang, dibuat kembali
23 23. Tongkat ajaib pemberian mertua.
24 24. Obat kuda lumping
25 25. Efek masih obat kuda lumping
26 26. Gara gara mie goreng
27 27. Pesan Zahra
28 28. Kejutan yang tidak jadi
29 29. Fifi yang masih ngambek
30 30. Sehari tiga kali
31 31. Ternyata kau tokcer juga
32 32. Kurang dua ons
33 33. Pulangkan ke rumah Ibu
34 34. Daun pucuk ubi tumbuk.
35 35. Permintaan Ali
36 36. Yang gak kuat itu....
37 37. Menjinakkan singa
38 38. Nyamuk nyamuk yang kesiangan
39 39. Lima puluh tahun lagi
40 40. Rayuan-mu tidak membuat aku kenyang
41 41. Istirahat total.
42 42. Bertemu teman
43 43. Ganti target
44 44. Kau juga pengkhianat
45 45. I'm Back
46 46. Ke kebun binatang.
47 47.Kau sudah tua, tapi lucu
48 48. Bertemu Ginta
49 49. Telur dadar
50 50. Masih gara gara telur.
51 51. Bukan menilai hasilnya
52 52. Memasak sendiri
53 53. Wisnu yang penasaran
54 54. Keributan di dapur.
55 55. Skenario Alloh
56 56. Kegiatan rutin di dalam kegelapan
57 57. Modus
58 58. Bantu dengan do'a
59 59. Kelahiran
60 60. Tentu saja boleh
61 61. Pemilik sebenanya
62 62. Kuatir
63 63. Masih cemas
64 64. Soal rasa jangan kuatir
65 65. Aku juga
66 66. Ketika Wisnu tersinggung
67 67. Mendadak kangen.
68 68. Kado yang ketinggalan
69 69. Lebih baik nurut
70 70. Akrab dari dalam kandungan
71 71. Tapi itu lucu ( Tamat )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Pengenalan tokoh
2
2. TTM
3
3. Memperkenalkan
4
4. Kenapa tidak besok pagi saja.
5
5. Kau memang sedang jatuh cinta
6
6. Siasat Ali
7
7. Kau saja yang menghapalkannya
8
8. Cuci rambut yang sia sia
9
9. Permintaan Ali
10
10. Ada masanya
11
11. Baju perjuangan emak emak
12
12. Masih menunggu
13
13. Terbang dan tidak akan kembali.
14
14. Tips dari ibu mertua
15
15 Adonan yang Bantat
16
16. Ranjang yang berderit
17
17. Sudah jatuh tempo
18
18. Awas kalau dia macam macam
19
19. Kau jewer saja telinganya
20
20. Beri aku sedikit waktu
21
21. Lupa gerakan
22
22. Kalau mau hilang, dibuat kembali
23
23. Tongkat ajaib pemberian mertua.
24
24. Obat kuda lumping
25
25. Efek masih obat kuda lumping
26
26. Gara gara mie goreng
27
27. Pesan Zahra
28
28. Kejutan yang tidak jadi
29
29. Fifi yang masih ngambek
30
30. Sehari tiga kali
31
31. Ternyata kau tokcer juga
32
32. Kurang dua ons
33
33. Pulangkan ke rumah Ibu
34
34. Daun pucuk ubi tumbuk.
35
35. Permintaan Ali
36
36. Yang gak kuat itu....
37
37. Menjinakkan singa
38
38. Nyamuk nyamuk yang kesiangan
39
39. Lima puluh tahun lagi
40
40. Rayuan-mu tidak membuat aku kenyang
41
41. Istirahat total.
42
42. Bertemu teman
43
43. Ganti target
44
44. Kau juga pengkhianat
45
45. I'm Back
46
46. Ke kebun binatang.
47
47.Kau sudah tua, tapi lucu
48
48. Bertemu Ginta
49
49. Telur dadar
50
50. Masih gara gara telur.
51
51. Bukan menilai hasilnya
52
52. Memasak sendiri
53
53. Wisnu yang penasaran
54
54. Keributan di dapur.
55
55. Skenario Alloh
56
56. Kegiatan rutin di dalam kegelapan
57
57. Modus
58
58. Bantu dengan do'a
59
59. Kelahiran
60
60. Tentu saja boleh
61
61. Pemilik sebenanya
62
62. Kuatir
63
63. Masih cemas
64
64. Soal rasa jangan kuatir
65
65. Aku juga
66
66. Ketika Wisnu tersinggung
67
67. Mendadak kangen.
68
68. Kado yang ketinggalan
69
69. Lebih baik nurut
70
70. Akrab dari dalam kandungan
71
71. Tapi itu lucu ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!